Oliva Sadi |
Oliva Sadi yang didampingi tiga orang pelatih, Drs. Julius Lona Koni, Edmundus Parera dan Adnan Abullah tetap tersenyum.
Sambil berjalan mengitari lintasan Sirkuit Atletik di Stadion Oepoi-Kupang untuk menurunkan suhu tubuh setelah berlari satu jam mengitari lintasan stadion tersebut, Oliva mengaku sedang latihan intensif mengikuti program pemusatan latihan daerah (pelatda) desentralisasi sejak Januari hingga Maret 2016.
Program itu berupa persiapan umum untuk tiga bulan pertama menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Bandung, Jawa Barat. Oliva tidak gentar menghadapi persaingan ketat di PON nanti. "Semua atlet tentu berdoa kepada yang Di Atas. Namun sekarang tinggal siapa yang banyak berdoa dan direstui Tuhan menjadi yang terbaik. Ini harus latihan intensif. Harus Ora Et Labora," kata gadis berlesung pipit itu.
Gadis kelahiran Kabupaten Manggarai Timur, tanggal 1 Juni 1982 yang diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) tahun 2011 mengatakan, saat ini ia fokus latihan di nomor lari jarak jauh (marathon) dan 10.000 meter.
Olivia pernah meraih medali emas nomor 5.000 meter pada SEA Games di Vietnam tahun 2005. "Saat ini kami satu minggu 11 kali latihan pagi dan sore hari di Stadion Oepoi Kupang. Kadang latihan berlari melintasi jalan raya. Kecuali pada hari Minggu istirahat," tutur Oliva, yang saat ini bekerja di Dinas Pemuda dan Olahraga NTT.
Saat ditanya tentang target meraih medali di PON XIX/2016 Jawa Barat, peraih medali perak PON XVIII di Riau tahun 2012 mengatakan, butuh perjuangan dan mohon dukungan doa masyarakat NTT untuk bisa masuk tiga besar. "Semua tentu punya target medali. Doakan agar Oliva bisa mempersembahkan medali atau masuk tiga besar di PON XIX/2016," pungkas Oliva. (ferry ndoen).
Sumber: Pos Kupang 20 Februari 2016 hal 1