Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sejumlah KPU kabupaten dan kota di NTT telah menetapkan pasangan calon kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 pada 9 Januari 2025.
Pengecualian bagi daerah yang masih bersengketa di Mahkamah Konstitusi.
Setelah pleno penetapan itu, KPU mengirimkan berkas penetapan pasangan calon kepala daerah terpilih kepada DPRD setempat untuk proses lebih lanjut hingga pelantikan yang merupakan kewenangan pemerintah pusat.
Menurut rencana pelantikan kepala daerah terpilih pada bulan Februari atau Maret 2025.
Menarik perhatian kita menyimak pernyataan sejumlah pasangan calon kepala daerah setelah resmi ditetapkan KPU. Sebut misalnya pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, Melki Laka Lena dan Johni Asadoma.
Melki-Johni membuka ruang bagi siapapun menyampaikan kritik selama keduanya menahkodai provinsi ini lima tahun ke depan.
"Bukan cuma dukungan dalam bentuk hal positif. Kami membutuhkan kritik saran dari semua pihak tanpa kecuali. Terutama teman-teman pers dan pemikir NTT yang saya tahu, terkadang mencintai pemimpin daerah dengan mengkritik. Kami membuka diri untuk dikritik dan diberi masukan. Apa saja," kata Melki Laka Lena.
Melki Laka Lena dan Johni Asadoma mengucapkan terima kasih kepada pasangan Ansy Lema-Jane Natalia Suryanto dan Simon Petrus Kamlasi-Andre Garu. Kedua paslon itu telah memberikan kompetisi demokrasi yang baik pada Pilkada 2024.
"Kami berkomitmen merangkul semua pihak tanpa terkecuali, kita akan mendengarkan pikiran-pikirannya. Juga mengajak bersama membangun NTT sesuai kemampuan masing-masing," kata Melki.
Melki pun mendorong para aktivis mahasiswa termasuk dari kelompok Cipayung untuk bersikap kritis terhadap kepemimpinan Melki-Johni masa bakti 2025-2030.
Kata-kata sejuk juga datang dari Christian Widodo-Serena Francis, pasangan wali kota dan wakil wali kota Kupang terpilih.
Chris dan Serena mengatakan, sukses mereka di Pilkada 2024 merupakan kemenangan seluruh rakyat Kota Kupang. Keduanya mengajak semua pihak menyudahi perbedaan akibat pilihan politik selama proses demokrasi Pilkada 2024.
Akhiri pengkotak-kotakkan. Chris dan Serena bertekad menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Kota Kupang tanpa kecuali. Mereka akan bekerja sebaik mungkin. Lembut dalam cara tapi tegas dan fokus pada tujuan demi kebaikan seluruh rakyat Kota Kasih.
Kita respek pada isi hati duet pemimpin baru NTT tersebut di atas. Pun sikap bijak pasangan wali kota dan wakil wali kota Kupang terpilih. Sudah sepatutnya pemimpin terpilih berlaku demikian. Kontestasi Pilkada sudah usai.
Saatnya merajut kembali persaudaraan dan kebersamaan untuk membangun daerah tercinta.
Keutamaan pemimpin adalah keteladanan. Nah, duet pemimpin terpilih di NTT hasil Pilkada 2024 perlu memberi contoh yaitu merawat kebersamaan sejak awal hingga akhir periode kepemimpinan. Tak elok bila bulan madu kalian sebagai pasangan calon hanya seumur jagung.
Tak menawan hati bila kepala daerah dan wakil kepala daerah berjalan sendiri-sendiri. Kompaklah selama lima tahun. (*)