ilustrasi |
Janji bonus dari pemerintah terbukti manjur. Pada kedua event berskala nasional tersebut, sebanyak 52 atlet NTT sukses mempersembahkan medali emas, perak dan medali perunggu. Dengan demikian pemerintah perlu menyiapkan 52 unit rumah tipe 36 sebagaimana dijanjikan sebelum pelaksanaan PON dan Peparnas 2016.
Kurang lebih lima bulan setelah PON Jawa Barat 2016, ternyata para atlet NTT belum mendapatkan rumah sebagaimana dijanjikan pemerintah. Itulah sebabnya masalah ini mengemuka pada Raker KONI NTT di Swiss Belinn Kristal Hotel, Kupang tanggal 27-28 Februari 2017. Tidak cuma itu. Sebagian atlet dan pelatih yang belum bekerja pun menagih janji menjadi tenaga honorer. Sedangkan pelatih berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) menagih janji kenaikan pangkat dan promosi jabatan.
"Kami tetap menunggu janji itu. Beberapa waktu lalu ada mutasi tapi tidak satupun dari para pelatih atau atletnya meraih medali yang dipromosikan. Mudah-mudahan di mutasi mendatang, janji ini bisa direalisasikan," kata seorang pelatih yang enggan namanya dipublikasikan media
Lalu bagaimana tanggapan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya? Gubernur sangat memahami harapan itu. "Apresiasi memang mesti diberikan karena mereka (atlet dan pelatih) sudah mengharumkan nama daerah," katanya ketika membuka acara Raker KONI tersebut
Hal senada disampaikan Ketua Harian KONI NTT, Ir. Andre W Koreh, MT. Andre mengatakan, janji itu tetap menjadi perhatian KONI dan Pemprov NTT, namun prosesnya tidak semudah yang dipikirkan. "Proses kepegawaian itu tidak mudah. Itu memang sudah menjadi niat saya. Saya tetap akan perjuangkan perbaikan nasib bagi para atlet dan pelatih berprestasi," kata Andre Koreh.
Terkait bonus rumah bagi 52 atlet yang berhak mendapatkannya, Andre Koreh mengaku dalam tahun ini akan segera direalisasikan. Andre mengatakan, sebanyak 52 rumah untuk para atlet PON XIX maupun Peparnas XV saat ini sedang disiapkan. Informasi dari Dinas Pendapatan dan Aset Daerah, saat ini sudah dibangun 25 unit rumah dan sisanya 27 unit segera dibangun dalam tahun ini juga.
Mekanismenya setelah dibangun, rumah-rumah itu akan dihibahkan oleh Pemprov NTT kepada KONI. KONI NTT kemudian menyerahkan rumah kepada para atlet peraih medali PON dan Peparnas 2016. Kiranya penjelasan Andre Koreh menjadi jaminan bahwa pemerintah akan menepati janjinya. Semoga. *
Sumber: Pos Kupang 3 Maret 2017 hal 1