Kudis

PAYAH! Tahun ini kinerja unit yang kupimpin tidak mencapai target yang telah dituangkan dalam KPI (Key Perfomance Indicator). Soalnya saya dan para stafku menderita banyak penyakit, kudis, asma, TBC, kram, asam urat, ginjal, pucat dan flu. Selain sering flu, saya sendiri malah kena penyakit kudis.

Demikian isi pesan singkat dari seorang kawan perempuan jelang tutup tahun 2010. Beta tercenung sejenak. Kok bisa ya? Wanita karir secantik dia yang selalu rutin ke salon merawat diri dan dua kali sepekan berolahraga kena kudis? Kalau pilek sih maklumlah, itu penyakit dasar yang bisa menimpa siapa saja. Apalagi saat cuaca kurang bersahabat seperti sekarang. "Ah tidak mungkin kamu kudisan," jawabku enteng.

Tiba-tiba telepon genggam berdering. "Serius bung, saya kudis alias kurang disiplin, sehingga kinerja tahun ini anjlok," ujarnya diikuti tawa berderai. Sialan! Beta terkecoh. Kemudian meluncurlah cerita panjang lebar dari mulutnya tentang delapan jenis penyakit yang dia sebutkan tadi.



Kudis: kurang disiplin dia lukiskan sebagai penyakit utama. Sebagai pemimpin unit dia kurang disiplin mengendalikan seluruh kegiatan sehingga pencapaian target tidak terpenuhi. Kudis pun menjadi tabiat umum para staf. Mereka kurang disiplin masuk kerja, kurang disiplin menyelesaikan pekerjaan harian, membuat laporan bulanan dan kurang disiplin melakukan evaluasi dan sebagainya.

Penyakit kedua asma: asal mengisi absen. Bagi sebagian karyawan-karyawati yang penting mengisi absen sesuai ketentuan agar tercatat masuk kerja. Tidak terlalu penting bagi mereka bagaimana hasil kerja. Absensi hanya menjadi tanda yang sah bahwa mereka masuk kantor. Perkara setelah absen terus pelesiran ke pasar, toko atau pusat perbelanjaan sampai ditangkap aparat Sat Pol PP, itu bukan masalah besar.

Penyakit ketiga TBC: Tidak Bisa Computer. "Maksudku kalau kerja dengan komputer suka gagap. Paling lancar ya MS Word. Kalau kita minta pakai program excel atau powerpoint hanya satu dua orang yang mampu," kata temanku itu. Dia merasa heran di 'zaman komputer' dewasa ini masih banyak yang gatek alias gagap teknologi. Beta bilang tidak perlu heran karena banyak juga bos-bos di banyak kantor yang TBC. Maklum kebiasaan suruh anak buah. Saat harus kerja sendiri dengan komputer bingung. He-he-he..

Penyakit keempat kram: kurang terampil. Kebanyakan pegawai kurang terampil dan teliti (akurat) saat mengerjakan suatu tugas yang diberikan. Mereka kerjakan asal jadi sehingga hasilnya jauh dari harapan. Ada karakter umum orang kita yakni tidak mau belajar lagi atau mengasah keterampilan setelah menjadi pegawai atau karyawan tetap. Akibatnya mereka miskin inisiatif dan kreativitas untuk melakukan suatu perubahan.

Kelima, penyakit asam urat: asal sampai kantor terus uring-uringan atau tidur. Uring-uringan itu terjadi karena beragam sebab yang memicu. Boleh jadi karena tugas pokok tidak sesuai minat dan kompetensi pegawai yang bersangkutan. Selain itu dari sononya ada saja tipe pegawai pemalas. Kerja tunggu perintah atau komando. Kalau tidak disuruh dia tidur- tiduran. Sonde malu makan gaji buta, kata orang Kupang.

Penyakit keenam, ginjal: ingin selalu naik gaji meski kerja lamban. Kalau urusan duit kiranya terjadi di mana-mana. "Yang ada dalam otak dan hati pegawai adalah gaji naik. Bila perlu naik berkali-kali," kata temanku tadi. "Orang lupa kalau uang itu hanya mengenal kata kurang," tambahnya. "Setuju dengan pandangamu. Cuma sebagai pemimpin kita ini mendadak pelit kalau bicara soal gaji," jawabku sekenanya saja. Sebelum melanjutkan cerita dia terdiam sejenak. Beta tidak tahu apa yang sedang bergejolak di hatinya. Dalamnya hati siapa tahu?

Pucat: pulang cepat. Itulah penyakit ketujuh. Masuk kantor acap terlambat, tapi pulang selalu yang pertama bahkan sebelum jam kantor berakhir sekian menit. Untuk perilaku semacam ini ada istilah yang mirip yakni tenggo. Teng Go! Misalnya jam pulang kantor pukul 16.00, maka tepat jam itu pegawai tertentu langsung go (pergi). Dia tidak peduli apakah pekerjaannya hari itu sudah rampung atau belum. Baginya tepat jam harus pulang.
Pekerjaan sisa lanjut besok. Kalau mau tambahan jam kerja hitung baik-baik dulu uang lembur.

"Nah penyakit yang kedelapan ini bikin saya pusing soal cara meminimalisirnya yakni flu: facebook melulu," ujar temanku. Sejak booming facebook (fb) di Indonesia dua tahun terakhir para stafnya ketagihan fb. Saat masuk kerja pagi, pekerjaan pertama adalah up date status. Banyak waktu kerja tersita untuk berkomunikasi dengan teman di fb.

Mereka lupa tugas pokok yang lebih urgen. Gara-gara fb kita melihat banyak orang senyum sendiri di pojok ruangan kerja, di kantin atau di dalam angkutan umum. Mereka asyik senyam senyum sambil menatap layar komputer, laptop atau ponsel di tangan. Tidak peduli dengan orang lain di sekitarnya.

Senyum sendiri di zaman ini bukan hanya tabiat orang gila sungguhan. Selamat tahun baru 2011. Apanya yang baru bagi tuan dan puan? (dionbata@yahoo.com)

Pos Kupang, Senin 3 Januari 2011 halaman 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes