Tewas Terkepung dalam Bak Air

KUPANG, PK -- Dua orang tewas terkepung api dan asap tebal di dalam bak air kamar mandi, saat kebakaran menghanguskan gudang Meubel Avia di Kelurahan Penkase Oeleta, Alak, Kota Kupang, Senin (20/6/2011) dini hari.

Dalam kejadian itu, sebelas orang lagi mengalami luka bakar serius di tubuhnya. Para korban adalah karyawan meubel milik Samin.


Kedua karyawan itu tidak berhasil menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi. Diduga keduanya terkepung kobaran api dan akhirnya memilih masuk kamar mandi dan menceburkan diri ke dalam bak air. Kuat dugaan, keduanya tewas karena sesak napas akibat kepungan asap tebal dan kepanasan.

Sedangkan 11 rekan mereka berhasil meloloskan diri meski sudah terluka serius akibat sambaran nyala api. Para korban dilarikan ke beberapa rumah sakit di Kota Kupang.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang, Senin (20/6/2011) pagi, menyebutkan, dua korban tewas itu adalah Muntasib (40) dan Khomsin (38), warga Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Sementara sebelas karyawan terluka bakar yakni dua dirawat di Rumah Sakit Wirasakti, yaitu Irwansyah (35) dan Wisanggeni (31). Yang lainnya dirawat di RSU Prof. Dr. WZ Johannes, yaitu Arif (27), Ahmad Tari (26), Muh Rosyidi (25), Abdul Rohim (27), Basori (41), Sunarto (39), Abdul Rohim (38), Muh Isnung (31) dan Muh Kholili (28).

Kebakaran gudang meubel beraset Rp 20-an miliar itu bermula ketika api membakar salah satu ruangan di gudang tersebut, Senin (20/6/2011) sekitar pukul 02.00 dinihari. Sebab-sebab kebakaran belum diketahui pasti.
Hendy, menantu pemilik meubel, mengatakan api begitu cepat menjalar dan menghanguskan bangunan gudang berukuran 50 x 40 meter itu. Pasalnya di dalam gudang itu tersimpan spon, plastik, kayu dan kain. Apalagi rangka atap gudang dari kayu membuat api segera merambat ke atap seng. Tak satu pun barang dalam gudang itu yang berhasil diselamatkan. 

"Saya mengetahui setelah ada orang yang berteriak kebakaran. Tak berapa lama kemudian saya melihat karyawan yang bekerja keluar dari gudang itu," kata Hendy sambil mengatakan sekitar 20-an karyawan yang tinggal di gudang tersebut. 

Ia menduga sumber api berasal dari hubungan arus pendek listrik di salah satu ruangan di gudang tersebut. Apalagi beberapa hari terakhir tegangan listrik naik turun. Padahal, kapasitas listrik yang masuk ke gudangnya mencapai 10.000 watt.

Korban luka ringan, Abdul Rohim (38) dan Muh Isnung yang ditemui di RSU Kupang, mengaku tidak mengetahui pasti sumber api yang menghanguskan gudang meubel itu. Saat kaget dan bangun dari tidur, api sudah mengepung dari berbagai sisi. Tak pelak keduanya berlari mencari tempat teraman untuk menghindari amukan si jago merah.

Beruntung beberapa rekannya berhasil menjebol tembok samping gudang dengan palu yang ada. 
Pantauan Pos Kupang di lokasi kebakaran, sekitar empat lobang besar di tembok yang dijebol karyawan untuk melarikan diri. "Saya mau ke depan ada api. Ke belakang juga dihadang api. Saya langsung menuju kamar mandi. Di sana saya sudah ada teman-teman yang berendam di bak mandi menghindari amukan api," tutur Abdul.

Kepala Urusan Kedokteran Kepolisian RSB Bhayangkara, dr. Irman, yang ditemui terpisah mengatakan dua korban tewas lantaran terlalu banyak menghirup gas karbon yang berasal dari kepulan asap. Keduanya ditemukan di salah satu bak kamar mandi di gudang tersebut. 

"Luka bakar hanya kami temukan di bagian kepala, tangan dan telapak kaki saja," ujar Irman.
Irman mengatakan usai divisum, jenazah korban diterbangkan ke Jawa, Senin (20/6/2011) siang. Dua jenazah langsung dijemput keluarga di Bandara Juanda Surabaya untuk dibawa ke kediamannya di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. 

Pantuan Pos Kupang di lokasi kebakaran, tampak gudang yang ludes terbakar itu sudah dipasangi garis polisi. Dua mobil di gudang itu, juga turut hangus terbakar. Di dalam gudang hanya ditemui tumpukan besi dan kaca-kaca. 

Selain aparat kepolisian, petugas PLN terlihat memutuskan jaringan kabel listrik yang masuk ke kompleks gudang. Sementara petugas pemadam kebakaran masih terus menyemprotkan air di beberapa titik yang masih mengeluarkan kepulan asap. (aly)



Jebol Tembok untuk Selamatkan Diri

SEBELAS karyawan berhasil menyelamatkan diri setelah berusaha menjebol tembok samping gudang saat kobaran api dan asap mengepung mereka. Kepanikan luar biasa melanda mereka saat gudang Meubel Avia di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, terbakar, Senin (20/6/2011) dinihari. 

Beberapa karyawan yang ditemui di Instalasi Gawat Darurat RSU Johannes-Kupang, melukiskan kepaikan luar biasa melanda mereka saat nyala api dan asap tebal mengepung mereka di kompleks gudang yang hanya memiliki satu pintu keluar itu.


Dalam kepanikan mereka berusaha menjebol tembok karena pintu keluar sudah dikepung kobaran api. Meubel itu tak ada pintu samping maupun belakang.
Untuk menyelamatkan diri, para karyawan berlari menuju tiga kamar mandi yang ada di gudang tersebut. Beberapa karyawan berebutan berendam dalam air di tiga bak kamar mandi untuk menghindar dari amukan api. Sementara yang lainnya mengambil palu menjebol tembok samping.

"Kami ada yang bersembunyi di bak kamar mandi dan ada yang menjebol tembok. Setelah tembok jebol, satu per satu kami keluar dari gudang dan ada beberapa karyawan menolong teman lainnya yang berada di bak kamar mandi," kata Abdul Rohim, salah satu korban luka bakar ringan.

Muh Isnung, korban lainnya, mengaku sempat pingsan setelah berusaha menolong rekan kerjanya di dalam gudang. Ia pingsan lantaran terlalu banyak menghirup asap. Sementara dua rekannya, Muntasib dan Khomsin tewas lantaran terjebak di bak kamar mandi saat kobaran api makin menjadi di gudang tersebut.

Samin, pemilik gudang meubel Avia yang ludes terbakar itu, tampak saat ditemui di rumahnya, kemarin. Pria asal Makassar itu sesekali memandang ke arah gudangnya yang kini hanya tinggal puingnya saja. Gudang itu terletak di samping rumahnya. 


"Silakan bapak langsung ke menantu saya yang menggunakan kaos biru bertuliskan Yogya itu," ujar Samin yang masih belum bersedia diwawancarai.
Tak jauh dari Samin berdiri, di sebarang Jalan Penkase Oeleta, Hendy sang menantu, juga terlihat sibuk menelepon. 

Gudang itu baru saja diisi barang-barang dagangan senilai belasan miliar rupiah yang baru dipasok dari pulau Jawa, minggu lalu. "Kalau gudang kosong, kerugian tidak akan sampai 20-an miliar rupiah. Dalam gudang itu ada sekitar 2.000-an spon dan 800-an spring bed yang baru kami datangkan dari Jawa," kata Hendy.
Kini, dia bersama mertuanya harus mulai dari awal untuk memulihkan bisnis mereka. (aly)

Kronologi:

Pukul 02.00: Api membakar salah satu ruang di gudang
Pukul 02.20 : Para karyawan berusaha menyelamatkan diri dengan menjebol tembok
Pukul 03.00 : Mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi 
Pukul 05.00 : Api bisa dijinakkan
Pukul 06.30 : Evakuasi korban tewas 

Pos Kupang, Selasa 21 Juni 2011 halaman 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes