Spirit Baru Nusa Tenggara Timur

Ciri utama era Reformasi di Indonesia adalah terbukanya  keran kebebasan pers.  Independensi pers terjaga. Dia tidak lagi dihantui risiko pemberangusan seperti di masa Orde Baru. Persoalan terbesar justru pada insan pers sendiri karena kebebasan yang lebih besar tidak otomatis mengubah watak pers yang mudah terbuai. Pers harus terlibat tetapi patut menjaga jarak. Singkatnya dia harus tetap independen dan kredibel.

Gugatan masyarakat terhadap pers masih sama. Apakah pers mewartakan yang serba baik dari sisi penguasa atau memihak kepentingan rakyat banyak, yang terkucil atau terpinggirkan? Apakah demi kepentingan praktis, pers  berselingkuh dengan kekuasaan yang menindas dan berlepotan praktik KKN?

Zaman berubah, namun idealisme pers harus tetap tegak. Kebebasan pers harus disertai tanggung jawab yang nyata wujudnya dalam pengabdian sehari-hari kepada publik. Sekali pers mengabaikan aspirasi masyarakat, menomorduakan kebutuhan mereka akan informasi yang jujur dan benar, memetakan persoalan secara berimbang dan adil, maka siap-siaplah bakal ditinggalkan. Kematian institusi pers di era keterbukaan ini bukan semata karena kurang uang atau salah urus manajemen. Pers bisa mati karena tidak lagi dipercaya. Menjaga kepercayaan publik. Itulah tantangan terbesar insan pers, kapan dan di manapun dia berada.

Kami keluarga besar Harian Pagi Pos Kupang yang hari ini, Selasa tanggal 1 Desember 2015 merayakan ulang tahun ke-23 menyadari pergumulan tersebut. Pergulatan itu tidaklah mudah. Butuh komitmen serta konsistensi sikap.

Kami tahu diri. Kami selalu merasa belum memberikan yang terbaik kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur, medan pelayanan kami sejak terbit pertama kali 1 Desember 1992.  Puji Tuhan Yang Maha Besar, terima kasih pembaca dan segenap mitra kerja karena Harian Pos Kupang tidak pernah tidak terbit selama 23 tahun ini. Terlambat terbit pernah dan berulangkali. Cukup sering karena  kendala teknis yang memang sulit dihindari.

Kami menjalani hari baru. Hari pertama tahun ke-24 serta hari-hari sepanjang tahun. Kami belum apa-apa. Baru 23 tahun mengabdikan diri untuk masyarakat daerah ini. Tentu saja banyak keterbatasan, kekurangan, penuh onak dan duri. Tapi kami tidak ingin berhenti. Kami terus berikhtiar memberi yang terbaik sejalan dengan motto kami sebagai pemberi  Spirit Baru Nusa Tenggara Timur. Demi pembaca kami tidak berhenti belajar. Kami akan terus berinovasi dalam hal isi berita, perwajahan serta cara penyajian multi platform.

Beragam perasaan kami, keluarga besar Harian Pos Kupang pada hari ulang tahun ke-23 ini. Penuh syukur kepada Allah Maha Pengasih, terima kasih kepada pembaca dan mitra kerja kami. Kami terbuka akan tuntutan perubahan di dalam lembaga maupun dalam masyarakat NTT. Kehendak dan komitmen untuk tiada henti berbenah diri serta menghargai tegur sapa. Mohon maaf atas khilaf dan salah. Kami butuh dukungan termasuk kritik agar prinsip independen dan kredibel yang kami junjung tetap tegak berdiri. Terima kasih.*

Sumber: Pos Kupang 1 Desember 2015 halaman 4
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes