Globe Tidak Balas Dendam

SOE, PK--Calon Bupati dan Wakil Bupati TTS periode 2008-2013 yang diusung PDI Perjuangan, Drs. Pieter R Lobo, M.Si dan Drs. Godlief E Tobe, menyatakan tidak balas dendam terhadap orang-orang yang pernah menyakiti mereka jika keduanya terpilih dalam pilkada. Paket Globe merangkul semua elemen masyarakat, termasuk lawan-lawan politik untuk secara bersama membangun TTS lima tahun ke depan.

"Biar kami disakiti tetapi kami tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Biar Tuhan nanti yang akan menghukumnya sendiri. Kami mengajak seluruh masyarakat TTS sama-sama membuka mata dan hati dengan program sederhana kami untuk membangun TTS lebih maju dari sekarang. Untuk itu mari merapatkan barisan memenangkan paket Globe dalam pilkada," ujar Lobo di hadapan pendukung dan simpatisan paket Globe
yang memadati Lapangan Puspenmas SoE, Jumat (17/10/2008).

Kampanye putaran terakhir dimanfaatkan paket Globe dengan menyuguhkan tarian daerah dan menyanyi untuk menghibur simpatisannya. Tak hanya itu, paket Globe juga berulang kali berbaur dengan simpatisannya bernyanyi dan berjoget dengan iringan musik.

Menurut Lobo, Globe tidak akan membuat satu program neko-neko yang pada akhirnya susah diwujudkan. Sebagai mantan wakil bupati yang sudah berkeliling di 240 desa, ia tahu apa yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat TTS.
Berdasarkan pertemuannya dengan masyarakat di desa, lanjut Lobo, warga di pedesaan sangat membutuhkan hadirnya jalan baru, sarana air bersih dan listrik. Ketiadaan tiga sarana itulah yang menjadikan Kabupaten TTS tertinggal dengan kabupaten lainnya di NTT.

Dikatakannya, bila ketiga sarana itu hadir di seluruh wilayah TTS, maka persoalan ekonomi dan pendidikan otomatis akan teratasi. Menurutnya, program peningkatan ekonomi rakyat dan peningkatan mutu pendidikan tidak akan teratasi bila sarana air, jalan dan penerangan listrik tidak dinikmati masyarakat.
Lobo mengakui selama menjadi wakil bupati ia tidak bisa berbuat banyak lantaran hanya memiliki kewenangan terbatas. Meski demikian, niat dan semangat membangun TTS di lubuk hatinya tidak pernah luntur.

Bersama pasangannya, Drs. Godlief E Tobe, sebagai figur yang bersih ia bertekad tidak akan membuat masyarakat TTS menjadi susah. Bila Globe gagal menjadikan TTS lebih maju, maka mereka siap mundur dari jabatannya.

Menurut Lobo, tertinggalnya TTS dari kabupaten lain terjadi lantaran penempatan pejabat struktural yang tidak sesuai dengan keahliannya masing-masing. Lobo menilai penempatan satu pejabat struktural yang terjadi saat ini lebih termotivasi karena kedekatan dan kekeluargaan. Penempatan dan pengangkatan satu pejabat struktural tidak lagi dilihat dari segi kompetensinya.

Ia berjanji bila terpilih nanti tidak akan menerapkan sistem kedekatan dan kekeluargaan untuk menempatkan satu pejabat struktural. Ia meyakini ketepatan penempatan pejabat struktural akan memberikan dampak vital bagi kemajuan pembangunan di TTS.


Untuk pemuda, demikian Lobo, bila terpilih paketnya akan membangun gedung olahraga di wilayah TTS. Pasalnya, ia melihat pemuda-pemudi TTS memiliki bakat olahraga yang bagus. Hal itu terbukti banyaknya warga TTS yang menjadi atlet tingkat nasional. "Kami khawatir bila sarana olahraga yang mumpuni tidak ada, maka potensi lama-lama akan punah," jelas Lobo.

Bagi tukang ojek, Lobo juga menjanjikan akan membuat pangkalan ojek di seluruh wilayah TTS. Hal itu akan memberikan kenyamanan bagi tukang ojek untuk mendapatkan penumpang. (aly)

Pos Kupang edisi 18 Oktober 2008 halaman 8
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes