DATA Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Utara (Sulut) ini menarik perhatian kita. Saban bulan warga Sulut membutuhkan rata-rata 1.800 sampai 2.000 kantong darah tetapi stok darah yang tersedia baru sekitar 70 persen dari total kebutuhan tersebut. Itu berarti kesadaran masyarakat Sulut mendonorkan darahnya secara rutin demi membantu sesama mesti didorong lagi dengan beragam cara.
Kita coba belajar dari kisah inspiratif para pendonor tetap PMI. Sebut misalnya John Rompis (52). Dosen Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado tersebut rutin mendonorkan darahnya sejak mahasiswa. Rompis bahkan mengaku telah ketagihan donor darah. Jika tidak mendonorkan darahnya ia sakit. "Badanku terasa sakit jika tidak mendonor," demikian Rompis yang memiliki catatan donor sebanyak 78 kali.
Hal yang sama dialami Francie Petrus. Mendonorkan darah sejak tahun 1988, ia telah mencapai angka donor 122 kali dan tertinggi di Sulut. Memiliki golongan darah B yang terbilang langka, dosen Politeknik Manado Jurusan Teknik Mesin ini menikmati pengalaman unik. Telah berulang kali dia dibangunkan pada malam larut atau dinihari untuk mendonorkan darah bagi sesama yang membutuhkan.
"Saya pernah donor darah pada pukul 02.00 pagi," kata Francie Petrus. Sama seperti John Rompis, Petrus pun merasa tubuhnya lebih sehat justru karena rutin mendonorkan darahnya minimal sekali dalam tiga bulan.
Orang seperti Rompis dan Petrus telah menempatkan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Kiranya dari hari ke hari semakin banyak orang mengikuti jejak mereka. Menurut para ahli kesehatan, hukum simbiosis mutualisme berlaku bagi seseorang yang melakukan donor darah. Setiap tetes darah yang Anda sumbangkan tidak hanya memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan pendonornya.
Adalah pandangan keliru bahwa mendonorkan darah bisa melemaskan tubuh. Justru saat mendonorkan darah, tubuh bereaksi cepat dengan langsung membuat darah pengganti. Selain mendorong tubuh memproduksi sel darah merah yang baru, manfaat kesehatan lain yang bisa kita rasakan adalah menjaga kesehatan jantung. Donor darah pun membantu menurunkan berat badan. Dengan memberikan sekitar 450 ml darah akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Ini jumlah kalori yang banyak untuk mengecilkan perut yang buncit dengan lemak.
Banyak orang telah merasakan manfaat donor darah sebagai deteksi dini terhadap aneka penyakit. Prosedur standar saat mendonor adalah pemeriksaan darah dari berbagai macam penyakit semisal HIV, hepatitis, malaria, diabetes dan lainnya. Dengan segudang manfaat itu mengapa kita takut mendonorkan darah? Ingatlah selalu bahwa berbagi setetes darahmu bisa menyelamatkan nyawa anggota keluargamu, saudaramu, teman-temanmu, kekasihmu bahkan dirimu sendiri. (*)
Tribun Manado 9 Mei 2012 hal 10