Isak Tangis Sambut Jenazah Rantung

Gubernur Sarundajang menghibur Ny Hilda Rantung (foto Rizky TM)
MANADO, TRIBUN - Suasana haru menyelimuti Bandara Sam Ratulangi Manado, Jumat (5/4/2013) pagi. Jenazah Cornelis John Rantung tiba di bandara kebanggaan warga Bumi Nyiur Melambai itu, setelah melalui perjalanan tiga jam terbang dari Jakarta.

Jenazah Gubernur Sulawesi Utara periode 1985-1990 dan 1990-1995 itu disambut dengan isak tangis. Apalagi, sang istri, Nyonya Hilda Rantung Karepoan tersedu- sedu ketika turun dari pesawat.

Peti jenazah dipanggul sejumlah prajurit TNI sesuai tata cara militer. Rantung merupakan jenderal purnawirawan. Para prajurit itu membawa peti jenazah ke ruang VVIP Bandara Sam Ratulangi tempat persemayaman sebelum dibawa ke Desa Luaan, Tondano Selatan, Minahasa.

Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang bersama istri dan jajaran pemerintah Provinsi Sulut pun telah menunggu jenazah. Sarundajang dan istri bahkan tak kuasa menahan air mata kala bertemu Nyonya Hilda Rantung. Gubernur kemudian mengucap kalimat penghiburan sekedar melipur lara sambil memeluk.

Sarundajang pun menyapa serta anggota keluarga Rantung. Mereka tampak sudah akrab, menandakan kedekatan SHS dengan sesepuhnya, CJ Rantung.

Jenazah pun diberi tempat persemayaman di tengah ruangan VVIP untuk mendapat penghormatan. Sarundajang memimpin jalannya prosesi penghormatan.

" Pada kesempatan ini, pemerintah daerah dan masyarakat mengungkapkan duka cita sedalam-dalamnya," kata Sarundajang.

Bahkan, kata Sarundajang, sampai pada akhir hayatnya, CJ Rantung telah berbuat banyak untuk daerah Sulut "Kami kehilangan beliau yang sampai pada akhir hayatnya terus berbuat bagi daerah yang dicintainya," ujarnya lagi.

Dijelaskan SHS, banyak  pengalaman selama 10 tahun CJ Rantung memimpin Sulut. Bahkan sesudah beliau melepas jabatan dan menjadi rakyat biasa, pendekatan pergaulan masyarakat tetap terjalin.

Usai prosesi penghormatan, rombongan keluarga membawa jenazah ke kediaman keluarga di Desa Luaan. 

Rencananya, Sabtu (6/4) siang ini, sebelum dimakamkan jenazah akan mendapat penghormatan di tengah masyarakat di Gedung Rakyat Minahasa Tondano, kemudian singgah di Kantor gubernur, lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kairagi.

Ikut serta dalam penjemputan jenazah yakni, Ketua DPRD Sulut Meiva Salindeho, Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut, Wawali Manado, Harley Mangindaan, Bupati Minut Sompie Singal dan Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang.

Mantan Gubernur Sulut CJ Rantung tutup usia, Rabu (3/4) di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Dan sekitar pukul 11.00 Wita jenazah Rantung tiba di kediaman keluarganya di Kelurahan Luaan, Kecamatan Tondano Selatan.

Dia kembali ke daerah tempat dia pernah tinggal. Iring-iringan kendaraan mengantar jenazah Rantung. Di depan rumah, berdiri Dandim 1302 Minahasa, Letkol Theo Kawatu beserta jajarannya. Kawatu memimpin upacara penyerahan jenazah secara militer kepada keluarga.

Saat prosesi penyerahan jenazah ini, para pelayat telah berkumpul di rumah tersebut untuk memberikan penghormatan terakhir kepada CJ Rantung. Nampak kerabat, teman, dan rekan purnawirawan TNI duduk sambil berbincang tentang sosok yang pernah menjabat sebagai Komandan Nubika ini.

Jefry Rantung, anak almarhum berkisah, ayahnya adalah inspirasi bagi mereka. Dirinya menjelaskan, sejak kecil dia dan saudara-saudaranya dibesarkan dengan kasih sayang namun tetap menekankan disiplin. Menurutnya sikap tegas namun penuh perhatian menjadi keseharian bagi mereka.

"Beliau mengajarkan anak-anaknya untuk menjadi teladan, takut akan Tuhan, disiplin, memegang komitmen, juga hidup dalam kesederhanaan. Ini adalah pelajaran yang papa ajarkan dan terus kami pegang sampai saat ini," ujarnya.

Jefry mengatakan, ayahnya memang memiliki riwayat penyakit jantung. Menurutnya, penyakit tersebut telah lama diidap namun tidak pernah bermasalah. Menurutnya penyakit jantung ayahnya memang sempat sedikit membatasi aktivitas Rantung, namun tidak sampai mengekang apalagi membuat ayahnya tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Saat itu Papa sedang tidur dan di saat itu pula Tuhan memanggilnya. Beliau meninggal dalam ketenangan. Dokter mengatakan Papa meninggal karena serangan jantung saat sedang tidur," ujarnya.

Jefry mengaku bangga dilahirkan sebagai anak dari Rantung. Menurutnya, pendidikan dan ajaran tentang makna kehidupan dan cara menjalaninya telah terpatri dalam batin mereka.

Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah CJ Rantung juga akan disemayamkan di Gedung Wale Ne Tou Tondano, Sabtu (6/4) pukul 09.00 Wita. Selanjutnya jenazah akan dibawa ke Kantor Gubernur Sulut dan selanjutnya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kairagi. (ryo/luc)


Sumber: Tribun Manado 6 April 2013 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes