Dulu Rok Mini kini Jeans dan T-Shirt

Jeans (ilustrasi)
LAGI-lagi cara perempuan  berbusana dianggap sebagai pemicu utama meningkatnya peristiwa perkosaan. Dulu rok mini dikambinghitamkan sebagai penyebab banyak perempuan menjadi korban kekerasan seksual. Cara pandang yang keliru itu sempat mengemuka di Indonesia beberapa tahun silam. Bahkan keluar dari mulut pejabat publik yang semestinya lebih paham bahwa musabab perkosaan itu bukan karena perempuan "salah" memakai busana.

Akhir tahun 2012, kasus perkosaan mengguncang masyarakat India  menyusul kematian seorang mahasiswi fisioterapi berusia 23 tahun setelah diperkosa sekelompok orang di sebuah bus di New Delhi. India pun dilanda gelombang protes sejak kasus itu muncul. Para demonstran menuntut hak-hak perempuan dan hukuman yang keras terkait pemerkosaan. Mereka juga menyerukan agar pelaku pemerkosaan dihukum gantung.

Gara-gara kasus yang membuat banyakp orang marah tersebut, para perempuan muda di sebuah desa di India dilarang mengenakan Jeans dan T-shirt. Para tetua desa mengatakan, pakaian semacam itu mendorong terjadinya pemerkosaan.

Para tetua di Khedar, wilayah Hisar di India barat laut, menerapkan larangan itu sebagai bagian dari serangkaian langkah yang dirancang untuk mengurangi serangan seksual. Alkohol juga telah dilarang dan penyelenggara DJ party kini didenda sebesar 11.000 rupee (sekitar Rp 2 juta).

Tokoh di Desa Khedar, Sarpanch Shamsher Singh, mengatakan kepada Times of India, "Kami telah memutuskan untuk melarang alkohol karena itu merupakan alasan utama di balik perkosaan. Kami juga telah melarang celana jeans dan T-shirt bagi para siswi karena itu bukan gaun yang pantas."

Namun, walau keputusan itu mungkin tidak populer di kalangan anak muda di desa, keputusan tersebut disambut baik oleh para warga yang lebih tua. Shanti Devi, seorang perempuan paruh baya, mengatakan, "Keputusan panchayat (para tetua) itu baik dan akan menekan pelecehan terhadap para gadis. Pakaian yang tak pantas merupakan alasan utama di balik perkosaan."

Mahaveer Singh, seorang warga desa, menambahkan, "Kami menyambut keputusan panchayat dan siapa pun yang menyelenggarakan sebuah DJ party di desa akan didenda 11.000 rupee. Tujuan utama kami adalah untuk menutup toko-toko alkohol di desa karena minuman keras merupakan alasan utama di balik serangan terhadap perempuan."

Sementara hakim memerintahkan sidang terhadap lima tersangka pemerkosa dan pembunuh mahasiswi fisioterapi di Delhi itu digelar tertutup demi keselamatan para tersangka sendiri setelah adegan ruang sidang yang kacau. Lebih dari 150 orang mencoba untuk memasuki ruang sidang yang hanya cukup untuk 30 orang pada sidang pertama para pria yang didakwa melakukan pemerkosaan, penculikan, dan pembunuhan terhadap gadis itu yang kata ayahnya bernama Jyoti Singh Pandey.

Mahasiswi itu meninggal di sebuah rumah sakit Singapura 13 hari setelah diserang saat ia pulang dari sebuah bioskop di New Delhi pada Desember 2012 lalu. Gadis itu, yang tak diungkap indetitasnya oleh pihak berwajib karena alasan hukum, dilempar ke jalan raya dalam kondisi telanjang dari kendaraan yang sedang bergerak. Ia dan teman prianya tergeletak sampai setengah jam sebelum akhirnya ada orang yang memanggilan layanan darurat. Gadis meninggal karena luka-lukanya. Berdasarkan data pemerintah India, jumlah kasus pemerkosaan yang dilaporkan di negara itu meningkat hampir 17 persen pada periode 2007-2011. Di New Delhi, yang dikenal sebagai "ibu kota pemerkosaan India", pemerkosaan dilaporkan terjadi setiap 18 jam.

Dengan nada bercanda, seorang temanku di FB berkomentar demikian. Soal busana perempuan, entah rok mini, jeans atau T-shirt, sesungguhnya  tergantung bentuk dan berbentuk,.perasaan dan penasaran sehingga maknanya berubah menjadi negatif plus. Perasaan dan rasa penasaran mestinya bisa dikendalikan manusia yang waras. Toh sejatinya perempuan itu adalah ibumu, saudarimu dan juga kekasihmu. *
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes