Kapal Listrik untuk NTT Hampir Rampung

Sibel Yucel (kiri) dan Ufuk Berk (kedua dr kiri)
ISTANBUL, PK-Kapal listrik Karadeniz Powership yang akan ditempatkan  manajemen PT PLN Persero di Kupang, NTT hampir  rampung. Kapal yang dibuat perusahaan Turki, Karpowership  tersebut bakal dikirim ke Indonesia paling lambat awal tahun depan.
Demikian keterangan Koordinator Pengembangan Bisnis Karpowership, Sibel. Yucel dan Direktur Karpowership Wilayah Asia, Ufuk Berk, kepada Pos Kupang di Istanbul, Jumat (30/9/2016).

Sibel menjelaskan, sesuai kontrak antara Karpowership dengan Pemerintah Indonesia, kapal listrik yang akan ditempatkan di Kupang berkekuatan 60 MW (Megawatt). Namun kapasitasnya  bisa lebih ditingkatkan 10 persen  dari angka itu.

"Saat ini kemajuan pekerjaan fisiknya sekitar 86 persen. Untuk Kupang akan rampung dan dikirim ke Indonesia setelah kapal listrik yang akan ditempatkan di Belawan, Medan, Sumatera Utara," kata Sibel Yucel.

Sibel mengatakan, kapal listrik untuk Kupang  yang sedang dibangun di galangan kapal Istanbul tersebut panjangnya 170 meter, tinggi 50 meter dan lebar 30 meter.   
Kapal listrik Karadeniz  dengan ukuran dan kapasitas mesin  yang sama juga akan ditempatkan PLN di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)dan Ambon, Maluku.

Seperti disaksikan Pos Kupang, kapal-kapal tersebut sedang dibangun di galangan  Hat-San di kawasan Yalova, sekitar dua jam perjalanan dari pusat kota Istanbul.
Ufuk Berk menambahkan, dirinya sudah beberapa kali ke Kota Kupang dan memastikan kondisi pelabuhan di sana tidak ada masalah untuk menempatkan kapal listrik Karadeniz  nanti.

"Perizinan  sudah diurus. Pelabuhan di Kupang siap untuk menerima kapal kami sehingga bisa langsung digunakan untuk mengatasi krisis listrik di sana,"  kata Ufuk Berk.

Menurut Ufuk, dari lima kapal buatan Karpowership yang dipesan pemerintah pusat guna mengatasi krisis listrik, satu kapal berkapasitas 60 MW sudah ditempatkan di Pelabuhan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara bulan Januari 2016.
Empat kapal lainnya, kata Ufuk, akan dikirim ke Indonesia secara bertahap hingga awal tahun 2017. 

Dia mengatakan, kapal listrik untuk Lombok dan Ambon akan rampung bulan Oktober dan segera diberangkatkan ke tempat masing-masing. Kemudian menyusul kapal listrik untuk Medan dan Kupang.

"Dari semua kapal buatan kami  untuk Indonesia, kapal listrik paling besar akan ditempatkan di Belawan, Medan. Kapasitasnya 110 Megawatt," jelas Ufuk.

Seperti diketahui, untuk mengatasi krisis listrik, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK)  menjalin kontrak kerja sama dengan Karpowership, perusahaan pembuat kapal listrik di Istanbul. Kapal listrik  itu disewa dalam jangka waktu tertentu sesuai kontrak kerja sama.
Sampai saat ini Karpowership mengoperasikan sembilan kapal listrik yang menghasilkan lebih dari 1.500 MW di kawasan Timur Tengah, Asia, Afrika dan Mediterania. (osi)


18 Wartawan Kunjungi Galangan Kapal

SEBANYAK  18 orang wartawan dari beberapa provinsi di Indonesia  mengunjungi galangan kapal listrik buatan Karpowership di Istanbul Turki, Kamis (29/9/2016).

Para wartawan itu berasal dari lima provinsi di Indonesia yang sudah dan akan mendapat kapal listrik buatan Karpowership yaitu Sulawesi Utara,  NTT, NTB, Maluku  dan Sumatera Utara.
Bergabung juga wartawan media cetak dan elektronik yang berbasis di Jakarta dan Surabaya seperti Jawa Pos, Media Indonesia, The Jakarta Post, Detikcom, Metro TV, Antara dan lainnya.
Para wartawan didampingi Direktur Karpowership Wilayah Asia. Mr. Ufuk Berk,  Hendri, Lidya, Novianti dan Ririn dari Karpowership Indonesia.

