Lombok basah di ujung Oktober 2021. Bumi Sasak, akhirnya saya kembali menemuimu setelah terakhir 2016.
Tugas berkarya di Grup Kompas Gramedia mengantarku ke sini, pulau seribu masjid.
Saya terbang bersama Wings dari pulau tetangga Bali 20 Oktober 2021. Tak sampai 40 menit. Bali-Lombok begitu dekat. Tetangga rapat.
Pertama ke sini tahun 1992 saat masih remaja. Saya mahasiswa kala itu, dalam perjalanan pulang Jakarta-Labuan Bajo naik bus PO Jawa Baru.
Kedua tahun 2009. Ketiga tahun 2016 saat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Pantai Kuta Mandalika yang masih perawan.Lima tahun kemudian pantai selatan Lombok itu berubah wah lewat kehadiran Sirkuit Mandalika.
Ya, saya ke sini di saat demam Sirkuit Mandalika mulai membara. Sebulan lagi akan bergulir kejuaraan World Superbike atau WSBK dan empat bulan kemudian MotoGP Mandalika perdana, Maret 2022.
Saya akan menjadi saksi sejarah demam MotoGP di bumi Nusantara.
Tugas di Pulau ini tidak ringan. Merintis lahirnya TribunLombok.com, portal berita ke-60 Tribun Network yang akan melayani masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Di Bandara Internasional Lombok saya sudah ditunggu Mas Arya dan Anton, dua kru TVRI NTB.
Kebaikan hati mereka adalah tanda betapa kebaikan selalu berbuah kebaikan yang berlipat ganda. Jauh dari yang engkau bayangkan.
Lombok, terimalah aku. Gunung Rinjani yang cantik, peluklah daku bersama kasihmu.
Tabe
@catatan harianku
DDBP