Mari Mencintai Pekerjaan Kita

Lilin Natal di Novotel Manado, Jumat 14-12-2012
IBADAH  Natal yang digelar Keluarga Besar Tribun Manado bersama para agen di GKIC Novotel Manado, Jumat (14/12/2012) malam, benar-benar penuh makna. Kehadiran remaja Gereja Mawar Sharon dan anak-anak SD Permata Hati menambah makna suasana ibadah.

Kali ini tema yang diusung, Yesus Baik bagi Semua Orang, Dengan Sukacita Natal, Kita Wartakan Damai dan Kasih bagi Sesama.  Dalam ibadah malam tadi, Pendeta Gina Budiman mengingatkan makna Natal yang sesungguhnya tak sekadar pada perayaan semata.
Mejeng

"Makna Natal sesungguhnya bukan pada saat perayaan hari ini. Makna Natal yang sesungguhnya bagaimana kita setia kepada pasangan kita sendiri, mencintai keluarga, mencintai sekitar kita, bahkan mencintai pekerjaan kita," tutur Pdt Gina.

VG Tribun Manado
Tak hanya sekedar makna Natal, Pdt Gina turut mengingatkan kepada seluruh hadirin untuk tidak pernah menyepelekan perkara-perkara kecil. Jika memang perkara-perkara kecil dapat ditunaikan dengan sebaik-baiknya maka, Tuhan akan turut mempercayakan menyelesaikan segala perkara-perkara besar.

Dalam kesempatan menyampaikan makna Natal, Manajer Produksi Tribun Manado, Dion DB Putra mengatakan, satu hal yang selama ini menjadi tanda tanya adalah lahirnya Yesus Kristus di kandang. Mendengar makna Natal dari Pdt Gina sebelumnya, akhirnya Dion Putra menyimpulkan bahwa kelahiran Yesus Kristus di kandang Bethlehem  tak lain untuk solider dengan  umatnya di dunia. Makna Natal, kata Dion, manusia diajak untuk selalu  care (peduli) dengan sesamanya sebagaimana Tuhan peduli dengan manusia dengan mengutus putraNya yang tunggal.

Dalam konteks Tribun Manado, lanjut Dion, bagaimana seluruh kru Tribun care terhadap pergumulan masyarakat Sulawesi Utara lewat pemberitaan setiap hari.Apakah produk Tribun Manado mampu memberikan jalan keluar, memberikan inspirasi bagi pembaca? Secara internal, bagaimana sesama awak Tribun Manado peduli satu sama lain sehingga menghasilkan karya yang produktif dan bermanfaat.

Momen hikmah Natal lainnya yang diperoleh adalah dimana sukacita Natal turut disertai dengan pemasangan lilin. Ruangan yang gelap nampak terang benderang dengan kecantikan pancaran lilin. Pemasangan lilin dijadikan sebagai simbol bahwa Natal adalah bentuk penyembahan manusia kepada Allah.

Seluruh pimpinan Tribun Manado turut terlibat dalam kegiatan pemasangan lilin. Dimulai Pemimpin Perusahaan, Fahmi Setiadi, Pemimpin Redaksi Ribut Raharjo, Manager Produksi, Dion Putra, Wakorlip, Aswin Lumintang, Manager Iklan, Windy Hapsarani, Manager Keuangan, Theonardo Assa, Manager Sirkulasi Dian Nagara, Manager Percetakan, Abdul Rahman, dan Manager SDM Vinda Novita.

Sukacita Natal turut dihadiri oleh General Manager Toko Buku Gramedia Manado, Wahyu Raharjo, Sekretaris PWI Sulut, Voke dan kru Pasific TV, serta undangan lainnya. (nty)

Sumber: Tribun Manado 15 Desember 2012 hal 8

Mereka Rindu Papa Mama

Keluarga Besar TM bersama anak Panti Wale Ni Oki Tomohon
TAWA riang para bocah itu menyambut kedatangan keluarga besar Tribun Manado di Panti Asuhan Wale Ne Oki Bethesda yang berada di Jln Nasaret No 346 Desa Matani III Lingkungan VIII Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon, Sabtu (15/12/2012).

Tawa anak-anak beusia satu sampai lima tahun itu klop dengan suasana riang gembira kru Tribun Manado sepanjang perjalanan dari Manado menuju Tomohon untuk berbagi kasih dengan menyerahkan bantuan kepada anak-anak panti.
Fahmi Setiadi dan Amel

Selain di Panti Asuhan Wale Ne Oki Bethesda Tomohon, rombongan juga datang ke Panti Asuhan Putera Wisma Anugerah Tompaso Minahasa. Acara ini merupakan rangkaian ibadah Natal yang sebelumnya digelar di GKIC Novotel Manado.

Kejar - kejaran satu dengan yang lain, tingkah para bocah ini memang menggemaskan. Karyawan Tribun Manado pun meraih mereka satu-satu untuk digendong.

Bayi bernama Amelia yang baru berusia satu tahun jadi rebutan untuk digendong. Bayi itu lucu dan tidak menangis meski jatuh ke pelukan satu per satu karyawan Tribun Manado.

Elizabeth Sambur dan Amel
Bahkan, ada juga anak-anak yang meghibur dengan gerak tari. Lenda Tumbel Rambitan, Kepala Panti Asuhan yang bernaung di bawah Yayasan Sosial Ds A.Z.R Wenas GMIM menyatakan, para bocah ini memang tengah menirukan gerak Cherrybell. "Mereka memang menirukan artis idola mereka," katanya.

Dijelaskannya, anak-anak ini kebanyakan datang dari latar belakang keluarga yang kurang mampu, meski ada juga yang memang tak puanya orangtua. Jika jelang Natal, banyak pihak yang datang memberi bantuan.

Kesulitan kadang dialaminya serta 12 pengasuh yang merawat 42 anak yang ada di situ, meski panti asuhan itu mendapat bantuan dari gereja dan pemerintah setempat. "Saat kesulitan kami berdoa dan bantuan Tuhan selalu tepat pada waktunya.Terima kasih Tribun Manado," katanya lagi.

Perjalanan dilanjutkan ke  Panti Asuhan Putera Wisma Anugerah Gereja Bala Bala Keselamatan di Desa Liba Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Ternyata anak-anak sudah menanti di Aula William Booth yang terletak di samping panti asuhan.

Anak Panti Asuhan Bala Bala Keselamatan Tompaso
Suasana haru tercipta ketika belasan anak membawakan sebuah lagu tentang Natal yang indah.  Karyawan Tribun Manado  yang mendengar lagu itu menangkap kisah sedih anak-anak itu, yang oleh nasib terpaksa merayakan Natal jauh dari orang tua dan kampung halaman.

'Tangisan yang dinyanyikan' itu membuat beberapa karyawan berlinang air mata.
Salah satu anak yang menyanyikan lagu itu adalah Dwiki. Siswa SMP berusia 14 tahun ini berada di panti asuhan itu sejak masih di bangku SD. "Saya di sini sejak SD," kata bocah berkulit hitam manis itu.

Tri Prasetyo, Asisten Panti Asuhan menyatakan, ada 44 anak yang ditampung di panti asuhannya. Umumnya mereka berasal dari keluarga ekonomi lemah, broken home serta yatim piatu.  "Mereka cuci baju sendiri, setelah pulang sekolah ada yang menjadi loper koran yang menjual Tribun Manado," sebutnya.

Nelson Nau, Pemimpin Panti Asuhan menyebutkan, kedatangan Tribun Manado sangat dinanti-nanti oleh anak-anak, terlebih mereka yang biasa jadi loper koran. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Tribun Manado," ujarnya.

Fahmi Setiadi, Pemimpin Perusahaan Tribun Manado menyatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan sosial menjelang Natal yang rutin dilaksanakan oleh Tribun Manado. "Semoga ini bisa memberi manfaat bagi anak anak," katanya. (art)

Sumber: Tribun Manado edisi Minggu 16 Desember 2012 hal 1

Nazaruddin, Angie, Andi dan ...?

Angelina Sondakh
Saudara Nazar Nazaruddin adalah orang paling jahat yang pernah saya temui (Angelina Sondakh)

"Soal kasus Hambalang, dulu kan saya dikira bohong, tapi akhirnya terbukti kan Yang Mulia?” kata Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, saat bersaksi untuk terdakwa kasus dugaan korupsi proyek wisma atlet di Palembang, Angelina Sondakh, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, akhir November lalu.

Ada-ada saja, di tengah panasnya sidang yang mempertaruhkan nasib Angie, panggilan Angelina Sondakh, Nazaruddin masih bisa mengobral berbagai ”sengatan”.

Ketua Majelis Hakim Sujatmiko yang memimpin sidang pun mengomentari pernyataan Nazaruddin. ”Kalau itu kan masih dalam proses, belum bisa dikatakan terbukti,” katanya.

Sujatmiko kemudian menanyakan kepada Nazaruddin soal kebenaran adanya kebiasaan penggiringan anggaran di DPR, juga soal kasus wisma atlet. ”Soal penggiringan anggaran itu benar. Soal wisma atlet juga benar,” kata Nazaruddin.

Nazaruddin memang ”ember” dan ceplas-ceplos, tetapi ia konsisten menyebut nama-nama yang terlibat dalam proyek penggiringan anggaran. Nama Anas Urbaningrum selalu disisipkan dalam setiap kesaksiannya, seolah Anas adalah sosok paling bertanggung jawab dalam penggiringan anggaran di DPR, terutama yang dilakukan kader Partai Demokrat.

Bahkan, kata Nazaruddin, penggiringan anggaran ada yang mengoordinasi dan uang hasil penggiringan anggaran juga ada yang mengelolanya untuk kepentingan partai. ”Dikoordinasi oleh pimpinan fraksi, Mas Anas waktu itu,” katanya.

Imbalan dari setiap proyek nilainya 3-5 persen. ”Kalau uang yang dikelola untuk pribadi saya enggak tahu, tapi kalau untuk kepentingan fraksi memang benar ada dan itu digunakan untuk maju Mas Anas sebagai Ketua Umum Demokrat,” paparnya.

Ceplas-ceplos Nazaruddin jelas membuat Angie tertekan. Gaya Nazaruddin yang santai dan cenderung menggoda dengan mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu mengundang rasa sewot Angie. Apalagi, Nazaruddin mengungkapkan, Angie terima uang Rp 9 miliar dari proyek Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

”Saya mau disumpah sekarang juga, disumpah kalau saya bohong saya mati. Saya tahu yang antar uang itu Paul Nelwan dan dibenarkan Wafid Muharam. Waktu itu Ibu (Angie) jelaskan ada uang Rp 9 miliar dari Menpora (Andi Mallarangeng), langsung Ibu terima dan diserahkan ke Mirwan Amir,” kata Nazaruddin.

”Sudahlah Yang Mulia, saya tak mau tanya lagi, banyak bohongnya dia,” kata Angie dengan nada ngambek.

Namun, Nazaruddin justru makin bersemangat. ”Setiap saya minta uang ke Ibu, saya selalu tanya uang itu dari mana. Ibu ingat enggak, uang…”

Belum Nazaruddin menyelesaikan kalimatnya, Sujatmiko melerai, ”Sudah… sudah… ke mana-mana.”

Angie memohon agar Nazaruddin tak memperkeruh situasi. ”Jangan saya dijadikan korban antara hanya untuk membidik Anas. Saya menghormati istri Saudara, tapi Saudara Nazar (Nazaruddin) adalah orang paling jahat yang pernah saya temui,” kata Angie terisak.

Selama persidangan, Nazaruddin sering ”menggoda” Angie dengan berbagai pertanyaan. ”Setiap anggota fraksi yang urusan anggaran harus lapor ke saya. Tiap anggota dapat Rp 100 miliar, Rp 50 miliar, nanti dikelola fraksi, ingat enggak Bu?” tanya Nazaruddin.

Hari itu, entah berapa ”sengatan” yang dilontarkan Nazaruddin untuk kolega-koleganya dulu di DPR hingga Angie yang didakwa ikut menggiring anggaran di Kementerian Pendidikan Nasional dan Kemenpora. Orang yang paling banyak ”disengat” Nazaruddin adalah Anas, koleganya dulu di DPR yang kini Ketua Umum Partai Demokrat.

Giliran dicecar penasihat hukum Angie, Tengku Nasrullah, Nazaruddin dengan santai mengelak. Nasrullah menanyakan, apakah betul Nazaruddin meneror pejabat di Universitas Haluoleo, Ali Bain. Ali mengatakan, sekitar dua pekan setelah Mindo Rosalina Manulang, Direktur Pemasaran Grup Permai, ditangkap, ia diteror orang bernama Udin. Udin mengatakan, jika Ali tidak kooperatif maka ia dan keluarganya akan dibunuh.

”Apa pernah Saudara pakai nama Udin?” tanya Nasrullah.

”Tak pernahlah. Kenal aja enggak, macam mana melakukan teror,” jawab Nazaruddin.

”Pernah mengaku bernama Burhan?” tanya Nasrullah lagi.

”Tidak pernah, nama saya Muhammad Nazaruddin itu sudah keren,” jawab Nazar lagi.

Sujatmiko pun bertanya, ”Saudara ada enggak titip proyek universitas?”

Sejenak berpikir, Nazaruddin menjawab, ”Saya lupa Yang Mulia.”

”Saudara kalau untuk diri sendiri lupa, tapi kalau untuk orang lain ingat,” bentak Sujatmiko. ”Saudara saksi ini kalau sebut Anas semangat banget,” ujarnya.

Sengatan Nazaruddin untuk Hambalang baru saja membuahkan hasil dengan ditetapkannya Menpora sebagai tersangka oleh KPK. Kini, apakah sengatan Nazar untuk Anas bisa mempan atau mental karena hanya isapan jempol? Kita tunggu saja kerja KPK. (Amir Sodikin)

Sumber: Kompas.Com

TERKAIT:

Demokrat: Nazaruddin Melakukan Pembusukan Nama Ibas
Nazaruddin Sebut Angie Lebih Banyak Kontribusinya Saat Kongres
Angie: Kebencian Anda kepada Anas Jangan Dilimpahkan kepada Saya
Benny: Omongan Nazaruddin Kayak Nasi Basi
Angie: Nazaruddin Penting Membuat Terang Kasus Ini

Lulin Sering Dikira sebagai Orang Lain


Kembar identik Yanfei (kiri) dan Lulin
SELAMA tiga tahun Bao Lulin mendapati dirinya selalu dikira orang lain oleh sejumlah orang yang tidak pernah dia kenal. Lulin, seorang waitress (pelayan) dari Jiuyang di Guizho, China bagian selatan, bingung dengan jumlah orang yang mendekati dan berbicara kepadanya seolah-olah mereka kenal dia.

Mereka bertanya tentang pekerjaannya di Provinsi Fujian, mengira dia menantu dari seseorang yang tidak dia kenal atau bertanya mengapa dia tidak mengenali mereka. Namun, Lulin belum pernah sekali pun melihat orang-orang itu dalam hidupnya.

Perempuan 24 tahun itu bersumpah untuk melacak sosok misterius yang menyerupai dirinya itu dan sangat terkejut saat menemukan bahwa dia punya saudara kembar identik yang telah dipisahkan darinya sejak lahir. Kisah luar biasa Lulin soal penemuan itu dimulai pada Juni 2009, saat dia membantu seorang saudaranya menjaga lapak buah. Ketika itu, empat nenek mendekatinya. "Kamu sudah kembali dari Provinsi Fujian? Kenapa kamu tidak memberi tahu kami?" kata salah seorang dari mereka.

Saat Lulin bingung dan bertanya siapa mereka, seorang nenek mengejek, "Ya sudah, kamu pasti telah mendapatkan uang banyak, dan tidak ingin kenal kami lagi."

Mereka memiliki bekas luka yang sama
Selang beberapa bulan, seorang pria setengah baya mendekati Lulin, yang saat itu bekerja sebagai kasir di sebuah restoran di Jiuyang. Pria itu mengatakan kepadanya, "Kamu terlihat benar-benar identik dengan salah seorang kerabat saya."

Tidak lama setelah itu, seorang remaja yang tampak bingung makan malam di restoran itu mendekati Lulin lalu berkata, "Yanfei, kamu bekerja di sini sekarang?" Lulin memutuskan untuk mencari Yanfei yang misterius itu. Namun, ia kemudian hamil dan harus menunda rencana tersebut.

Perempuan yang telah menikah dan punya seorang anak itu berkata, "Ide untuk mencarinya selalu ada dalam pikiran saya. Saya ingin mencari dia setelah anak saya sedikit lebih besar."

Akhirnya, Lulin mulai mencari orang yang katanya mirip dengan dirinya itu tiga tahun sejak kali pertama dikira sebagai kenalan, keluarga, atau teman dari orang-orang yang sama sekali tidak dia kenal itu.

Pada Oktober, Lulin sekali lagi dikira seabgai Yanfei di tempat kerjanya, dan kali ini dia melihat kesempatan. Ia berhasil mendapatkan alamat perempuan bernama Yanfei itu.

November lalu, Yang Yanfei, yang juga tinggal Jiuyang, sedang bermain dengan putranya di rumah ketika tiba-tiba mendengar ibu mertuanya berteriak, "Yanfei, kemari sekarang!"

Yanfei khawatir dengan nada mendesak ibu mertuanya. Ketika ia berlari keluar, seorang perempuan yang berdiri memunggunginya tiba-tiba berbalik. Yanfei kaget, Lulin hampir identik dengan dirinya.

Ibu satu anak itu berkata, "Saya merasa saya sedang melihat ke cermin." Lulin menambahkan, sebagaimana dikutip Mail Online, Selasa (4/12), "Kami merasa seperti kami sudah saling kenal selama bertahun-tahun."

Yanfei dan Lulin kemudian tahu bahwa mereka diadopsi saat masih bayi dan menyadari bahwa mereka pasti kembar yang dipisahkan sejak lahir. Ada banyak kemiripan yang tampak luar biasa di antara mereka selain kemiripan fisik.

Keduanya menikah tahun 2007, suami mereka punya nama panggilan yang sama yaitu Bin, dan anak-anak mereka juga terlihat mirip. Keduanya memiliki warna suara yang sama, sama-sama ramah, berkepribadian menyenangkan, punya sejumlah hobi yang sama, gaya berpakaian sama, dan menyukai makanan yang sama. Mereka bahkan punya bekas luka yang sama di jari mereka setelah mengalami jenis kecelakaan yang sama ketika mereka berusia enam tahun.

Bayi-bayi perempuan sering diberikan untuk diadopsi di China karena kebijakan Anak Satu. Anak laki-laki lebih dihargai di masyarakat China karena mereka yang akan mewarisi nama leluhur, dan hukum waris hanya mewariskan harta kepada anak laki-laki. Karena itu, ratusan ribu bayi perempuan ditelantarkan di China setiap tahun. (*)

Sumber: Kompas.Com

TERKAIT

Bertemu Kebetulah, Eh ternyata Bersaudara
Kembar Indonesia Bertemu Lagi Setelah 30 Tahun

Bertemu Kebetulan, Eh Ternyata Bersaudara!


Dakotah Zimmer (tengah), Isaac Noltin (kanan) dan Ashley
DUA anak laki-laki yang sedang bermain di sebuah kolam renang pada musim panas lalu menyadari bahwa mereka tampak sangat mirip. Cara berjalan mereka bahkan sama.

Namun, Isaac Noltin, 12 tahun, dan Dakotah Zimmer, 13 tahun, terguncang begitu mengetahui bahwa mereka bukan hanya sekadar mirip: mereka memang bersaudara.

Dakotah menceritakan kepada Ishak bahwa ia tahu ia punya saudara. Namun, dia tidak pernah bertemu saudaranya itu yang diadopsi oleh seorang perempuan bernama Dawn. "Hah, itu nama ibu saya," kata Ishak.

Kisah mengharukan tentang bagaimana Dakotah dan Ishak bertemu merupakan salah satu kecemasan ibu angkat Ishak, Dawn Noltin.

Noltin, yang bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan binatu, menceritakan kisahnya kepada TODAY.com dan eMissourian. Dia mengatakan, dirinya memikirkan soal kapan harus memberitahu anaknya bahwa ia diadopsi.

Selama berminggu-minggu sebelum Ishak dan Dakotah bertemu, dia telah meminta saran teman-temannya dan pendeta tentang bagaimana cara memberitahu anaknya bahwa ia punya saudara. Ia tahu soal itu harus disampaikan sebelum kedua anak itu mulai sekolah. Mereka akan memasuki sekolah menengah yang sama di Washington, Missouri, dan pasti, entah bagaimana caranya, akan menemukan satu sama lain.

Pada malam setelah Ishak dan Dakotah bertemu, Isaac mendekati ibunya dan bertanya apakah dia diadopsi. Ketika Nolting, 42 tahun, bertanya mengapa ia berpikir begitu, anaknya menjawab, "Karena saya pikir saya telah menemukan kakak saya."

Ibu dan anak itu mulai menangis. "Saya sangat senang bahwa saya punya saudara," kata Ishak kepada TODAY.com. "Saya selalu meminta seorang saudara."

Nolting bertemu ibu Isaac beberapa tahun lalu ketika ia sedang keluar untuk makan malam dengan mantan suaminya. Seorang teman mantan suaminya itu kemudian mengundang mereka untuk bertemu dengan pacarnya dan putra mereka yang baru lahir. Ibu berumur 16 tahun itu baru saja melahirkan Ishak sembilan hari sebelumnya, dan sudah punya seorang putra berusia satu tahun, yaitu Dakotah.

Noltin sendiri telah menjadi ibu tunggal. Ia sendiri punya anak perempuan pada usia 19 tahun. Dia mengatakan kepada TODAY.com bahwa naluri keibuan mendorongnya. Ia pun menawarkan diri untuk mengurus bayi yang baru lahir itu.

Beberapa bulan berlalu, Noltin menerima telepon bahwa ibu kandung Ishak hamil lagi. Nenek perempuan itu bertanya apakah Noltin ingin mengadopsi Ishak secara legal. Delapan belas bulan kemudian, Ishak secara legal menjadi anaknya.

Ibu kandung Ishak dan Dakotah meninggal tahun 2007, dan ayah biologis mereka meninggal setahun kemudian.

Dakotah dan saudari, Ashley, tinggal bersama nenek biologis Ishak, Debi Bay.

Bay mengatakan, Dakotah selalu tahu dia punya saudara. "Saya senang mereka bertemu," katanya tentang pertemuan dua cucunya itu.

Meski keduanya tidak tahu keberadaan satu sama lain selama lebih dari satu dekade, mereka seolah-olah tumbuh bersama, kata Noltin. "Sepertinya mereka tidak pernah berpisah," kata dia setelah mengamati kedua bocah itu.  (*)

Sumber: Kompas.Com


TERKAIT

Kembar Indonesia Bertemua Lagi Setelah 30 Tahun 
Lulin Sering Dikira sebagai Orang Lain

Andi Mallarangeng Mundur

Andi Mallarangeng
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi telah memberikan pernyataan terkait status hukum yang dikenakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)  Andi Alfian Mallarangeng. Andi dicekal dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

Hari Jumat 7 Desember 2012, Andi mengajukan pengunduran diri dari jabatannya sebagai Menpora dan Presiden SBY menerima pengunduran diri tersebut. "Setelah mendengar dengan seksama dan membaca surat pengunduran diri yang bersangkutan, maka saya menerima dan menyetujui pengunduran diri itu," kata Presiden SBY dalam keterangan pers di Istana Negara, kemarin siang.

Menurut SBY ada tiga alasan yang diajukan Andi sebagai dasar pengunduran diri. Pertama, dengan dikenakannya status cekal, ia tidak bisa menjalankan tugas secara efektif. "Dengan tidak efektifnya dalam mengemban tugas sebagai Menpora, tentu akan mengganggu Kabinet Indonesia Bersatu II dan dikhawatirkan justru akan memberikan beban pada  Presiden dan Kabinet," ujar Presiden SBY. Alasan ketiga, Andi ingin berkonstrasi menghadapi masalah hukum terhadapnya.

Kita patut memberi apresiasi terhadap KPK di bawah pimpinan Abraham Samad. Setelah melalui proses panjang dan berliku bahkan sempat dihantui keraguan publik,  KPK akhirnya menetapkan Andi Mallarangeng sebagai tersangka terkait kasus proyek Hambalang di Bogor, Jawa Barat. Dalam sejarah keberadaan KPK di negeri ini,   Andi merupakan menteri aktif pertama yang ditetapkan lembaga pemberantasan korupsi tersebut.

Sudah pantas dan selayaknya KPK bertindak demikian. Di mata hukum semua orang sama kedudukannya. Tidak boleh ada pilih kasih, tebang pilih  atau diskriminasi. Penetapan Andi sebagai tersangka kiranya membuka tabir lebih jelas tentang dugaan korupsi proyek Hambalang. Patut diduga masih ada tersangka lain yang terlibat dalam kasus yang sama. Salah satu nama yang sudah lama menjadi konsumsi publik adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Kita tunggu langkah KPK selanjutnya. Status apa yang bakal dikenakan kepada Anas

Tak kalah penting kita mencermati sikap Andi Mallarangeng pasca penetapan dirinya sebagai tersangka. Acungan jempol pantas kita berikan untuk mantan juru bicara Presiden SBY tersebut. Andi dengan jiwa besar mengatakan mundur dari jabatannya sebagai Menpora. Dia pun mundur dari jabatan sebagai ketua dewan pembina partai. Kebesaran hati semacam ini yang diharapkan masyarakat. Tidak banyak pejabat tinggi negara yang bersikap seperti Andi.

Dalam kebanyakan kasus, seseorang yang sudah jelas tersangkut kasus hukum tetap berusaha dengan segala cara guna mempertahankan jabatannya. Sisi keteladanan telah diberikan Andi Mallarangeng. Secara moral langkah itu positif bagi dirinya dan keluarga. Andi masih terbilang muda. Dia pasti belajar dari peristiwa ini untuk menata kembali hidupnya di masa datang.*

Sumber: Tribun Manado 8 Desember 2012 hal 10

Kelangkaan Tabung Gas Elpiji

ilustrasi
MENJELANG hari raya Natal dan Tahun Baru fenomena kelangkaan tabung gas elpiji khusus ukuran 3 kilogram sulit terbantahkan di berbagai wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Selain langka,  harga tabung gas pun terus bergerak naik secara bervariasi,  jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah.

Fakta kelangkaan paling parah sudah terjadi selama sebulan terakhir di Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon. Sepekan terakhir kejadian serupa melanda Kota Manado. Di Kota Manado, misalnya harga jual tabung gas elpiji 3 kg sudah mencapai Rp 17.500 hingga Rp 20 ribu. Jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15 ribu. Kenaikan harga pun terjadi di daerah lain seperti Bolaang Mongondow (Bolmong), Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara dan Bitung.

Pemilik pangkalan tabung gas elpiji ukuran 3 kg  baik di Minahasa maupun Kota Manado mengakui jatah yang mereka terima dari agen mengalami pengurangan jumlah sampai 50 persen. Sementara permintaan dari masyarakat pada bulan Desember ini grafiknya terus meningkat.

Masih menjadi pertanyaan sampai saat ini mengapa terjadi pengurangan jatah dari agen ke pangkalan? Apalagi pengurangan tersebut justru berlangsung di tengah meningkatkan permintaan masyarakat menjelang hari raya.  Sementara Pertamina dan pemerintah  telah berulangkali menjamin ketersediaan stok tok tabung gas elpiji sesuai kebutuhan masyarakat Sulut. Kalau demikian di mana letak soalnya sehingga masyarakat mengeluh sangat sulit mendapatkan tabung gas elpiji?

Kita berharap Pertamina serta pemerintah daerah di Sulut tidak tinggal diam melihat kenyataan tersebut. Perlu ditelusuri lebih mendalam mengapa stok tabung gas elpiji begitu lekas habis terjual. Fakta semacam ini mengandung dua sisi yang menarik.

Pertama, meningkatnya permintaan masyarakat terhadap tabung gas elpiji menunjukkan bahwa program pemerintah tentang konversi bahan bakar dari minyak tanah ke gas elpiji  telah berhasil. Sosialisasi yang dilakukan pemerintah selama ini memberikan hasil positif. Masyarakat makin paham menggunakan tabung gas yang selain harganya terjangkau juga praktis penggunaannya. Beban pemerintah memberikan subsidi untuk minyak tanah berkurang secara signifikan.

Kedua, fakta kelangkaan tersebut boleh jadi menunjukkan kenyataan bahwa pemerintah belum siap beradaptasi dengan keberhasilan program konversi minyak tanah ke gas elpiji. Permintaan masyarakat makin meningkat tidak diikuti dengan penambahan stok sesuai kebutuhan yang terus berkembang.

Kita menyarankan pemerintah daerah di Sulut serius menangani permasalahan ini. Jangan memandang remeh mengingat semua orang butuh bahan bakar untuk memasak makanan dan minuman sehari-hari. Terobosan kebijakan harus ditempuh segera, misalnya menggelar operasi pasar atau langkah lain yang bisa mengatasi kelangkaan tabung gas elpiji saat ini. Semoga! *

Sumber: Tribun Manado 6 Desember 2012 hal 10

Sepakbola Gaduh

EKSPETASI masyarakat Indonesia yang luar biasa terhadap tim nasional (timnas) sepakbola berakhir tragis di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur Sabtu 1 Desember 2012. Timnas Indonesia yang hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke babak semifinal Piala AFF 2012 justru keok dengan skor 0-2 atas juara bertahan Malaysia. Irfan Bachdim dan kawan-kawan meninggalkan Bukit Jalil dengan langkah gontai.

Indonesia tersingkir di babak penyisihan grup dan pulang kampung lebih awal bersama tiga tim lainnya yaitu Laos, Vietnam dan Myanmar. Empat tim akan merebut tiket final yaitu Malaysia vs Thailand dan Singapura menghadapi Filipina.

Sejak awal keberangkatan timnas ke Piala AFF 2012 memang telah dibayangi keraguan publik. Maklum saja para pemain yang masuk tim asuhan Pelatih Nilmaizar itu rata-rata minim pengalaman bertanding serta kualitasnya  pas-pasan.
Pertikaian tiada ujung di tubuh PSSI menyebabkan lebih dari separuh pemain inti timnas Indonesia yang masuk final Piala AFF 2010 serta runner-up SEA Games 2011  hanya menjadi penonton.Nilmaizar harus meramu kekuatan tim yang sangat
terbatas. Namun, Andik Vermansah Cs tidaklah buruk memulai kompetisi ini.

Mereka bermain imbang 2-2 dengan Laos pada laga perdana Grup B dan secara mengejutkan mengalahkan Singapura 1-0 sehingga sempat memimpin klasemen. Kemenangan atas Singapura pun cukup bersejarah, diraih timnas setelah 14 tahun!

Hasil  dua laga tersebut sempat membangkitkan lagi harapan ratusan juta pecinta sepakbola nasional.Ternyata harapan yang demikian besar itu pupus. Belum ada cerita indah tentang prestasi sepakbola Indonesia di level internasional. Indonesia kalah segalanya menghadapi tuan rumah Malaysia yang tampil solid, tenang dan taktis. Kematangan mereka sebagai juara bertahan tidak diragukan meski sempat kalah 0-3 melawan Singapura pada partai pembuka Grup B Piala AFF 2012.

Kita patut berterima kasih  kepada para pemain timnas 2012. Mereka kalah tetapi kekalahan yang elegan karena perjuangan mereka sudah habis-habisan.  Segala kemampuan terbaik telah mereka persembahkan untuk kehormatan Merah Putih. Apresiasi yang sama pun patut kita berikan kepada Pelatih Nilmaizar. Dia tidak menyalahkan siapa-siapa atas kekalahan itu. Dia memikul tanggung jawab penuh.

Pelatih dan pemain tidak bermasalah. Masalah terbesar sepakbola kita justru pada diri para pengurus yang egois yang gaduh tiada akhir. Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) sama-sama mengklaim sebagai yang paling berhak mengurus sepakbola nasional.

Redupnya prestasi timnas merupakan imbas nyata dari konflik kedua lembaga tersebut. Bohong besar prestasi sepakbola bisa terukir di tengah konfilik. Selama PSSI dan KPSI terus berselisih, harapan masyarakat Indonesia agar timnas  mencetak prestasi hanya mimpi di siang bolong. Ketika bangsa lain kian maju, pengurus sepakbola kita justru tidak malu merawat sepakbola gaduh.*

Sumber: Tribun Manado 3 Desember 2012 hal 10

Lokon: Gunung Api Teraktif di Dunia

Gunung Lokon meletus, September 2012
WARGA panik. Ribuan orang berhamburan keluar rumah sesaat setelah mendengar dentuman keras layaknya suara bom. Mereka berteriak-teriak mengajak sanak keluarga menyelamatkan diri. Saat itu, warga Kota Tomohon benar-benar panik menghadapi dahsyatnya letusan Gunung Lokon.

Meski sudah akrab dengan Gunung Lokon yang sering 'batuk', namun warga Tomohon tetap saja panik ketika mendengar ledakan. Mereka juga terus siaga terhadap bencana erupsi gunung yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi. "Kami sampai berhamburan keluar rumah, karena kami kira ada bom meletus," ujar Oscar Lolowang, warga Tinoor.

"Saya terkejut karena mendengar letusan keras, dikira bom, ternyata Gunung Lokon yang meletus," ungkap Ruddy Pitoy, warga Kolongan.

Rabu 28 November 2012 sekitar pukul 10.05 Wita, Gunung Lokon kembali meletus. Kali ini letusan cukup dahsyat karena menimbulkan suara keras hingga menggetarkan rumah-rumah warga.

Abu vulkanik pun menyembur hingga 3.500 meter, sebuah ketinggian yang tidak biasa. Beberapa kali meletus, semburan abu vulkanik hanya mencapai 500-2.500 meter. Ini ada peningkatan ketinggian yang cukup signifikan.

"Abu vulkanik yang keluar akibat letusan Gunung Lokon mencapai ketinggian 3.500 meter," ujar Suwarno, petugas Pos Pemantau Gunung Lokon kepada Tribun Manado.

Abu vulkanik yang keluar dari Kawah Tompaluan belum menjangkau wilayah Tomohon karena masih berada dalam posisi vertikal ke udara. "Untuk sementara abu vulkanik belum bisa diprediksi akan jatuh ke mana, karena masih dalam posisi vertikal ke udara," jelasnya.

Sejak sehari sebelumnya, tanda-tanda akan terjadinya letusan memang sudah terlihat dengan meningkatnya kegempaan pada sesmograf di Pos Pemantau, baik gempa tremor maupun vulkanik.

"Supply energy masih terus berlangsung setelah letusan, jadi warga harus terus berhati-hati, dengan tidak melakukan aktivitas dalam radius bahaya 2,5 kilometer atau mendaki hingga ke puncak," pintanya.

Abu Lokon kemarin memang tidak menyasar Tomohon, melainkan melayang hingga Tanawangko. Seorang warga yang melakukan perjalanan dari Minahasa Selatan ke Manado, Martino Limpong mengaku mengalami gangguan pandangan mata akibat abu vulkanik.

Perjalanan dari rumahnya di Minsel menuju Manado saat melewati Tanawangko, Minahasa terlihat cuaca seperti berkabut. "Abu lokon bikin kabut tebal, jarak pandang terganggu," ujarnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara, Hoyke Makarawung dalam pesan pendeknya menjelaskan Gunung Lokon masih berstatus Siaga. "Ketinggian asap letusan mencapai tiga kilometer dari Kawah Tompaluan. Condong mengarah ke Barat Daya Tombariri-Tanawangko," ujarnya.

Meski demikian saat letusan gunung terjadi berbarengan dengan hujan di tempat-tempat tertentu sehingga efek dari keluarnya abu tak banyak berikan pengaruh buruk. Selain itu, menurutnya koordinasi instansi dan monitoring serta pemantauan petugas telah dilakukan.

Sejak ditetapkan dengan status Siaga pada Juli 2011, menurut Kepala Pos Pemantau Gunung Api Lokon dan Mahawu, Farid Ruskanda Bina, ini adalah letusan terbesar. Dan sejak status Siaga, Lokon sudah meletus lebih dari 800 kali. Ini menandakan Lokon sebagai salah satu gunung api teraktif di dunia.

Wali Kota Tomohon Jimmy Eman mengaku bersyukur sebab kendati terjadi letusan besar, namun Gunung Lokon tak sampai memberi dampak buruk bagi daerah ini. "Tomohon ini memang daerah yang diberkati dan dilindungi, lihat saja kendati Lokon meletus, tapi tak satu pun dampak yang dirasakan masyarakat. Lokon menjadi berkat bagi Tomohon, karena semakin dikenal dunia luar," katanya.
(war/rob)

Sumber: Tribun Manado 29 November 2012 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes