Aman dan Nyaman Berwisata ke Labuan Bajo

Pulau Padar
KETIKA mau  berwisata ke suatu tempat, dua faktor ini kiranya selalu menjadi pertimbangan utama seseorang. Apakah dia merasa aman dan nyaman berada di lokasi wisata tersebut?  Tanpa jaminan kedua faktor ini seseorang ogah bepergian sekalipun akomodasi, akses  transportasi dan biaya terjangkau.

Aman artinya bebas dari bahaya, bencana, kecelakaan lalulintas di laut, udara dan darat,  bebas dari gangguan pencuri, penyakit dan sebagainya. Nyaman artinya  wisatawan mendapatkan sesuatu yang menyegarkan, menyehatkan fisik dan psikis. Dengan berwisata mereka memperoleh semangat dan inspirasi baru untuk menapaki hidup selanjutnya yang lebih produktif. Berwisata bukan sebaliknya melahirkan trauma atau dampak negatif lainnya.

Labuan Bajo dan seluruh kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur telah menjadi destinasi unggulan dengan daya pikat luar biasa. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut meningkat signifikan. 

Begitu banyak orang penting dan pesohor yang jalan-jalan ke sana. Sebut misalnya pebalap MotoGP asal Italia, Valentino Rossi yang menggegerkan dunia saat dia menikmati keindahan Labuan Bajo, Pulau Padar dan Komodo pada pekan ketiga Januari 2017.

Bulan Juli 2017 yang baru berlalu kita terusik oleh tiga kejadian yang bikin merinding yaitu dua kapal wisatawan tenggelam dan seorang wisatawan asal Singapura hilang saat diving di kawasan TNK. Eksotisme perairan Labuan Bajo ternyata tidak aman bagi wisatawan. Begitu kira-kira kabar yang menyebar luas.

Kejadian pertama pada Kamis (13/7/2017). Wisatawan asal Singapura Rinta Paul Mukkan (30) hilang saat diving di Gililawa Laut. Paul belum ditemukan hingga kini. Minggu (23/7/2017),  kapal yang mengangkut empat wisatawan asing  tenggelam di Taka Makasar,  dekat Pulau Mawan. Penumpang dan ABK selamat. Dan, terakhir pada Minggu (30/7/2017), kapal Versace Jaya yang mengangkut 17  mahasiswa asal Yogyakarta tenggelam di Perairan Pulau Padar. Kapal dihempas arus kencang, semua penumpang dan ABK selamat.

Kecelakaan laut selama bulan Juli lalu  sungguh promosi buruk tentang TNK. Jika kejadian serupa terulang, maka  wisatawan akan enggan bepergian ke sana karena tidak ada jaminan rasa aman dan nyaman.  Itulah sebabnya kita mengharapkan semua pemangku kepentingan segera merumuskan agenda aksi yang konkret guna mencegah kecelakaan laut di kawasan TNK.Yang urgen antara lain pasang rambu-rambu di lokasi rawan kecelakaan seperti Loh Kimia, dekat Pulau Padar yang arusnya sangat kencang dan berputar,  Batu Tiga, Manta Point, Gililawa. Rambu-rambu itu kiranya mengingatkan nakhoda kapal dan wisatawan agar berhati-hati.

Pengawasan terhadap kapal pengangkut wisatawan di Labuan Bajo agar diperketat. Mereka harus mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku terkait keselamatan penumpang. Juga berikan petunjuk yang benar kepada setiap wisatawan agar mereka terhindar dari bahaya selama berwisata ke kawasan TNK.*

Sumber: Pos Kupang 3 Agustus 2017 hal 4

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes