ilustrasi |
POS-KUPANG.COM - Bahagia tiba menit terakhir. Begitulah nasib Jerman yang masih boleh bernapas lega karena terbuka peluang lolos ke babak 16 besar. Gol larut gelandang Toni Kroos ke gawang Swedia pada menit ke-90+4 menjaga asa Der Panzer.
Di saat Joachim Loew hampir pasrah menerima skor 1-1 dan wajah pendukung Jerman berkerut kusut masai, Si Toni melepas tendangan melengkung ke tiang jauh Swedia. Gool! Jerman menang 2-1. Langkah Jerman memang tak mudah. Butuh kemenangan lagi atas Korea Selatan pada laga terakhir Grup F, Rabu 27 Juni 2018.
Bahagia tiba menit terakhir pun menyelimuti wakil Asia, Iran dalam laga terakhir Grup B melawan juara Eropa 2016, Portugal di Mordovia Arena, Saransk, Senin (25/6/2018) waktu Rusia atau Selasa (26/6/2018) dini hari Wita.
Portugal lebih dulu unggul melalui gol Ricardo Quaresma menit ke-45. Gol balasan Iran baru terwujud menit ke-90+3 hasil tembakan penalti Karim Ansarifard.
Iran menggagalkan kemenangan Portugal di depan mata sekaligus melukai hati Cristiano Ronaldo yang gagal mencetak gol lewat titik putih. Lionel Messi tidak sendirian lagi di Rusia 2018. Rivalnya menyusul. Riuh rendah konser siul ala dunia medsos. Netizen sama-sama menggoda CR7 dan Messiah sebagai Miss Penalty!
Iran tidak lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018 lantaran hanya mengoleksi 4 poin, tetapi setidaknya mereka pulang ke Teheran dengan kepala tegak. Tim asuhan pelatih asal Portugal, Carlos Queiroz tersebut memainkan sepakbola menyerang yang apik. Mereka hanya kurang beruntung.
Masih di grup yang sama dengan Iran, pemegang trofi Piala Dunia 2010, Spanyol butuh gol menit ke-90 dari Iago Aspas demi menyamakan kedudukan 2-2 melawan tim alot dari Afrika, Maroko pada laga pamungkas di Kaliningrad Stadium, Senin (25/6/2018) malam.
Gol menit terakhir itu menyelamatkan muka La Furia Roja. Seandainya kalah Spanyol harus pulang lebih awal bersama Iran, Mesir, Arab Saudi, Kosta Rika, Polandia dan lainnya.
Di babak knock out, Spanyol akan bertemu Rusia dan Portugal menghadapi Uruguay. Duel Portugal vs Uruguay berlangsung di Fisht Olympic Stadium, Sochi, 30 Juni 2018, sedangkan Spanyol vs Rusia di Luzhniki Stadium, Moskwa, 1 Juli 2018.
Kekuatan tim finalis Piala Dunia 2018 cukup merata. Tim-tim Asia dan Afrika tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Iran dan Maroko serta Jepang adalah contoh betapa kualitas mereka tidak kalah dengan tim dari Eropa dan Latin Amerika.
Dari konfederasi Asia sejauh ini hanya Arab Saudi yang tidak begitu mentereng performanya meskipun menang 2-1 atas Mesir yang sudah kehilangan gairah pada laga terakhir grup A. Dan, kesempurnaan Rusia 2018 baru memihak juara dunia dua kali, Uruguay.
Luis Suarez dkk mengemas poin sempurna. Pada laga ketiga Grup A Piala Dunia 2018 di Stadion Samara Arena, Senin (25/6/2018), Uruguay bahkan menggilas tuan rumah Rusia tiga gol tanpa balas.
Gol-gol kemenangan timnas Uruguay berhasil dicetak oleh Luis Suarez (menit ke-10), bunuh diri Denis Cheryshev (23'), dan Edinson Cavani (90'). Rusia babak belur.
Meski tetap lolos ke babak 16 besar, kekalahan ini mencoreng nama baik Rusia karena gagal menjaga tradisi negara-negara Eropa penyelenggara Piala Dunia. Tradisi yang dimaksudkan adalah sukses menyapu bersih kemenangan dari tiga pertandingan di fase grup.
Kekalahan ini membuat timnas Rusia gagal mengikuti jejak tiga negara Eropa yang sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Dunia, yaitu Italia, Prancis, dan Jerman. Italia sukses menyapu bersih tiga kemenangan saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 1990. Saat itu, Italia menekuk Austria, Amerika Serikat dan Cekoslovakia.
Rekor mulus tersebut dilanjutkan timnas Prancis di Piala Dunia 1998 dengan menumbangkan Afrika Selatan, Arab Saudi dan Denmark. Jerman melanjutkan tradisi di Piala Dunia 2006. Der Panzer melumat Kosta Rika, Polandia dan Ekuador kala itu.
***
SAMPAI hari Selasa 26 Juni 2018 sebanyak delapan negara telah memastikan diri merebut tiket ke babak 16 besar. Mereka adalah Uruguay, Rusia, Portugal, Spanyol, Prancis, Kroasia, Inggris, dan Belgia. Masih tersisa kursi buat delapan tim lagi.
