Sayonara Kenari 1 Kupang

Ruang kerjaku di Jl. Kenari 1
PERASAAN mengharu-biru itu akhirnya meluap di hari Jumat. Jumat malam 5 Januari 2018.  Malam itu setelah proses produksi redaksi untuk terbitan edisi Sabtu 6 Januari 2018, kami seluruh awak redaksi meninggalkan Jl. Kenari No. 1, Kelurahan Naikoten Kupang. Kami kemas barang dan bawa ke kantor baru di Jl. RW Monginsidi III, Kelurahan Fatululi Kupang. Jaraknya kurang lebih 7 km dari kantor lama.

Kantor di Jalan Kenari itu penuh kenangan istimewa buat saya. Tentu dirasakan pula kawan-kawanku sesama karyawan Pos Kupang.   Itu kantor Harian Pagi Pos Kupang kedua setelah kantor pertama di Jl. Soeharto No.53 Kupang (akhir 1992- awal 1995).  Kami berkantor di Jl. Kenari sejak tahun 1995.

Selama 23 tahun bangunan  rumah toko (ruko) itu merupakan kantor sekaligus rumah kedua bagiku dan teman-teman.

Dua puluh tiga tahun bukan waktu yang singkat. Lebih dari separuh masa pengabdianku sebagai wartawan Pos Kupang bermarkas di gedung dua lantai yang bersebelahan dengan Pasar Inpres Naikoten I Kupang ini.

Itulah sebabnya ketika Jumat malam 5 Januari 2018 itu kami terpaksa meninggalkannya karena sudah miliki gedung kantor baru di kompleks Lippo Mall Plaza Fatululi Kupang, ada perasaan yang tergores. Hanya ucapan terima kasih yang bisa saya persembahkan untuk tempat yang luar biasa ini dan lingkungannya.

Ketika Pos Kupang berusia 25 tahun (1 Desember 2017) dan bergerak menuju usia ke-26, kami pindah ke gedung kantor baru di Fatululi yang lebih nyaman dan memang dirancang khusus untuk kantor sebuah penerbitan koran.

Jumat malam 5 Januari 2018
Secara pribadi dan bersama rekan-rekan saya merasa  bangga, bersyukur dan bahagia. Ya, bersyukur kepada yang Maha Pengasih karena  bisa memberi secuil  kontribusi untuk hadirnya tempat baru yang lebih representatif.

Sebagai orang yang terlibat sejak koran ini pertama kali hadir di Nusa Tenggara Timur  (NTT)  1 Desember 1992,  kami setidaknya mewariskan sesuatu yang lebih baik kepada generasi penerus Pos Kupang.

Sejak tanggal  6 Januari 2018 produksi berita Pos Kupang mulai dari kantor baru di Fatululi, samping RSU  Siloam Kupang. Bau cat masih terasa menyengat. Toilet bersih.  Ruangan ber-AC. Kursi dan meja kerja yang baru. Cuma perangkat komputer masih yang lama dan lelet  (hahahahaa....)

Sipri Seko, Ferry Jahang dan Novri Nuban
Kami pindah hanya dua hari sebelum acara peresmian kantor baru. Dua pekan sebelumnya, teman-teman percetakan sudah lebih dulu pindah ke kantor baru. Senin 8 Januari 2018 kantor baru diresmikan.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr memimpin perayaan misa peresmian gedung kantor baru Pos Kupang  bersama Romo Rudi Tjung Lake, Pr,   Romo Maxi un Bria, Pr,  Pater Philipus Tule,SVD  dan Pater Edu Dosi, SVD. Yang Mulia Uskup Agung Kupang memberkati ruang kerja kami yang baru. Kami bersyukur atas kehadiran beliau.

Hadir pimpinan kami dari Jakarta yaitu Wakil CEO Media Grup, Bapak Sentrijanto dan Wakil Pemimpin Umum Pos Kupang, Ciptyantoro.  Hadir juga Komisaris  PT Timor Media Grafika, Damyan Godho dan Direktur Utama PT Timor Media Grafika, Fauzan Marasabesy yang datang dari Bali.

Bildad Lelan dan Yuven Helmi
Tak ketinggalan para  undangan yang merupakan para mitra dan kolega kami. Memang banyak yang tak sempat hadir karena saat yang sama ada kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kupang. Jokowi yang rajin blusukan ke NTT memang sedikit 'mengacaukan' agenda kami.  Hmm

Hari Senin 8 Januari  yang istimewa dan unik. Dua kali saya "memaksa"  Walikota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore datang ke kantor baru untuk tanda tangan prasasti. Cerita singkatnya begini.

Ketidakhadiran Pak Jefri pada Senin pagi kami maklumi karena beliau harus menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Kota Kupang serta pada pukul 11.00 Wita dalam kapasitasnya sebagai ketua DPD Partai Demokrat NTT -- mengantar pasangan Benny K Harman-Benny Litelnoni ke kantor  KPU NTT untuk mendaftar sebagai paslon Gubernur-Wagub NTT.

Dafris bongkar komputer di ruang kerjaku
Kira-kira jam 11.30 Wita saya misscall beliau. Satu jam kemudian dapat balasan via WA, bagaimana Pak Dion? Saya sengaja tidak langsung menjawab. Eh kira-kira pukul 13.30 Wita telepon masuk dari staf protokol Setda Kota yang memberitahu bahwa Pak Jefri sedang meluncur ke kantor baru Pos Kupang.

Saya tidak menyangka dapat kejutan itu. Lima menit kemudian Pak Jefri benar- benar sudah di depan kantor baru kami yang jalannya masih becek selepas hujan. Dengan gayanya yang santai Pak Jefri masuk ke dalam kantor, menyalami teman- teman. Mengucapkan selamat kepada kami menempati gedung kantor yang baru.

Niko Sine dan Iyan Wonga
Saat itu di kantor unsur pimpinan hanya saya sendiri. Pemimpin Perusahaan, Marina Napitupulu ada urusan di luar kantor. Pimpinan kami dari Jakarta, Pak Sentrijanto dan Ciptyantoro pun sudah pulang ke Hotel Aston untuk beristirahat sejenak karena pada pukul 16.00 ada acara lagi yaitu gathering bersama agen dan pengecer.

Saya sempat tergoda untuk langsung memberi kesempatan Pak Jefri menandatangani prasasti peresmian yang sudah kami siapkan. Toh beliau sudah datang. Tapi saya tersadar bahwa penandatanganan prasasti itu mesti "diacarakan" dan harus disaksikan pimpinan kami dari Jakarta, komisaris, direksi.

Maka saya pun dengan agak memaksa meminta Pak Jefri berkenan datang lagi ke kantor pukul 16.00 Wita. Walikota Kupang yang baru menjabat lima bulan lebih itu langsung mengiyakan. "Aman sa kaka Dion, nanti sore beta datang lagi," kata Pak Jefri dalam dialek Kupang.

Dan, beliau menepati janjinya. Setelah semua persiapan kami beres, pada pukul 16.30 Wita hari Senin 8 Januari 2018 itu, Pak Jefri kembali ke kantor baru kami dan menandatangani prasasti disaksikan  Pak Sentrijanto, Ciptyantoro, Fauzan,  karyawan Pos Kupang, para agen dan pengecer. Acara malah berlangsung seru. Pak Jefri sempat berdialog dengan para agen dan pengecer.

Kantor baru kami ini menorehkan tanggal cantik. Peletakan batu pertama pembangunan kantor Pos Kupang pada tanggal 7 Juli 2017 (7-7-17) oleh Direktur Group of Regional Newspapers, Bapak Herman Darmo.

Peresmiannya pada 8-1-18 ditandai misa syukur dipimpin oleh Yang Mulia Uskup Agung Kupang dan penandatanganan prasasti oleh Walikota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore. Kantor baru kiranya memberi spirit baru untuk lebih baik. Terima kasih Jl. Kenari 1 Kupang.  (dion db putra)

Plt Ketua Umum PWI Ingatkan Wartawan Harus Uji Kompetensi


Plt Ketua Umum PWI Sasongko Tedjo dan Sekjen Hendri Ch Bangun foto bersama pengurus PWI NTT 2018-2023
KUPANG, PK-Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Sasongko Tedjo mengajak pengurus PWI NTT agar ke depan menghasilkan wartawan yang profesional melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

"Jika dahulu seorang pengemudi bisa menjadi wartawan namun saat ini tidak bisa seperti itu lagi, karena harus mengantongi sertifikat kompetensi. Ini merupakan kesepakatan bersama antara PWI dan Dewan Pers," kata Sasongko pada Konferensi Provinsi PWI NTT di Aula Gedung DPD NTT, Sabtu (3/3/2018).


Kegiatan ini dibuka Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya yang juga dihadiri Sekjen PWI Pusat, Hendri Ch Bangun, Ketua KPU NTT, Maryanti Luturmas Adoe, pimpinan BI Kupang, Kepala OJK Kupang, unsur Forkompimda NTT, pimpinan media massa cetak dan elektronik dan anggota PWI NTT.

Sasongko Tedjo beri ucapan selamat kepada Ferry Jahang
Sasongko memuji pengurus PWI NTT terkait pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2011. Dirinya melukiskan kegiatan tersebut sebagai paling nekad karena fasilitas terbatas tapi dampaknya luar biasa. Pengurus PWI NTT bersama pemerintah NTT ketika itu melaksanakan kegiatan sangat sukses.

"Jika dulu kalimat NTT diplesetkan sebagai Nanti Tuhan Tolong tetapi sekarang sudah dibalik menjadi Now Tuhan Tolong. Kemajuan yang ada sekarang harus tetap ditingkatkan dan kerja sama antara pemerintah dan kalangan media harus tetap terjalin dengan baik," tambahnya..

Menurut Sasongko,  PWI dalam lima tahun terakhir ini mulai melaksanakan  pendidikan dan uji kompetensi bagi para wartawan. Hal ini untuk menunjukan jatidiri sebagai insan pers. Untuk lingkup PWI, saat ini tercatat 8.800 anggota PWI seluruh Indonesia yang sudah lulus sertifikasi. Total keseluruhan wartawan Indonesia yang sudah berkompeten mencapai  11.000 dan sudah uji kompetensi.

Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengajak insan pers di NTT untuk merajut kebersamaan membangun daerah ini.

Ucapan selamat dari Sasongko Tedjo dan Hendri Ch Bangun
Gubernur Frans bernostalgia mengingatkan kembali HPN di Kupang tahun 2011 yang dinilainya sebagai kegiatan yang nekat sebagai bentuk kerja sama antara PWI dan Pemprov NTT. Kegiatan ini menghadirkan Presiden SBY dan 26 menteri walau dalam keterbatasan.

"Sejak HPN 2011 itu, mulai ada pertumbuhan hotel di Kupang. Saya berterima kasih kepada PWI yang sudah mendorong percepatan pembangunan di NTT. Tanpa pers tidak akan terberitakan soal NTT. Saya minta peran ini terus ditingkatkan," pinta Frans. (yon)

Sumber: Pos Kupang 4 Maret 2018 hal 8

Ferry Jahang Pimpin PWI NTT Periode 2018-2023


Sasongko Tedjo beri ucapan selamat kepada Ferry Jahang
KONFERENSI Provinsi PWI NTT di Kupang, 3 Maret 2017  dengan agenda memilih pengurus baru masa bakti 2018-2023 berhasil memilih Hilarius F Jahang sebagai ketua setelah saat voting berhasil meraih 26 suara menggungguli Aser Rihi Tugu yang meraih 13 suara.

Keseluruhan proses konferensi berjalan dalam suasana demokratis. Bertindak sebagai pimpinan sidang, Toni Kleden, Bernadus Tokan dan Damianus Ola disaksikan langsung Pelaksana Tugas (Plt) PWI Pusat, Sasongko Tedjo dan Sekjen PWI Pusat, Hendri Ch Bangun.


Ferry Jahang usai dikukuhkan bersama pengurus PWI NTT lainnya mengajak semua pengurus dan anggota untuk bergandengan tangan memajukan PWI NTT.

"Kami minta dukungan pimpinan PWI Pusat. Target kami terus melaksanakan
pelatihan bagi mahasiswa juga mengikutsertakan wartawan-wartawan pada kegiatan UKW," harap Ferry.

Ferry Jahang dan Aser Rihi Tugu kompak
Ketua PWI NTT demisioner, Dion DB Putra mengatakan hingga awal tahun 2018, jumlah anggota PWI NTT tercatat 51 orang dan dalam kurun waktu 2012-2017 telah dilaksanakan empat kali UKW di Kupang dengan jumlah peserta 59 orang baik anggota PWI maupun bukan PWI NTT.

 Hasil UKW tersebut wartawan yang sudah berkompeten 23 orang anggota muda, 15 orang anggota madya dan 21 orang anggota utama.

"Untuk PWI NTT sampai saat ini yang sudah berkompeten 32 orang dengan tingkatan muda 7 orang, madya 8 orang dan utama 17 orang. PWI NTT tentu terus tingkatkan profesionalisme wartawan dengan melaksanakan UKW karena itu perintah undang-undang," pinta Pemred Harian Pagi Pos Kupang ini. (yon)

Sumber: Pos Kupang 4 Maret 2018 hal 8

Deklarasi Jurnalis Dukung Pilkada Damai


Para wartawan nyatakan deklarasi
KUPANG, PK  -Para jurnalis NTT yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) dan Ikatan Wartawan Online (IWO) Kupang melakukan deklarasi Pilkada yang damai di Restoran Nelayan Kupang, Rabu (21/2/2018). Deklarasi ini  merupakan kerja sama jurnalis dengan Polda NTT.

Kapolda NTT, Irjen Pol Raja Erizman dalam sambutannya meminta insan pers agar tetap memberitakan informasi  yang menyejukkan agar terhindar dari konflik dan situasi Kamtibmas bisa terjaga.

"Situasi politik tingkat nasional dan regional ini mulai menunjukkan geliat. Saya sangat berharap dukungan rekan-rekan pers agar kita sama-sama menjaga situasi politik tetap sejuk, Pilkada juga berjalan lancar," ucap Kapolda Raja saat memberi sambutan pada deklarasi ini.  Kapolda berharap deklarasi yang telah disampaikan ini bisa dijalankan dengan baik.

Mewakili komunitas pers di NTT, Dion DB Putra mengatakan, pers sebagai pisau bermata dua yang bisa membesarkan kasus yang kecil dan sebaliknya. Hal-hal sepele bisa memiliki dampak yang besar. Deklarasi ini merupakan wujud komitmen untuk Pilkada damai.

"Deklarasi ini adalah janji kita kepada Polri dan masyarakat dalam hal pemberitaan yang positif dan tidak menjadi penyebab hoax. Tensi politik saat ini cukup panas. Jadi saya minta kita untuk tidak mem-blow up sesuatu yang membuat ketersinggungan," ucap Ketua PWI NTT ini.

Pemimpin Redaksi Harian Pagi Pos Kupang ini juga berharap Pilkada NTT nanti bisa menjadi contoh daerah lain. Bila  terjadi konflik, maka pers harus menjadi garda paling depan bersama kepolisian untuk meredakan. (aa)

DEKLARASI PILKADA DAMAI:
1. Mendukung terciptanya pelaksanaan Pilkada yang damai dengan mengedepankan pemberitaan yang berimbang, sesuai kode etik jurnalistik

2. Mengedepankan netralitas dalam setiap pemberitaan dan  mengutamakan kepentingan publik serta tidak memanfaatkan profesi untuk kepentingan pribadi.

3. Mendukung Polda NTT bersama jajaran dalam menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif selama Pilkada.

Sumber: Pos Kupang 22 Februari 2018 hal 12

Delapan Wartawan Anggota PWI NTT Kompeten


Peserta UKW dan penguji
Laporan Watawan Pos Kupang.Com, Ferry Ndoen

POS KUPANG.COM, KUPANG- Sebanyak delapan orang wartawan dari sejumlah media baik cetak dan elektronik mengikuti ujian kompetensi wartawan (UKW) angkatan kelima tahun 2017.

Ujian kompetensi wartawan PWI NTT dipimpin Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, Sasongko Tedjo dan instruktur dan penguji PWI Pusat, Hendro Basuki.

Pelaksanaan UKW bagi delapan orang wartawan, yakni empat wartawan kategori madya serta empat wartawan kategori utama, berlangsung di Aula Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT, di Jalan Soeprapto, Kupang, Jumat (6/10/2017) pukul 08.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita.


Zacy ujian jejaring
Empat wartawan yang mengikuti UKW Utama, yakni Dion DB Putra, Ferry Ndoen, Alfred Dama (Pos Kupang) serta Zacky Wahyudi  Fagih (Radio DMWS).

Sedangkan empat wertawan mengikuti UKW Madya, yakni Athoneta Lopo dan Alfridus Dj Sengge (RRI), Erasmus Nagi Noi (TVRI) dan Lidya Rambu Raina Bela (Kabar NTT).

Materi UKW yang diberikan kepada peserta UKW Utama, yakni mengevaluasi rencana liputan, menentukan bahan liputan layak siar, mengarahkan liputan investigasi, menulis opini/tajuk, kebijakan rubrikasi, rapat redaksi (Utama dan Madya), fasilitasi jejarting serta rapat redaksi (evaluasi).

"Semua wartawan peserta UKW utama dan peserta UKW madya dinyatakan berkompeten. Anda termasuk bagian dari 7.558 wartawan berkompeten di Indonesia," papar Hendro Basuki saat membacakan hasil UKW bagi delapan orang wartawan NTT untuk wartawan kategori utama serta madya.

Alfred Dama, Zacky dan Sasongko Tedjo
Ketua PWI Provinsi  NTT, Dion DB Putra dalam sambutan pada penutupan kegiatan UKW angkatan ke 5 tahun 2017 menyampaikan terima kasih kepada Sasongko Tedjo dan Hendro Basuki, dua instruktur PWI Pusat yang sudah melakukan ujian kompetensi kepada wartawan NTT.

Sementara Sasongko Tedjo meminta agar sebagai wartawan untuk terus mengasah diri.

"Ingat apa yang ada di facebook dan medos itu bukan karya jurnalistik. Sebab karya jurnalistik harus memenuhi kaidah- kaidah jurnalistik. Dan kalian wartawan adalah berkompeten," pesan Sasongko saat menutup kegiatan UKW Angkatan kelima Tahun 2017. (*)

Sumber: Pos Kupang.Com

Kupang Menuju Smart City

ilustrasi
HARI Jumat 2 Maret 2018 terjadi   peristiwa menarik di Kota Kupang. Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man bersama-sama Plt Dirut Bank NTT, Perwakilan Stikom, Kepala Stasiun LPP RRI Kupang dan Perwakilan Ombudsman meluncurkan Sodamolek di 17 kelurahan di Kota Kupang. Peluncuran berlangsung di Kelurahan Naikoten II.

Herman Man melukiskan Sodamolek sebagai program yang luar biasa. Sodamolek adalah inovasi pemerintah Kelurahan Naikoten II dalam hal pelayanan publik berbasis online yang sudah diterapkan kurang lebih empat tahun terakhir. 

Keberhasilan pemerintah kelurahan Naikoten II memberikan pelayanan yang  cepat dan tepat kepada masyarakat itu perlu diaplikasikan pemerintah kelurahan lainnya di Kota Kupang. "Mulai hari ini 17 kelurahan lainnya akan memakainya juga sehingga  masyarakat bisa merasakan pelayanan yang baik, cepat dan tepat," kata Wakil Walikota Kupang.

Herman Man  mengatakan, ada tiga tugas pemerintah yaitu membangun infrastruktur, memberdayakan masyarakat dan memberikan  pelayanan publik. Sodamolek sudah terbukti merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang prima. Masyarakat mendapat pelayanan selama 24 jam, tidak dibatasi oleh waktu kerja kantoran.  Pelayanan tepat, cepat dan mudah diakses.

Pada tahun 2017, Sodamolek dari Kelurahan Naikoten II Kupang masuk daftar Top 40 Inovasi Pelayanan Publik di  seluruh Indonesia. Inovasi ini pun sudah menjadi pusat studi banding berbagai daerah baik di  NTT maupun dari luar provinsi NTT.

Kita mengapresiasi kerja cerdas pemerintah kelurahan Naikoten II di bawah koordinasi dan komando  Andre Otta sebagai lurah. Andre terbukti mampu memberikan pelayanan publik yang memuaskan warga kelurahannya.

Menurut pandangan kita, keputusan duet pemimpin Kota Kupang yaitu Walikota Jefri Riwu Kore dan Wakil Walikota Herman Man mengaplikasikan Sodamolek 17 kelurahan  merupakan langkah yang tepat. Itu bukti bahwa kedua pemimpin memang benar-benar bertekad mewujudkan Kupang menjadi smart city.

Kita harapkan peluncuran Sodamolek di 17 kelurahan tidak sekadar seremoni tetapi benar-benar dipraktikkan pemerintah setempat sehingga memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kita berharap Sodamolek berhasil di 17 kelurahan tersebut. Tentu memerlukan keseriusan dan kesungguhan hati lurah dan seluruh jajarannya sambil melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Kiranya lurah lain di kota ini tidak perlu merasa malu atau gengsi untuk belajar pada keberhasilan lurah Naikoten II Kupang. Orang yang mau belajar dengan rendah hati niscaya akan sukses.

Kita pun terus mendorong agar pemerintah kota menerapkan Sodamolek di 51 kelurahan di Kota Kupang. Jika seluruh kelurahan di kota ini menerapkan pelayanan publik selevel kelurahan Naikoten II, maka bolehlah kita mengklaim Kupang memang kota yang smart. Semoga! *

Sumber: Pos Kupang 5 Maret 2018 hal 4
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes