SEJAK dua hari lalu, Anda mungkin sudah mengirim pesan singkat (Short Message Service) atau SMS kepada Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui nomor 9949. Kalau belum, cobalah sekarang juga karena pesan Anda dijamin terkirim dan akan langsung mendapat jawaban demikian, "Terima kasih atas partisipasi Anda dan pesan Anda telah kami terima. Ttd Presiden Republik Indonesia".
Kapan dan bagaimana tanggapan presiden terhadap substansi masalah yang Anda sampaikan, siapa pun tak dapat memastikannya. Toh Presiden SBY melalui tim kerjanya memerlukan waktu untuk menganalisa lebih lanjut. Apakah pesan, informasi, keluhan atau pengaduan Anda termasuk kategori urgen atau sekadar sapaan dari rakyat kepada pemimpinnya. "SMS itu info awal, tentu harus diolah, dianalisis, disimpulkan dan ditindaklanjuti," kata presiden saat mengumumkan nomor itu di Jakarta, Rabu (15/6).
Nomor pengaduan, kotak saran atau apapun namanya sebenarnya bukan hal baru dalam praktek birokrasi pemerintahan di Indonesia. Langkah seperti itu sudah kerapkali digulirkan para pemimpin instansi pemerintah atau lembaga publik lainnya. Begitu gegap-gempita pada awalnya tetapi kemudian hilang begitu saja. Masalah yang muncul adalah pengaduan masyarakat tidak mendapat tanggapan balik secara transparan, bertanggung jawab dan tepat sasaran sehingga lama kelamaan masyarakat merasa bosan karena tidak ada manfaatnya sama sekali memberikan pengaduan.
Dengan pengalaman itu kita ingin menggarisbawahi bahwa layanan SMS dan kotak pos Presiden RI nomor 9949 tersebut kiranya kita sambut gembira tetapi dengan sikap kritis. Jangan sampai terbuai dan serta-merta percaya sepenuhnya bahwa dengan mengirim pesan langsung kepada presiden segala harapan kita akan segera terjawab, akan langsung mendapat tanggapan balik dari seorang kepala negara. Pekerjaan seorang presiden di negara ini tidak hanya membaca SMS.
Waktu jua yang akan menguji apakah terobosan Presiden SBY membuka media komunikasi langsung dengan rakyat Indonesia itu cukup efektif dan berhasil guna ataukah sekadar retorika seorang pemimpin yang ingin tetap mengayomi, menghargai dan menghibur hati rakyatnya yang penat oleh beragam kerumitan hidup.
Langkah terobosan kepala negara tersebut berpeluang gagal jika tim kerja di Kantor Kepresidenan, para anggota kabinet dan jajaran pemerintahan hingga ke level terendah tidak sigap merespon masukan, usul, saran, pendapat atau keluhan masyarakat ke nomor layanan 9949. Sebaliknya, jika rakyat sungguh merasakan manfaat kehadiran "Nomor Istana" tersebut maka Presiden SBY akan tetap mengisi ruang batin mayoritas rakyat negeri ini yang memberikan kepercayaan kepadanya dalam pemilihan umum 2004.
Dalam perspektif komunikasi politik dan demokrasi cara presiden itu positif. Presiden memberi tahu rakyat Indonesia bahwa keterbukaan seorang pemimpin sebagaimana yang kerap dikatakannya tidak sekadar basa-basi. Dia siap dikritik, disentil, diingatkan oleh rakyat sendiri. Dengan membuka nomor layanan SMS dan kotak pos, Presiden SBY sadar bahwa media tersebut berpeluang "disalahgunakan" oleh orang atau kelompok orang yang mungkin tidak suka atau memusuhinya.
Sebagai nomor untuk khalayak umum tidak ada batasan tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh masuk ke sana. Masyarakat bisa mengirim apa saja ke nomor 9949 tersebut. Mengemasnya dengan bahasa rakyat, dengan kata-kata mereka sendiri. Tidak butuh kata-kata yang indah. Yang penting jelas pesannya agar presiden mengerti. Inilah keberanian pemimpin tertinggi kita-- pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia.
Kita ingin mengajak semua pihak di sini untuk memanfaatkan nomor tersebut secara etis, rasional dan bertanggung jawab. Kirimlah pesan singkat atau surat yang berbobot kepada presiden. Ingatlah selalu bahwa apa yang Anda katakan itu langsung kepada seorang presiden, kepala negara, kepala pemerintahan tertinggi di Indonesia. Adalah kewajiban kita sebagai rakyat untuk menghargai dan menghormatinya. Sebagai layanan Kepala Negara agaknya perlu diingat bahwa nomor itu menjadi pusat perhatian. Nomor kelas utama. Tidak ada manfaatnya kalau kita sekadar iseng atau membual.
Kita yakin pesan berbobot pasti ditanggapi. Cantumkan nama dan alamat yang jelas. Beberkan fakta dan data yang benar, bukan karangan belaka, tidak hujatan atau fitnah. Presiden menjamin kerahasiaan pengirim untuk pengaduan kasus-kasus yang sensitif dan beresiko tinggi, misalnya, praktek KKN yang sedang menjadi pekerjaan raksasa pemerintahan SBY. Kiranya demikian cara kita merespon keterbukaan presiden dengan membuka media komunikasi langsung tersebut.
Langkah terobosan presiden semoga membuka mata jajaran pemerintah di daerah ini bahwa gap komunikasi dengan rakyat harus ditebas habis dengan kesungguhan hati. Tidak masanya lagi duduk manis di belakang meja, marah-marah kalau belum ada laporan dari bawah. Toh rakyat bisa langsung melapor kepada presidennya! Salam Pos Kupang, 17 Juni 2005. (dion db putra)
Kapan dan bagaimana tanggapan presiden terhadap substansi masalah yang Anda sampaikan, siapa pun tak dapat memastikannya. Toh Presiden SBY melalui tim kerjanya memerlukan waktu untuk menganalisa lebih lanjut. Apakah pesan, informasi, keluhan atau pengaduan Anda termasuk kategori urgen atau sekadar sapaan dari rakyat kepada pemimpinnya. "SMS itu info awal, tentu harus diolah, dianalisis, disimpulkan dan ditindaklanjuti," kata presiden saat mengumumkan nomor itu di Jakarta, Rabu (15/6).
Nomor pengaduan, kotak saran atau apapun namanya sebenarnya bukan hal baru dalam praktek birokrasi pemerintahan di Indonesia. Langkah seperti itu sudah kerapkali digulirkan para pemimpin instansi pemerintah atau lembaga publik lainnya. Begitu gegap-gempita pada awalnya tetapi kemudian hilang begitu saja. Masalah yang muncul adalah pengaduan masyarakat tidak mendapat tanggapan balik secara transparan, bertanggung jawab dan tepat sasaran sehingga lama kelamaan masyarakat merasa bosan karena tidak ada manfaatnya sama sekali memberikan pengaduan.
Dengan pengalaman itu kita ingin menggarisbawahi bahwa layanan SMS dan kotak pos Presiden RI nomor 9949 tersebut kiranya kita sambut gembira tetapi dengan sikap kritis. Jangan sampai terbuai dan serta-merta percaya sepenuhnya bahwa dengan mengirim pesan langsung kepada presiden segala harapan kita akan segera terjawab, akan langsung mendapat tanggapan balik dari seorang kepala negara. Pekerjaan seorang presiden di negara ini tidak hanya membaca SMS.
Waktu jua yang akan menguji apakah terobosan Presiden SBY membuka media komunikasi langsung dengan rakyat Indonesia itu cukup efektif dan berhasil guna ataukah sekadar retorika seorang pemimpin yang ingin tetap mengayomi, menghargai dan menghibur hati rakyatnya yang penat oleh beragam kerumitan hidup.
Langkah terobosan kepala negara tersebut berpeluang gagal jika tim kerja di Kantor Kepresidenan, para anggota kabinet dan jajaran pemerintahan hingga ke level terendah tidak sigap merespon masukan, usul, saran, pendapat atau keluhan masyarakat ke nomor layanan 9949. Sebaliknya, jika rakyat sungguh merasakan manfaat kehadiran "Nomor Istana" tersebut maka Presiden SBY akan tetap mengisi ruang batin mayoritas rakyat negeri ini yang memberikan kepercayaan kepadanya dalam pemilihan umum 2004.
Dalam perspektif komunikasi politik dan demokrasi cara presiden itu positif. Presiden memberi tahu rakyat Indonesia bahwa keterbukaan seorang pemimpin sebagaimana yang kerap dikatakannya tidak sekadar basa-basi. Dia siap dikritik, disentil, diingatkan oleh rakyat sendiri. Dengan membuka nomor layanan SMS dan kotak pos, Presiden SBY sadar bahwa media tersebut berpeluang "disalahgunakan" oleh orang atau kelompok orang yang mungkin tidak suka atau memusuhinya.
Sebagai nomor untuk khalayak umum tidak ada batasan tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh masuk ke sana. Masyarakat bisa mengirim apa saja ke nomor 9949 tersebut. Mengemasnya dengan bahasa rakyat, dengan kata-kata mereka sendiri. Tidak butuh kata-kata yang indah. Yang penting jelas pesannya agar presiden mengerti. Inilah keberanian pemimpin tertinggi kita-- pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia.
Kita ingin mengajak semua pihak di sini untuk memanfaatkan nomor tersebut secara etis, rasional dan bertanggung jawab. Kirimlah pesan singkat atau surat yang berbobot kepada presiden. Ingatlah selalu bahwa apa yang Anda katakan itu langsung kepada seorang presiden, kepala negara, kepala pemerintahan tertinggi di Indonesia. Adalah kewajiban kita sebagai rakyat untuk menghargai dan menghormatinya. Sebagai layanan Kepala Negara agaknya perlu diingat bahwa nomor itu menjadi pusat perhatian. Nomor kelas utama. Tidak ada manfaatnya kalau kita sekadar iseng atau membual.
Kita yakin pesan berbobot pasti ditanggapi. Cantumkan nama dan alamat yang jelas. Beberkan fakta dan data yang benar, bukan karangan belaka, tidak hujatan atau fitnah. Presiden menjamin kerahasiaan pengirim untuk pengaduan kasus-kasus yang sensitif dan beresiko tinggi, misalnya, praktek KKN yang sedang menjadi pekerjaan raksasa pemerintahan SBY. Kiranya demikian cara kita merespon keterbukaan presiden dengan membuka media komunikasi langsung tersebut.
Langkah terobosan presiden semoga membuka mata jajaran pemerintah di daerah ini bahwa gap komunikasi dengan rakyat harus ditebas habis dengan kesungguhan hati. Tidak masanya lagi duduk manis di belakang meja, marah-marah kalau belum ada laporan dari bawah. Toh rakyat bisa langsung melapor kepada presidennya! Salam Pos Kupang, 17 Juni 2005. (dion db putra)