Ficus Benjamina

 


Partai Golongan Karya atau Golkar memilih pohon beringin ( Ficus benjamina) sebagai lambangnya. 

Tumbuhan asli benua Asia-Australia dengan ketinggian mencapai 20 hingga 35 meter ini berciri rimbun, akar tunggang, dan dari cabang-cabangnya muncul akar gantung. 

Daun beringin mungil berbentuk bulat telur yang meruncing ke ujung dengan tajuk berwujud payung. Buah kecil, bulat, dan permukaannya halus. Beringin sangat nyaman untuk berteduh.

Hari-hari ini partai berlambang beringin bikin geger seluruh negeri. Beringin alias ficus benjamina riuh terhempas angin musim. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari jabatannya pada Minggu 11 Agustus 2024. 

Airlangga Hartarto  menyebut alasannya mundur dari jabatan ketua umum demi keutuhan Partai Golkar.

"Untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat, maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim serta atas petunjuk Yang Maha Besar, dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar," ujar Airlangga Hartarto saat mengumumkan pengunduran diri.

Banyak yang kaget terutama para kader Partai Golkar. Mendadak amat pemimpin partai yang menduduki posisi kedua pada Pemilu 2024 melepas jabatannya. 

Padahal  Pilkada serentak sudah di depan mata. Pelantikan presiden dan wapres Republik Indonesia terpilih 20 Oktober. Munas Golkar baru akan bergulir Desember 2024. 

Mengapa Airlangga mundur sekarang. Mengapa tidak mengakhiri jabatan pada forum Munas di penghujung 2024? Toh waktunya tidak lama lagi. Kurang lebih  empat bulan. 

Merujuk alasan Airlangga bahwa keputusannya mundur demi keutuhan Golkar, maka publik boleh menduga Golkar sedang tidak baik-baik saja. Di sana sedang terjadi hiruk-pikuk merebut pengaruh, memperebutkan kursi kekuasaan. Ada kubu A, B, C dan bisa juga kubu D.

Posisi ketua umum partai sangat strategis dan menentukan. Siapa yang tidak mau berada di tempat tersebut? 

Pemimpin Partai Golkar punya wewenang untuk menetapkan siapa yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam Pilkada serentak 2024. 

Setelah Airlangga Hartarto mundur hari Minggu 11 Agustus 2024, bagaimana nasib mereka yang sudah ditetapkan? Hanya dua kemungkinan yaitu tetap atau berubah.

Masih ada waktu dua pekan menuju hari  pendaftaran pasangan calon kepala daerah di KPU setempat di pekan terakhir Agustus. Dalam kurun waktu tersebut segala sesuatu masih mungkin berubah.

Posisi ketua umum DPP Partai Golkar juga sangat menentukan setelah presiden dan wakil presiden RI terpilih dilantik 20 Oktober 2024. 

Dialah yang akan menentukan kader yang dipandang patut masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sebagai partai koalisi yang mengusung Prabowo-Gibran di Pilres 2024, Golkar akan mendapat jatah kursi menteri lebih dari dua.

Siapa yang akan menakhodai  Partai Golkar setelah ditinggalkan Airlangga? Sudah muncul sejumlah nama tokoh yang dipandang cakap dan mampu menjabat ketua umum Partai Golkar. Sebagai partai modern, Golkar kiranya terbuka buat semua kadernya. 

Kader Golkar berhak mencalonkan diri dan dipilih sebagai ketua umum asalkan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga partai. 

Sesuatu yang harus dilawan dengan serius adalah intervensi pihak eksternal yang memaksanakan kehendak menghancurkan soliditas Golkar dan mengambilalih kendali partai beringin. (*)

Sumber: Pos Kupang


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes