Jenazah Uskup Don tiba di Katederal Ende 1 Des 2011 |
ENDE, PK – Keluarga besar SMAK Syuradikara-Ende mempersembahkan lagu Permata Cinta yang mengharukan ketika melepas jenazah Uskup Emeritus Keuskupan Agung Ende, Mgr. Donatus Djagom, SVD dari sekolah tersebut menuju Gereja Katedral Kritus Raja-Ende, Rabu (30/11/2011).
Lagu karya Ferdy Levi yang dinyanyikan siswa-siswi dan para guru SMAK Syuradikara menciptakan suasana hening, khusuk dan mengharu-biru. Beberapa orang menitikkan air mata duka mengenang jasa almarhum untuk sekolah unggulan di Propinsi NTT tersebut.
SMAK Syuradikara di Jl. Wirajaya- Ende merupakan satu-satunya tempat persinggahan saat jenazah Uskup Donatus Djagom (92) diantar ribuan umat Katolik serta umat bergama lainnya dari Kapela Istana Keukupan Agung Ende di Ndona menuju ke Gereja Katedral Ende, kemarin.
SMAK Syuradikara adalah sekolah yang dipimpin mendiang Uskup Donatus Djagom selama sembilan tahun sebelum dia diangkat Pemimpin Tahta Suci menjadi Uskup Agung Ende pada tahun 1969.
“Selamat datang kembali di rumah ini Yang Mulia Bapak Uskup Donatus Djagom,” kata Rektor Biara St. Mikael, P Yohanes Bele, SVD ketika menyampaikan sapaan awal saat jenazah uskup emeritus tiba di pendopo SMAK Syuradikara. Hadir saat itu Kepala SMAK Syuradikara, Pater Stefanus Sabon Aran, SVD, para guru, pegawai dan seluruh siswa-siswi SMAK Syuradikara. Menurut Pater Yohanes Bele, Uskup Donatus merupakan peletak dasar bagi SMAK Syuradikara hingga mutunya bertahan sampai sekarang.
“Semoga semangat yang ditanamkan Bapak Uskup tetap menjiwai seluruh civitas akademika Syuradikara. Selamat Jalan Bapak Uskup, doakan kami selalu,” kata Yohanes Bele yang adalah mantan Rekor Unwira Kupang itu.
Saat prosesi jenazah uskup memasuki jalan masuk SMAK Syuradikara disambut dengan pagar betis siswa-siswi sekolah tersebut. Peti jenazah selanjutnya diusung masuk ke dalam pendopo oleh guru dan pegawai dan disambut dengan Lagu Himne Syuradikara, Pencipta Pahlawan Utama.
Usai sapaan dari Pater Yohanes Bele dilanjutkan dengan pemberkatan jenazah serta tabur bunga oleh para imam. Seluruh rangkaian acara di SMAK Syuradikara disaksikan Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr, Vikjen Keuskupan Agung Ende, Romo Cyrilus Lena, Pr, para biarawan-birawati serta umat.
Sekitar 20 menit acara penyambutan di Syuradikara, peti jenazah Uskup Emeritus, Mgr. Donatus Djagom, SVD diantar menuju ke Gereja Katedral Ende melewati rute Jalan Wirajaya, Nuamuri, Pahlawan,Jalan Soekarno, Jalan Katedral dan masuk ke dalam Gereja Katedral Kristus Raja Ende. Sebelumnya jenazah uskup dari Ndona melewati rute Jalan Ndona-Wolowona, Jalan Gatot Subroto, Jalan El Tari, Wirajaya dan singgah di SMAK Syuradikara.
Seperti disaksikan Pos Kupang, sejak keluar dari Kapela Istana Keuskupan Agung Ende di Ndona, umat Katolik serta umat beragama lainnya berjejer di sepanjang jalan yang dilewati rombongan pengantar jenazah. Mereka berdoa kemudian melambai-lambaikan tangan ketika peti jenazah lewat. Para pelajar mulai dari tingkat SD hingga SLTA dengan pakaian seragam juga membentuk pagar betis di sepanjang jalur yang dilewati peti jenazah Uskup Donatus.
Sejumlah warga mengaku kaget dan terkejut ketika mengetahui bahwa Uskup Donatus meninggal dunia. “Aduh, saya baru tahu kalau beliau meninggal. Kata teman-teman mereka dengar lewat radiogram semalam,” kata Maria Imakulata dari Kelurahan Potulando Ende.
Disambut Tarian
Jenazah Uskup Donatus Djagom disambut dengan tarian adat Ende Lio ketika memasuki halaman Gereja Katedral Ende. Para penari wanita dan pria menyambut kedatangan jenazah Yang Mulia Uskup Donatus sejak di pintu masuk halaman gereja. Mereka juga menyampaikan sapaan dalam bahasa daerah Ende saat menyambut jenazah almarhum.
Para penari terus mengantar peti jenazah hingga di depan pintu utama Gereja Katedral. Anggota THS/THM tampak membentuk pagar pengamanan di sisi kiri dan kanan. Jenazah Uskup Donatus selanjutnya dibawa masuk ke dalam gereja dan disemayamkan persis di depan altar. Uskup Agung Ende, Mgr. Vincensius Sensi Potokota, Pr dan Vikjen Rm. Cyrilus Lena, Pr mengikuti seluruh prosesi mengantar jenazah uskup sejak dari Ndona hingga tiba di Gereja Katedral Ende. Uskup Sensi bahkan terlihat ikut merapikan kain penutup peti jenazah pendahulunya itu ketika ditahtakan di depan altar gereja. Ikut juga dalam prosesi ini, Sekda Ende, Drs. Yos Ansar Rera, Ketua DPRD Kabupaten Ende, Marsel Petu serta pejabat daerah lainnya.
Usai doa penutup dan pemberkatan, umat yang hadir di dalam dan di luar gereja diberi kesempatan untuk berdoa dan memberi penghormatan di depan jenazah Uskup Donatus Djagom. Umat dengan tertib berjalan berdua-duaan ke depan altar untuk berdoa dan memberi penghormatan kepada almarhum. Suasana tertib dan khusuk meski Gereja Katedral Ende penuh sesak dengan manusia.
Sejak jenazah Uskup Donatus disemayamkan di Gereja Katedral Ende kemarin siang, umat Katolik dari berbagai daerah tak henti-hentinya ke sana untuk berdoa dan memberi penghormatan terakhir kepada almarhum yang memimpin Keuskupan Agung Ende sejak tahun 1969 hingga 1996. Pada Rabu (30/11/2011) pukul 17.00 Wita diselenggarakan upacara ekaristi (misa) penyambutan jenazah Uskup Donatus oleh umat Paroki Katedral Ende.
Jenazah Mgr. Donatus Djagom, SVD yang meninggal dunia di Ndona, Selasa (29/11/2011) disemayamkan selama dua malam di Gereja Katedral Ende untuk memberi kesempatan kepada umat Katolik melayat serta mendoakannya. Menurut rencana, jenazah Uskup Donatus dimakamkan Jumat (2/12/2011) siang di pemakaman para imam di Ndona.
Upacara pemakaman Jumat besok akan diawali misa pemakaman di Gereja Katedral Ende mulai pukul 08.00 Wita. Usai misa jenazah Uskup Donatus akan diantar kembali ke Ndona dengan melewati rute Jalan Katedral, Irian Jaya, Kelimutu, Jalan Gatot Subroto, Jalan Wolowona dan Ndona. (eko/osi)
Pos Kupang, 1 Desember 2011 halaman 1