Kupang Menuju Smart City

ilustrasi
HARI Jumat 2 Maret 2018 terjadi   peristiwa menarik di Kota Kupang. Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man bersama-sama Plt Dirut Bank NTT, Perwakilan Stikom, Kepala Stasiun LPP RRI Kupang dan Perwakilan Ombudsman meluncurkan Sodamolek di 17 kelurahan di Kota Kupang. Peluncuran berlangsung di Kelurahan Naikoten II.

Herman Man melukiskan Sodamolek sebagai program yang luar biasa. Sodamolek adalah inovasi pemerintah Kelurahan Naikoten II dalam hal pelayanan publik berbasis online yang sudah diterapkan kurang lebih empat tahun terakhir. 

Keberhasilan pemerintah kelurahan Naikoten II memberikan pelayanan yang  cepat dan tepat kepada masyarakat itu perlu diaplikasikan pemerintah kelurahan lainnya di Kota Kupang. "Mulai hari ini 17 kelurahan lainnya akan memakainya juga sehingga  masyarakat bisa merasakan pelayanan yang baik, cepat dan tepat," kata Wakil Walikota Kupang.

Herman Man  mengatakan, ada tiga tugas pemerintah yaitu membangun infrastruktur, memberdayakan masyarakat dan memberikan  pelayanan publik. Sodamolek sudah terbukti merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang prima. Masyarakat mendapat pelayanan selama 24 jam, tidak dibatasi oleh waktu kerja kantoran.  Pelayanan tepat, cepat dan mudah diakses.

Pada tahun 2017, Sodamolek dari Kelurahan Naikoten II Kupang masuk daftar Top 40 Inovasi Pelayanan Publik di  seluruh Indonesia. Inovasi ini pun sudah menjadi pusat studi banding berbagai daerah baik di  NTT maupun dari luar provinsi NTT.

Kita mengapresiasi kerja cerdas pemerintah kelurahan Naikoten II di bawah koordinasi dan komando  Andre Otta sebagai lurah. Andre terbukti mampu memberikan pelayanan publik yang memuaskan warga kelurahannya.

Menurut pandangan kita, keputusan duet pemimpin Kota Kupang yaitu Walikota Jefri Riwu Kore dan Wakil Walikota Herman Man mengaplikasikan Sodamolek 17 kelurahan  merupakan langkah yang tepat. Itu bukti bahwa kedua pemimpin memang benar-benar bertekad mewujudkan Kupang menjadi smart city.

Kita harapkan peluncuran Sodamolek di 17 kelurahan tidak sekadar seremoni tetapi benar-benar dipraktikkan pemerintah setempat sehingga memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Kita berharap Sodamolek berhasil di 17 kelurahan tersebut. Tentu memerlukan keseriusan dan kesungguhan hati lurah dan seluruh jajarannya sambil melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Kiranya lurah lain di kota ini tidak perlu merasa malu atau gengsi untuk belajar pada keberhasilan lurah Naikoten II Kupang. Orang yang mau belajar dengan rendah hati niscaya akan sukses.

Kita pun terus mendorong agar pemerintah kota menerapkan Sodamolek di 51 kelurahan di Kota Kupang. Jika seluruh kelurahan di kota ini menerapkan pelayanan publik selevel kelurahan Naikoten II, maka bolehlah kita mengklaim Kupang memang kota yang smart. Semoga! *

Sumber: Pos Kupang 5 Maret 2018 hal 4
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes