ilustrasi |
Untuk itu, dalam sambutannya, pada Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Lembata, Rabu (15/3/2017) siang, Payong Pati mengatakan "Meski tugas kami sebagai penyelenggara Pilkada Lembata sudah berakhir, tapi kami juga punya tanggung jawab moril untuk menyampaikan pesan ini kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih Lembata periode 2017-2022.
"Yang kami minta adalah dalam pilkada yang sudah kita lalui bersama, ada banyak perbedaan, ada saling sidang pendapat yang terjadi dalam masyarakat. Untuk itu kami minta supaya pasangan calon terpilih segera melakukan rekonsiliasi, memulihkan keadaan ini untuk Lembata yang lebih baik," ujar Payong Pati.
Pesan itu, lanjut dia, merupakan wujud dari tanggung jawab moril KPUD setelah menghadirkan duet Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday sebagai pasangan calon yang memenangkan Pilkada Lembata melalui pemungutan suara pada 15 Februari 2017 lalu.
"Kami harap pasangan ini segera melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi di tengah masyarakat untuk menyatupadukan semua pihak agar bersama-sama lagi dalam bekerja membangun daerah ini," ujarnya.
Ia menyebutkan, seluruh tahapan pilkada mulai dari awal hingga rapat pleno penetapan itu telah berjalan dengan baik. Hingga saat ini tidak ada selisih sengketa yang diproses di Mahkamah Konstitusi (MK).
Untuk itu, lanjut dia, semua masyarakat hendaknya menghormati seluruh proses tersebut. Tapi seluruh rangkaian kesuksesan tersebut merupakan hasil dari campur tangan Tuhan serta partisipasi aktif semua pihak.
Sementara calon Bupati Terpilih Kabupaten Lembata, Eliaser Yentji Sunur, didampingi Calon Wakil Bupati Terpilih, Thomas Ola Langoday, mengatakan, setiap gading pasti ada retaknya. Tapi kalau kita tambal bersama-sama retaknya itu maka gading yang ada pasti tidak retak lagi.
Ia juga meminta semua pihak untuk menghentikan pernyataan-pernyataan yang bersifat spekulatif tentang kejelasan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih hasil pemungutan suara pada 15 Februari 2017 lalu. "Pelantikan itu urusan Mendagri. Cepat atau lambat, pasangan calon terpilih pasti akan dilantik," ujar Sunur.
Karena tahapan hingga ditetapkannya jadwal pelantikan adalah urusan Mendagri, maka para pihak di Kabupaten Lembata jangan melontarkan pernyataan yang spekulatif tentang pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan simpatisan dan para pendukung Paket Sunday (Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday) agar selalu menjaga kondisi yang kondusif di masyarakat saat ini dan yang akan datang.
Pada kesempatan itu, Sunur mengajak semua pihak, terutama simpatisan dan pendukung Paket Sunday agar menyerahkan seluruh proses pilkada dan hasil yang diperoleh ke dalam tangan Tuhan.
Disaksikan Pos Kupang, Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Lembata, berjalan lancar. Rapat itu berlangsung dalam pengawalan ketat aparat Polres Lembata.
Hadir pada kesempatan itu, Penjabat Bupati Lembata, Sinun Petrus Manuk, didampingi Pelaksana Harian (Plh) Sekda Lembata, Niko Paji Liariang; Kapolres Lembata, AKBP Arsdo Simatupang, perwira penghubung Kodim Larantuka serta pejabat yang mewakili Kajari Lembata.
Hadir pula Yohanes de Rosari, Wakil Ketua DPRD Lembata. Namun kehadiran Yohanes de Rosari pada rapat plneo tersebut bukan dalam kapasitas sebagai salah satu pimpinan Dewan. Ia hadir sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Lembata. (kro)
Empat Paket Tak Terima
EMPAT pasangan calon bupati dan wakil bupati yang bertarung dalam Pilkada Lembata 15 Februari 2017 tidak menerima surat keputusan (SK) KPUD yang berisi penetapan pasangan calon terpilih bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Lembata.
Dipanggil beberapa kali oleh pembawa acara, tak satu pun dari empat pasangan calon tersebut yang berdiri kemudian melangkahkan kaki ke depan untuk menerima SK yang diserahkan Ketua KPUD Lembata, Petrus Payong Pati.
Pasangan Herman Loli Wutun-Yohanes Vianney Burin atau Paket Titen Nomor Urut 1 tidak hadir dalam rapat pleno tersebut. Pasangan calon itu pun tidak mengirimkan utusan untuk menerima SK tersebut, padahal sudah diundang.
Pasangan calon Viktor Mado Watun-Muhammad Nazir atau Paket Viktor Nomor urut 2 yang dipanggil dua kali berturut-turut untuk menerima SK penetapan itu pun tidak ada utusan yang maju dan menerimanya.
Demikian pula pasangan calon Lukas Lipataman Witak-Ferdinand Leu atau Paket Winners yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) serta pasangan calon dari jalur independen, Tarsisia Hani Chandra-Linus Beseng atau Paket Halus Nomor Urut 4.
Ketika dipanggil dua kali berturut-turut oleh master ceremony (MC), baik Paket Winners maupun Paket Halus tak satu pun yang maju menerima SK Penetepan KPUD Lembata. Pasangan calon ini pun tak mengirimkan utusannya untuk menghadiri rapat penting itu.
SK Penetapan KPUD Lembata itu tidak satu pun diserahkan kepada keempat pasangan calon tersebut. Yang diserahkan hanyalah SK untuk pasangan calon Eliaser Yentji Sunur-Thomas Ola Langoday atau Paket Sunday Nomor Urut 5. (kro)
HASIL PILKADA LEMBATA 2017:
1. Paket Titen (Herman Loli Wutun-Yohanes Vianney Burin) : 16.540 Suara
2. Paket Viktori (Viktor Mado Watun-Muhammad Nazir) : 14.753 Suara
3 Paket Winners (Lukas Lipataman Witak-Ferdinand Leu) : 4.913 Suara
4. Paket Halus (Tarsisia Hani Chandra-Linus Beseng) : 2.773 Suara
5. Paket Sunday (Eliaser Yentji Sunur- Thomas Ola Langonday) : 24.211 Suara
* Pemilih Lembata berdasarkan DPT: 74.650 pemilih
* Pemilih yang ikut mencoblos: 63.666 pemilih
* Suara sah Pilkada Lembata : 63.190
* Paket Sunday meraih 38,31 persen suara sah
* Partisipasi masyarakat 86,2 persen
* Partisipasi pemilih Lembata tertinggi di NTT
* Melampaui target Nasional 77,5 persen
Sumber: Pos Kupang 16 Maret 2017 hal 9