Selamat jalan rekan Emanuel Kudu

SUASANA di Kantor Surat Kabar Harian (SKH) Pos Kupang, Kamis (30/10/2008), tidak seperti biasanya. Kabar mengejutkan datang dari beberapa karyawan yang sebelumnya mendapat kabar dari Maria Margaretha Dasi bahwa Emanuel Kudu meninggal. Maria Margaretha Dasi adalah istri dari Emanuel atau akrab disapa Eman Kudu.

Informasi ini memang sangat mengejutkan bahkan diperlukan waktu beberapa saat untuk dipercaya, sebab Eman yang sehari- hari sebagai karyawan bagian pracetak masih menjalankan tugas pada Rabu (29/10/2008) hingga Kamis (30/10/2008).

Bersama beberapa karyawan di bagian pracetak, Eman bertugas mengatur tata letak berita dan foto pada lembaran koran. Karya terakhir seorang Eman Kudu yang bisa dilihat oleh segenap pembaca Pos Kupang adalah halaman 1 Pos Kupang Edisi Kamis 30 Oktober 2008 serta beberapa halaman lainnya dalam edisi itu.

Tetapi ketika kembali ke rumah di kawasan Kuanino, Kamis (30/10/2008) dini hari, kesehatan Eman tiba-tiba drop. Dia segera dibawa ke RSU Prof. WZ. Johannes Kupang untuk mendapat perawatan. Tapi, sayang pada pukul 11.00 Wita, Eman menghembus nafas terakhir.

Pemimpin Redaksi Pos Kupang, Dion DB Putra mengenang, beberapa hari lalu, Eman pernah berbincang-bincang dengannya. Ayah dari Lukas Gabriel Doa ini menyatakan keinginannya untuk mengambil jatah hak cuti panjang pada bulan November nanti. Cuti itu terkait juga dengan menyambut anak kedua yang kini masih dalam kandungan sang istri.

Eman Kudu di kalangan karyawan SKH Pos Kupang dikenal sebagai pria yang baik dan pendiam. Sikap pendiamnya itu sering membuat banyak karyawan menjadikan Eman sebagai teman untuk berkelakar. Biasanya Eman hanya membalas dengan senyum bila ada teman yang bercanda.

Eman baru saja mendapat kredit ringan sepeda motor Honda SupraX 125 dari tempatnya bekerja. Kepada beberapa teman, Eman pernah mengungkapkan perasaan senangnya dengan sepeda motor barunya itu.

Emanuel Kudu lahir di Ende 10 Juni 1964. Ia bergabung dengan SKH Pos Kupang 1 Februari 1996 dan diangkat menjadi karyawan tetap 1 Agustus 1996 dengan Nomor Induk Karyawan 960207. Dengan demikian, sudah sekitar 12 tahun Eman mengabdi untuk SKH Pos Kupang.

Eman meninggalkan seorang istri, Maria Margaretha Dasi, dan dua orang anak, Lukas Gabriel Doa dan seorang masih dalam kandungan. (alf)

Pos Kupang edisi Jumat, 31 Oktober 2008 halaman 3

KPUD TTS Tanggapi Pelanggaran Pilkada

SOE, PK -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten TTS, Jusuf Efradus Dima, B.A, menyatakan, KPUD akan segera menjawab berbagai tudingan pelanggaran pilkada yang dilayangkan empat calon bupati dan wakil bupati yang kalah dalam pilkada. Jawaban akan dibuat tertulis.

"Sebenarnya surat itu ditujukan kepada Panwaslu TTS. Namun karena Panwaslu TTS sudah memberikan kajiannya tentang laporan yang diadukan keempat paket, maka kami akan menjawabnya secara tertulis. Untuk menjawab persoalan itu, kami akan membahasnya dengan seluruh anggota KPUD TTS," kata Dima saat bertatap muka dengan wartawan di ruang kerjanya, Kamis (30/10/2008) sore.

Menurut Dima, tahapan pilkada TTS sampai saat ini sudah sampai pada penetapan pasangan calon terpilih. Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi perolehan suara di tingkat kabupaten, KPUD TTS menetapkan pasangan Paul Victor R Mella dan Benny A Litelnoni (paket Medali) sebagai calon terpilih.

"Selain mengumumkan penetapan paket terpilih di media cetak, kami juga bersurat ke Pengadilan Negeri SoE tentang hal yang sama. Surat berisi tentang pemberitahuan pasangan calon terpilih ke PN SoE untuk mengantisipasi adanya keberatan dari warga," katanya.

Dima menuturkan, KPUD TTS memberikan tenggang waktu selama empat hari (31/10/2008) hingga (3/11/2008) bagi warga yang mengajukan keberatan terhadap hasil pilkada. Keberatan dapat diajukan melalui Pengadilan Negeri SoE yang nantinya akan disampaikan ke Pengadilan Tinggi NTT.

Sementara pagi harinya, KPUD TTS menggelar rapat pleno penetapan paket terpilih di Ruang Sidang DPRD TTS, Kamis (30/10/2008). Rapat yang menetapkan Paket Medali sebagai calon terpilih tersebut dihadiri beberapa pejabat eselon di antaranya, Sekab TTS, Drs. Alfred M Kase, M.Si, Ir. Yaan MJ Tanaem, Epy Tahun, S.T, Drs. Hendrik Paut, Nasun Tualaka, Drs. Daniel Dede, Ir. Semmy Nggebu, dan Ir. Ared Billik.

Selain dihadiri para pejabat, pasangan calon terpilih, Ir. Paul Victor R Mella, M.SI dan Drs. Benny A Litelnoni, S.H, M.Si juga turut datang dalam rapat penetapan paket pemenang pilkada. Bahkan, salah satu calon Wakil Bupati TTS dari Paket Jhonthom, Drs. Thomas Lakapu, juga turut menghadiri acara tersebut.
Dima selaku pimpinan sidang mengatakan jalannya pilkada TTS 2008 sudah mengikuti asas langsung, umum, bebas, rahasia serta jujur dan adil. Kepada warga TTS yang menggunakan hak pilihnya, Dima memberikan apresiasinya. Menurutnya, keikutsertaan warga yang menggunakan hak pilihnya mencapai 88,8 persen.

Dima juga menyampaikan terima kasih kepada aparat kepolisian, Satpol PP dan Linmas yang turut menjaga keamanan selama berlangsugnya pilkada. "Tanpa dukungan tiga aparat tersebut, pilkada bisa jadi berjalan kurang lancar," katanya. (aly)

Simpati dan Yoga Unggul Sementara

KALABAHI, PK--Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Alor (Wabup) Alor periode 2008-2013, Drs. Simeon Pally-Drs. Yusran Tahir (paket Simpati) dan pasangan calon Bupati dan Wabup Manngarai Timur (Matim), Drs. Yoseph Tote, M.Si - Andreas Agas, S.H, M.Hum (paket Yoga), unggul sementara perolehan suara dalam pilkada di dua kabupaten tersebut, Kamis (30/10/2008).

Hingga pukul 20.00 Wita, Kamis (30/10/2008), hasil penghitungan sementara suara pemilih di Kabupaten Alor yang dikeluarkan oleh di KPUD Alor, paket Simpati memperoleh 8.301 suara dari total suara sementara 56.551 suara.

Sedangkan pasangan calon Bupati dan Wabup Manggarai Timur, Drs. Yoseph Tote, M.Si-Agas Andreas, S.H.M.Hum, (paket Yoga) unggul sementara dalam perolehan suara di 12 desa di Kecamatan Borong yang dihimpun oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Borong. Urutan kedua Drs. Petrus Katas dan Dr.Junaidin Zakaria (paket Pijar) sebanyak 2.202 suara.

Di Kabupaten Alor urutan kedua, Drs. Imanuel Blegur, MSi-Godlief Sirituka, Bc.Kn (Paket Imago ) sebanyak 14.029 suara. Disusul Drs. Amon Djobo-Taufik Nampira, SP, MM (Paket Amanat), dan Drs. Abraha Maulaka-John F. Laukuan, B.A (paket Amal).

Juru Bicara KPUD Alor, H. Amir Tahir yang dikonfirmasi Pos Kupang ke ponselnya pada kamis malam (30/10/2008) menjelaskan, KPUD merekapitulasi data sementara itu melalui sarana radio telekomunikasi yang datanya langsung dikontak dengan petugas telekomunikasi yang ada dilapangan.

Tahir mengatakan, pada tanggal 5-7 November 2008 penghitungan suara di tingkat kabupaten, dan tanggal 9 November 2008 KPUD Alor menetapkan calon bupati dan wabup terpilih jika hanya satu putaran.

Pilkada di Matim
Dari Borong, Ibu kota Kabupaten Manggarai Timur (Matim), semalam dilaporkan data perolehan suara di PPKKecamatan yang mencakup 12 desa, pasangan calon Bupati dan Wabup Matim, Drs. Yoseph Tote, M.Si-Agas Andreas, S.H.M.Hum, (paket Yoga) unggul sementara perolehan suara, yakni 5.260 suara. Posisi kedua Drs. Petrus Katas dan Dr.Junaidin Zakaria (paket Pijar) dengan perolehan suara sementara 2.202 suara.


Data yang diperoleh Pos Kupang di PPK Kecamatan Borong menyebutkan, dari 12 desa yang sudah memasukan data perolehan suara paket Yoga mendapat suara terbanyak di delapan desa. Delapan itu, Desa Kota Ndora 611, Rana Masak 584, Benteng Riwu 271, Gurung Liwut 606, Golo Loni 429 Nanga Labang 538, Sita 815, Sana Lokok 495. Urutan kedua paket Pijar mendapat suara terbanyak di Golo Lalong 440, Poco Ri'I 262 suara.

Secaraa keseluruhan perolehan suara untuk masing-masing paket, yakni paket Romansa 880 suara, paket Maju 948 suara, paket Virgo 1.241 suara, paket Salus 1.887 suara, paket ABBA 1.834 suara, paket Pijar 2.202 suara dan paket Yoga 5.260 suara.
Dari lima kecamatan lainnya di Matim, yakni Kecamatan Poco Ranaka, Lamba Leda, Sambi Rampas, Elar, dan Kota Komba, belum ada laporan karena hingga pukul 23.00 Wita semalam belum ada data di KPUD Manggarai.

Pos Kupang menghubungi beberapa PPK kecamatan, tetapi sulit sambung. Akibatnya, tidak mendapat data perolehan suara sementara dari kecamatan itu. Hingga pukul 23.00 Wita semalam, baru ada rekapitulasi suara dari PPK kecamatan Borong. Sementara kecamatan lain belum masuk ke KPUD.

Anggota KPUD Manggarai, Florentius Debu Syukur, kepada wartawan di Sekretariat KPUD Manggarai Timur mengatakan, hingga saat ini KPUD belum melakukan penghitungan suara. Sebab, penghitungan suara masih dilakukan di tingkat KPPS dan PPK sesuai jadwal yang ditetapkan. Kecuali itu, sebagai antisipasi KPUD mensiati mendapat data sementara. "Mungkin esok atau lusa KPUD sudah ada data," katanya.

Ia menjelaskan, penghitungan dan rekapitulasi suara tingkat PPK mulai tanggal 1-3 November. Sementara di tingkat KPUD akan berlangsung tanggal 5 November 2008. (oma/lyn)

Rekapitulasi Penghitungan
Sementara Hasil Pilkada Alor
---------------------------------
Paket Imago : 14.029
Paket Amanat : 13.312
Paket Amal : 10.909
Paket Simpati : 18.301

Perolehan Suara Sementara Pilkada
Manggarai Timur di PPK Borong
-----------------------------------------
1. Paket Romansa : 880
2. Paket Maju : 948
3. Paket Virgo : 1.241
4. Paket Salus : 1.887
5. Paket ABBA : 1.834
6. Paket Pijar : 2.202
7. Paket Yoga : 5.260
-------------------------------------
Sumber PPK Kecamatan Borong

Pos Kupang edisi Jumat, 31 Oktober 2008 halaman 1, http://www.pos-kupang.com

Tutor Masih Teratas dalam Perolehan Suara

KUPANG, PK -- Pasangan Colon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kupang, Drs. Ayub Titueki, M.S, Ph.D dan Viktor Jermias Tiran, S.Sos, M,Si (paket Tutor) masih teratas dalam perolehan suara Pilkada Kabupaten Kupang 2008.

Paket Tutor mendulang 42.542 suara, menyusul Herson Tanuab, S.H dan Ir. Vivo Ballo (paket Halo) memperoleh 29.248 suara, Ir. Aleks Funay dan Dra. Sofia Malelak-de Haan (paket Afi) sebanyak 26.825 suara, Drs. Ruben Funay dan Ir. Fritz Djubida (paket Berita) memperoleh 26.334 suara, pasangan Jerry Manafe , S.H dan Nahason Abineno, S.H (paket Jernih) mengumpul 25.705 suara, dan Ir. Karel Isliko dan Yorim Manoh (paket Kasih) memperoleh 18.248 suara.

Data pemilih 168.902 dari 211.826 jiwa daftar pemilih tetap (DPT) sehingga terjadi selisih suara yang tidak menggunakan hak pilih dan suara tidak sah sebanyak. 13.394 jiwa. Data ini diperoleh Pos Kupang dari Kepala Bagian Humas Setkab Kupang, Thimotius Octivianus, Kamis (30/10/2008) pukul 15.00 Wita.

Octovianus mengatakan, data itu diperoleh dari masing-masing PPK dan koresponden Radio Pemerintah Daerah (RPD) Kupang seperti Sabu dan beberapa daerah lainnya. Perolehan suara sementara ini, lanjut Octovianus, merupakan olahan bagian Humas Kabupaten Kupang yang diperoleh melalui kontak person kepada ketua PPK di masing-masing kecamatan.

Sementara data penghitungan suara sementara yang diperoleh Pos Kupang di KPUD Kabupaten Kupang, Kamis (30/10/2008) pukul.18.00 Wita, baru ada lima kecamatan yang masuk, yakni Kecamatan Amarasi, Amarasi Barat, Sulamu, Takari dan Kecamatan Amfoang Barat Laut.

Dari lima kecamatan ini, paket Tutor mendapat 10.652 suara diikuti paket Berita sebanyak 6.767 suara. Paket Jernih meraih 5.313 suara, paket Halo mendapat 4.471 suara. Paket Afi memperoleh 3.730 suara dan paket Kasih mendapat 3.520 suara. Jumlah pemilih 34.451 jiwa dari jumlah DPT untuk lima kecamatan tersebut sebanyak 42.926 jiwa yang tesebar di 116 TPS. Dengan demikian, selisih suara sebanyak 8.475 jiwa yang tidak menggunakan hak pilih dan tidak sah.

Ketua KPUD Kabupaten Kupang, Johni K.Tiran,S.H, mengatakan, untuk sementara baru lima kecamatan yang melakukan pleno dan sudah memberikan laporan hasil pleno. Sementara 24 kecamatan lain sedang pleno dan laporan hasil pleno tiba di KPUD paling lambat tanggal 3 November 2008.

Sesuai tahapan Pilkada Kabupaten Kupang, jelas Tiran, pembuatan berita acara dan rekatupilasi perolehan suara sampai dengan tanggal 4 November 2008 dan tanggal 5 November 2008 penetapan calon terpilih.

Menurut dia, jika putaran pertama ini tidak mencapai 30 persen, maka ada kemungkinan pilkada putaran kedua bagi dua pasangan calon yang mendapat suara terbanyak. (mas)

Perolehan Suara Sementara
Paket Tutor : 42.542 suara
Paket Halo : 29.248 suara
Paket Afi : 26.825 suara
Paket Berita : 26.334 suara
Paket Jernih : 25.705 suara
Paket Kasih : 18.248 suara

Pos Kupang edisi Jumat, 31 Oktober 2008 halaman 1, http://www.pos-kupang.com

Tutor Unggul Sementara di Kupang

KUPANG, PK-- Paket Tutor (Ayub Titueki - Viktor Jermias Tiran) unggul sementara perolehan suara dalam Pilkada Kabupaten Kupang, Rabu (29/10/2008). Hingga pukul 22.15 Wita semalam, paket Tutor memperoleh 29.116 suara, menyusul paket Afi (Aleks Funay - Sofia de Haan - Malelak) sementara memperoleh 23..025 suara.

Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Kabupaten Kupang, Drs. Timotius Octovianus, yang ditemui Pos Kupang di RPD Kupang, Rabu (29/10/2008) pukul 22.15 Wita.

"Kami mendapatkan data ini dengan menghubungi para camat melalui telepon seluler masing-masing. Data ini masih sementara, dan pasti ada di antaranya yang keliru menyebutkan angka," kata Octovianus.

Hingga semalam, demikian Octovianus, ia berulangkali menghubungi sembilan orang camat lainnya, tetapi tidak dapat dihubungi. "Mungkin para camat kehilangan sinyal telepon selularnya karena masih berada di lokasi terpencil. Hanya Camat Kupang Barat yang dekat dengan Kota Kupang masih belum dapat dihubungi. Dikhawatirkan sembilan camat yang tak bisa dihubungi itu sudah ganti nomor telepon selulernya," ujar Octovianus.

Sembilan kecamatan yang belum memasukan data hasil sementara peroleh suara pilkada, kata Octovianus, yaitu Kecamatan Fatuleu, Fatuleu Barat, Amarasi Timur, Raijua, Hawu Mehara, Semau Selatan, Kupang Barat, Amarasi Barat dan Kecamatan Amarasi Selatan.

Octovianus menyatakan, angka yang ada ini masih diperbaiki kalau ternyata ada kesalahan saat mengirim data melalui telepon. Apalagi, lanjutnya, masih ada mekanisme pleno tingkat kecamatan. "Biasanya, tingkat kesalahan relatif kecil. Tetapi kami masih tetap menunggu hasil selanjutnya dalam waktu satu dua hari ke depan," katanya.

Anggota KPUD Kabupaten Kupang, Imanuel Ballo yang dihubungi melalui telepon selulernya semalam mengatakan, data yang diterima KPUD Kabupaten Kupang relatif sedikit karena penghitungan masih pada tingkat kecamatan. Data yang ada padanya baru dari Liae, Kupang Timur dan Kecamatan Amabi Oefeto. "Untuk sementara data belum banyak, KPUD terus memantau perkembangan di lapangan," ujar Ballo. (ely)


Rekapitulasi Sementara Versi Humas Setkab Kupang
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Kecamatan Paket Calon
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Jernih !Afi ! Berita !Tutor ! Kasih ! Hallo
----------------------------------------------------------------------------------------------------
1.Sabu Barat 649 1.993 3.259 1.771 809 826
2.Sabu Tengah 698 296 786 319 533 298
3.Sabu Timur 578 294 989 860 535 109
4.Sabu Liae 772 326 1.522 710 531 340
5.Semau 647 650 406 621 555 359
6.Nekamese 400 1.124 705 730 449 1.212
7.Amarasi 1.491 1.135 1.439 1.733 557 1.166
8.Amfoang Barat Daya 215 119 562 867 437 29
9.Kupang Timur 2.961 3.227 1.710 2.166 1.853 4.619
10.Taebenu 320 1.592 720 2.135 417 894
11.Kupang Tengah 528 3.913 1.891 2.425 1.505 1.970
12.Amabi Oefeto 497 591 334 1.003 223 545
13.Sulamu 1.051 978 1.287 1.086 1.238 1.076
14.Fatuleu Tengah 133 51 648 911 259 580
15.Takari 148 1.207 715 2.434 1.269 2.859
16.Amfoang Selatan 900 538 604 2.959 1.520 1.050
17.Amabi Oefeto Timur 959 519 702 2.097 818 881
18.Amarasi Barat 705 2.013 1801 1.828 223 885
19.Amarasi Selatan 656 1.324 880 728 310 1.931
20.Amarasi 1.491 1.135 1.439 1.733 557 1.166
----------------------------------------------------------------------------
Jumlah Sementara 17.799 ! 23.025 ! 22.399 !29.116 ! 14.598 ! 22.795
----------------------------------------------------------------------------
Sumbar Humas Setkab Kupang
---------------------------------------------------------------------------

Pos Kupang edisi Kamis, 30 Oktober 2008 halaman 1

Pilkada Belu Masuk Putaran Kedua

ATAMBUA, PK--Hasil pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Belu, Rabu (29/10/2008), dua dari empat paket calon bupati dan wakil bupati Belu, yakni, Drs. Joachim Lopez-Ludovikus Taolin, B.A (paket Jalin) dan drg. Gregorius Mau Bili-Drs. Berchmans Mau Bria (paket Gemar) maju ke putaran kedua. Putaran kedua Pilkada Belu dijadwalkan akhir November atau awal Desember 2008.

Pleno hasil Pilkada Belu oleh KPUD Belu, empat paket calon tidak ada yang mengumpulkan suara sah 30 persen dari total suara sah 166.277 suara. Urutan pengumpulan suara sah para paket calon, yakni paket Jalin mengumpulkan 48.319 suara (29,17 persen), paket Gemar meraih 44.473 suara (26,74 persen), paket Brita mendapat 40.993 suara (24,65 persen) dan paket Sera mengumpulkan 32.292 suara (19,42 persen). Total suara sah sebanyak 166.277 dan tidak sah sebanyak 4.839 suara.

Disaksikan Pos Kupang, pleno hasil Pilkada Belu dilaksanakan di Aula Betelalenok (berdekatan dengan rumah jabatan bupati Belu, Red) sekitar pukul 10.20 Wita. Satu jam sebelum pleno, aparat Polres Belu yang menggunakan dua unit kendaraan patroli dengan peralatan lengkap diterjunkan ke lokasi pleno.

Satu unit mobil water canon dari Mapolda NTT juga disiagakan di halaman depan rumah jabatan bupati Belu. Di pintu masuk ke Aula Betelalenok, puluhan aparat siaga untuk memeriksa para undangan yang masuk mengikuti rapat pleno.

Para calon bupati/wakil bupati datang dikawal aparat keamanan langsung menuju Aula Betelalenok. Tiga paket calon, yakni Gemar, Brita dan Sera hadir lengkap, sedangkan paket Jalin yang hadir hanya calon wakil bupati, Ludovikus Taolin, calon bupati, Joachim Lopez, tidak hadir. Warga yang datang mengikuti rapat pleno tidak diperkenankan masuk ke Aula Betelalenok dan hanya mengikuti acara pleno dari luar pagar.

Kapolres Belu, AKBP Drs. Sugeng Kurniaji, terjun langsung mengamankan lokasi. Hadir pada acara ini, anggota PPK dari 24 kecamatan, termasuk para saksi masing-masing pasangan calon dan anggota tim sukses para paket.

Pukul 10.20 Wita, rapat pleno dibuka resmi dan terbuka untuk umum oleh Ketua KPU Belu, A Martin Bara Lay, S.H, didampingi anggota, Drs. Paulus Klau, Ahmad Setyawan, Gabriel Oes Bele, S.SoS, Sisilia Prisca Tes, S.SoS.

Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan hasil perolehan suara dari 24 kecamatan berturut-turut dari Kecamatan Atambua Barat sampai terakhir pleno hasil dari Kecamatan Botin Leo Bele. Pada saat penghitungan suara dari Kecamatan Io Kufeu, sempat diprotes oleh saksi dari paket Gemar, Hendrikus Ch. Ata Pala, SP, soal amplop hasil suara yang tidak disegel sementara kotak suara saja yang disegel. Sedangkan sejak pleno hasil dari beberapa kecamatan terdahulu, amplop dan kotak suara disegel.

Protes ini disampaikan oleh saksi paket Brita, yakni Epi Nahak. Saksi dari dua paket ini meminta KPU Belu mengklarifikasi hal ini sehingga tidak menimbulkan persepsi yang keliru. Sempat diskors beberapa menit untuk para saksi berembuk dengan para calon mengenai masalah ini.

Pembicaraan berlanjut dengan keputusan dari ketua KPU bahwa hasil pleno dari Io Kufeu dibicarakan lagi pada penghujung pleno. Pleno dilanjutkan dengan pembacaan hasil dari beberapa kecamatan lainnya. Setelah selesai disepakati agar dibacakan hasil pleno PPK dari Io Kufeu dengan pertimbangan, apabila hasil yang dibacakan tidak sesuai dengan hasil rekapan para saksi, maka perlu dibuatkan berita acara. Setelah dibacakan hasil pleno oleh ketua PPK Io Kufeu ternyata hasilnya sesuai dengan rekapan para saksi.

Ketua KPUD Belu, A Martin Bara Lay, kepada wartawan menjelaskan, sesuai aturan bahwa jika dari empat paket perolehan suara sah tidak mencapai 30 persen, maka terjadi dua kali putaran. Dari hasil pleno di KPUD Belu, kata Bara Lay, empat paket tidak memperoleh 30 persen suara, maka konsekuensinya dilakukan dua kali putaran.

"Kami sudah ikuti seluruh proses pleno tingkat kabupaten. Dari empat paket calon tidak ada yang memperoleh suara mencapai 30 persen. Untuk itu, Pilkada Belu akan masuk putaran kedua yang direncakan akhir November atau awal Desember 2008. Kami harus siapkan lagi kertas suara karena nanti ada paket yang maju ke putaran kedua. Kami berencana besok (Kamis, 30/10/2008) mengumumkan dan menetapkan paket yang akan maju ke putaran kedua Secara umum seluruh proses pleno berjalan aman dan lancar berkat dukungan dari semua masyarakat Belu," kata Bara Lay.

Pantauan Pos Kupang, suasana di Kota Atambua berjalan normal. Sempat beredar isu akan ada pengerahan massa ke lokasi pleno, namun sampai berakhirnya pleno tidak ada massa dalam jumlah banyak yang datang. Aktivitas di pertokoan, pasar, perkantoran, sekolah-sekolah berjalan normal.

Calon bupati dari paket Gemar, Gregorius Mau Bili mengatakan, paket Gemar sudah sangat siap untuk maju ke putaran kedua. Upaya yang akan dilakukan sekarang adalah perkuat program yang sudah disampaikan pada kampanye putaran pertama.

Khusus kepada para pendukung dan simpatisan, Mau Bili berharap tetap tenang dan bulatkan tekad untuk persiapan pada putaran kedua. Kepada KPU Belu, Mau Bili berharap mensosialisasikan kembali ke masyarakat agar pemilih yang tidak sempat memilih diakomodir pada putaran kedua nanti. Dia menilai KPU Belu sangat demokratis dan transparan menjalankan tugas sehingga seluruh proses berjalan aman dan lancar.

Sementara calon wakil bupati dari paket Jalin, Ludovikus Taolin, mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi lagi masyarakat untuk menentukan pilihannya pada putaran kedua nanti. Khusus untuk penyelenggara pilkada Belu, Taolin menilai sudah melaksanakan tugas sangat demokratis. Ke depan diharapkan para pemilih yang belum terakomodir hak pilihnya supaya didata sehingga ribuan suara yang tidak memilih itu pada putaran kedua tidak terjadi lagi. (yon)
Hasil Pleno KPUD Belu
Jalin : 48.519 (29,179%)
Gemar : 44.473 (26,746 %)
Brita : 40.993 (24,653 %)
Sera : 32.292 (19,420 %)
Suara sah: 166.277
Tidak sah: 4.839
Pos Kupang edisi Kamis, 30 Oktober 2008 halaman 1, http://www.pos-kupang.com/

Manggarai Timur Coblos Hari Ini

SEBANYAK 140.227 pemilih di Manggarai Timur (Matim) yang tersebar di enam kecamatan, hari ini, Kamis (30/10/2008), mencoblos di 437 TPS (tempat pemungutan suara). Satu dari tujuh paket calon bakal terpilih untuk menjadi bupati pertama di kabupaten baru itu lima tahun ke depan.

Ketujuh paket calon itu adalah Roman Ndau Lendong-Eufrasia Theodora Turut-Rengka; Nahas Martinus-Jerau Ferdiandus; David Sutarto-Agustinus Liontas; Sabinus Suardi-Galus Ganggus; Yoseh Biron Aoer-Gorgonius Bajang; Petrus Katas-Junaidin Zakaria; dan Yoseph Tote-Agas Andreas.

Penjabat Bupati Manggarai Timur, Frans BP Leokyang dihubungi Pos Kupang melalui ponselnya, Rabu (29/10/2008), meminta warga yang berhak memilih agar menggunakan haknya dengan memilih paket calon sesuai suara hatinya. Sebab, katanya, kualitas demokrasi ditentukan oleh bagaimana masyarakat secara bebas memilih pemimpinnya.

Dikatakannya, ketujuh pasangan calon tersebut adalah putera Manggarai Timur yang baik dan memiliki kapasitas dalam memimpin. Semua mereka, katanya, berkomitmen untuk membangun Manggarai Timur ke arah yang lebih baik. Karena itu masyarakat dipersilahkan memilih pasangan calon yang dinilai paling layak memimpin Manggarai Timur.

Masyarakat, kata dia, juga diharapkan menjaga situasi agar tetap kondusif, damai dan penuh kekeluargaan. Siapa pun yang terpilih nanti, katanya, adalah yang terbaik sesuai kehendak rakyat dan semua harus menerimanya.

Perbedaan pilihan, demikian Leok, adalah wajar dalam dinamika demokrasi. Karena itu masyarakat harus ikut menjaga agar proses pemungutan suara, perhitungan sampai pleno penetapan pasangan terpilih berlangsung dengan damai.Padlu Leok, meminta kepada PNS untuk tetap netral karena dapat merusak citra PNS itu sendiri. (lyn)

Komentar Paket
1. Paket Romansa (Romanus Ndau Lendong - Theodora Eufrasia Rengka)
Sudah dihubungi tapi tidak memberi jawaban. (lyn)

2. Paket Maju (Drs. Nahas Martinus - Drs. Jerau Ferdinandus)
Target merebut 36 persen suara. Kami yakin bisa mendulang suara dan merebut kemenangan. Target itu lahir dari fakta selama kami jalan keliling Manggarai Timur. Rakyat Manggarai Timur membutuhkan spiritualitas kepemimpinan yang sungguh memihak rakyat. Paket Maju sungguh menyapa masyarakat. (lyn)

3. Paket Virgo (David Sutarto, ST-Drs. Agustinus Liontas)
Yohanes Rumat, Tim Sukses paket Virgo. Virgo tidak punya target, tetapi jika menang merupakan kemenangan petani dan nelayan. Kami percaya suara mereka adalah suara Tuhan. Tuhan menuntun mereka untuk memilih pemimpin yang tepat. Virgo adalah paketnya petani dan nelayan. (lyn)

4. Paket Salus (Drs. Sabinus Suardi - Galus Ganggus, SPd)
Rofino Kant, anggota Tim Sukses Salus. Target Salus merebut 30 persen sampai 40 persen suara. Suara Salus diperoleh dari Lamba Leda, Sambi Rampas, Elar, Borong dan Poco Ranaka. (lyn)

5. Paket ABBA (Yoseph Biron Aoer, S.Sos - Ir. Gorgonius D Bajang)
Willy Nurdin, Ketua Tim Sukses ABBA. Paket Abba meraih 40 persen suara dari semua wilayah kecamatan. ABBA target menang karena simpati masyarakat sangat besar. Kemenangan ABBA adalah kemenangan seluruh rakyat Manggarai Timur. ABBA adalah sosok pemimpin yang tepat memimpin Manggarai Timur. (lyn)


6. Paket Pijar (Drs. Katas Petrus - Dr. Junaidin Zakaria)
Paket Pijar tidak punya ambisi. Jika rakyat menghendaki dan Pijar menang, semuanya itu karena campur tangan dan suara Tuhan sendiri. (lyn)

7. Paket Yoga (Drs. Yoseph Tote, M.Si-Agas Andreas, S.H.M.Hum)
Cosmas Djalang, anggota Tim Sukses Yoga. Paket Yoga target menang dan kemenangan Yoga adalah kemenangan rakyat Manggarai Timur. Yoga percaya pada kehendak Ilahi. Tuhan menggerakan hati rakyat untuk menghantar Yoga memimpin Manggarai Timur lima tahun ke depan. (lyn)

Pilkada Manggarai Timur
---------------------------------------------------------------------------------------
Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah TPS Jumlah pemilih Total
Laki-Laki Perempuan
---------------------------------------------------------------------------------------
Elar 21 60 8.561 8.658 17.219
Borong 21 91 14.592 16.293 30.885
Poco Ranaka 28 96 15.296 16.636 31.932
Lamba Leda 16 58 8.307 9.094 17.401
Kota Komba 17 82 13.397 13.924 27.321
Sambi Rampas 11 50 7.594 7.875 15.469
---------------------------------------------------------------------------------------
Jumlah 114 437 67.747 72.480 140.227
---------------------------------------------------------------------------------------
Sumber: KPUD Manggarai Timur

Pos Kupang edisi Kamis, 30 Oktober 2008 halaman 1, http://www.pos-kupang.com

Medali, Paket Terpilih di TTS

SOE, PK-- Paulus VR Mella dan Benny A Litelnoni (paket Medali) calon terpilih hasil pemilihan langsung kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) tahun 2008. Berdasarkan rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat kabupaten, paket Medali mendapatkan jumlah suara tertinggi.

Rapat pleno KUPD Kabupaten TTS yang berlangsung di ruang sidang DPRD TTS, Rabu (29/10/2008), menyebutkan, paket Medali juga mencapai kuota batas minimal untuk memenangkan pilkada dengan perolehan suara di atas 30 persen suara sah.

Paket Medali meraih suara sah sebanyak 66.871 atau 30,65 persen dari total perolehan suara sah 218.189 orang. Dengan perolehan suara sah paket Medali 30,65 persen, maka pilkada TTS hanya satu putaran. Urutan kedua hingga kelima perolehan suara, yakni paket Damai sebanyak 65.500 suara (30,02 persen), paket Globe sebanyak 38.488 (17,64 persen), paket Jhonthom sebanyak 37.898 (17,35 persen dan paket Jetcar sebanyak 9.432 (4,32 persen).

Total suara tidak sah hasil penghitungan perolehan suara dalam rapat pleno sebanyak 4.949 suara. Untuk warga yang tidak menggunakan hak pilih dalam pilkada TTS diperoleh jumlah daftar pemilih tetap 251.296 dikurangi dengan jumlah suara sah ditambah jumlah suara tidak sah sebanyak 223.138, yakni 28.158 orang atau 11,20 persen.

Rapat pleno rekapitulasi perolehan suara Pilkada TTS tingkat kabupaten yang dimulai pukul 10.15 Wita, dihadiri ketua dan KPUD TTS, Jusuf Efradus Dima, B.A (ketua), Imanuel Lakapu, James H Tuka, S.H dan Kosmas D Sanga, S.S (anggota). Hadir juga Sekretaris Kabupaten TTS, Drs. Alfred M Kase, Kapolres TTS, AKBP Suprianto, dan Ketua Panwaslu TTS, Albert Benu, S.SoS, didampingi dua anggotanya, Mariana Leba, S.SoS dan Melkisedek Nahak, S.H.

Saksi pasangan calon yang hadir dalam rapat pleno hanya dari paket Medali, yakni Ampera Seke Selan, S.H dan Agus Banamtuan. Lima pasangan calon tidak ada yang hadir dalam rapat pleno.

Ketua KPUD TTS, Jusuf Efradus Dima, B.A, mengatakan meski pleno tidak dihadiri empat saksi dari lima pasangan calon, Damai, Jhonthom, Globe dan Jetcar, pleno tetap sah. Pasalnya, dalam aturan disebutkan rapat pleno dapat dihadiri saksi dan pasangan calon. Kata dapat diartikan yang bersangkutan bisa datang atau sebaliknya dalam rapat pleno yang digelar KPUD TTS. "Dengan demikian, rapat pleno ini tetap sah," kata Dima, sebelum menutup pleno penghitungan perolehan suara Pilkada TTS.

Setengah jam sebelum rapat pleno dimulai ratusan pengunjuk rasa mendatangi kantor Bupati TTS. Kedatangan pengunjuk rasa yang dikoordinatori, Frans Usfunan, meminta agar KPUD TTS menghentikan penghitungan perolehan suara. Mereka juga menghendaki KPUD TTS menggelar pencoblosan ulang.

Beberapa pengunjuk rasa menggelar spanduk dan poster bertuliskan; Tunjukkan Berita Acara Penghitungan Suara dari TPS/KPUD, Hentikan Pleno Penghitungan Suara, Suara Rakyat Suara Tuhan, KPUD TTS harus Jujur dan Dimanakah Nuranimu, KPUD TTS Penyebab Runtuhnya Demokrasi, Pelaku Demokrasi adalah KPUD, Pilkada Ulang Wajib Hukumnya.

Calon Bupati TTS, Ir. Paul VR Mella, M.Si yang dimintai tanggapan tentang hasil pleno KPUD mengatakan, kemenangan paket Medali adalah kemenangan seluruh rakyat TTS. Ia mengajak segenap masyarakat untuk melebur bersama-sama dan tidak lagi terkotak-kotak dari paket tertentu.

Calon Bupati TTS dari paket Globe, Drs. Pieter R Lobo mengatakan, ia tidak pernah memikirkan kekalahan yang dialami paketnya. Namun yang dipikirkannya saat ini kenapa paketnya bisa kalah. "Kalau KPUD TTS menetapkan paket Medali menang kami menerimanya. Namun yang perlu diingat KPUD TTS harus menanggapi dan menjelaskan berbagai persoalan yang diangkat masing-masing paket," kata Lobo.

Calon Bupati TTS dari Paket Damai, Drs. Daniel A Banunaek, M.A, menyatakan menolak hasil sidang pleno rekapitulasi perolehan suara di tingkat kabupaten. Pasalnya, persoalan yang diangkat paket Damai terkait masalah penghitungan suara belum ditanggapi sampai saat ini. Sebagai pihak yang dirugikan, tegas Banunaek, paket Damai akan menempuh upaya hukum bila KPUD TTS tidak menggubris surat dari paketnya.

Calon Bupati TTS dari Paket Jetcar, Drs. Junus Elias Tahun mengatakan, pihaknya tidak mempersoalkan pleno KPUD TTS. Ia justru menilai persoalan yang terjadi karena kesalahan panwaslu. Calon Bupati TTS dari paket Jhonthom, Ir. Johanes Oematan, M.Si yang ditemui terpisah mengharapkan paket yang ditetapkan sebagai pemenang jangan cacat hukum. Ia meminta KPUD TTS menjawab segala persoalan yang dipermasalahkan empat paket. (aly)

Pos Kupang edisi Kamis, 30 Oktober 2008 halaman 1, http://www.pos-kupang.com

DPRD Tunda Tetapkan KU-APBD 2009

KUPANG, PK -- DPRD NTT menunda penetapan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KU-APBD) tahun 2009. Pasalnya, pemerintah belum menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagai acuan penyusunan anggaran tahun 2009.

Penundaan penetapan KU-APBD disampaikan Panitia Anggaran DPRD NTT melalui pendapatnya terhadap KU-APBD dalam rapat paripurna Dewan yang digelar di gedung DPRD NTT, Rabu (29/10/2008). Rapat paripurna dipimpin ketua DPRD NTT, Drs. Melkianus Adoe, dihadiri Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya.

Sekretaris Panitia Anggaran DPRD NTT, Jack Kasman saat membacakan laporan Panitia Anggaran mengatakan, konsep program Anggur Merah yang diajukan pemerintah merupakan merek dagang dari gubernur dan wakil gubernur terpilih, Drs. Frans Lebu Raya dan Ir. Esthon Foenay sama sekali tidak tergambar dalam KU-APBD yang diajukan pemerintah. Konsep KU-APBD yang diajukan sangat normatif, sama halnya dengan kebijakan umum anggaran tahun-tahun sebelumnya.

Dalam KU yang diajukan kali ini, sekilas terbaca banyak hal yang tumpang-tindih, tidak konsisten dan tidak sinkron. Karena anggaran untuk setiap satuan kerja tersebar merata, sehingga Anggur Merah tidak dijadikan acuan, karena hampir tidak ada yang menonjol sebagai prioritas program Anggur Merah. Bahkan, gambaran perekonomian tidak disajikan secara menyeluruh dan terinci sebagai dasar penyusunan KU-APBD tahun 2009. Selain itu, alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen juga tidak nampak.

Panitia Anggaran berpendapat, pembangunan sektor perbankan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar dalam meningkatkan upaya pembangunan masyarakat. Hal lain yang juga tidak nampak dalam KU-APBD adalah pengarusutamaan gender dalam strategi pembangunan.

"Hal-hal itu merupakan hambatan dan kendala yang cukup besar dalam pembahasan KU-APBD tahun ini," demikian Panitia Anggaran.

Sedangkan hal yang paling menonjol yang menjadi hambatan cukup besar dalam pembahasan KU-APBD, yakni belum disusun, dibahas dan ditetapkannya RPJMD untuk lima tahun ke depan.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan itu, demikian Kasman, maka Panitia Anggaran DPRD NTT berpendapat bahwa karena angaran murni 2009 merupakan anggaran murni perdana bagi duet kepemimpinan Frans Lebu Raya - Esthon Foenay, maka diharapkan KU-APBD tahun 2009 benar-benar mengacu atau mencerminkan program Anggur Merah.

Kasman mengatakan, tidak mustahil jika program Anggur Merah tidak dijadikan acuan dalam pembangunan daerah, namun dapat dinilai bahwa itu merupakan gambaran awal kegagalan gubernur dan wakil gubernur.

"Bahkan secara konseptual, program Anggur Merah belum dipahami secara baik oleh DPRD dan masyarakat NTT," kata dia.

Dalam kondisi seperti ini, maka tidak mungkin jika masyarakat mengkomplain DPRD sebagai lembaga yang paling bertanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan yang tidak terarah ini.
Secara politis, lanjut Kasman, DPRD punya kewenangan untuk menyukseskan program Anggur Merah, namun pemerintah tidak siap dan tanggap. Untuk itu, maka Panggar DPRD NTT menyarankan agar sebelum KU-APBD dibahas lebih lanjut, perlu ditetapkan RPJMD NTT lima tahunan, maka untuk sementara pembahasan KU-APBD ditunda hingga penetapan RPJMD. (aca)

Pos Kupang edisi Kamis, 30 Oktober 2008 halaman 7, http://www.pos-kupang.com

Rakyat Harus Hormati Hasil Pilkada

KALABAHI, PK -- Bupati Alor, Ir. Ans Takalapeta meminta seluruh komponen masyarakat untuk menghormati hasil pilkada Alor yang berlangsung hari ini Kamis (30/10/2008). Siapapun yang terpilih adalah kehendak atau suara rakyat.

Takalapeta mengatakan hal ini saat ditemui di Kadelang, Kelurahan Kalabahi Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, ketika bersama unsur Muspida meninjau persiapan Pilkada, Rabu (29/10).

Takalapeta mengatakan, pilkada yang berlangsung saat ini adalah hajatan demokrasi. Oleh karena itu, hendaknya berlangsung damai dan bermartabat. Dia mengharapkan agar semua masyarakat dapat menyukseskannya dengan menciptakan suasana yang kondusif. Dia meminta semua pemilih memberikan suaranya.

Sementara itu mengenai masalah keamanan dalam pelaksanaan pilkada ini, Wakapolres Alor, Kompol M Hari yang saat itu juga ikut memantau, mengatakan, polisi telah siap untuk mengamankan jalannya pelaksanaan pilkada. Polres setempat menyiagakan semua personelnya untuk menjamin keamanan pelaksanaan Pilkada.

"Pokoknya setiap TPS itu ada polisi. Dan untuk tugas pengamanan ini polisi dibantu oleh satuan keamanan lainnya," tandas Hari.

Ketua KPUD Alor, Pdt. Fransis Haan menjelaskan, semua kebutuhan logistik untuk pemungutan suara sudah didistribusikan. Sejauh ini, kata dia, belum ada laporan tentang masalah logistik.

Dalam peninjauan KPUD ke sejumlah TPS, katanya, memang ditemukan beberapa masalah seperti ada pemilih mendapat dua kartu pemilih, tetapi itu sudah langsung diselesaikan oleh PPK dengan menarik salah satu kartunya.

"Ada pemilih yang telah terdaftar, tetapi ketika petugas ke rumahnya mau mengantar undangan dan kartu pemilih, orangnya tidak ada dalam beberapa hari ini," katanya.

Haan juga minta kepada pemilih, apabila namanya telah terdaftar dalam DPT tetapi tidak mendapatkan kartu pemilih dapat menggunakan undangan yang ada langsung ke TPS untuk memberi suara.

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Alor mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mewujudkan Pilkada damai. GMNI mengharapkan semua masyarakat yang memiliki hak politiknya dapat memberi suara pada hari pemungutan suara.
Pada Selasa (28/10/2008), GMNI menggelar aksi simpatik dengan membagikan setangkai bunga mawar kertas di sejumlah tempat strategis. Dalam aksinya, GMNI menyerukan agar pilkada Alor berlangsung aman dan damai.

Sedangkan Gabungan Organisasi Perempuan (GOP) Kabupaten Alor melakukan aksi lain, yakni dengan mendatangi rumah setiap paket calon bupati untuk bertemu dengan calon bupati dan istrinya.

Menurut Ketua GOP Alor, Merry Pulingmahi Gorangmau, kunjungan GOP ini dalam rangka memberikan dukungan secara moril kepada istri calon bupati dan wabup dalam mendampingi suaminya dalam palaksanaan pilkada ini.

GOP juga menitip sejumlah harapan kepada istri calon, apabila paket yang mana yang terpilih maka diharapkan istrinya dapat memainkan peran untuk pemberdayaan perempuan di daerah itu. (oma)

Pos Kupang edisi Kamis, 30 Oktober 2008 halaman 8, http://www.pos-kupang.com

UU Pilpres Akhirnya Disahkan

JAKARTA, PK -- Rancangan Undang-undang Pemilihan Presiden (Pilpres) akhirnya disahkan menjadi undang-undang dalam rapat Paripurna DPR RI, Rabu (29/10/208) setelah melalui proses lobi yang alot.
Beberapa hal krusial seperti syarat dukungan capres dari parpol dan gabungan parpol akhirnya disepakati 20 persen kursi di parlemen atau 25 persen suara nasional.

Sidang paripurna yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB dengan agenda mendengarkan pandangan akhir sepuluh fraksi itu, dipimpin Ketua DPR Agung Laksono dan dihadiri Mendagri Mardiyanto.

Ketua DPR mengetok palu setelah mengajukan pertanyaan pada peserta sidang apakah setuju dengan rumusan lobi formal terakhir fraksi mengenai syarat dukungan capres oleh parpol dan gabungan parpol. Maka disambut seruan kata "setuju" dari hampir seluruh peserta sidang.

Selain itu, juga disepakati sebelumnya debat capres hanya dilakukan 3 kali, rumusan yang disahkan mengatur 5 kali debat capres yakni 3 kali untuk debat capres dan 2 kali untuk cawapres. Sedangkan untuk poin rangkap jabatan capres dan cawapres terpilih dalam jabatan pimpinan parpol tak dimasukkan dalam pasal tetapi penjelasan umum.


Meskipun PAN mengajukan nota keberatan atas poin tersebut, karena sembilan fraksi lain menyatakan setuju dengan rumusan lobi formal semalam maka palu diketok. Sedangkan menurut anggota dari fraksi PAN Andi Yuliani Paris mengatakan keputusan tersebut masih membuka kemungkinan sejumlah pihak untuk melakukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi.

"Bisa aja kalau ada yang menantang di MK karena dianggap UU 23 tahun 2004 yang nyata-nyata secara eksplisit menyebutkan masalah syarat dukungan ini akan dilakukan pemilu 2009, tapi belum sempat diterapkan ternyata sudah diubah. Ini kan kasusnya sama kaya electoral treshold (ET) diubah menjadi parliamentary treshold (PT)," kata Andi.

"Sebelum diberlakukan ET sudah ada PT, tapi tentunya kalau ada yang menantang pengajuan ini. Ini kan kasusnya sama, jadi kalau ada yang mau mengajukan judicial review posisinya sama dengan kasus PT itu," jelas Andi.

Syarat dukungan ini dinilai membatasi calon yang muncul dari pilihan masyarakat. Menurut Andi, aturan ini tak subyektif, kalau melihatnya lebih ke pertimbangan belum diberlakukannya UU No 23 tahun 2004. (kompas.com)

Pos Kupang edisi Kamis, 30 Oktober 2008 halaman 8, http://www.pos-kupang.com

Nusa Kenari Memilih!

KALABAHI, PK--Pasangan Ir. Ans Takalapeta dan Drs. Abraham Maulaka akan mengakhiri jabatannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Alor dalam waktu dekat. Siapa yang akan memimpin Alor lima tahun ke depan (2008-2013)?. Pertanyaan ini akan terjawab dalam pemungutan suara pemilihan langsung kepala daerah dan wakil kepala daerah (Pilkada) Alor, besok, Kamis (30/10/2008).

Empat paket calon bupati dan wakil bupati Alor yang bertarung dalam Pilkada Alor 2008 ini, yakni Drs. Imanuel Blegu, M.Si -Godlief Sirituka, Bc.Kn (paket Imago), Drs. Aba Maulaka- John F. Laukuan.B.A (paket Amal), Drs. Amon Djobo-Taufik Nampira, SP. MM (paket Amanat) dan Drs.Simeon Pally-Drs. Yusran Tahir (paket Simpati ).

Untuk memenangkan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Alor periode 2008 - 2013, salah satu dari empat paket calon harus mengumpulkan minimal 33.920 suara pemilih atau 30 persen dari 113.068 jumlah pemilih yang akan mencoblos di 320 TPS yang tersebar pada 18 kecamatan di Alor.

Juru Bicara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Alor, H. Amir Tahir, kepada Pos Kupang, Senin (27/10) di Sekretariat KPUD Alor menjelaskan, berdasarkan aturan KPU, paket yang meraup suara hingga 50 persen, maka paket itu dinyatakan menang. Namun biasanya jarang terjadi atau peluangnya kecil.

Bila tidak ada paket yang mendapat suara pemilih hingga 50 persen, demikian Tahir, maka akan lihat paket yang meraup suara 30 persen ke atas yang ditetapkan sebagai pemenang. Namun kalau ada dua paket yang sama-sama meraup suara yang sama 30 persen dengan digit dibelakangnya sama, maka untuk menentukan pemenangnya oleh KPUD akan melihat persebaran suara yang ada.

Tahir mengatakan, jika ada dua paket calon mendapatkan suara 30 persen dengan angka digit di belakangnya berbeda, maka yang digitnya tertinggi, itu yang menang. Ini semua, tandas Tahir, telah diatur dalam aturan KPU mengenai satu putaran dalam pilkada. Tetapi, apabila dari semua paket calon tidak mencapai 30 persen, maka dua paket yang meraup suara tertinggi, itu yang akan maju dalam putaran kedua pilkada.
Berkaitan dengan jumlah ini kalau dihitung secara matematis, Tahir menyebutkan, kalau ada yang meraup sampai 50 persen, maka dikonversi dalam angka sebanyak 56.534 suara dari jumlah pemilih 113.068. Namun, ini perhitungan secara lurus, sehingga apabila dikurangi surat suara rusak atau tidak coblos, seandainya pemilih yang menggunakan hak suaranya sebanyak 110.000 pemilih, maka untuk 50 persennya harus 55.000 suara. Tetapi, kata Tahir, biasanya untuk mencapai 50 persen jarang terjadi.

Tahir menjelaskan, untuk mendapat 30 persen dari 113.068 pemilih, maka jumlah suara sebanyak 33.920 suara. Namun, bila dihitung lagi dengan suara rusak atau tidak coblos dengan hitungan rata-rata yang menggunakan hak suaranya sebanyak 110.000 pemilih, maka untuk 30 persen sebanyak 33.000 suara.

Jangan Terpancing Isu
Berkaitan dengan masa tenang untuk menghadapi pelaksanaan pencoblosan pilkada Alor yang akan berlangsung pada Kamis (30/10/2008), maka pemerintah kabupaten Alor melalui Badan Kesbangpol dan Linmas setempat memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat di kabupaten Alor.

Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Alor, Viktor Irianto Imang, S.H, M.Si mengungkapkan, saat masa tenang Pilkada Alor banyak isu menyesatkan yang bersifat provokasi oleh oknum tertentu yang beredar di masyarakat.

Terhadap masalah ini, kata Imang, pemerintah minta kepada masyarakat jangan terpancing dengan membuat hal-hal yang bertentangan dengan hukum. Masyarakat, lanjut Imang, sebaiknya meningkatkan ikatan persaudaraan dalam bingkai Taramiti Tominuku.

Imang menjelaskan, Kantor Kesangpol dan Linmas Alor membuka posko pengaduan. Bagi masyarakat yang menemukan kejadian-kejadian berupa provokasi atau sifatnya ke arah yang tidak baik dapat langsung melapor ke posko, baik melalui sarana telepon atau secara langsung datang ke posko.

Imang berharap masyarakat yang memiliki hak pilihnya datang ke TPS pada harinya untuk menyalurkan hak politiknya. Imang juga minta agar masyarakat tetap menjaga keamanan dan ketertiban yang ada ini. (oma)

Komentar Paket Calon

Paket Imago (Drs. Imanuel Blegu, M.Si -Godlief Sirituka, Bc.Kn)
Tidak mematok target. Kami tunggu hasilnya. Ini karena semua kandidat telah kerja dan bersaing. Kita berdoa saja. (oma)

Paket Amal (Drs. Aba Maulaka- John F. Laukuan.BA)
Target hasil pilkada, saya tidak mau mendahului rencana Tuhan. Saya berharap pemilihans atu putaran saja. Ini agar masyarakat jangan hanya disibukkan dengan urusan politik saja. (oma)

Paket Amanat (Drs. Amon Djobo-Taufik Nampira, SP. MM)
Drs. Amon Djobo, saya optimis bisa unggul karena dukungan merata di semua wilayah di Kabupaten Alor. (oma)

Paket Simpati (Drs. Simeon Pally-Drs. Yusran Tahir)
Perkiraan politik belum bisa dikomentari karena hajatan ini masih berjalan. Target satu atau dua putaran belum bisa dibicarakan. Jangan mendahului Tuhan. (oma)
Jumlah Pemilih di Kabupaten Alor
No Kecamatan Pemilih Jumlah
-------------------------------------------------------------------------------------
Urut Laki-laki Perempuan Jumlah Tps
-----------------------------------------------------------------------------------------
1 Teluk Mutiara 14.228 15.815 30,103 61
2 Alor barat Laut 5.306 6.194 11.500 34
3 Alor Barat Daya 5.663 6.354 12.017 35
4 Alor Tengah Utara 2.730 3.472 6.202 18
5 Alor Timur Laut 2.485 2.525 5.010 15
6 Alor Selatan 2.539 2.717 5.256 19
7 Alor Timur Laut 2.130 2.219 4.349 18
8 Pulau Pura 1.498 1.913 3.311 11
9 Kabola 2.047 2.213 4.260 11
10 Mataru 1.422 1,590 3,012 9
11 Lembur 1.244 1,293 2,537 9
12 Pureman 937 1.211 2.148 8
13 Pantar 2.445 2.727 5.172 17
14 Pantar Barat 1.841 1.975 3.816 11
15 Pantar Timur 2.971 3.557 6.528 20
16 Pantar Barat Laut 1.082 1.325 2.407 7
17 Pantar Tengah 2.390 2.819 5.209 16
18 Batu Putih 114 117 231 1
-------------------------------------------------------------------------------------
JUMLAH 53.132 59.936 113.068 320
--------------------------------------------------------------------------------------
Sumber: KPUD Alor

Pos Kupang edisi Rabu, 29 Oktober 2008 halaman 1, http://www.pos-kupang.com

Polres Kupang Terjunkan 1.083 Personil

KUPANG, PK --Kepolisian Resor (Polres) Kupang menerjunkan 1.083 personil untuk mengamankan pelaksanaan pemilihan langsung Bupati dan Wakil Bupati Kupang periode 2009 - 2010, Rabu (29/10/2008). Aparat keamanan yang diterjunkan dibagi dua bagian, yakni 298 personil mengamankan pencoblosan di 585 tempat pemungutan suara (TPS) dan 785 personil siaga on call.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Kupang, AKBP Endang Syafruddin, menyampaikan hal ini kepada Pos Kupang di ruang kerja Ketua KPUD Kabupaten Kupang, Johni K Tiran, Selasa (27/10/2008).

Endang menjelaskan, personil pengamanan untuk 585 TPS sudah mulai bergeser sejak H-2 dan H+1. Personil tersebut dibagi dengan pola, satu polisi mengamankan satu sampai tiga TPS yang berdekatan.

Sedangkan 785 personil stand by on call. Sebelum memantau sejumlah TPS di Pulau Semau dan Kecamatan Sulamu, Rabu (29/10/2008), kata Endang, akan digelar pasukan di Polres Kupang bersama jajaran TNI , Polri di Kabupaten/Kota Kupang serta Komando Distrik Militer (Kodim), Pangkalan Udara (Lanud) dan Brimobda NTT.

Pukul 13.00 Wita, jelas Endang, saat penghitungan suara, aparat mulai bergeser mengamankan daerah yang dianggap rawan, antara lain satu pleton di Pulau Sabu, wilayah Amarasi, Sulamu sampai Takari.

Pantauan Pos Kupang, Selasa (28/10/2008), di daerah Kupang Tengah dan Taebenu, masyarakat sibuk menyiapkan TPS untuk pemungutan suara bagi enam pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kupang.

Enam paket calon, yakni Jerry Manafe,S.H dan Nahason Abineno, S.H (paket Jernih), Ir.Alexsander Foenay dan Drs.Sofia Malelak-de Haan (paket Afi), Drs.Ruben Funay dan Ir.Frits Djubida (paket Berita), Drs. Ayub Titueki, MS.Ph.D dan Viktor Jermias Tiran, S.Sos, M.Si (paket Tutor), Ir.Karel Isliko dan Yorim Manoh, BPA (paket Kasih) dan Herson Tanuab, S.H dan Ir.Vivo Ballo (paket Halo).

Di TPS satu, Desa Baumata Barat, Kecamatan Taebenu, Drs.Ayub Titueki, M.S, Ph.D, calon Bupati Kupang, akan menggunakan hak pilihnya. Ketua kolompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) setempat, Agus Ahab mengatakan, jumlah pemilih di TPS itu sebanyak 540 pemilih. Dikatakannya, logistik Desa Baumata Barat sudah lengkap. (mas)

Pos Kupang edisi Rabu, 29 Oktober 2008 halaman 1, http://www.pos-kupang.com/

Golkar TTS Tuding Ada Pelanggaran Berat

SOE, PK -- Tim Pilkada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), menuding ada pelanggaran berat oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) TTS dalam Pilkada TTS 2008. Pasalnya, 527 saksi paket Damai di 527 tempat pemungutan suara (TPS) tidak mendapatkan salinan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara.

Sementara itu, KPUD Kabupaten Belu, hari ini, Rabu (29/10/2008) mengumumkan hasil pemilihan langsung kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) Belu tanggal 22 Oktober 2008 lalu. Pengumuman hasil pilkada apakah satu putaran atau dua putaran ditentukan dalam pleno yang dilaksanakan di Aula Betelalenok, Atambua. Ketua KPUD Belu, A Martin Bara Lay, S.H, mengatakan hal ini kepada Pos Kupang di Atambua, Selasa (28/10/2008).

Tudingan adanya pelanggaran berat Pilkada di TTS disampaikan DPD II Partai Golkar dalam suratnya tertanggal 27 Oktober 2008 tentang laporan penyimpangan penyelenggaraan pemilihan bupati dan wakil bupati TTS yang ditujukan kepada Panwas TTS. Surat yang ditandatangani Ketua Tim Pilkada Partai Golkar TTS, Eldat MM Nenabu, S.H, dan Wakil Sekretaris, Yoksan DK Benu, A.Md menyatakan, ada indikasi kuat penyimpangan dilakukan oleh KPUD TTS secara terorganisir, terencana dan sistematis.

"Hal itu dibuktikan dengan susahnya saksi paket Damai yang tersebar di semua TPS mendapatkan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara model C1-KWK. KPPS juga selalu berargumentasi tentang hal-hal yang tidak masuk akal, diantaranya peti/kotak ruara telah ditutup dan tidak bisa diambil lagi," tulis tim pilkada Partai Golkar TTS.

Tim Pilkada Partai Golkar TTS juga menuding adanya kolusi dan nepotisme dalam penyelenggaraan pilkada TTS. Pasalnya, salah satu calon bupati dari paket tertentu memiliki hubungan kedekatan dengan salah seorang anggota KPUD. Kedekatan itu memudahkan manipulasi dalam bentuk penggelembungan dan pengurangan suara secara sepihak.

Terhadap persoalan itu, Eldat MM Nenabu, S.H, dan Wakil Sekretaris, Yoksan DK Benu, A.Md, mengatakan, Tim Pilkada Partai Golkar TTS meminta Panwaslu menghentikan penghitungan suara dan membatalkan hasil penghitungan suara. Bahkan, tim pilkada Partai Golkar TTS meminta penghitungan suara ulang.


Selain itu, lanjut Eldat dan Yoksan, tim ini meminta Panwaslu TTS berkoordinasi dengan Polres TTS mengamankan seluruh kotak suara di KPUD TTS. Untuk proses penghitungan ulang, kata Eldat dan Yoksan, Tim Pilkada Partai Golkar TTS mengharapkan dilakukan tim independen terdiri dari kepolisian, panwaslu, desk pilkada dan saksi dari masing-masing paket calon.

Ketua Panwaslu TTS, Albert Benu, S.SoS, yang didampingi dua anggotanya, Mariana Leba, S.SoS dan Melkisedek Nahak, S.H, yang dikonfirmasi Pos Kupang di kantornya, Selasa (28/10/2008) malam, menyebutkan, Panwaslu TTS telah mengkaji permasalah yang disampaikan tim pilkada Partai Golkar TTS itu.

Albert menyatakan, Panwaslu TTS tidak berwenang menghentikan proses penghitungan suara dan membatalkan hasil penghitungan suara seperti yang diminta Tim Pilkada Partai Golkar TTS. Jika ada pelanggaran administrasi dengan bukti yang lengkap dan akurat, kata Albert, akan ditindaklanjuti ke KPUD TTS.

Tidak hanya itu, demikian Albert, jika pelanggaran mengandung unsur pidana akan ditindaklanjuti kepada pihak kepolisian untuk diselesaikan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku. "Hal itu diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum," kata Albert.

Tentang laporan Tim Pilkada Partai Golkar yang menyatakan 527 saksi tidak menerima berita acara dan sertifikat hasil penghitungan suara, Albert mengatakan, Panwaslu TTS menilai hal itu masuk dalam pelanggaran administrasi. Sedangkan persoalan dugaan kolusi dan nepotisme salah satu calon bupati dengan keluarganya yang menjadi salah satu anggota, itu berhubungan dengan komitmen KPUD.

Terkait laporan tiga pasangan calon (Globe, Jhonthom dan Jetcar) yang sebelumnya melaporkan berbagai masalah pelaksanaan pilkada, Albert mengatakan, Panwaslu TTS juga sudah melakukan kajian. Kajian itu dibuat setelah timnya turun ke lapangan untuk mengecek ulang kebenaran fakta yang ada.

Ditanya tentang bantuan beras bagi korban bencana yang diturunkan di Desa Kuatae dan Desa Noemeto untuk tujuan memenangkan paket tertentu, Albert mengatakan, Panwaslu TTS tidak menemukan bukti kuat untuk mengkategorikan laporan itu sebagai tindak pidana pemilu. Pasalnya, beras itu sudah diminta warga kepada pemerintah tiga bulan sebelumnya.

Menyinggung keterlibatan aparat pemerintah, penyelenggara pemilu di tingkat desa dan kecamatan yang melangggar aturan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, Albert menjelaskan, Panwaslu tidak menemukan bukti terkait masalah itu.
Albert mencontohkan dugaan penggelembungan suara paket tertentu di KiE setelah dicek, Ketua Panwas Kecamatan Kie membantah ada penggelembungan angka untuk paket tertentu. Selain itu Polsek Kie juga menyatakan tidak ada laporan yang masuk terkait masalah tersebut.

Hasil Pilkada Belu
Ketua KPU Belu, A Martin Bara Lay, S.H, mengatakan di Atambua, Selasa (28/10/2008), menjelaskan, KPUD Belu sudah menyebarkan undangan kepada paket calon bupati dan wakil bupati Belu, termasuk pihak-pihak terkait. Undangan juga disampaikan kepada tim kampanye masing-masing paket calon maksimal 10 orang untuk mengikuti pleno.

Untuk kepentingan pengamanan pleno, kata Bara Lay, KPU Belu sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan (Polri) untuk mengamankan lokasi pleno.
Informasi yang dihimpun Pos Kupang dari sejumlah sumber di Atambua, Selasa (28/10/2008), mengungkapkan, besar kemungkinan Pilkada Kabupaten Belu bisa dua putaran. Namun, sumber-sumber tersebut tidak menyebutkan paket calon mana yang maju ke putaran kedua Pilkada Kabupaten Belu.

Ketika informasi ini dikonfirmasi kepada Ketua KPU Belu, A Martin Bara Lay, S.H, ia menegaskan, hasil lengkap Pilkada Kabupaten Belu baru bisa diketahui dalam pleno nanti

Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Belu, AKBP Drs. Sugeng
Kurniaji, ketika dikonfirmasi Pos Kupang ke ponselnya semalam mengatakan, pihaknya sudah siap mengamankan kegiatan pleno. Jajaran Polres Belu akan menempatkan satuannya di beberapa titik antara lain di rumah jabatan bupati Belu, rumah jabatan wakil bupati Belu, rumah para calon bupati/wakil bupati Belu, Kantor Panwas Belu dan lokasi pleno.

Uskup Emeritus Keuskupan Atambua, Mgr. Anton Pain Ratu, SVD, yang menghubungi Pos Kupang dari Bitauni, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Selasa (28/10/2008) siang, menyerukan kepada masyarakat Belu untuk menjaga dan menciptakan keamanan di Belu. Masyarakat Belu harus berjiwa besar menghargai seluruh proses yang sedang berjalan.

"Sebagai sesepuh umat dan masyarakat Belu dan TTU, saya memberikan pesan moral supaya ciptakan keamanan di Belu. Kalaupun nanti saat pengumuman dari KPU Belu ternyata terjadi dua kali putaran, maka saya merasa terdorong untuk meminta kepada masyarakat Belu agar secara moral memilih paket yang bersih dan lebih benar yang akan maju lagi," imbau Pain Ratu.

Untuk diketahui, calon bupati dan wakil bupati Belu yang mengikuti pilkada Belu, yakni Drs. Joachim Lopez dan Ludovikus Taolin, B.A (paket Jalin) didukung koalisi Partai Demokrasi Kebangsaan, PKPB, Partai Indonesia Baru, Partai Patriot Pancasila dan Partai Demokrat, drg. Gregorius Mau Bili Fernandez, DDPH dan Drs. Berchmans Mau Bria (paket Gemar) didukung koalisi PDIP, PKPI, Partai Amanat Nasional (PAN), PPD, Partai Merdeka dan Partai Damai Sejahtera (PDS). Drs. JT Ose Luan dan drg. Valentinus Parera (paket Sera) calon perseorangan dan Partai Pelopor. Drs. Petrus Bria Seran dan Dr. Damianus Talok (paket Brita) didukung Partai Golongan Karya. (aly/yon)

Pos Kupang edisi Rabu, 29 Oktober 2008 halaman 1, http://www.pos-kupang.com

Kabupaten Kupang Siapa yang Punya?

* 211.826 Pemilih Siap Coblos 29 Oktober 2008
KUPANG, PK -- Nasib Kabupaten Kupang lima tahun ke depan (2009-2014) ditentukan besok, Rabu (29/10/2008). Sebanyak 211.826 warga yang terdata sebagai pemilih dalam Pilkada Kabupaten Kupang, akan memilih bupati dan wakil bupati untuk memimpin kabupaten itu, menggantikan Drs. IA Medah-Ruben Funay.

Pemungutan suara dilakukan serentak di semua wilayah di kabupaten itu. Para pemilih dipserilakan mencoblos satu dari enam paket calon bupati dan wakil bupati. Keenam paket calon itu adalah Paket Jernih (Jerry Manafe - Nahason Abineno); Paket Afi (Aleks Funay-Sofia de Haan- Malelak); Paket Berita (Ruben Funay-Frits Djubida); Paket Tutor (Ayub Titueki-Viktor Tiran); Paket Kasih (Karel Isliko- Yorim Manoh); paket Halo (Herson Tanuab-Vivo Ballo).

Demikian dikatakan Ketua KPUD Kabupaten Kupang, Johni K.Tiran saat ditemui Pos Kupang di ruang kerjanya, Sabtu (25/10/2008).

Dikatakannya, kebutuhan logistik untuk mendukung pelaksanaan pemungutan suara sudah didistribusikan dan besok, pencoblosan siap dilakukan. Para pemilih, katanya, tersebar di 29 kecamatan (240 desa/kelurahan). Pemilih laki-laki sebanyak 107.894 orang dan 103.932 orang pemilih perempuan.

Tiran menegaskan, pemungutan suara besok adalah puncak pesta demokrasi di Kabupaten Kupang. Karena itu dia mengimbau semua pemilih agar menggunakan haknya dengan mendatangi TPS (tempat pemungutan suara) guna mencoblos paket calon yang dikehendaki. Pemungutan suara, katanya, berlangsung di 585 TPS.

Dia menjelaskan, DPT dalam Pilkada kali ini ditetapkan berdasarkan hasil verifikasi data DPT saat pemilihan Gubenur dan Wakil Gubernur NTT, beberapa bulan lalu. Terjadi penambahan pemilih sebanyak 4.000 lebih orang karena ada banyak pemilih pemula yang baru genap 17 tahun sebelum tanggal pencoblosan.

Tiran mengatakan, untuk kelancaran Pilkada ini, semua logistik sudah dikirim ke masing-masing kecamatan dan sudah diteruskan ke 240 desa/kelurahan. Dan, lanjut Tiran logsitik tersebut akan didrop ke tiap TPS paling lambat tanggal 28 Oktober 2008 pukul 24.00 Wita.

Logistik tersebut, katanya, terdiri dari surat suara, kartu pemilih, stempell, segel, tinta, tanda pengenal serta format perhitungan suara. (mas)



KOMENTAR PAKET

1. Paket Jernih (Jerry Manafe - Nahason Abineno): Kami tidak ada target. Tapi kami percaya, Tuhan akan buat segala sesuatu indah pada waktunya.

2. Paket Afi (Aleks Funay-Sofia de Haan-Malelak): Target menang 35-40 persen. Suara tersebut merupakan suara Tuhan.

3. Paket Berita (Ruben Funay-Frits Djubida): Kami tidak berlebihan tetapi kita lihat saja nanti apa hasil Pilkada Kabupaten Kupang.

4. Tutor (Ayup Titueki-Viktor Tiran): Sudah dihubungi tapi tidak memberi komentar

5. Paket Kasih (Karel Isliko - Yorim Manoh): Sudah dihubungi tapi tidak memberi komentar

6. Halo (Herson Tanuab-Vivo Ballo): Masyarakat yang ada di daratan Timor, Sabu dan Semau dukung kami. Mereka tulus mendukung kami. Karena itu kami yakin menang di atas 30 persen.


Sebaran Pemilih Kabupaten Kupang
-------------------------------------------------------------
! No ! Nama Kecamatan !Jlh desa/kel! Pemilih ! TPS!
------------------------------------------------------------------------------
! 1 ! Kupang Tengah ! 8 ! 18.366 ! 48 !
! 2 ! Tebenu ! 8 ! 8.073 ! 23 !
! 3 ! Kupang Barat ! 12 ! 8.580 ! 29 !
! 4 ! Nekamese ! 11 ! 5.535 ! 15 !
! 5 ! Kupang Timur ! 13 ! 22.726 ! 53 !
! 6 ! Amabi Oefeto ! 7 ! 3.939 ! 12 !
! 7 ! Semau ! 8 ! 4.117 ! 14 !
! 8 ! Semau Selatan ! 6 ! 2,669 ! 7 !
! 9 ! Amarasi ! 9 ! 8.899 ! 21 !
! 10 ! Amarasi Selatan ! 5 ! 5.927 ! 16 !
! 11 ! Amarasi Timur ! 4 ! 3.617 ! 13 !
! 12 ! Amarasi Barat ! 8 ! 8.690 ! 23 !
! 13 ! Sulamu ! 7 ! 8.387 ! 22 !
! 14 ! Fatuleu ! 10 ! 12.193 ! 37 !
! 15 ! Fatuleu Barat ! 5 ! 4.770 ! 13 !
! 16 ! Fatuleu Tenggah ! 4 ! 2.805 ! 10 !
! 17 ! Takari ! 10 ! 11.951 ! 34 !
! 18 ! Amabi Oefeto Timur ! 10 ! 7.057 ! 21 !
! 19 ! Amfoang Selatan ! 11 ! 8.296 ! 24 !
! 20 ! Amfoang Barat Daya ! 4 ! 2.478 ! 6 !
! 21 ! Amfoang Barat laut ! 6 ! 5.008 ! 16 !
! 22 ! Amfoang Timur ! 5 ! 3.962 ! 12 !
! 23 ! Amfoang Utara ! 6 ! 4.094 ! 14 !
! 24 ! Sabu Barat ! 18 ! 14.363 ! 37 !
! 25 ! Sabu Tengah ! 8 ! 3.489 ! 9 !
! 26 ! Sabu Timur ! 10 ! 4.097 ! 12 !
! 27 ! Hawu Mahera ! 10 ! 8.234 ! 20 !
! 28 ! Sabu Liae ! 12 ! 5.050 ! 14 !
! 29 ! Raijua ! 5 ! 4.453 ! 10 !
-------------------------------------------------------------
! ! 240 ! 211.828 ! 585 !
___________________________________________________
* Sumber : KPUD Kabupaten Kupang, Senin (27/10/2008).

Pos Kupang edisi Selasa, 28 Oktober 2008 halaman 1, http://www.pos-kupang.com/

Tiga Paket Surati KPUD TTS

SOE, PK -- Tiga paket calon Bupati-Wakil Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) menyurati KPUD setempat membeberkan pelanggaran yang mereka temukan selama proses Pilkada. Mereka meminta KPUD menghentikan proses penghitungan suara dan menggelar Pilkada ulang.

Tiga paket calon tersebut adalah paket Globe (Pieter Lobo-Godlief Tobe), Jhonthom (Johanes Oematan- Thomas Lakapu) dan paket Jetcar (Junus Tahun-Carolus Nubatonis).

Dalam suratnya itu, ketiga paket tersebut meminta Panwas Pilkada setempat mengusut pihak-pihak yang melakukan pelanggatan aturan Pilkada. Mereka juga meminta KPUD mendiskualifikasi paket calon yang anggota tim suksenya terlibat dalam politik uang.
Surat ketiga paket tersebut bernomor 01/GJJ/IX/2008 tanggal 25 Oktober 2008 yang fotokopinya diperoleh Pos Kupang, Senin (27/10/2008) siang.

Surat berperihal pengaduan pelanggaran pilkada itu ditandatangani Ny. Beri dan Boas Tobe (dari paket Globe), JC Lay, BA dan Michael Dau (paket Jhontom), E Nubatonis dan A Kikirara (paket Jetcar).

Dalam surat tersebut, ketiga paket mengklaim menemukan 12 pelanggaran selama pelaksanaan Pilkada TTS, di antaranya soal bantuan beras korban bencana yang diturunkan Desa Kuatae, Desa Noemeto dan Kelurahan Kobekamusa yang dicurigai diboncengi kepentingan untuk memenangkan paket tertentu. Pelanggaran lainnya, yakni dugaan keterlibatan aparat pemerintah, penyelenggara pemilu di tingkat desa dan kecamatan yang berusaha memenangkan paket tertentu.

Dalam surat itu disebut pula salah satu oknum PNS Bagian Bina Sosial yang menurunkan satu ton beras di desanya. Kepala Bagian Bina Sosial, Drs. Martinus Tafui yang dikonfirmasi tentang masalah itu, membantah bila pegawainya menurunkan beras bantuan bencana alam menjelang pemungutan suara. Menurutnya, sejak tahun 2008 pendopringan beras bantuan rawan pangan dan bencana dialihkan ke Dinas Kesejahteraan Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi TTS.

Kepala Dinas Kesos dan Nakertrans, Nasun Tualaka yang hendak dikonfirmasi tentang masalah itu, kemarin, tidak berada di tempat.

Melalui suratnya itu, ketiga paket tersebut meminta pihak-pihak terkait agar serius menyikapi pelanggaran Pilkada. Jika tidak maka mereka akan akan menduduki kantor KPUD TTS.

Ketua KPUD TTS, Jusuf Efradus Dima yang dimintai tanggapannya tentang surat ketiga paket tersebut, kemarin, menyatakan menyerahkan persoalan tersebut ke Panwas Pilkada TTS. KPUD, katanya, tidak serta merta menghentikan proses Pilkada, apalagi menggelar Pilkada ulang, sepanjang kasus yang dilaporkan atau ditemukan belum terbukti secara hukum.

Meski demikian, katanya, KPUD sangat menghargai ketiga paket calon tersebut yang secara santun mengadukan berbagai persoalan lewat jalur-jalur yang ditentukan aturan main Pilkada. Dia mengatakan, sambil proses penyelesaian dilakukan, proses Pilkada harus tetap jalan.

Ketua Pokja Pilkada TTS, Imanuel Lakapu mengatakan KPUD akan menggelar pleno rekapitulasi perhitungan suara, besok, (Rabu, 29/10/2008), di ruang sidang DPRD setempat. Setelah pleno, baru ditetapkan pasangan calon terpilih.

Pilkada Belu
Dari Atambua, Kabupaten Belu dilaporkan, Ketua KPUD setempat, A Martin Bara Lay mengatakan, KPUD Belu melakukan pleno rekapitulasi perhitungan suara, besok, Rabu (29/10/2008). Semua berkas hasil pleno di tingkat PPK sudah berada di sekretariat KPUD Belu dan dalam penjagaan aparat keamanan.

Pilkada Belu diikuti empat paket calon, yakni Joachim Lopez -Ludovikus Taolin (paket Jalin); Gregorius Mau Bili-Berchmans Mau Bria (Gemar); Ose Luan-Falentinus Parera (Sera); dan Petrus Bria Seran-Damianus Talok (paket Brita). (yon)

Pos Kupang edisi Selasa, 28 Oktober 2008, halaman 1. http://www.pos-kupang.com

Divonis Satu Tahun, Yeni Emilia Menangis

KUPANG, PK -- Kepala Sub Bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yeni Emilia, S.H, menangis di luar sidang setelah divonis satu tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Kupang. Majelis hakim menilai Yeni terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus perjalanan dinas (SPPD) fiktif periode Januari-Juli 2007. Yeni juga didenda Rp 50 juta subsider tiga bulan kurungan.

Demikian amar putusan majelis hakim dalam persidangan di PN Kupang, Senin (27/10/2008). Amar putusan ini ditandatangani oleh tiga majelis hakim, yakni FX Sugiharto, S.H (Ketua), Asiadi Sembiring, S.H, dan Parhaenan Silitonga, S.H (anggota). Bertindak sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU), Asril, S.H. Terdakwa Yeni Emilia didampingi penasehat hukumnya, Fredrik Djaha, S.H.

Putusan penjara satu tahun ini lebih ringan dibanding dengan tuntutan penuntut umum yang meminta majelis hakim menghukum terdakwa 18 bulan. Terhadap putusan ini, terdakwa Yeni Emilia, setelah berunding dengan penasehat hukumnya, menyatakan akan mempertimbangkannya. Karena itu, majelis hakim memberinya kesempatan tujuh hari untuk menyatakan sikapnya. Usai sidang, Yeni Emilia menangis ketika bertemu dengan suaminya. Ia sepertinya tidak siap atau tidak bisa menerima putusan itu.

Menurut Fredrik Djaha, klien dan ia sebagai penasehat hukum terdakwa kecewa dengan putusan majelis hakim karena ada fakta hukum lain yang tidak dipertimbangkan. "Saksi-saksi dalam persidangan mengatakan, SPPD fiktif itu dilakukan atas perintah pimpinan dan bukan oleh terdakwa. Kalau tidak ada perintah, pasti hal itu juga tidak ada dan tidak dilakukan oleh klien kami. Kenapa hal ini tidak dipertimbangkan majelis, padahal kalau dipertimbangkan, klien kami bisa bebas," tegas Djaha.

Ia juga menyoroti rasa ketidakadilan yang dialami kliennya. Pasalnya, SPPD fiktif ini dilakukan oleh 103 orang, tetapi aparat penegak hukum terkesan pilih kasih dalam menetapkan tersangka. Dalam kasus ini, kata Djaha, hanya ada dua orang yang diseret aparat penegak hukum, yakni Yeni Emilia dan Kepala Dinas (Kadis) Nakertrans, Drs. IN Conterius.

Walaupun dalam persidangan kliennya telah menyatakan mempertimbangkan putusan majelis, Djaha menegaskan, dalam waktu dekat akan menyatakan banding terhadap putusan majelis. "Saya akan nyatakan banding dalam waktu dekat. Kalau klien kami setuju, besok atau lusa sudah bisa diajukan resmi pernyataan banding itu," katanya.
Dalam putusannya, majelis hakim berpendapat, terdakwa Yeni Emilia terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana korupsi yang menguntungkan dirinya dan orang lain. Ia juga dinilai memenuhi unsur lain seperti menyalahgunakan kewenangan dan jabatan serta unsur merugikan keuangan negara.

"Berdasarkan fakta-fakta persidangan, terdakwa ikut mengisi nama-nama pegawai yang melakukan perjalanan dinas fiktif pada blangko kosong, atau istilah mereka pinjam nama. Terdakwa juga mengakui telah melakukan perjalanan dinas fiktif," kata Silitonga, ketika berkesempatan membacakan amar putusan.

Seperti disaksikan Pos Kupang, sidang putusan Yeni Emilia ini sepi penonton. Situasi ini berbeda jauh dengan sidang-sidang sebelumnya di mana banyak penonton terutama para pegawai Dinas Nakertrans menyaksikan jalannya persidangan.

Diberitakan sebelumnya (Pos Kupang, Sabtu 6/9/2008), Yeni Emilia dalam sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangannya sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Kupang, Jumat (5/9/2008), mengaku melakukan SPPD fiktif sebanyak 17 kali selama periode Januari-Juli 2007. Total dana 17 kali perjalanan dinas fiktif ini senilai Rp 62.339.000, 00. Dari jumlah itu, Yeni mengaku menerima Rp 5.415.000 untuk kepentingan pribadinya. (dar)

Pos Kupang edisi Selasa, 28 Oktober 2008 halaman 1

Polisi Lidik Dugaan Money Politics Pilkada Rote

BA'A, PK -- Kepolisian Resor (Polres) Rote Ndao melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan money politics (politik uang) dalam Pilkada Rote Ndao, yang diduga dilakukan salah satu pasangan calon. Penyelidikan dilakukan setelah polisi menerima berkas yang direkomendir Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Rote Ndao.

Kapolres Rote Ndao, Kompol Juventus Seran, yang ditemui di Kantor Bupati Rote Ndao, Sabtu (25/10/2008), mengatakan, proses penyelidikan hampir selesai dan dalam beberapa hari ini ditingkatkan ke penyidikan. Setelah itu, akan dilimpahkan ke kejaksaan untuk diteliti lebih lanjut.

"Setelah penyelidikan, kita akan tingkatkan ke penyidikan dan selanjutnya diteruskan ke kejaksaan untuk diteliti lebih lanjut. Karena sengketa pilkada waktunya sangat singkat, maka kita berharap proses ini berjalan cepat sesuai batas waktu yang ditetapkan," kata Seran

Seran mengatakan, selain dugaan money politics, polisi juga melakukan penyelidikan dugaan penghinaan yang dilakukan calon bupati dan wakil bupati Rote Ndao, Christian Nehemia Dillak,S. H-Zakarias P. Manafe,SH (paket Nazar) terhadap pasangan calon Drs. Alfred Zakarias,M.Si-Drs. Steven Arly Mbate Mooy (paket As).

Ketua Panwas Pilkada Kabupatn Rote Ndao, Trofimus Maka Ndolu, S. H membenarkan bahwa Panwas telah melimpahkan berkas dugaan money politics yang dilaporkan koalisi empat paket ke penyidik Polres Rote Ndao.

"Sengketa pilkada khususnya kasus dugaan money politics sudah kita rekomendasikan ke polisi. Kita masih menunggu. Jika ada yang masih diminta penyidik, kita akan bantu," kata Trofimus yang dihubungi via telepon, Sabtu (25/10/2008).

Rekomendasi ke polisi, kata Trofimus, merupakan telaahan hasil laporan koalisi empat partai di mana dalam tahapan kampanye khususnya di masa tenang ditemukan dugaan money politics oleh paket Nazar. Diduga paket Nazar memberikan uang kepada beberapa oknum di Kecamatan Rote Timur senilai Rp 1.800.000. Penyerahan uang tersebut langsung ditangkap anggota Polsek di Kecamatan Rote Timur.

"Barang bukti berupa uang saat itu sudah disita polisi. Untuk menindaklanjuti temuan itu, Panwas sudah membawanya ke Polres Rote Ndao untuk dilakukan penyelidikan," katanya. (iva)

Pos Kupang edisi Selasa, 28 Oktober 2008 halaman 8

KPUD Alor Jamin Sukseskan Pilkada 30 Oktober

KALABAHI, PK -- Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Alor bertekad menyukseskan pelaksanaan Pilkada. Terkait tujuan itu, KPUD telah mendistribusikan berbagai logistik ke panitia pemilihan kecamatan (PPK) untuk selanjutnya diteruskan ke panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa/kelurahan.

Juru bicara KPUD Alor, H. Amir Tahir saat ditemui di Sekretariat KPUD, Senin (27/10/2008) menjelaskan, pendistribusian logistik telah dilakukan sejak Sabtu (25/10). Dari PPS, logistik akan di distribusi ke 320 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 17 kecamatan di Alor. Logistik akan digunakan pada hari pemungutan suara, Kais (30/10/2008).

"Jadi, logistik sudah tidak ada masalah lagi, karena baik itu surat suara, kartu pemilih, kotak suara, dan dokumen lainnya semuanya telah didistribusikan," kata Amir Tahir.

Untuk persiapan TPS pun, kata Tahir, masyarakat telah menyiapkan secara baik. Kesiapan penyelenggaraan di tingkat kecamatan dan desa yakni PPK dan PPS telah siap menyukseskan kegiatan pilkada ini.

Menyangkut pengeluhan sejumlah masyarakat yang belum dapat kartu pemilih, Tahir mengatakan, karena logistik baru didistribusikan sehingga kemungkinan untuk kartu pemilih, petugas baru mulai mengedarkan, Senin (27/10).

Ditemui terpisah, Ketua KPUD Alor, Pdt. Fransis Haan, STh mengajak masyarakat yang telah terdaftar sebagai pemilih untuk dapat menggunakan hak suaranya secara baik.

Haan sangat mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak memilih sebagai golput, tetapi dapat dating ke TPS untuk menyalurkan suaranya. Karena, moment pilkada kali ini merupakan pesta demokrasi pertama yang langsung ditentukan sendiri oleh masyarakat. "Jangan menyia-nyiakan moment politik lima tahun ini," katanya.

Haan juga mengatakan, hari pencoblosan, Kamis (30/10/2008), telah ditetapkan Gubernur NTT sebagai hari libur. Haan mengharapkan, seluruh masyarakat menyukseskan pilkada di bumi nusa kenari. (oma)

Pos Kupang edisi Selasa, 28 Oktober 2008 halaman 8

JPPR Usul Setiap TPS Maksimal 250 Pemilih

JAKARTA, PK -- Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengusulkan pengurangan jumlah pemilih disetiap tempat pemungutan suara menjadi maksimal 250 orang.

Koordinator Nasional JPPR Jeirry Sumampow, di Jakarta, Senin mengatakan pengurangan jumlah pemilih di setiap TPS bertujuan untuk efisiensi waktu pemungutan dan penghitungan suara.

"Jumlah pemilih harus dikurangi. Usulan JPPR, untuk pemilu legislatif jumlah pemilih yang cukup ideal untuk setiap TPS 250 orang," katanya dalam diskusi yang diselenggarakan JPPR.
Ia mencontohkan saat simulasi pemungutan suara di Aceh, penghitungan suara berlangsung hingga malam hari. Untuk setiap kotak dengan jumlah pemilih sekitar 350, waktu yang dibutuhkan untuk penghitungan yaitu 2,5-3 jam.

Tercatat hingga sekitar pukul 18.00 WIB, petugas hanya mampu menghitung suara untuk pemilihan anggota DPR dan DPD di Aceh.

Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan untuk penghitungan suara secara keseluruhan yaitu DPR, DPRD Provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD, adalah 10-12 jam.

"Ini belum termasuk waktu bagi petugas untuk merekapitulasi hasil. Bisa dipastikan bahwa pemungutan dan penghitungan suara pada hari H pemilihan akan berlangsung sampai malam bahkan sampai esok hari," katanya.

Berdasarkan hasil simulasi di Aceh tersebut, JPPR mengusulkan agar jumlah pemilih disetiap TPS dikurangi menjadi 250, meskipun dalam Undang-Undang 10 Tahun 2008 tentang pemilu menyebutkan jumlah pemilih disetiap TPS maksimal 500 orang.

Ia mengakui pengurangan jumlah pemilih disetiap TPS ini mengakibatkan penambahan jumlah TPS yang juga berimplikasi pada penambahan anggaran.

"Tetapi harus dipertimbangkan sekali kerumitan di TPS. Ukur efisiensi dan efektifitas di TPS," katanya. Menurut Jeirry, jika disetiap TPS diterapkan maksimal 500 orang atau 400 orang maka kemungkinan besar penghitungan hingga rekapitulasi suara akan berakhir pada keesokan harinya. Selain mengurangi jumlah pemilih JPPR juga mengusulkan agar jumlah bilik suara untuk tiap TPS 5 atau 6 buah. (ant)

Pos Kupang 28 Oktober 2008 halaman 8

Tiga Paket Gugat KPUD Rote Ndao

BA'A, PK -- Tiga calon bupati dan wakil bupati Rote Ndao, yaitu Drs. Marthen Luther Henukh, M. H-Junus Fanggidae, SE (paket Majus), Drs. Alfred Zakarias, M.SI - Drs. Stef Batemoy (paket As) dan pasangan Bernad Pelle, S.Ip- Nur Yusak Ndu Ufi, SE (paket Benar) menggugat Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Rote Ndao. Ketiga paket itu menilai KPUD melanggar Peraturan Pemerintah (PP) No. 6 Tahun 2005.

Ketiganya menyatakan, KPUD Rote Ndao tidak mengindahkan permintaan empat calon bupati dan wakil bupati untuk menghentikan proses penghitungan sementara Pilkada pasca terbakarnya kantor camat Rote Barat Laut. Padahal, pembakaran kantor camat sudah masuk kategori kerusuhan dan mengganggu keamanan.

Hal itu terungkap dalam surat gugatan paket Majus, paket As dan paket Benar yang didaftarkan di Pengadilan Negeri (PN) Ba'a, Jumat (24/10/2008). Bertindak sebagai kuasa hukum tiga paket itu adalah U.J.R. Wewo, S. H, M.Hum, Yanto Ekon, S. H, M.Hum dan advokat Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang.

Ketua PN Ba'a, Janverson Sinaga yang dikonfirmasi, Senin (27/10/2008), membenarkan adanya gugatan terhadap KPUD Rote Ndao. Meski demikian, Sinaga mengatakan, pihaknya tidak berkompeten untuk memberi penjelasan tentang perkara tersebut karena proses persidangan berjalan di Pengadilan Tinggi NTT.

Sinaga mengatakan, setelah menerima surat gugatan pilkada, pihaknya lalu mengirimnya ke PT NTT, Sabtu (25/10/2008).

"Kita tidak punya wewenang untuk menyidangkan kasus pilkada. Karena itu, setelah kami menerima gugatan tersebut, kami langsung kirim ke PT NTT untuk menyidangkannya. Saat ini, berkasnya sudah diajukan ke majelis hakim untuk ditetapkan nomornya," kata Sinaga.

Berdasarkan surat yang dikuasakan kepada para kuasa hukum, sebagaimana kopiannya diterima Pos Kupang, Senin kemarin, menyatakan, pengggugat menggugat KPUD agar menyatakan pilkada yang telah berjalan dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum karena hasil rekapitulasi jumlah suara dan penetapan tidak sah.

Para penggugat menggugat KPUD agar menyelenggarakan pemilihan ulang di Kabupaten Rote Ndao. Bahkan penggugat menghukum KPUD untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara yang sedang berjalan.

Anggota KPUD Rote Ndao, Ady Ngulu mengatakan, KPUD siap menghadapi gugatan. Sebagai buktinya, KPUD telah menunjuk Anton Alo, S. H sebagai kuasa hukum.

Menurut Ady Ngulu, gugatan yang menggunakan pasal 149 ayat (2) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6/2005 yang mengatakan, dalam hal di suatu daerah pemilihan terjadi bencana alam, kerusuhan, gangguan keamanan dan gangguan lainnya di seluruh atau sebagian wilayah pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah berakibat pemilihan tidak dapat dilaksanakan sesuai jadwal, maka pemilihan ditunda.


Menurutnya, PP Nomor 6/2005 tersebut telah diubah dengan PP Nomor 17/2005 tentang pilkada. Dan, dalam ayat empat dari pasal 149 tersebut mengatur lebih lanjut dari ayat (2) mengatakan, penundaan seluruh atau sebagian tahapan pilkada diajukan oleh Gubernur kepada Mendagri dengan tembusan kepada bupati-wakil bupati.

"Dengan aturan yang ada ini, maka jelas bahwa proses pilkada tidak dapat ditunda karena pembakaran kantor camat oleh oknum tertentu tersebut bukan pada saat pr

"Sepanjang kami melakukan proses ini dengan benar kami siap. Dan, proses perhitun oses pencoblosan tapi disaat proses perhitungan itu sudah selesai. Bahkan, yang mengatakan kondisi di daerah ini aman atau tidak adalah pihak berwajib, bukan semua orang boleh mengatakan itu," kata Adi Ngulu. (iva)

Pos Kupang 28 Oktober 2008 halaman 7

Pak Visi

Namanya Vinsen, disapa Visi. Calon anggota legislatif. "Mereka mau uji saya punya kekuatan? Kau lihat nanti, pokoknya rataaa!"

KAMPUNG punya kisah sendiri. Selalu rindu menarik ingin. Maka izinkan beta kali ini berkisah tentang Visi. Kembali bertutur ikhwal kiprah saudaraku. Sepupu jauh di kampung. Dia bangga disapa Pak Visi. Tak marah dicap seperti penjual obat di Pasar Wolowona, kuat 'cari muka' dan 'omong besar'.

"Ini resiko mau jadi anggota Dewan," katanya ngakak saat kami menghangatkan badan, dengan bara sebatang ara di kampung kami yang udik, lereng gunung yang dingin di Flores tengah.

Pagi di awal Oktober, fajar masih malas menyingsing. Pak Visi telah berkali-kali berkata tentang visi dan misi. Misi sebagai DPR, visi sebagai anggota parlemen. "Saya nomor urut dua di dapil (daerah pemilihan) kecamatan kita. Nomor satu ketua ranting partai. Tapi saya tidak ragu. Saya bisa lolos jadi DPR," kata Vinsen, lulusan sebuah SMA ternama di Ende.

Kenapa begitu optimis? "Aih, saya ini bekas ketua Mudika (organisasi pemuda-pemudi beragama Katolik) ko. Bekas ketua RW dan sekarang ketua lingkungan. Pastor paroki kenal baik, pak camat, babinsa, kapolsek kenal saya. Semua orang kenal saya. Kenapa kau ragu?" kata Vinsen. Rokoknya ditarik dalam- dalam. Mengembus napas perlahan, mengepul-ngepulkan asap.

Vinsen melanjutkan cerita. Sejak resmi terdaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg) bulan Juli lalu, irama hidup pria berusia 42 tahun itu di kampung agak berubah meski dia tetap berkebun serta mengurus babi, kambing dan ayam. Tak lupa seminggu sekali memandikan kuda betinanya yang sedang bunting kali ketiga.

Yang berubah adalah tiada hari tanpa bicara "visi dan misi". Dia rajin berkunjung ke kampung-kampung terdekat, ke sawah dan ladang tetangga. Ngobrol di pondok berjam-jam. Dulu malas ikut acara nikah, sambut baru, khitanan atau kematian. Sekarang sebaliknya. Tidak diundang pun datang. Semua kesempatan dia pakai.

"Gara-gara begitu saya dipanggil Pak Visi oleh kawan-kawan sebaya. Tiap kali melihat saya, mereka bilang itu Pak Visi datang. Saya malas tahu, malah senang karena mereka mengerti maksud saya. He, kau juga harus dukung karena dari kampung kita belum ada yang DPR," katanya. Lagi-lagi sambil tertawa.

"Ini cara kami di kampung. Tidak perlu pasang iklan di kau punya koran, radio atau televisi. Mau pasang iklan uang dari mana? Saya tidak punya. Tapi coba kau tanya orang-orang di sini, mereka sudah tahu saya caleg,"kata Pak Visi yakin.

Cakapnya berapi-api. Tutur Pak Visi berbuih-buih. Sejenak beta menyela. Berapa banyak partai yang punya caleg di dapilmu ini? "Delapan belas," kata si Visi. Jumlah kursi yang diperebutkan? "Tiga kursi," ujar si Visi. Berapa banyak caleg yang bertarung di dapil sini? "Aih, saya tidak ingat ko. Tapi banyak memang," katanya. Misalnya setiap partai mengusulkan dua orang caleg saja, berarti 36 orang memperebutkan tiga kursi. Kulihat kuping sepupuku itu memerah semu. Kena dia!

Puluhan caleg merebut tiga kursi, yakin akan terpilih? Bukankah suara pemilih tersebar, terbagi-bagi hingga jauh dari syarat lolos? Dasar si Visi. Percaya dirinya selangit. "Mereka mau uji saya punya kekuatan? Tidak apa-apa, kami bakuuji massa. Kau lihat nanti, pokoknya rata!" katanya sambil mengibaskan tangan.

***
SUNGGUH senang menemukan manusia optimis seperti Pak Visi. Caleg memang wajib optimis. Maju tak gentar demi kursi. Tuan dan puan mungkin telah dan segera bertemu dengan tokoh seperti Pak Visi. Juga Bu Visi, anak Visi, mertua dan bibi Visi. Hari-hari ini sampai tahun depan mereka getol berkata tentang visi-misi guna menebar harap, memancing percaya konstituen.

Takdir demokrasi kita melahirkan "keluarga besar visi dan misi". Sejak pilkada langsung bergulir 2005 hingga pilpres 2009, tercatat 18.908 orang meraih kursi lewat pemilu dengan menjual visi-misi.

Berikut rinciannya. Kursi DPRD kabupaten/kota yang diperebutkan seluruh Indonesia sebanyak
15.750, DPRD propinsi 1.998 kursi, 560 kursi DPR, 132 kursi DPD, dua kursi presiden-wapres, 466 kursi kepala daerah dan wakil kepala daerah di 466 kabupaten/kota serta 32 propinsi. Angka 18.908 kursi tersebut untuk yang terpilih. Jumlah yang berusaha merebut bisa dua sampai tiga kali lipat.

Sistem demokrasi langsung menempatkan Indonesia sebagai negara di dunia dengan event pemilu terbanyak. Indonesia menggelar 504 pemilu setiap lima tahun. Artinya, 101 pemilu setiap tahun atau lebih dari delapan pemilu setiap bulan atau dua pemilu setiap pekan.

Tak pelak lagi, kita kebanjiran visi, kehujanan misi. Mendengar visi dan misi hampir saban hari. Inilah negeri seribu visi, sejuta misi. Visi pelawak, misi pemain sinetron, sutradara. Visi pengangguran yang tiba-tiba menjadi penyelenggara negara. Terngiang kata-kata Vinsen di kampung, "Kau lihat nanti, pokoknya rata!" (dionbata@poskupang.co.id)

Beranda Kita (BETA) Pos Kupang edisi Senin, 27 Oktober 2008 halaman 1, http://www.pos-kupang.com/

Di Oenesu Ada Mobil Bagoyang Sandiri

HARI Senin (20/10/2008) siang, jarum jam menunjukkan pukul 11.30 Wita. Air Terjun Oenesu, Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang lengang. Tak ada pengunjung mendatangi lokasi ini.

Terik membakar ubun-ubun. Terasa menyengat. Belasan lopo yang dibangun di lokasi ini kosong. Cuma ada beberapa tukang yang sedang menggali parit untuk pembuatan pagar di sebelah utara lokasi ini. Mereka adalah warga Oenesu.

Tawa dan senda gurau terdengar jelas. Sesekali mereka berteriak hanya sekadar mengusir kepenatan. Begitu panasnya mentari membuat sebagian mereka membuka baju. Dada dibiarkan telanjang. Para tukang ini juga mengikatkan tais, selendang khas Timor di dahi. Tais ini untuk menahan sengatan mentari dan peluh.

Yang lainnya menarik rokok dalam-dalam sembari bercerita. Hal apa saja mereka bahas di bawah sebuah bangunan lopo, persis di tepi Kali Oenesu. Bahkan perbedaaan pendapat pun muncul di antara mereka, seperti diskusi tentang pengembangan daerah tujuan wisata dan dampaknya bagi warga setempat. Ada banyak hal yang mereka diskusikan sebagai bahan masukan untuk pemerintah.

Pertama, tentang tanaman di areal seluas empat hektar itu. Lokasi itu gersang. Jika kita berjalan ke arah air terjun terdapat tanaman yang usianya puluhan, mungkin juga ratusan tahun. Untuk membuat "beranda" lokasi itu menjadi sejuk, maka tak ada cara lain. Menanam dan menanam. Kalau sudah menanam, maka butuh perawatan. Tanaman perlu disiran dan dipupuk agar tumbuh subur.

Kedua, air di kali itu agar terus dibersihkan karena dipenuhi dengan limbah dari perkampungan yang dilewati sungai ini. Ketiga, mereka meminta pemerintah segera membangun kolam renang bagi semua kelompok umur.

Keempat, tentang perilaku pengunjung. Para tukang ini banyak berkisah, lokasi ini akan ramai pada tiap hari Minggu atau hari libur. Bahkan hari biasa pun terdapat pengunjung meski jumlahnya terbatas. Pada hari-hari biasa, mereka yang datang adalah anak-anak muda yang memanfaatkan lokasi ini untuk pacaran.

Jika sekadar jalan-jalan tak soal. Namun, ketika menunjukkan gelagat aneh, maka warga pasti mengusirnya. Para tukang ini bercerita, pernah mengusir sejumlah pasangan dalam waktu berbeda karena berpacaran di atas mobil.

"Kami lihat mobil itu maen bagoyang (mobil terus bergoyang). Dan, sudah berulangkali kami lihat pengunjung aneh-aneh seperti itu. Kami bilang, jangan nodai kampung ini. Ketika itu juga kami usir," kata Markus Buitbesi (40), warga setempat. Pernyataan Markus dibenarkan Stefanus Pong (51), Ketua RT 03/RW 02, Lingkungan II, Oenesu.

Stefanus mengatakan, kejadian ini merupakan konsekuensi dari sebuah perubahan, apalagi bicara tentang pariwisata. Namun, nilai-nilai dan tata krama harus tetap dijaga. Karena itu sebagai warga setempat mereka selalu mengawasi lokasi itu agar steril. Bersih dari berbagai pengaruh negatif.

Warga ini meminta pemerintah mengganti jembatan kayu menjadi jembatan beton. Jembatan ini digunakan pengunjung menuju lokasi air terjun. Ketika menuruni puluhan anak tangga pun sangat berbahaya. Kata "cedera" akan selalu mengingatkan kita ketika melewati jembatan gantung dan anak tangga jika terjatuh.

Di lokasi air terjun udara terasa sejuk. Menggembirakan, apalagi menyaksikan air terjun yang meniti bebatuan terjal, tajam dan berlumut. Percikannya sungguh eksotik. Sebuah kolam alam sangat dalam. Pada tiap hari Minggu atau hari libur banyak warga yang menjadikannya sebagai tempat pemandian. Kedalamannya sekitar delapan sampai sembilan meter.

Apa yang disampaikan warga Oenesu ini tetap kita lihat dalam konteks konstruksif. Sebagai warga di kelurahan ini, sehari-hari terus mengamati obyek wisata ini. Bila penataannya baik akan berdampak pada kontribusi bagi daerah.

Dengan penataan yang lebih baik, arus kunjungan akan lebih banyak. Dengan demikian akan berdampak pula bagi mereka. Seperti bisnis kecil-kecilan dapat laris manis saat pengunjung memadati lokasi terjun ini.

Kita ingin mengatakan bahwa air terjun Oenesu perlu dibenahi lagi. Sudah ada beberapa langkah positif yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kupang. Membangun lopo, anak tangga ke air terjun dan menetapkan pendapatan per tahun untuk lokasi ini. Tinggal dikembangkan lagi. Kita yakin dinas teknis sudah menyiapkan program ke depan. (paul burin)

Pos Kupang edisi Senin, 27 Oktober 2008 halaman 4, http://www.pos-kupang.com/

Hasil Pilkada Sudah Ada di KPUD Belu

ATAMBUA, PK -- Hasil Perhitungan suara Pilkada Belu dari 24 kecamatan sudah ada di sekretariat KPUD setempat. Hari ini, Senin (27/20/2008), KPUD melakukan rapat untuk menentukan kepastian pleno rekapitulasi seluruh hasil pemungutan suara guna menetapkan pasangan calon terpilih.

"Memang sesuai jadwal, pleno untuk rekapitulasi hasil Pilkada di tingkat KPUD antara tanggal 27-29 Oktober 2008. Semua hasil pleno di tingkat PPK (panitia pemilihan tingkat kecamatan, Red) sudah ada di KPUD Belu. Kami tinggal mengundang para kandidat termasuk timnya, Panwas dan pihak terkait untuk mengikuti proses pleno KPUD yang jadwalnya baru kita tetapkan besok (hari ini, Red)," kata Ketua KPUD Belu, A Martin Bara Lay, S.H menjawab Pos Kupang melalui ponselnya, Minggu (26/10/2008).

Pilkada Belu diikuti empat paket calon bupati dan wakil bupati, yakni Joachim Lopez -Ludovikus Taolin (paket Jalin/didukung koalisi Partai Demokrasi Kebangsaan, PKPB, Partai Indonesia Baru, Partai Patriot Pancasila dan Partai Demokrat); Gregorius Mau Bili-Berchmans Mau Bria (paket Gemar/didukung koalisi PDIP, PKPI, PAN, PPD, Partai Merdeka dan PDS); JT Ose Luan-Falentinus Parera (paket Sera/calon independen); dan Petrus Bria Seran-Damianus Talok (paket Brita/didukung Partai Golkar).


Pemungutan suara dilakukan 22 Oktober 2008. Pasca-pemungutan suara, KPUD Belu menayangkan secara terbuka di sekretariatnya, proses rekapitulasi perolehan suara yang dilaporkan dari semua PPK di Belu. Di hari pertama itu, Joachom Lopez (calon inkumbent) unggul sementara dengan 35.611 suara sah, disusul paket Brita 31.611 suara, Gemar 27.597 suara dan paket Sera memperoleh 22.597 suara. Total suara sah 116.948.

Namun di hari kedua, 23 Oktober 2008, KPUD Belu mendadak menghentikan proses rekapitulasi tersebut. Di hari itu, tim sukses Paket Gemar dan Brita mendatangi KPUD Belu mempertanyakan kenapa KPUD Belu mempublikasikan proses rekapitulasi yang dilaporkan dari PPK. Sejak saat itu, KPUD Belu tidak lagi "transparan" tentang perkembangan perolehan suara para paket calon, tidak seperti KPUD-KPUD di kabupaten-kabupaten lain yang juga menyelanggarakan Pilkada.

Bara Lay, kemarin, mengatakan, pihaknya belum bisa mengumumkan perkembangan perolehan suara dari empat paket calon karena KPUD belum melakukan pleno rekapitulasi hasil perolehan suara.

Medali Memimpin di TTS
Dari SoE, ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dilaporkan, pasangan calon Paul Victor R Mella-Benny A Litelnoni (paket Medali) masih memimpin perolehan suara dengan mendulang 66.911 suara, disusul paket Damai, 65.448 suara, Globe, 38.489 suara, Jhonthom, 36.910 suara dan Jetcar, 9.499 suara.

Sampai Minggu (26/10/2007) pukul 17.00 Wita, total suara sah terhitung sudah mencapai 217.257. Jumlah pemilih Pilkada TTS berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 251.296 jiwa.

Ketua Pokja Pilkada TTS, Imanuel Lakapu, kemarin, mengatakan, hasil perolehan suara yang masuk ke KPUD TTS sudah hampir final. Namun ia belum bisa menyebutkan siapa yang menjadi pemenang Pilkada TTS. Alasannya, untuk penetapkan pasangan calon terpilih harus melalui rapat pleno KPUD TTS yang akan digelar hari Rabu (29/10/2008).

"Data yang kami sampaikan masih bersifat sementara. Untuk itu, kami tetap akan memasukkan penambahan data bila ada laporan dari PPK," ujar Lakapu sambil menyatakan bila kotak suara sudah masuk semua dari PPK, maka pleno di tingkat kabupaten dapat digelar lebih awal.

Di tempat terpisah, Ketua Pokja Logistik Pilkada TTS, Kosmas D Sanga mengatakan, seluruh kotak suara dari 32 PPK/kecamatan sudah masuk ke gudang KPUD TTS. Terakhir, tiga kecamatan yang baru memasukkan kotak suara, yakni Kecamatan Amanatun Utara, Kecamatan Kokbaun dan Kecamatan Toianas. "Semua kotak suara sudah berada di gudang KPUD TTS dan dijaga ketat aparat keamanan," kata Sanga.

Menurut pantauannya, tidak ditemukan adanya kerusakan kotak suara. Dia memastikan semua kotak suara masih dalam kondisi yang sama seperti saat dikirimkan sebelum pemungutan suara digelar.
"Begitu pula dengan rekapan dari 32 PPK/kecamatan juga sudah masuk. Untuk membuka rekapan dari masing-masing PPK baru dilakukan pada saat KPUD TTS menggelar pleno," demikian Sanga. (yon/aly)

Pos Kupang edisi Senin, 27 Oktober 2008 halaman 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes