Atlet Atletik Bidik Tiga Emas di PON 2016

KUPANG, PK - Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan medali emas minimal sama seperti yang sudah diraih atlet cabang olahraga (cabor) NTT saat lolos PON XIX/2016 di Bandang, Jawa Barat.

"Target NTT tiga medali emas dari  atletik. Ini harus diperjuangkan, bukan cuma melalui latihan intensif yang keras namun juga melalui doa. Dan harapannya hasil yang diraih bisa ditingkatkan saat atlet atletik NTT tampil di PON XIX/2016. Oliva dan Afriana Paijo sudah teruji di level nasional. Apalagi ini olahraga terukur," kata Ketua Umum Pengprov PASI NTT, Ir. Esthon L Foenay, M.Si,  saat ditemui Pos Kupang di kediamannya di Jalan Anggrek, Kelurahan Naikolan, Kupang, Jumat (19/2/2016).

Untuk meraih target di PON 2016, tegas Esthon, atlet atletik NTT harus latihan intensif. Atlet atletik lolos ke PON 2016 melalui sejumlah even kualifikasi. Ini menjadi acuan yang dipakai.  Ia menjelaskan, hasil atletik Pra PON 2015, Oliva Sadi   meraih medali emas nomor 5.000 meter, 10.000 meter dan marathon. Ance Paijo meraih emas nomor 1.500 meter dan Eldat Kafolamau meraih perunggu marathon.

"Hal ini menjadi pendorong bagi atlet atletik  NTT untuk meraih hasil lebih baik lagi di PON XIX/2016 sesuai harapan Gubernur NTT, Pak Frans Lebu Raya, yang juga Ketua Umum KONI NTT serta menjadi harapan masyarakat NTT ," kata Esthon.

Menurut dia, cabor atletik sangat terukur dan even kejurnas atletik serta Pra PON mirip ajang PON karena atlet dari seluruh daerah di Indonesia  ikut. "Sama-sama sudah tahu kemampuan lawan karena catatan waktu  dipegang masing-masing pelatih. Tinggal taktik dan strategi saat turun di lintasan untuk bertarung menjadi yang tercepat dan yang terbaik," ujarnya.

Pelari NTT, kata Esthon, sangat disegani pelari provinsi lainnya karena tampil sederhana, tapi tangguh saat di lintasan sirkuit. Ini juga menjadi daya dorong. Esthon mengaku PASI NTT sedang mengajukan surat usulan kepada PB PASI untuk mengakamodir  atlet atletik NTT Delvita Bakun untuk  tampil di PON XIX/2016.

"Tiga pelatih atletik NTT, Pak Julius Lona Koni, Edmundus Parera, dan Adnan Abdulah sudah membuat program pelatihan musim pelatda desentralisasi hingga TC sentralisasi. Nanti akan ada try out  bagi atlet untuk mengukur kemampuannya," kata Esthon.
Mantan Wagub NTT ini memuji kepemimpinan Drs. Frans Lebu Raya, selaku Ketua Umum KONI NTT yang dengan kebijakannya bersama Ketua Harian KONI NTT, Ir. Andre W Koreh, sudah menyiapkan bonus  memadai sebagai motivasi dan pelecut bagi atlet untuk tampil membela NTT di PON XIX/2016.

"Ada bonus rumah dan uang yang nilainya sangat signifikan. Juga kepiawaian Pak Frans Lebu Raya dan Pak Andre Koreh yang mampu menghimpun dana dari pihak ketiga pada HUT KONI serta Harbak PU di luar bantuan dana APBD  NTT yang nilainya miliaran rupiah sehingga bisa terus menopang keberlajutan kegiatan pada awal musim pelatda," ujar Esthon. Ia berharap atlet atletik NTT  terus berlatih intensif. "Atlet NTT selalu tampil bisa walaupun dalam keterbatasan untuk mengharumkan nama masyarakat NTT," demikian Esthon. (fen)

Sumber: Pos Kupang 20 Februari 2016 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes