Prestasi Tetangga NTT Jauh Lebih Baik

DULU  Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan gudang atlet atletik. Juara nasional bahkan juara Asia datang dari provinsi ini. Sebut  beberapa sebagai contoh kisah sukses.

Welmince Adolfina Sonbay.  Tahun 1981 saat dia masih SD meraih medali perak PON X di nomor lari 3.000 meter puteri. Saat upacara penutupan, Presiden Soeharto menggendongnya.

Peristiwa yang sama terulang pada tahun itu juga. Welmince meraih medali perunggu Asian Games di Filipina sekaligus memecahkan rekor nasional 3.000 meter puteri atas nama Starlet.

Lagi-lagi si kecil ini digendong Presiden Marcos. Tiga tahun kemudian pada ajang yang sama Welmince yang masih duduk di bangku SMP kembali merebut medali di Korea Selatan.

Eduardus Nabunome adalah nama besar dari NTT. Dia pemegang 14 rekor nasional (rekornas)   lari. Sampai sekarang lima nomor di antaranya belum terpecahkan. Bahkan di tingkat ASEAN, rekor maraton SEA Games masih milik anak Timor itu.  Rekor Edu sudah bertahan selama 27 tahun.  NTT tidak hanya punya dua legenda ini.  Masih ada nama lain seperti Anton Falo, Osias Kamlasi dan  Oliva Sadi.

Namun, harus diakui secara jujur bahwa setelah masa kejayaan Welmince dan Nabunome, belum ada lagi pelari asal NTT yang mencetak prestasi fenomenal. Belum muncul generasi penerus yang lebih muda setelah Oliva Sadi,  Fery Subnafeu, Mery Paijo, Afriana Paidjo.

Hari-hari ini kita tersentak kaget menyadari betapa tetangga sebelah rumah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dulu tidak masuk hitungan di cabang atletik, sekarang sudah memiliki seorang juara dunia.

Juara dari nomor lari bergengsi 100 meter yang diraih Lalu Muhammad Zohri.  Zohri meraih medali emas nomor lari 100 meter dengan catatan waktu 10,18 detik pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tempere, Finlandia, 11 Juli 2018.

Prestasi Zohri membuka mata Indonesia betapa NTB sejak lama mempersiapkan atlet atletik mereka dengan baik. Mereka fokus dan sangat serius  membentuk atlet berprestasi di cabang atletik. Hasilnya luar biasa. Langsung menjadi juara dunia!

Langkah tetangga mestinya melecut semangat pengurus PASI, KONI, pemerintah  daerah serta seluruh komponen masyarakat yang peduli pada olahraga untuk berbenah. Kembalikan NTT sebagai gudang atlet atletik nasional.

Dalam spirit itulah kita memberi apresiasi tinggi kepada manajemen Naga Timor Sport Club yang sampai saat ini  konsisten dan setia membina atlet atletik di daerah ini. Bekerja sama dengan Harian Pagi Pos Kupang, klub Naga Timor akan menyelenggarakan lomba lari 5K di Kota  Kupang, 11 Agustus 2018.

Lomba lari ini mengusung konsep berbeda dengan kegiatan serupa sebelumnya. Kali ini peserta lomba adalah khusus untuk usia 13-16 tahun. Sifatnya tidak semata olahraga tetapi ada pesan edukatif.

Dari lomba ini diharapkan lahir para juara usia muda seperti Delvita Bakun yang kini sudah menjadi atlet nasional. Poinnya adalah memberi ruang kepada anak-anak NTT kembali menekuni olahraga membanggakan ini.*

Sumber: Pos Kupang 20 Juli 2018 hal 4
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes