Melihat Pembuatan Kapal Listrik di Istanbul (1)

Sibel Yucel (kiri) dan Ufuk Berk (kedua dari kiri)
POS KUPANG.COM - Koordinator Pengembangan Bisnis Karpowership, Sibel Yucel menyambut hangat Noviana Baharuddin, Dearina, Lidya dan Hendri Satrio, rekan-rekannya dari  Karpoweship Indonesia pagi itu. Dia memeluk mereka satu persatu kemudian  menempelkan pipi kiri dan kanan.

Senyum pun merekah di wajah wanita itu ketika Hendri memperkenalkan 18 wartawan asal  Indonesia  yang diundang Karpowership. "Selamat datang di Istanbul. Senang sekali bertemu Anda," kata Sibel saat menyambut kami di ruang pertemuan kantor pusat Karpowership di Merkez Mahalessi, Davel Sok No.14 Kagithana Kota Istanbul, Turki, Kamis (29/9/2016) pagi.

Sibel Yucel tidak sendirian. Di pagi yang cerah itu dia didampingi staf pemasaran Karpowership,  Asli Surek, Asli Acturk  serta Direktur Karpowership Wilayah Asia, Ufuk Berk. Ufuk Berk sebelumnya bersama-sama dengan kami menghabiskan waktu 12 jam penerbangan tanpa transit dengan Turkish Air dari Bandara  Soekarno-Hatta Jakarta menuju Bandara Ataturk Istanbul.

Sekitar 10 menit berselang pemimpin tertinggi perusahaan pembuat kapal listrik itu keluar dari ruang kerjanya menuju tempat kami berkumpul. Dengan ramah Chief Executive Officer (CEO) Karpoweship, Orhan Remzi Karadeniz  menyapa kami.
Beberapa rekan wartawan seperti Budhi Santoso dari Kantor Berita ANTARA, Hermasyah dari Harian Analisa Medan dan Eries Adlin (Bisnis Indonesia) berniat mengajukan pertanyaan kepada Orhan.

Namun, kami diingatkan Hendri agar menahan dulu hasrat bertanya tentang apa saja terkait Karpowership dan produknya. Sebab agenda hari pertama adalah mengunjungi tempat pembuatan kapal listrik yang akan diberangkatkan ke Indonesia. "Sesi wawancara dengan Pak Orhan kita agendakan besok. Sekarang rekan-rekan melihat dulu kapalnya sehingga ada gambaran secara teknis," kata Hendri dari Public Relation Karpowership Indonesia.

Seusai berkenalan dengan pimpinan Karpowership di lantai tiga kantor itu kami  bergegas menuju bus yang akan mengantar ke kawasan Tuzla, kurang lebih satu setengah jam perjalanan dari kantor pusat Karpowership. Pukul 09.50 waktu setempat bus membelah keramaian lalulintas Kota Istanbul yang berbalut suhu udara 23 derajat Celcius. Ufuk Berk berperan sebagai pemandu. Dia menjelaskan tempat-tempat penting yang kami lewati seperti stadion klub sepakbola Galatasaray, jembatan Bosporus yang menghubungkan wilayah Asia dan Eropa di Istanbul dan lainnya.
Tak terasa kami tiba di galangan kapal Sedef di kawasan Tuzla. Setelah mengenakan rompi dan topi khusus untuk keamanan, Sibel Yucel dan Ufuk mengajak kami berkeliling melihat galangan kapal tersebut. Ratusan pekerja yang hampir 99 persen pria sedang beraktivitas.

Ada yang menyiapkan bahan, mengelas, merakit dan sebagainya. Tujuan utama kami di sini adalah melihat proses pembuatan kapal listrik yang akan ditempatkan PT PLN (Persero)  di Pelabuhan Belawan, Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Seperti disaksikan Pos Kupang, secara fisik pembuatan kapal listrik yang akan ditempatkan di Medan baru sekitar 85 persen. Para pekerja masih merakit 24 mesin pembangkit listrik tenaga diesel di kapal itu. Pekerja juga membenahi ruang panel kontrol, ruang rekreasi serta bagian lain dari genset apung raksasa ini.

Dari lima kapal yang disewa pemerintah Indonesia melalui kontrak kerja sama antara PT PLN (Persero) dengan Karpowership,  kapal untuk Medan merupakan yang terbesar. Ukurannya lumayan jumbo. Tinggi 65 meter, lebar 46 meter, panjang 295 meter dan berat 50.000 ton. Kapasitas instalasi kapal ini 470 Megawatt (MW). "Kapal untuk Medan namanya Orhan Ali Khan," kata Ufuk Berk.

Sesuai branding Karpowership, nama kapal itu selengkapnya yakni Karadeniz Powership Orhan Ali Khan. Menurut Sibel Yucel, kapal Orhan Ali Khan akan diberangkatkan dari Istanbul ke Medan pada bulan Januari  2017 dan dijadwalkan tiba di Belawan pada bulan Februari 2017.

Setelah melihat pembangunan fisik kapal litrik untuk Medan, Sibel Yucel dan Ufuk Berk mengajak kami bergerak lagi ke bagian lain kota Istanbul. Kami menuju  Hatsan di kawasanYalova. Perjalanan ke Hatsan memakan waktu sekitar satu jam dari lokasi perakitan kapal untuk Medan. Kali ini kami melewati jembatan Bosporus III, jembatan terpanjang dari tiga jembatan Bosporus di Kota Istanbul.

Karyawan Karpowership sungguh bekerja keras merampungkan semua kapal listrik yang akan diberangkatkan ke Indonesia. Sama seperti Kapal Orhan Ali Khan, kapal yang akan ditempatkan PT PLN (Persero)  di Kupang, Ambon dan Lombok hampir rampung. "Saat ini kemajuan pekerjaan fisiknya sekitar 86 persen. Kapal untuk Kupang akan diberangkatkan ke Indonesia setelah Medan," kata Sibel Yucel.

Kapal listrik untuk Kupang  panjangnya 170 meter, tinggi 50 meter dan lebar 30 meter. Kapasitas instalasi 60 MW. Kapal listrik Karadeniz  dengan ukuran dan kapasitas mesin  yang lebih besar daripada Kupang akan ditempatkan PLN di Ambon, Maluku dan Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kapasitasnya  110 MW.
Pemberian nama kapal listrik produksi Karpowership punya kisah tersendiri. Semua diambil dari nama anggota keluarga besar Karadeniz, sang pendiri perusahaan raksasa Turki tersebut. Kapal listrik untuk Kupang akan diberi nama Karadeniz Powership Ibrahim Bey. Kapal untuk Lombok bernama Gokhan Bey dan untuk Ambon namanya Yasin Bey. Satu dari lima kapal listrik yang sudah dioperasikan Karpowership di Amurang, Provinsi Sulawesi Utara bulan Januari 2016 diberi nama Karadeniz
Powership Zeynep Sultan.

Si cantik Zeynep inilah yang akan berbagi cerita tentang keunggulan kapal  produksi Karpowership yang telah menghalau kegelapan malam dan krisis energi listrik  di sejumlah negara Asia, Afrika, Mediterania dan Timur Tengah. (dion db putra/bersambung)


Sumber: Pos Kupang 7 Oktober 2016 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes