Coming Home

 

Timnas Inggris 2024

Catatan Sepak Bola Dion DB Putra

Setelah melalui perjuangan panjang melelahkan sebulan penuh, bolehlah hari ini anak-anak Inggris mendendangkan lagu football coming home.

Coming home. Sepak bola pulang ke rumah yang melahirkannya dua abad lalu.

Di antara negara Eropa, kiprah Timnas Inggris paling manis dalam tiga tahun terakhir. Tim asuhan Gareth Southgate tersebut lolos lagi ke babak final kejuaraan Piala Eropa.

Tiga tahun lalu di rumah sendiri, Inggris lolos ke final Euro 2020 yang baru digelar bulan Juli 2021 karena pandemi Covid-19.

Di babak semifinal 8 Juli 2021, Inggris menang dramatis 2-1 atas Denmark berkat gol penentu dari Harry Kane pada menit ke-104.

Sayang di babak final Euro 2020 pada 12 Juli 2021, Inggris kalah adu penalti melawan Italia dengan skor 2-3 setelah imbang 1-1 selama 120 menit.

Tiga tahun kemudian Timnas Inggris mengulang pencapaian yang sama di Euro 2024 yang bergulir di bumi Jerman.

Secara dramatis pula The Three Lions lolos setelah mengalahkan Belada 2-1 berkat gol injury time Ollie Watkins (menit ke-90+1) di BVB Stadion Dortmund, Rabu (10/7/2024) malam atau Kamis (11/7/2024) dini hari WITA.

Inggris akan menantang Spanyol di final Piala Eropa 2024 pada Minggu malam 14 Juli 2024 atau Senin dini hari 15 Juli 2024 Waktu Indonesia.

Duel final antara Spanyol vs Inggris akan berlangsung di Olympiastadion Berlin, Jerman, Senin (15/7/2024) mulai pukul 03.00 Wita.

Spanyol meraih tiket final Euro 2024 seusai menaklukkan Prancis 2-1 di semifinal.

Setelah tertinggal 1-0 dari Prancis pada menit ke-8, Spanyol bangkit berkat gol pemain remaja fenomenal berusia 16 tahun, Lamine Yamal. Yamal mencetak gol penyama kedudukan lewat tembakan melengkung dari luar kotak penalti pada menit ke-21.

Pada usia 16 tahun 362 hari, ia menjadi pemain termuda dalam sejarah Piala Eropa dan Piala Dunia yang mencetak gol dalam sebuah pertandingan, melampaui rekor Pelé sebelumnya.

Dani Olmo mencetak gol pada menit ke-25 untuk memimpin hingga akhir laga. Dani Olmo kini memimpin dalam perlombaan merebut Sepatu Emas Euro 2024 di Jerman.

Tangan dingin Southgate

Sukses Inggris sejauh ini merupakan buah dari tangan dingin dan kecerdasan Pelatih Gareth Southgate.

Saat melawan Belanda, Inggris mengalami kebuntuan setelah skor 1-1 sampai menit ke-80. Melihat Phil Foden dan Harry Kane tidak efektif lagi dan mulai kelelahan, dia memasukkan Cole Palmer dan Ollie Watkins menit ke-81.

Pergantian pemain terbukti jitu. Palmer dan Watkins mengobrak-abrik pertahanan Belanda. Pada menit ke-90+1 Watkins mengubah keadaan. Penyerang Aston Villa tersebut mencetak gol kemenangan Inggris memanfaatkan umpan Cole Palmer.

Belanda sungguh merasa sakit hati. Ketika mereka berpikir laga berlanjut ke babak tambahan Waktu, sontekan Watkins tiba-tiba mengakhiri segalanya.

Kerja sama Palmer-Watkins memberikan kemenangan penting bagi Inggris. Gareth Southgate pun menjadi pelatih pertama Inggris yang lebih banyak mengantarkan tim nasional ke final turnamen besar. Hebatnya lagi di Piala Eropa dia membawa Inggris lolos ke final secara beruntun.

Gareth Southgate telah menjawab tuntas hujan kritik dan ejekan dari fans Inggris.

Sejak menangani Timnas Inggris bulan September 2016, Southgate tak pernah luput dari kecamatan dan hujatan fans Tiga Singa.

Di ajang Euro 2024, mereka menuding Southgate miskin taktik karena sempat memainkan Trent Alexander-Arnold sebagai gelandang.

Pososi Alexander-Arnold di Liverpool adalah bek kanan. Gara-gara itu Southgate dilempari gelas plastik bir oleh fans Inggris dalam laga terakhir penyisihan Grup C melawan Slovenia pada 26 Juni 2024.

Meskipun sakit hati mendapat perlakuan begitu, Southgate tetap fokus pada pekerjaannya. "Saya tidak bisa menyangkal hal-hal seperti ini menyakitkan. Tidak normal jika Anda dilempari bir,” kata Southgate.

"Tetapi saya beruntung. Hidup telah membawa saya melalui banyak proses membangun ketahanan diri. Saya tahu ke mana saya ingin membawa tim ini, dan tim juga melihat saya tetap kuat Bersama mereka," ujarnya.

Southgate merealisasikan kata-katanya dengan membawa Inggris ke final Piala Eropa 2024.

Ranking FIFA Spanyol dan Inggris saat ini tak jauh berbeda. Inggris berada di peringkat 5, sedangkan Spanyol peringkat 8.

Spanyol merupakan negara paling sukses di Piala Eropa. Sedangkan Inggris belum sekalipun menjadi jawara. Mereka baru sekali juara Piala Dunia 1966.

Spanyol juara Piala Dunia 2010, dan tiga kali juara Euro yaitu tahun 1964, 2008, 2012 dan juara Nation League tahun 2023.

Sepanjang Euro 2024 dari babak penyisihan hingga semifinal Spanyol berhasil memenangkan semua pertandingan. Dari 6 laga, tim asuhan Luis de la Fuente mencetak 13 gol dan kebobolan hanya 3 gol.

Sejak fase penyisihan grup Euro 2024, Timnas Inggris meraih 3 kemenangan, dan 3 berakhir seri. Harry Kane dkk mencetak 7 gol, dan kebobolan 4 gol.

Dengan perbandingan statistik seperti itu, bisa dimengerti apabila banyak pengamat lebih menjagokan Spanyol menang di final malam ini.

Spanyol menjadi tim pertama yang memenangkan enam pertandingan di satu edisi Euro, dan yang pertama memenangkan enam pertandingan berturut-turut di satu turnamen Euro.

Jika menaklukkan Inggris malam ini, Spanyol akan menjadi negara dengan gelar juara Euro terbanyak. Spanyol dan Jerman sama-sama telah mengoleksi tiga gelar juara Piala Eropa.

Sukses Spanyol sebelumnya terukir pada tahun 1964 di kandang sendiri, disamping juara pada tahun 2008 dan mereka sukses mempertahankannya pada tahun 2012.

Selama di Jerman 2024, Spanyol menampilkan sepak bola menyerang yang indah, atraktif dan efisien.

Dibanding era generasi emas 2008, 2010 dan 2012 yang dihuni Xavi, Iniesta, Busquets, Villa, Torres dan Puyol, Spanyol 2024 memang sedikit kalah mewah dari segi materi pemain.

Akan tetapi permainan kolektif mereka membunuh musuh di saat yang tepat. Kerja sama Rodri, Ruiz dan Olmo apik nian. Mereka pun sejiwa dengan Lamine Yamal, Nico Williams dan pemain senior Alvaro Morata di depan.

Nacho, Carvajal dan Laporte begitu tangguh di belakang. Tak ada jeda antara depan, tengah dan belakang.

Ketika pemain Spanyol bergerak, semua bergerak bersama dan seirama, mengalirkan bola yang indah mematikan.

Belum lagi faktor si bocil Lamine Yamal yang bermain tanpa beban.

Jika Spanyol juara, Yamal bakal menorehkan rekor baru.

Di kubu Inggris, pesan optimistis disuarakan mantan pemain Timnas Inggris, Gary Neville. Dia mengatakan inilah momentum manis bagi Inggris untuk menjadi juara Eropa. Membawa trofi ke rumah.

"Bisa kembali ke final adalah performa yang luar biasa. Pergi dan selesaikan (jadi juara). Berapa kali Inggris bisa berada di posisi ini? Saya tidak pernah sampai di sana sekalipun," katanya kepada ITV Sport.

Gareth Southgate mengakui bahwa lawan Inggris di final Euro 2024 adalah tim paling meyakinkan.

“Kami menghadapi tim terbaik di turnamen ini sehingga harus ekstra persiapan. Namun kami masih di sini dan terus berjuang,” tandasnya.

Begitulah sosok Southgate. Dia tak pernah sesumbar. Sabar dan rendah hati merupakan kekuatan pelatih kelahiran 3 September 1970 ini.

Gareth Southgate kiranya terngiang selalu penggalan syair lagu yang disuarakan fans Inggris.

We still believe

We still believe

We still believe

It's coming home, it's coming home,

It's coming football's coming home

It's coming home, it's coming home

It's coming football's coming home

Selamat berjuang Inggris. Semoga sepak bola sungguh coming home.

La Furia Roja bertarunglah laksana matador. Menang kalah hanya soal hasil. Yang tak terindah adalah tetaplah menjadi kesatria bola.

Selamat menonton! (*)

Sumber: Pos Kupang

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes