Basuki Subianto |
Reformasi di ini negeri pada 1998 membawa konsekuensi luas termasuk di bidang pers dan media massa.
Media yang agak sesak napas kebebasan pada masa otoriter Orba, sontak menikmati kemerdekaan.
Institusi pers pun tumbuh subur bak jamur di musim hujan. Persaingan lebih keras dibandingkan masa sebelumnya.
Kami di Harian Pos Kupang pada masa itu merasakan efeknya.
Pos Kupang yang sejak 1 Desember 1992 merupakan satu-satunya koran harian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapat pesaing kuat dengan konsep dan semangat baru pula.
Pos Kupang wajib berbenah agar tetap bertahan hidup.
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Pos Kupang, Om Damyan Godho menghubungi koleganya sesama wartawan Harian Kompas, Basuki Subianto.
Pada tahun 1998 Basuki Subianto mengemban tanggung jawab sebagai Pemimpin Redaksi Banjarmasin Post di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Beliau berduet dengan guru dan senior saya, Kakak Yusran Pare yang juga pernah mengasuh kami di Pos Kupang sebelum reformasi.
Om Damyan Godho meminta bantuan sobatnya Om Bas (Basuki Subianto) datang ke Kupang memotivasi dan terutama berbagi ilmunya kepada kami awak redaksi.
Om Bas dengan senang hati membimbing kami selama kira-kira sepekan. Om Bas memberi pengetahuan dan keterampilan jurnalistik mulai dari cara mengumpulkan bahan berita berbobot, pemilihan angle hingga buat judul yang memikat hati pembaca.
Cara Om Bas mengajar asyik nian. Rileks, dan santai tapi langsung masuk isi kepala. Mudah dipahami.
Kalau bicara dan tertawa, Om Bas akan mengeluarkan suara baritonnya yang khas. Cara tertawanya menular.
Pengetahuan dan keterampilan jurnalistik yang Om Bas bagikan pada masa itu sangat membantu Pos Kupang dapat bertahan dan melewati situasi yang sulit.
Saya selalu mengingat Om Bas sebagai pria murah senyum yang optimistis.
Kemarin, hari Minggu 4 Februari 2024, Om Basuki Subianto tutup usia setelah sempat dirawat di rumah sakit. Innalilahi wainna ilaihi rojiun.
Selamat jalan Om Bas.
Bahagia kekal di sisiNya. Tuhan meneguhkan dan menghibur keluarga yang ditinggalkan. (*)
Kolhua, 5 Februari 2024 (Fb Dion)