Pertarungan alot bakal tersaji di Grup E, F dan Grup H. Di Grup E lima kali juara dunia, tim Samba Brasil belum aman posisinya. Neymar dkk sudah dibikin repot oleh Swiss yang menahan mereka 1-1. Beruntung goyang Samba mulai membaik liukan mautnya di laga kedua melawan Kosta Rika. Menang 2-0 sekaligus memaksa Kosta Rika pulang lebih awal dari Rusia.
Brasil wajib menang di partai terakhir penyisihan grup melawan Serbia, Rabu malam 27 Juni 2018 atau Kamis (28/6/2018) dini hari Wita. Soalnya Serbia yang mengoleksi tiga poin hasil kemenangan atas Kosta Rika masih berpeluang lolos ke babak knock-out. Aleksandar Kolarov dkk cuma berjarak satu poin dari Swiss dan Brasil. Seru!
Kemenangan atas Brasil akan membawa Serbia melenggang ke babak selanjutnya sementara Selecao pulang ke rumah. Di laga lain Swiss wajib memenangi pertandingan kontra Kosta Rika agar tak tergantung pada hasil Brasil melawan Serbia. Segala kemungkinan masih bisa terjadi di Grup E.
Kemenangan dramatis Jerman atas Swedia 2-1 menghadirkan persaingan di Grup F yang sempat redup memanas lagi. Kini Meksiko, Jerman dan Swedia, memiliki peluang sama untuk lolos ke babak selanjutnya.
Pasukan Sombrero Meksiko berada di puncak klasemen sementara dengan mengoleksi enam poin. Jerman menyusul di urutan kedua dengan tiga poin, Swedia juga tiga poin di posisi ketiga.
Ketiganya akan sama mengoleksi enam poin jika Swedia mampu menekuk Meksiko dan Jerman mengalahkan Korea Selatan di partai terakhir, Rabu 27 Juni 2018. Jika demikian maka penentuan posisi klasemen akhir grup berdasarkan selisih gol terbaik. Salah hitung langkah bisa keluar gelanggang meski poin enam.
Meksiko sudah membuat dunia jatuh cinta ketika menumbangkan juara bertahan Jerman di laga pembuka lewat gol jarak dekat, Hirving Lozano. Tim Panser kembali pontang-panting pada laga kedua melawan tim pekerja keras Swedia.
Untung pemain klub Real Madrid, Toni Kross hadir sebagai pahlawan. Gol di menit terakhir injury time menyelamatkan Jerman dari kekalahan kedua yang bakal sangat memalukan. Untuk lolos syarat bagi Jerman tidaklah enteng. Manuel Neuer Cs patut mengalahkan Korea Selatan dengan skor sebaiknya lebih dari satu gol sambil berharap Swedia manahan imbang Meksiko.
Bila Swedia menang atas Meksiko, maka Der Panzer harus mengalahkan Korea Selatan dengan skor lebih besar. Jerman bisa lolos dengan hasil seri melawan Korea asal Swedia kalah dari Meksiko. Jerman tentu tidak berharap 'belas kasihan' dari Swedia dan Meksiko.
Korea Selatan, tim juru kunci Grup F, bukan tanpa peluang. Son Heung-min dkk bisa lolos manakala mengalahkan Jerman dengan skor besar dan Swedia tumbang dari Meksiko.
Grup H tak kalah menyeramkan. Di luar perkiraan banyak pengamat bola, grup ini berisi tim kuda hitam lewat penampilan apik wakil Asia, Jepang dan pangeran bola dari benua Afrika, Senegal.
Tim papan atas Eropa, Polandia sudah merasakan pil pahit. Robert Lewandowski dkk menjadi kontestan pertama Grup H yang tersingkir setelah dua kali menelan kekalahan. Kini tiga negara masih berpeluang sama lolos ke 16 besar yaitu Kolombia, Senegal dan Jepang.
Kolombia berada di posisi ketiga klasemen sementara dengan tiga poin, Senegal dan Jepang di puncak dengan poin 4 dan selisih gol yang sama. Ketiga masih berpeluang lolos dengan syarat memenangi laga terakhir fase grup pada 28 Juni 2018.
Jepang akan bertemu Polandia yang sudah terluka, sementara Senegal menghadapi Kolombia. Partai Senegal vs Kolombia menjadi yang paling seru lantaran kedua tim akan tampil habis-habisan demi meraih satu kursi di fase gugur.
Senegal hanya butuh bermain imbang melawan Kolombia, namun Kolombia perlu kemenangan untuk lolos dari Grup H. Sementara Polandia yang sudah tak memiliki target apa-apa akan menghadapi Jepang yang tengah di atas angin. Berharap Jepang lolos agar ada wajah Asia di babak 16 besar.
Apakah mudah bagi Jepang, Senegal dan Kolombia? Tidak begitu kawan. Lagi-lagi segalanya masih mungkin terjadi. Jagat bola hanya mengenal prinsip ini: Bekerjalah sekeras-kerasnya hingga peluit akhir berbunyi. Jangan dikau menepuk dada di pagi hari karena bahagia itu hanya tiba di menit terakhir.
Kontribusi sepakbola indah nian bagi kehidupan. Bola selalu mengajarkan dedikasi, totalitas dan kerja tuntas. Kerja dengan hati yang bersih. Tak ada ruang bagi mereka cepat puas, puji diri dan jumawa. Selamat menonton! (*)