Zefanya Soares (tengah) |
Di balik sikapnya yang malu-malu, Zefanya Mesquita Orleans Soares, semangat tetap membara untuk menulis. Alhasil, siswa kelas 8B SMP Katolik Santo Yoseph (Speksanyo) Naikoten Kupang ini berhasil menjuarai lomba menulis artikel populer Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tingkat nasional.
Dalam lomba tingkat nasional yang diikutinya pertama kali ini, ia tak menyangka bisa meraih juara tingkat nasional. Remaja kelahiran Atambua, 5 Januari 2003 ini pun merasa bangga dan senang atas prestasi yang diraihnya itu.
"Ya bangga dan senang. Tetapi kita harus terus belajar dan belajar untuk menulis yang baik bersama para guru dan pembimbing," ujarnya kepada Pos Kupang, Rabu (22/2/2017).
Bersama pembimbingnya Frater Aditya, ia belajar menulis artikel. Ia juga rajin menulis puisi. Selain diterbitkan di majalah dinding (mading) sekolah, beberapa puisinya selalu menghiasi ruang Imajinasi Edisi Minggu Pos Kupang.
Tak pelak, saat ikut lomba menulis BPOM, ia pun tampil sebagai pemenang pertama untuk kategori pelajar se-Indonesia. Pemenang kedua Heksa Kusuma Wardhana dari SMA Kebangsaan Metro Lampung, dan ketiga Jaka Naufal Semendawai dari SMA Xaverius I Palembang.
Putri kelima dari tujuh bersaudara pasangan Domingos Orleans Soares dan Celina Mesquita ini akan berangkat ke Jakarta bersama guru pembimbingnya, Frater Giovanni Aditya Lewa Arum, untuk menerima penghargaan pada puncak HUT ke-16 BPOM, 28 Februari 2017 mendatang.
Zefanya mengatakan, pada lomba ini, dia mengangkat tema 'Gelarkan: Gerakan Pelajar Kawal Obat dan Makanan Aman'. Tema tulisan ini dibuat untuk membagi idenya kepada para remaja agar menjadi inspirasi dan motivasi khususnya untuk mewujudkan generasi pelajar sehat.
"Dapatkah kita bayangkan, jika kondisi tubuh kita tidak sehat, bagaimana mungkin kita dapat melaksanakan seluruh aktivitas hidup dengan baik? Segala kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar jika kita memiliki kondisi tubuh yang sehat," ujarnya.
Ia katakan, meski kita mengharapkan kondisi tubuh tetap sehat dan bugar, namun kenyataannya banyak masyarakat yang menderita sakit. "Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentu banyak faktor yang menyebabkannya. Namun, masalah utamanya terletak pada pola hidup masyarakat yang tidak sehat," ujar Zefanya.
Baginya, masyarakat belum mampu membangun pola hidup sehat khususnya dalam hal mengkonsumsi makanan sehat dan obat-obatan yang aman. Ia mengatakan, dalam pengalaman sehari-hari, dia menyaksikan pola hidup sehat di sekolah belum berjalan dengan optimal. Kenyataan di sekolah-sekolah masih banyak pelajar yang tidak paham akan pentingnya mengonsumsi makanan yang sehat dan obat-obatan yang aman.
Misalnya saja, masih banyak siswa yang mengomsumsi jajanan di sekolah yang tidak higienis. Tidak adanya kantin sekolah yang sehat, minimnya kebersihan jajanan yang banyak dijual di pinggir jalan, maraknya jajanan yang mengandung bahan kimia berbahaya dan lain-lain, membuktikan bahwa pola hidup sehat di sekolah masih perlu diupayakan dengan sungguh-sungguh.
Menurutnya, sekolah tentunya mempunyai lembaga Organisasi Intra Sekolah (OSIS). Ia melihat peluang yang bisa dimanfaatkan dalam OSIS untuk membentuk gerakan bersama para pelajar yang dia sebut dengan 'Gelarkan'.
Gerakan ini sebenarnya bisa menjadi program strategis dari OSIS yang melibatkan seluruh pelajar di sekolah. Gerakan ini harus memulai agenda awalnya dengan program edukasi makanan dan obat-obatan yang aman.
Dikatakanya, dengan membangun kerja sama dengan para guru dan kepala sekolah, pengurus OSIS bisa mendatangkan tenaga ahli di bidang kesehatan makanan dan obat-obatan yang aman, khususnya dari Balai POM.
Karena, saat ini banyak pelajar yang belum mengetahui bahwa banyak obat-obatan dan makanan yang mengandung bahan-bahan kimia dan mikroba yang berbahaya bagi kesehatan. Di antaranya, formalin, boraks, saccharin atau pemanis buatan, siklamat, zat pewarna sintetis, sodium nitrit, monosodium glutamal (MSG), melamin dan lain-lain. Ini adalah contoh bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit yang mematikan, jika dikonsumsi secara terus-menerus.
"Menurut saya, program-program kecil dan sederhana lebih efektif daripada memiliki program besar yang sulit dilakukan. Saya menawarkan beberapa program strategis yang bisa dilakukan oleh Gelarkan," ujarnya.
Seperti Program Edukasi dan Literasi Makanan dan Obat yang aman. Program ini dapat memanfaatkan media mading sekolah. Gelarkan dapat berbagi informasi kepada seluruh warga sekolah mengenai jajanan sehat di sekolah, tips-tips memilih makanan dan obat-obatan aman, dan lain-lain.
Program Kawal Kantin Sehat. Gelarkan harus mengawal kantin yang sehat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memperhatikan kebersihan lingkungan kantin. Contohnya tidak membuang sampah jajanan sembarangan, mengkonsumsi makanan yang sehat dan bersih, dan lain-lain.
Selain itu ada Program UKS Plus. UKS tidak hanya tempat beristirahat siswa-siswi yang sedang sakit. "Saya mengajak Gelarkan untuk membentuk UKS Plus, yakni menciptakan lingkungan UKS yang bersih dan nyaman, serta pusat layanan informasi tentang makanan sehat terutama bagaimana mengkonsumsi obat-obatan yang aman," uarnya.
Juga ada Program Koperasi Konsumsi Sekolah. "Saya mengusulkan untuk membentuk koperasi konsumsi para pelajar di sekolah. Koperasi ini khusus menyediakan jajanan sehat dan dikelola oleh guru dan siswa-siswi sekolah. Selain berlajar untuk berkoperasi, siswa-siswi juga lebih aman dalam mengkonsumsi makanan sehat karena seleksi jajanan sehat yang terkontrol oleh para guru," katanya.
Dikatakanya, dengan membentuk 'Gelarkan' ia berharap para pelajar dapat menjadi agen-agen kesehatan demi mewujudkan Indonesia Sehat.
Ia memberikan pesan kepada para remaja khususnya pelajar, jika ingin berjalan berkilo-kilo jauhnya, mulailah dengan langkah pertama. Jika ingin membangun Indonesia Sehat, kita perlu memulainya dari diri kita sendiri. "Karena, jika bukan kita, siapa lagi Jika bukan sekarang, kapan lagi," ujar Zefanya. (nia)
Sumber: Pos Kupang 23 Februari 2017 hal 1