BA'A, PK--Ratusan massa koalisi empat paket peserta Pilkada Rote Ndao, Jumat (17/10/2008) sekitar pukul 11.00 Wita, mendatangi gedung DPRD setempat. Mereka ingin mendengar penjelasan Panwas dan KPUD terkait surat Panwas yang memberhentikan sementara penghitungan surat suara. Namun hingga malam, tidak ada anggota Panwas dan KPUD yang hadir di gedung Dewan. Akibatnya, massa mengancam akan menduduki gedung Dewan.
Dari pengamatan Pos Kupang, sudah sejak pukul 11.00 Wita massa yang diangkut dua truk kuning mendatangi gedung Dewan. Kedatangan massa itu juga memenuhi undangan Desk Pilkada Rote Ndao dengan nomor surat Linmas 340/202/Kab.RN/2008 yang ditandatangani Wakil Ketua Desk Pilkada, Drs. Origienes Boeky, M.Si yang juga Plt. Sekab Rote Ndao.
Surat itu ditujukan kepada Ketua KPUD Rote Ndao, Ketua Panwas, Kapolres Rote Ndao, tim Desk Pilkada dan Ketua Komisi A DPRD Rote Ndao. Isinya, dengar pendapat dengan Komisi A DPRD Rote Ndao. Desk Pilkada diminta memfasilitasi pertemuan antara KPUD, Panwas bersama utusan koalisi empat paket peserta pilkada.
Namun, hingga pukul 17.00 Wita, para pihak yang mengundang dan diminta memfasilitasi tidak muncul. Ketua Desk Pilkada, Drs. Origenes M. Boeky, M.Si, anggota KPUD Rote Ndao, Kapolres tidak muncul di gedung Dewan. Anggota Panwas Rote Ndao, Tarsis Toumeluk, SH, hadir sekitar pukul 14.00 Wita. Bertahan sekitar 30 menit, Toumeluk langsung pulang karena rapat belum dimulai.
Sementara anggota Desk Pilkada, Kepala Linmas Rote Ndao, Kabag Pemdes, CH.P Manubulu, hadir lebih awal termasuk Danramil Ba'a. Para koordinator massa dari empat koalisi yang hadir antara lainYakob Malelak, Pdt. Lian dan Junus Panie. Yusak Langga yang hadir ketika itu mengaku tidak mengetahui kedatangan massa tersebut. Anggota Komisi A DPRD Rote Ndao yang hadir hanya Hanokh Lenggu.
Hingga pukul 14.00 Wita belum juga ada tanda-tanda dimulainya rapat. Massa yang mulanya duduk sopan mulai menggunakan mikrofon milik anggota DPRD untuk berbicara antar-mereka. Mereka meminta agar pertemuan secepatnya dimulai sehingga dapat mengetahui secara jelas surat Panwas yang telah dibatalkan KPUD. Massa kemudian makan siang menggunakan dana Desk Pilkada.
Salah seorang koordinator massa, Yakob Malelak, ketika dihubungi Pos Kupang membantah dirinya datang bersama massa. Ia mengakui datang karena diundang sebagai anggota Dewan oleh komisi A untuk hadir di DPRD Rote Ndao menerima rakyat yang datang di gedung Dewan untuk mendengar klarifikasi yang dilakukan oleh Panwas dan KPUD.
Malelak mengakui, rencana pertemuan dengan KPUD dan Panwas yang difasilitasi Desk Pilkada telah disepakati sehari sebelumnya. "Jadi rencana pertemuan hari ini bukan tiba-tiba, tapi telah disepakati sehari sebelumnya. Karena itu, kami sangat kecewa dengan tidak hadirnya KPUD," kata Malelak.
Ketua Panwas Rote Ndao, Trofimus Maka Ndolu, SH, mengakui telah menerima surat tersebut, namun dirinya belum memastikan untuk hadir karena selain sedang melakukan pengusutan laporan koalisi, juga pertemuan itu tidak dijamin keamanan. "Pekerjaan kami khususnya laporan kecurangan pilkada oleh koalisi cukup banyak. Kalau kami disibukkan dengan pertemuan-pertemuan, maka pekerjaan ini tidak selesai-selesai. Dan, kalau kami ikut rapat pun harus ada jaminan keamanan," kata Malelak.
Ditanya kapan klarifikasi terhadap surat yang dikeluarkan tentang pemberhentian sementara proses penghitungan surat suara, Ndolu mengakui masih melakukan koordinasi dengan pihak keamanan. "Kalau keamanan sudah terjamin kami akan sampaikan klarifikasi kami kepada koalisi empat paket," katanya.
Sementara itu, juru bicara KPUD Rote Ndao, Denny Saudale, yang ditemui di KPUD mengakui telah menerima surat tersebut, namun belum memutuskan untuk hadir dalam rapat tersebut. "Kami belum rapat menetapkan hadir atau tidak dalam rapat itu," kata Saudale singkat.
Namun demikian ia mengakui, perhitungan surat suara di tingkat PPK khususnya di empat PPK, yakni Rote Timur, Rote Barat, Rote Barat Daya dan Rote Barat Laut akan dilanjutkan hari ini, (Sabtu, 18/11/2008). Dari pantauan Pos Kupang, massa meninggalkan gedung Dewan sekitar pukul 20.30 Wita. (iva)
Pos Kupang edisi Sabtu, 18 Oktober 2008 halaman 1
Dari pengamatan Pos Kupang, sudah sejak pukul 11.00 Wita massa yang diangkut dua truk kuning mendatangi gedung Dewan. Kedatangan massa itu juga memenuhi undangan Desk Pilkada Rote Ndao dengan nomor surat Linmas 340/202/Kab.RN/2008 yang ditandatangani Wakil Ketua Desk Pilkada, Drs. Origienes Boeky, M.Si yang juga Plt. Sekab Rote Ndao.
Surat itu ditujukan kepada Ketua KPUD Rote Ndao, Ketua Panwas, Kapolres Rote Ndao, tim Desk Pilkada dan Ketua Komisi A DPRD Rote Ndao. Isinya, dengar pendapat dengan Komisi A DPRD Rote Ndao. Desk Pilkada diminta memfasilitasi pertemuan antara KPUD, Panwas bersama utusan koalisi empat paket peserta pilkada.
Namun, hingga pukul 17.00 Wita, para pihak yang mengundang dan diminta memfasilitasi tidak muncul. Ketua Desk Pilkada, Drs. Origenes M. Boeky, M.Si, anggota KPUD Rote Ndao, Kapolres tidak muncul di gedung Dewan. Anggota Panwas Rote Ndao, Tarsis Toumeluk, SH, hadir sekitar pukul 14.00 Wita. Bertahan sekitar 30 menit, Toumeluk langsung pulang karena rapat belum dimulai.
Sementara anggota Desk Pilkada, Kepala Linmas Rote Ndao, Kabag Pemdes, CH.P Manubulu, hadir lebih awal termasuk Danramil Ba'a. Para koordinator massa dari empat koalisi yang hadir antara lainYakob Malelak, Pdt. Lian dan Junus Panie. Yusak Langga yang hadir ketika itu mengaku tidak mengetahui kedatangan massa tersebut. Anggota Komisi A DPRD Rote Ndao yang hadir hanya Hanokh Lenggu.
Hingga pukul 14.00 Wita belum juga ada tanda-tanda dimulainya rapat. Massa yang mulanya duduk sopan mulai menggunakan mikrofon milik anggota DPRD untuk berbicara antar-mereka. Mereka meminta agar pertemuan secepatnya dimulai sehingga dapat mengetahui secara jelas surat Panwas yang telah dibatalkan KPUD. Massa kemudian makan siang menggunakan dana Desk Pilkada.
Salah seorang koordinator massa, Yakob Malelak, ketika dihubungi Pos Kupang membantah dirinya datang bersama massa. Ia mengakui datang karena diundang sebagai anggota Dewan oleh komisi A untuk hadir di DPRD Rote Ndao menerima rakyat yang datang di gedung Dewan untuk mendengar klarifikasi yang dilakukan oleh Panwas dan KPUD.
Malelak mengakui, rencana pertemuan dengan KPUD dan Panwas yang difasilitasi Desk Pilkada telah disepakati sehari sebelumnya. "Jadi rencana pertemuan hari ini bukan tiba-tiba, tapi telah disepakati sehari sebelumnya. Karena itu, kami sangat kecewa dengan tidak hadirnya KPUD," kata Malelak.
Ketua Panwas Rote Ndao, Trofimus Maka Ndolu, SH, mengakui telah menerima surat tersebut, namun dirinya belum memastikan untuk hadir karena selain sedang melakukan pengusutan laporan koalisi, juga pertemuan itu tidak dijamin keamanan. "Pekerjaan kami khususnya laporan kecurangan pilkada oleh koalisi cukup banyak. Kalau kami disibukkan dengan pertemuan-pertemuan, maka pekerjaan ini tidak selesai-selesai. Dan, kalau kami ikut rapat pun harus ada jaminan keamanan," kata Malelak.
Ditanya kapan klarifikasi terhadap surat yang dikeluarkan tentang pemberhentian sementara proses penghitungan surat suara, Ndolu mengakui masih melakukan koordinasi dengan pihak keamanan. "Kalau keamanan sudah terjamin kami akan sampaikan klarifikasi kami kepada koalisi empat paket," katanya.
Sementara itu, juru bicara KPUD Rote Ndao, Denny Saudale, yang ditemui di KPUD mengakui telah menerima surat tersebut, namun belum memutuskan untuk hadir dalam rapat tersebut. "Kami belum rapat menetapkan hadir atau tidak dalam rapat itu," kata Saudale singkat.
Namun demikian ia mengakui, perhitungan surat suara di tingkat PPK khususnya di empat PPK, yakni Rote Timur, Rote Barat, Rote Barat Daya dan Rote Barat Laut akan dilanjutkan hari ini, (Sabtu, 18/11/2008). Dari pantauan Pos Kupang, massa meninggalkan gedung Dewan sekitar pukul 20.30 Wita. (iva)
Pos Kupang edisi Sabtu, 18 Oktober 2008 halaman 1