Keluarga Besar TM bersama anak Panti Wale Ni Oki Tomohon |
Tawa anak-anak beusia satu sampai lima tahun itu klop dengan suasana riang gembira kru Tribun Manado sepanjang perjalanan dari Manado menuju Tomohon untuk berbagi kasih dengan menyerahkan bantuan kepada anak-anak panti.
Fahmi Setiadi dan Amel |
Selain di Panti Asuhan Wale Ne Oki Bethesda Tomohon, rombongan juga datang ke Panti Asuhan Putera Wisma Anugerah Tompaso Minahasa. Acara ini merupakan rangkaian ibadah Natal yang sebelumnya digelar di GKIC Novotel Manado.
Kejar - kejaran satu dengan yang lain, tingkah para bocah ini memang menggemaskan. Karyawan Tribun Manado pun meraih mereka satu-satu untuk digendong.
Bayi bernama Amelia yang baru berusia satu tahun jadi rebutan untuk digendong. Bayi itu lucu dan tidak menangis meski jatuh ke pelukan satu per satu karyawan Tribun Manado.
Elizabeth Sambur dan Amel |
Dijelaskannya, anak-anak ini kebanyakan datang dari latar belakang keluarga yang kurang mampu, meski ada juga yang memang tak puanya orangtua. Jika jelang Natal, banyak pihak yang datang memberi bantuan.
Kesulitan kadang dialaminya serta 12 pengasuh yang merawat 42 anak yang ada di situ, meski panti asuhan itu mendapat bantuan dari gereja dan pemerintah setempat. "Saat kesulitan kami berdoa dan bantuan Tuhan selalu tepat pada waktunya.Terima kasih Tribun Manado," katanya lagi.
Perjalanan dilanjutkan ke Panti Asuhan Putera Wisma Anugerah Gereja Bala Bala Keselamatan di Desa Liba Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa. Ternyata anak-anak sudah menanti di Aula William Booth yang terletak di samping panti asuhan.
Anak Panti Asuhan Bala Bala Keselamatan Tompaso |
'Tangisan yang dinyanyikan' itu membuat beberapa karyawan berlinang air mata.
Salah satu anak yang menyanyikan lagu itu adalah Dwiki. Siswa SMP berusia 14 tahun ini berada di panti asuhan itu sejak masih di bangku SD. "Saya di sini sejak SD," kata bocah berkulit hitam manis itu.
Tri Prasetyo, Asisten Panti Asuhan menyatakan, ada 44 anak yang ditampung di panti asuhannya. Umumnya mereka berasal dari keluarga ekonomi lemah, broken home serta yatim piatu. "Mereka cuci baju sendiri, setelah pulang sekolah ada yang menjadi loper koran yang menjual Tribun Manado," sebutnya.
Nelson Nau, Pemimpin Panti Asuhan menyebutkan, kedatangan Tribun Manado sangat dinanti-nanti oleh anak-anak, terlebih mereka yang biasa jadi loper koran. "Saya mengucapkan terima kasih kepada Tribun Manado," ujarnya.
Fahmi Setiadi, Pemimpin Perusahaan Tribun Manado menyatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan sosial menjelang Natal yang rutin dilaksanakan oleh Tribun Manado. "Semoga ini bisa memberi manfaat bagi anak anak," katanya. (art)
Sumber: Tribun Manado edisi Minggu 16 Desember 2012 hal 1