Sebelum mengunjungi kapal listrik  di kawasan Tuzla dan Hat-San,  Istanbul, wartawan asal  Indonesia, termasuk Pos Kupang mampir dulu di kantor pusat Karpowership di pusat Kota Istanbul.
Dari kantor pusat Karpowership ke galangan kapal listrik apung itu perjalanan memakan waktu dua  jam.

Di galangan kapal para wartawan diajak pimpinan Karpowership  meninjau proses pembuatan kapal listrik yang akan ditempatkan di Medan, Sumatera Utara, Kupang, Lombok dan Ambon. Kapal-kapal  tersebut hampir rampung. (osi)



Bangun Transmisi Koneksi ke Kapal

GENERAL Manager PLN Persero Wilayah NTT, Richard Safkaur, kepada Pos Kupang, Jumat (30/9/2016) mengatakan, kapal listrik dari Turki akan tiba di NTT awal tahun 2017.
Richard menjelaskan, persiapan yang dilakukan oleh PT PLN Peresro melalui tiga tahap. 

Tahap pertama, proses di kantor pusat, mulai dari lelang sampai  penandatanganan kontrak. Setelah penandatangan kontrak, pihak Car Power menyiapkan kapal di Turki. Fase tersebut sudah selesai.
Tahap kedua, dari proses tersebut penugasan ke PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mempersiapkan aspek teknis yang berhubungan dengan konstruksi koneksi antara gardu induk ke kapal.

Selain itu, jelas Richard, membangun transmisi dari tiang-tiang untuk koneksi ke kapal. Interkoneksi ini dengan gardu  induk di Bolok dan Maulafa yang masuk transmisi 70 KV yang menyalurkan keluar dari gardu induk Maulafa, gardu induk Naibonat, Nenohonis dan Kefa.

Tahap ketiga, demikian Richard, menyangkut perizinan antara pihak pemilik kapal dan kantor PLN wilayah, juga terlibat berhubungan dengan pihak otoritas terkait analisa dampak lingkungan, UKL, UPL, Amdal dan hal-hal lainnya.

Richard mengatakan progressnya sedang dibangun transmisi yang menghubungkan tiang ke kapal. Proses kesiapan terutama kapal  membutuhkan waktu. Tetapi yang jelas, lanjutnya, persiapan  tahap pertama hingga terakhir, sudah di atas 75 persen.

Richard mengatakan, begitu kapal datang langsung  koneksi dihubungkan, pengujian dan lainnya serta sertifikasi untuk memastikan bahwa listrik ini aman.   Kapal ini hidup dan listrik bisa masuk ke transmisi dan peralatan listrik dapat bekerja dengan baik. 

Didampingi Manajer Perencanaan PLN Wilayah NTT, Didit, Richard berharap kehadiran kapal listrik nanti masyarakat NTT keluar dari krisis listrik dan nyaman menggunakan listrik.
Ia menjelaskan, jalan tol PLN sudah ada dan dalam penyelesaian transmisi 70 KV Bolok - Maulafa untuk suplai Kota Kupang, Naibonat, Oesao, Nonahonis ke So'E, Kefa sampai ke perbatasan Mota'ain.

"Ini bukan kapal PLN, skema di dalam kontrak jual dan beli kami terima listrik. Kalau tidak disuplai sesuai beban yang dicantumkan dalam perjanjian kerja sama, maka dikenakan penalti. Begitu juga sebaliknya, kalau tidak pakai penuh 60 Mega, maka kami membayar kembali. Tapi di dalam kapal disiapkan 120 Mega," tuturnya.

Richard menjelaskan, untuk sistem Kupang penambahan pembangkit baru 60 MW. Sedang dibangun juga listrik swasta di kawasan Bolog 2 x 15 MW.

Sebelum Juni tahun depan, kata richard,  akan ada penambahan sistem Timor 90 MW. Kalau melihat gabungan beban puncak antara sistem Timor, sekarang belum mencapai 70 MW, ditambah Atambua sampai 85 MW.

"Itu beban untuk malam dengan durasi empat jam. Kalau siang beban puncak Kupang hanya 47-48 MW, belum So'E dan Kefa, mungkin naik sekitar 55 MW.  Kami punya 40 MW akan siap di sini siang hari. Namanya over suplay. Melihat seperti ini, siang 70 MW sisa beban 30 MW, setiap bulan harus dibayar," jelas Richard.

Dampaknya, kata Richard, investor dan dunia usaha di Timor harus bertumbuh. Timor harus tumbuh karena kelebihan listrik sekitar 30 MW. (yen)

Sumber: Pos Kupang 1 Oktober 2016 hal 1

Melihat Pembuatan Kapal Listrik di Istanbul (1)

Sibel Yucel (kiri) dan Ufuk Berk (kedua dari kiri)
POS KUPANG.COM - Koordinator Pengembangan Bisnis Karpowership, Sibel Yucel menyambut hangat Noviana Baharuddin, Dearina, Lidya dan Hendri Satrio, rekan-rekannya dari  Karpoweship Indonesia pagi itu. Dia memeluk mereka satu persatu kemudian  menempelkan pipi kiri dan kanan.

Senyum pun merekah di wajah wanita itu ketika Hendri memperkenalkan 18 wartawan asal  Indonesia  yang diundang Karpowership. "Selamat datang di Istanbul. Senang sekali bertemu Anda," kata Sibel saat menyambut kami di ruang pertemuan kantor pusat Karpowership di Merkez Mahalessi, Davel Sok No.14 Kagithana Kota Istanbul, Turki, Kamis (29/9/2016) pagi.

Sibel Yucel tidak sendirian. Di pagi yang cerah itu dia didampingi staf pemasaran Karpowership,  Asli Surek, Asli Acturk  serta Direktur Karpowership Wilayah Asia, Ufuk Berk. Ufuk Berk sebelumnya bersama-sama dengan kami menghabiskan waktu 12 jam penerbangan tanpa transit dengan Turkish Air dari Bandara  Soekarno-Hatta Jakarta menuju Bandara Ataturk Istanbul.

Sekitar 10 menit berselang pemimpin tertinggi perusahaan pembuat kapal listrik itu keluar dari ruang kerjanya menuju tempat kami berkumpul. Dengan ramah Chief Executive Officer (CEO) Karpoweship, Orhan Remzi Karadeniz  menyapa kami.
Beberapa rekan wartawan seperti Budhi Santoso dari Kantor Berita ANTARA, Hermasyah dari Harian Analisa Medan dan Eries Adlin (Bisnis Indonesia) berniat mengajukan pertanyaan kepada Orhan.

Namun, kami diingatkan Hendri agar menahan dulu hasrat bertanya tentang apa saja terkait Karpowership dan produknya. Sebab agenda hari pertama adalah mengunjungi tempat pembuatan kapal listrik yang akan diberangkatkan ke Indonesia. "Sesi wawancara dengan Pak Orhan kita agendakan besok. Sekarang rekan-rekan melihat dulu kapalnya sehingga ada gambaran secara teknis," kata Hendri dari Public Relation Karpowership Indonesia.

Seusai berkenalan dengan pimpinan Karpowership di lantai tiga kantor itu kami  bergegas menuju bus yang akan mengantar ke kawasan Tuzla, kurang lebih satu setengah jam perjalanan dari kantor pusat Karpowership. Pukul 09.50 waktu setempat bus membelah keramaian lalulintas Kota Istanbul yang berbalut suhu udara 23 derajat Celcius. Ufuk Berk berperan sebagai pemandu. Dia menjelaskan tempat-tempat penting yang kami lewati seperti stadion klub sepakbola Galatasaray, jembatan Bosporus yang menghubungkan wilayah Asia dan Eropa di Istanbul dan lainnya.
Tak terasa kami tiba di galangan kapal Sedef di kawasan Tuzla. Setelah mengenakan rompi dan topi khusus untuk keamanan, Sibel Yucel dan Ufuk mengajak kami berkeliling melihat galangan kapal tersebut. Ratusan pekerja yang hampir 99 persen pria sedang beraktivitas.

Ada yang menyiapkan bahan, mengelas, merakit dan sebagainya. Tujuan utama kami di sini adalah melihat proses pembuatan kapal listrik yang akan ditempatkan PT PLN (Persero)  di Pelabuhan Belawan, Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Seperti disaksikan Pos Kupang, secara fisik pembuatan kapal listrik yang akan ditempatkan di Medan baru sekitar 85 persen. Para pekerja masih merakit 24 mesin pembangkit listrik tenaga diesel di kapal itu. Pekerja juga membenahi ruang panel kontrol, ruang rekreasi serta bagian lain dari genset apung raksasa ini.

Dari lima kapal yang disewa pemerintah Indonesia melalui kontrak kerja sama antara PT PLN (Persero) dengan Karpowership,  kapal untuk Medan merupakan yang terbesar. Ukurannya lumayan jumbo. Tinggi 65 meter, lebar 46 meter, panjang 295 meter dan berat 50.000 ton. Kapasitas instalasi kapal ini 470 Megawatt (MW). "Kapal untuk Medan namanya Orhan Ali Khan," kata Ufuk Berk.

Sesuai branding Karpowership, nama kapal itu selengkapnya yakni Karadeniz Powership Orhan Ali Khan. Menurut Sibel Yucel, kapal Orhan Ali Khan akan diberangkatkan dari Istanbul ke Medan pada bulan Januari  2017 dan dijadwalkan tiba di Belawan pada bulan Februari 2017.

Setelah melihat pembangunan fisik kapal litrik untuk Medan, Sibel Yucel dan Ufuk Berk mengajak kami bergerak lagi ke bagian lain kota Istanbul. Kami menuju  Hatsan di kawasanYalova. Perjalanan ke Hatsan memakan waktu sekitar satu jam dari lokasi perakitan kapal untuk Medan. Kali ini kami melewati jembatan Bosporus III, jembatan terpanjang dari tiga jembatan Bosporus di Kota Istanbul.

Karyawan Karpowership sungguh bekerja keras merampungkan semua kapal listrik yang akan diberangkatkan ke Indonesia. Sama seperti Kapal Orhan Ali Khan, kapal yang akan ditempatkan PT PLN (Persero)  di Kupang, Ambon dan Lombok hampir rampung. "Saat ini kemajuan pekerjaan fisiknya sekitar 86 persen. Kapal untuk Kupang akan diberangkatkan ke Indonesia setelah Medan," kata Sibel Yucel.

Kapal listrik untuk Kupang  panjangnya 170 meter, tinggi 50 meter dan lebar 30 meter. Kapasitas instalasi 60 MW. Kapal listrik Karadeniz  dengan ukuran dan kapasitas mesin  yang lebih besar daripada Kupang akan ditempatkan PLN di Ambon, Maluku dan Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kapasitasnya  110 MW.
Pemberian nama kapal listrik produksi Karpowership punya kisah tersendiri. Semua diambil dari nama anggota keluarga besar Karadeniz, sang pendiri perusahaan raksasa Turki tersebut. Kapal listrik untuk Kupang akan diberi nama Karadeniz Powership Ibrahim Bey. Kapal untuk Lombok bernama Gokhan Bey dan untuk Ambon namanya Yasin Bey. Satu dari lima kapal listrik yang sudah dioperasikan Karpowership di Amurang, Provinsi Sulawesi Utara bulan Januari 2016 diberi nama Karadeniz
Powership Zeynep Sultan.

Si cantik Zeynep inilah yang akan berbagi cerita tentang keunggulan kapal  produksi Karpowership yang telah menghalau kegelapan malam dan krisis energi listrik  di sejumlah negara Asia, Afrika, Mediterania dan Timur Tengah. (dion db putra/bersambung)


Sumber: Pos Kupang 7 Oktober 2016 hal 1

Melihat Pembuatan Kapal Listrik di Istanbul (2)

Zeynep Harezi (kanan)
Karpowership bisa menjual listrik murah karena perusahaan tersebut memilih bahan bakar yang lebih efisien yaitu HFO.

POS KUPANG.COM - Sosok perempuan muda paling ditunggu yang namanya diabadikan pada kapal listrik  yang beroperasi di Pelabuhan Amurang, Sulawesi Utara awal Januari 2016  itu akhirnya hadir juga ketika kami menikmati menu makan siang ala Turki yang lezat di kafe kantor Karpowership,  Jumat (30/9/2016).

Makan siang berlangsung pukul 14.10 waktu setempat setelah teman-teman Muslim menunaikan sholat Jumat di Masjid An Nur Istanbul. Dialah Zeynep Harezi, Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Karpowership. Dua hari sebelumnya dia masih di Myanmar. Dia terbang ke Istanbul untuk sesi wawancara dengan kami 18 wartawan asal Indonesia. "Senang bertemu denganmu. Saya sudah bebeberapa kali ke Indonesia,"  kata Zeynep saat menyalami Pos Kupang. Disalaminya pula rekan wartawan lain dengan hangat dan ramah.

Didahului sesi  wawancara khusus dengan jurnalis televisi (Metro TV dan TV One), Zeynep kemudian memaparkan tentang keunggulan kapal listrik produksi Karpowership yang telah dan akan beroperasi di berbagai negara termasuk Indonesia. Zeynep menegaskan, manajemen Karpowership pantas percaya diri karena  bisnis mereka merupakan solusi terbaik guna mengatasi krisis listrik di negara berkembang.

Zeynep menjamin, harga jual listrik Karpowership kepada pelanggan PLN di Indonesia lebih murah ketimbang pembangkit lainnya. Menurut data yang dikutip  detik.com, PLN menyatakan mereka membeli setrum dari Karpowership dengan harga Rp 870 per kilowatt hour (kwh) selama lima tahun.

Karpowership bisa menjual listrik lebih murah memang dimungkinkan lantaran perusahaan tersebut memilih bahan bakar yang lebih efisien. Semua kapal buatan Karpowership memakai bahan bakar jenis HFO (Heavy Fuel Oil) dan gas.

Menurut Zeynep, pasokan HFO berlimpah dan harganya jauh lebih murah ketimbang minyak diesel. Dia menyebut harga HFO sekitar 270 dolar AS (Amerika Serikat) per ton atau kurang dari separuh harga minyak diesel sebesar 600 dolar AS  per ton.

Mesin pembangkit listrik (generator) buatan perusahaan Finlandia, Wartsila, yang dirakit pada kapal-kapal Karpowership juga hemat bahan bakar. Generator hanya menyedot 209 gram HFO dibanding rata-rata generator minyak diesel yang butuh bahan bakar 250 gram untuk mendapatkan setrum 1 kwh.

 "Itulah sebabnya biaya generator HFO hanya US  5,6 sen dolar AS dibanding 15 sen dolar AS pada pembangkit listrik berbahan bakar minyak diesel," kata Zeynep yang menjelaskan kepada wartawan sambil menuliskan angka-angka tersebut di papan.

Jaminan bahwa kapal listrik produksi perusahaan Turki itu lebih efisien, praktis dan tidak fleksibel  sebelumnya disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Karpowership, Orhan Remzi Karadeniz di kantornya, Jumat (30/9/2016) pagi.
Proses pembuatan kapal Karpowership, kata Orhan,  hanya butuh waktu kurang dari satu tahun. Artinya jauh lebih cepat daripada membangun pembangkit listrik di darat yang butuh lahan luas serta memakan waktu bisa lebih lama setahun.

Orhan mengatakan, kapal Karpowership tidak memerlukan persiapan yang lama untuk mengoperasikannya. Setelah kapal tiba di tempat yang ditentukan suatu negara bisa langsung dipasang untuk menghasilkan energi listrik bagi masyarakat. Gardu bertenaga tinggi ada di kapal, koneksinya terhubung ke jaringan di darat. Keunggulan lainnya, lanjut Orhan, penyimpanan bahan bahan dan akomodasi pun di atas kapal dengan operasi pemeliharaan selama 24 jam.

Sebagai genset  raksasa apung, kapal buatan Karpowership pun gampang bergerak ke manapun tempat yang membutuhkan pasokan listrik segera. Misalnya saat terjadi bencana alam atau musibah tak terduga. "Daerah kepulauan seperti Indonesia sangat tepat menggunakan kapal listrik buatan kami," kata Orhan Karadeniz.

Orhan juga menjamin kapal-kapal buatan mereka ramah lingkungan. Di setiap lokasi penempatan kapal listrik tersebut akan dilengkapi alat pengolah limbah yang memenuhi syarat dan standar pemerintah setempat. "Kami sangat peduli terhadap aspek lingkungan dan pengurangan polusi," katanya.

"Dengan pendekatan pertumbuhan secara kontinu Karpowership menjaga kualitas dan efisiensi terbaik. Dan, dengan kepeloporan dan pendekatan kreatif  kami juga memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan kami," kata Orhan lagi.
Menurut Orhan, soal lain yang tidak luput dari perhatian manajemen Karpowership adalah melakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada sumber daya manusia (SDM) lokal. "Transfer ilmu dan teknologi itu sudah menjadi agenda kami," ujarnya.

Orhan juga menyinggung tanggung jawab sosial perusahan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Karpowership melalui kantor cabangnya di Indonesia, kata Orhan, sudah merealisasikan  hal tersebut. Saat memaparkan visi dan misi perusahannya di Istanbul, Jumat pekan lalu, Orhan sempat memperlihatkan foto-foto kegiatan CSR Karpowership di beberapa tempat seperti di Lombok, NTB dan Sulawesi Utara. (dion db putra/habis)

Sumber: Pos Kupang 8 Oktober 2016 hal 1

Masyarakat Desa Perlu Disentuh Media Massa

Pimpinan DPRD Sumbar di Pos Kupang
KUPANG, PK -Pimpinan DPRD Sumba Barat terdiri dari Ketua, Gregorius Pandango,SE, Wakil Ketua,  Samuel Kaha Heo dan Daniel Bili, S.H, meminta media massa, termasuk Pos Kupang menyentuh masyarakat desa dengan berita-berita terkait persoalan pembangunan dan kemasyarakatan.

"Kalau koran masuk desa itu sudah biasa, tapi desa masuk koran itu jarang. Jika orang desa diberitakan di koran, mereka akan mencari dan membeli korannya, sekaligus berita koran tentang desa seperti gedung sekolah yang reot, dapat membantu DPRD saat melakukan reses dan memperjuangkannya dalam anggaran pembangunan," kata Samuel Kaha Heo saat mengunjungi Redaksi Pos Kupang, Sabtu (22/10/2016) siang.

Pimpinan DPRD Sumba Barat terdiri dari Ketua, Gregorius Pandango, Wakil Ketua, Samuel Kaha Heo dan Daniel Bili didampingi Sekwan, Sebulon Palundun yang sedang melaksanakan tugas legislasi di Kupang,  meluangkan waktu berkunjung ke Redaksi Pos Kupang. Kehadiran pimpinan DPRD Sumba Barat, diterima langsung Pemimpin Redaksi, Dion Bata Putra bersama para news editor.     

Ketua DPRD Sumba Barat, Gregorius Pandango mengatakan, silaturahmi yang dilakukan DPRD Sumba Barat ke dapur Redaksi Pos Kupang untuk membuat Kabupaten Sumba Barat lebih dikenal lagi. "Ini merupakan tahap awal dalam kemitraan, ke depan akan tetap terjalin, baik itu dengan legislatif, eksekutif dan yudikatif, " ujar Gregorius.

Wakil Ketua,  Samuel Kaha Heo mengharapkan, Pos Kupang menggali berbagai potensi yang ada di Sumba Barat untuk diplubikasikan. Dia berharap potensi itu dipromosikan terus menerus, apalagi Pos Kupang memiliki jaringan yang cukup luas.

Sedangkan Wakil Ketua, Daniel Bili, mengatakan di Sumba sudah mulai dibangun pemahaman bahwa Bali itu masa lalu, Labuan Bajo masa sekarang dan Sumba itu masa depan untuk pariwisata.

Daniel menambahkan, perlu dibangun sinergitas untuk sama-sama mempromosikan berbagai potensi pariwisata di Sumba. Di sini peran yang diharapkan dari Pos Kupang dan jaringannya.

Sekretaris DPRD Sumba Barat, Sebulon Palundun, mengatakan, kegiatan Dewan Sumba Barat belum dikenal luas karena selama ini kurang diberitakan. Dia berharap ke depan Pos Kupang membantu mempublikasikan kegiatan-kegiatan Dewan sehingga dikenal luas oleh masyarakat Sumba Barat.(gem)


Sumber: Pos Kupang 24 Oktober 2016 hal 14
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes