Misi Lionel Messi

Lionel Messi
Catatan Dion DB Putra

TRIBUNLOMBOK.COM - Lionel Messi tak pernah bisa melupakan kepiluan di Rusia. Empat tahun lalu dalam laga  kedua  penyisihan Grup D Piala Dunia 2018, Kroasia menggilas Argentina.

Dalam pertandingan di Stadion Nizhny Novgorod, 260 mil timur Moskow,  tim Tango yang diasuh Jorge Sampaoli terhuyung-huyung kebobolan tiga gol tanpa balas.

Kroasia begitu perkasa atas Lionel Messi dkk. Tiga gol Kroasia ke gawang Argentina kala itu semua tercipta di babak kedua persembahan Ante Rebic menit ke-53, Luka Modric (80'), dan  Ivan Rakitic menit ke- 91.

Gol pertama hasil sepakan keras Ante Rebic  memanfaatkan blunder  kiper Argentina, Willy Caballero. 

Gol kedua Kroasia tercipta indah nian. Luka Modric  merobek gawang Argentina hasil tendangan gledek  jarak jauh. 

Sebelum melepas tendangan roket,  Luka Modric lebih dulu menggocek Otamendi. Sedangkan  gol ketiga dari kaki Ivan Rakitic terjadi saat Lionel Messi dkk  sudah  kehabisan cara  untuk membalas.

Kroasia terus melaju hingga babak final sebelum kalah 2-4 melawan Prancis pada 15 Juli 2018.

Tahun  2022,  kedua tim kembali berjumpa di ajang yang sama. Bukan lagi di babak penyisihan tapi semifinal. Selangkah menuju partai puncak. Atmosfernya jelas beda.

Bagi La Pulga, julukan Lionel Messi yang artinya Si Kutu,  misi utama Selasa malam 13 Desember 2022  atau Rabu dini hari WITA 14 Desember 2022, adalah revans.

Mampukah Si Kutu  balas dendam sekaligus mengantar Argentina ke final Qatar 2022? 

Jalan yang tidak mudah tentunya. Tim Kroasia 2022 masih bermaterikan sekitar 70 persen tim 2018. Pelatih masih sama, Zlatko Dalic.

Mereka solid dan tangguh. Bermain sangat disiplin dan efektif.  Tidak buang tenaga percuma sampai ada yang bilang: Kroasia rasa Jerman. 

Sudah pasti duel Argentina vs Kroasia di semifinal Piala Dunia 2022  bakal menawan hati. Pun menegangkan bagi para pemujanya. 

Setelah empat tahun berlalu, kedua tim  kembali bertemu di babak semifinal Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail Qatar, Rabu 14 Desember 2022 mulai pukul 02.00 WIB. 

Argentina lolos ke semifinal setelah menekuk musuh bebuyutannya Belanda 4-3 via adu penalti setelah bermain 2-2 selama 120 menit.

Kroasia pun melewati rute yang sama. Luka Modric dkk menyingkirkan Brasil 4-2 lewat drama dua penalti setelah bermain 1-1 selama dua jam. Neymar menangis.

Argentina adalah pemegang dua bintang di Piala Dunia,  juara 1978, 1986.   Kroasia bukan yang kecil. Mereka runner-up 2018, peringkat III Piala Dunia 1988. 

Dari sisi head to head, kedua negara imbang. Dari lima kali bersua di ladang bola,  Argentina menang 2 kali, Kroasia menang 2 dan satu kali berakhir seri.

Itu berarti tak cukup alasan bagi Kroasia untuk minder menghadapi Lionel Messi dkk yang hampir pasti lebih banyak fansnya di seluruh bumi.

Kinerja kedua tim sejak fase penyisihan grup beda tipis. Malahan Kroasia lebih baik ketimbang Argentina.

Dalam lima laga di Piala Dunia 2022, Argentina  menang 4 kali dan sekali tumbang 1-2 melawan Arab Saudi. Tim asuhan Lionel Scaloni mencetak 9 gol dan kebobolan 5 kali.

Kinerja Kroasia lebih apik.  Skuat asuhan  Zlatko Dalic tak terkalahkan dalam lima penampilannnya di Qatar 2022.  Kroasia   3 kali menang, 2 seri, hanya kebobolan 3 gol, dan mencetak gol 5.  

Kroasia memiliki pertahanan solid. Dalam formasi klasik 4-4-3,  kuartet Borna Barisic, Josko Gvardiol, Dejan Lovren, dan Josip Juranovic sulit ditembus penyerang musuh. 

Pemain belakang Kroasia juga bermain nyaman karena memiliki kiper hebat  Dominik Livakovic di bawah mistar gawang. 

Di barisan gelandang, Mateo Kovacic, Marcelo Brozovic, Luka Modric dan Ivan Perisic sangat padu. Mereka sangat memanjakan dua striker, Bruno Petkovic dan  Andrej Kramaric.

Setelah dipermalukan Arab Saudi pada laga perdana, Lionel Scaloni lekas berbenah.  Terbukti tren penampilan Lionel Messi cs terus membaik hingga mencapai semifinal.

Scaloni selama ini memakai formasi klasik 4-4-2 dengan  Emi Martinez di bawah mistar.

Martinez dilindungi  Gonzalo Montiel, Cristian Romero, Nicolas Otamendi,  dan Lisandro Martinez di pilar pertahanan.  

Sementara Angel Di Maria, Leandro Paredes, Rodrigo De Paul,  dan Marcos Acuna biasanya menjadi pilihan utama Scaloni di barisan gelandang.

Tugas mereka mengirim umpan terukur serta membuka ruang tembak bagi Lionel Messi atau  Lautaro Martinez di garis serang. 

Tak pernah gagal

Sejarah Piala Dunia hingga edisi ke-21 di Rusia 2018 mencatat, timnas Argentina tak pernah menderita kekalahan di semifinal.

Sejauh ini, La Albiceleste, julukan timas Argentia telah 4 kali tampil di babak semifinal Piala Dunia yaitu Piala Dunia 1930, 1986, 1990, dan Piala Dunia 2014.

Dari seluruh pertandingan semifinal tersebut, timnas Argentina tak pernah kalah.

Mengutip BolaSport.com, pengecualian terjadi di ajangh Piala Dunia 1978 saat  Argentina meraih trofi untuk pertama kali.

Ketika  format kejuaraan sepak bola Piala Dunia  FIFA berbeda dari biasanya sehingga tidak ada babak semifinal.

Di Piala Dunia 1978, ronde pertama terdiri dari 4 grup, lalu ronde kedua terdiri dari 2 grup.

Juara setiap  grup pada ronde kedua akan langsung lolos ke final Piala Dunia. Pada Piala Dunia pertama tahun 1930, Argentina  lolos ke final namun Argentina gagal meraih gelar juara setelah kalah 2-4 melawan  tuan rumah Uruguay.

Argentina kembali lolos ke semifinal  Piala Dunia 1986 di Meksiko. Tim asuhan Carlos Bilardo saat itu menekuk Belgia 2-0 sehingga berhak melaju ke partai puncak.

Di final, Diego Maradona dan kawan-kawan sukses mengalahkan Jerman Barat  3-2.

Pada Piala Dunia berikutnya tahun 1990, Argentina kembali bisa menembus semifinal  bertemu Italia.

Pertandingan antara Argentina versus Italia berjalan seimbang sama kuat 1-1 sehingga laga berlanjut hingga adu penalti. Argentina menang 4-3.

Pada partai final, Argentina lagi-lagi harus berjumpa dengan Jerman Barat untuk kedua kalinya. Sayang Argentina gagal mempertahankan gelar. Mereka kalah 0-1.

Setelah kekalahan di final 1990, Piala Dunia 2014 merupakan pencapaian tertinggi Argentina di pesta sepak bola empat tahunan tersebut.

Lionel Messi sukses membantu Argentina mencapai final Piala Dunia 2014 di Brasil.

Di semifinal Piala Dunia 2014, Argentina memulangkan Belanda melalui drama adu penalti dengan skor 4-2 setelah bermain seri 0-0.

Namun, Lionel Messi gagal mempersembahkan gelar juara dunia untuk warga Argentina setelah tumbang di final atas Jerman. Gol tunggal Mario Goetze memupus impian Argentina meraih trofi ketiga.

Lionel Messi kini memiliki kesempatan emas untuk kembali membawa Argentina ke final Piala Dunia 2022.

Akan tetapi, timnas Argentina  harus mengalahkan Kroasia lebih dulu di semifinal. Jika lolos ke final, timnas Argentina akan menghadapi pemenang laga antara Maroko vs Prancis.

Rekor pribadi Messi

Selain bertekad mengantar Argentina ke final Piala Dunia 2022,  Lionel Messi juga mengincar rekor pribadi yang bakal terkenang sepanjang masa.

Lionel  Messi berpeluang menyamai pencapaian pemain legendaris Jerman, Lothar Matthaus, sebagai pemain dengan penampilan terbanyak di ajang Piala Dunia.

Menurut data FIFA, Lionel Messi sudah mengoleksi 24 penampilan di Piala Dunia bersama timnas Argentina.

Lothar Matthaus hanya unggul satu penampilan dari Messi, yakni 25 penampilan bersama timnas Jerman.

Bila Lionel Messi bermain melawan Kroasia malam ini,  maka penyerang berusia 35 tahun itu akan menyamai rekor Lothar Matthaus.

Lionel Messi bisa melebihi rekor Lothar Matthaus apabila bermain di partai final atau perebutan tempat ketiga nanti.

Sejauh ini, legenda timnas Italia dan AC Milan, Paolo Maldini, menjadi pemain dengan menit bermain terbanyak di Piala Dunia.

Paolo Maldini mengoleksi 2.217 menit bermain untuk timnas Italia. Messi berpeluang melampaui rekor Maldini tersebut. La Pulga sudah menorehkan 2.104 menit bermain di Piala Dunia bersama timnas Argentina.

Apabila Messi bermain dalam laga Argentina vs Kroasia hingga babak perpanjangan waktu selama 120 menit, maka mantan bintang Barcelona itu melewati  rekor Paolo Maldini.

Lionel  Messi juga berpeluang memecahkan rekor  legenda Brasil, Pele yaki pemberi assist terbanyak di  fase gugur Piala Dunia. Pele menjadi pemberi assist paling banyak di fase gugur yaitu enam assist.

Lionel Messi hanya terpaut satu assist dari Pele. Apabila dia membuat dua assist dalam laga Argentina vs Kroasia, Messi melampaui rekor Pele.

Rekor  terakhir adalah pencetak gol terbanyak Argentina di Piala Dunia Messi sebenarnya sudah menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Argentina di Piala Dunia.

Namun,   penyerang Paris Saint Germain masih memiliki catatan sama dengan seniornya, Gabriel Batistuta. Keduanya sama menorehkan 10 gol untuk La Albiceleste.

Terakhir, Lionel  Messi akan  menobatkan diri sebagai raja gol Argentina di Piala Dunia bila mencetak satu gol saja dalam duel Argentina vs Kroasia, Rabu dini hari WITA 14 Desember 2022.

Kita tunggu bersama.  (*)

Sumber: Tribun Lombok



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes