ilustrasi |
Stasi Simon Petrus Tarus sebelumnya bergabung dengan Paroki Santu Josep Pekerja Penfui. Uskup Agung Kupang juga mengangkat Romo Philips Pilick, Pr menjadi Pastor Paroki Simon Petrus Tarus untuk masa jabatan tiga tahun ke depan.
Dengan demikian, Paroki Simon Petrus Tarus menjadi paroki ke-29 di bawah naungan Keuskupan Agung Kupang (KAK). Paroki Simon Petrus Tarus memiliki jumlah umat sebanyak 5.137 orang dengan membawahi Stasi Santa Maria Angelina Noelbaki, dan tiga kapela.
"Saya minta paroki yang baru diresmikan ini menjadi paroki yang efektif dan produktif. Itu hanya tercapai jika ada persatuan, persaudaraan dan semangat cinta kasih atas dasar saling menghormati satu sama yang lain. Jangan ada yang merasa paling berjasa, saling menegur dalam semangat cinta kasih jika ada yang salah," pinta Mgr. Petrus Turang, Pr.
Berdirinya Paroki Simon Petrus Tarus, kata Uskup Agung Kupang, merupakan peristiwa iman luar biasa melalui proses dan dinamika iman yang melibatkan para pendahulu dan perintis.
"Dinamika iman itu lahir dari doa dan kerja yang keras dan terus-menerus. Gedung Gereja Paroki Simon Petrus Tarus yang sedang dibangun ini, belum rampung. Saya minta pastor paroki dan umat terus kerja dan berdoa. Kerja sedikit-sedikit juga tidak apa-apa asal dilakukan dengan tulus dan iklas. Teruslah berusaha meski dalam keterbatasan," kata Uskup Agung Kupang.
Empat tokoh umat Katolik setempat, Siprianus Djiling, Anderias Illa, Yosep B Akoit dan Petrus Golok, mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Uskup Agung Kupang yang telah meresmikan Paroki Simon Petrus Tarus.
"Ini peristiwa iman luar biasa. Penyelenggaraan rahmat melalui para perintis gereja ini. Sumbangsih cinta kasih dan perhatian, kerja keras dalam semangat persatuan umat, maka gereja kecil ini menjadi besar dan kini sudah menjadi paroki," jelas Anderias Illa didukung Siprianus Djiling.
"Siapa menyangka gereja kecil ini kelak menjadi sebuah paroki. Ini mujizat Tuhan. Dan ini harus disyukuri penuh iman. Dan ini juga berarti Tuhan menuntut tanggung jawab kita untuk terus memelihara dan mengembangkan gereja ini dan mutu iman umatnya," kata Yosep B Akoit dan Petrus Golok, mantan guru agama tahun 1980-an.
Pantauan Pos Kupang, Gereja Paroki Santu Simon Petrus Tarus yang megah dibangun di atas sebuah bukit karang. Meski belum rampung, gedung gereja ini sudah digunakan umat untuk merayakan misa. Dalam acara peresmian menjadi paroki, ribuan umat hadir dan khusuk mengikuti misa syukur. (ade)
Sumber: Pos Kupang 27 Oktober 2014 halaman 9