
Informasi ini memang sangat mengejutkan bahkan diperlukan waktu beberapa saat untuk dipercaya, sebab Eman yang sehari- hari sebagai karyawan bagian pracetak masih menjalankan tugas pada Rabu (29/10/2008) hingga Kamis (30/10/2008).
Bersama beberapa karyawan di bagian pracetak, Eman bertugas mengatur tata letak berita dan foto pada lembaran koran. Karya terakhir seorang Eman Kudu yang bisa dilihat oleh segenap pembaca Pos Kupang adalah halaman 1 Pos Kupang Edisi Kamis 30 Oktober 2008 serta beberapa halaman lainnya dalam edisi itu.
Tetapi ketika kembali ke rumah di kawasan Kuanino, Kamis (30/10/2008) dini hari, kesehatan Eman tiba-tiba drop. Dia segera dibawa ke RSU Prof. WZ. Johannes Kupang untuk mendapat perawatan. Tapi, sayang pada pukul 11.00 Wita, Eman menghembus nafas terakhir.
Pemimpin Redaksi Pos Kupang, Dion DB Putra mengenang, beberapa hari lalu, Eman pernah berbincang-bincang dengannya. Ayah dari Lukas Gabriel Doa ini menyatakan keinginannya untuk mengambil jatah hak cuti panjang pada bulan November nanti. Cuti itu terkait juga dengan menyambut anak kedua yang kini masih dalam kandungan sang istri.
Eman Kudu di kalangan karyawan SKH Pos Kupang dikenal sebagai pria yang baik dan pendiam. Sikap pendiamnya itu sering membuat banyak karyawan menjadikan Eman sebagai teman untuk berkelakar. Biasanya Eman hanya membalas dengan senyum bila ada teman yang bercanda.
Eman baru saja mendapat kredit ringan sepeda motor Honda SupraX 125 dari tempatnya bekerja. Kepada beberapa teman, Eman pernah mengungkapkan perasaan senangnya dengan sepeda motor barunya itu.
Emanuel Kudu lahir di Ende 10 Juni 1964. Ia bergabung dengan SKH Pos Kupang 1 Februari 1996 dan diangkat menjadi karyawan tetap 1 Agustus 1996 dengan Nomor Induk Karyawan 960207. Dengan demikian, sudah sekitar 12 tahun Eman mengabdi untuk SKH Pos Kupang.
Eman meninggalkan seorang istri, Maria Margaretha Dasi, dan dua orang anak, Lukas Gabriel Doa dan seorang masih dalam kandungan. (alf)
Pos Kupang edisi Jumat, 31 Oktober 2008 halaman 3
1 komentar:
Selamat Jalan Om Eman.
Satu teladan yang beta sonde akan lupa dari pribadi Om Eman. "Kerja tanpa banyak bicara". "Senyum dan senyum".
Kehadiran camera digital akhirnya memaksa om Eman keluar dari "kamar gelap" ke "kamar terang". Dari cuci-cetak foto ke bermain pagemaker dan photoshop ...
Posisi memang berubah, tapi Om Eman ... tetap Om Eman yang selalu ramah dan tidak pernah mengeluh apalagi menyerah.
Satu hal yang juga beta ingat adalah hobi dan kehebatan om Eman dalam bermain catur dan garambol. Activitas yang biasa kitong lakukan bersama saat menjalani malam-malam panjang menunggu deadline berita sampai ke ruang pra cetak.
Sayang, kepergian Om eman begitu cepat. Selamat beristirahat panjang om Eman. Semoga Tuhan menerima semua kebaikan om Eman. Dan keluarga yang ditinggalkan dikuatkan.
Yang turut merasa kehilangan - Rmi.
Posting Komentar