Menyulap Mobil bak Ruang Karaoke

ilustrasi
Dana Ratusan Juta untuk Modifikasi

KUPANG, PK - Raut dan garis-garis di wajahnya menunjukkan usianya tak muda lagi. Kira-kira setengah abad lebih Muhsin mengarungi kehidupan ini. Usia tak melunturkan seleranya dalam variasi audio mobil dan eksterior. Muhsin gelontorkan dana ratusan juta guna memindahkan karaoke dari rumah ke mobil.

Muhsin memiliki usaha tempat karaoke di kawasan Karang Dempel, Kecamatan Alak, Kota Kupang. Guna menyalurkan hobinya, Muhsin menggelontorkan uang tunai hingga Rp 111 juta untuk menata mobil Honda Mobilio yang baru dibelinya di Kupang. Dia menginginkan peralatan karaoke dari layar televisi, audio hingga pemutar lagu berada di kursi tengah mobil. Tak pelak jok kursi tengah yang biasa dipakai tempat duduk pun dicopot. Jok dicopot untuk memberi ruang dan jarak bagi penumpang yang ingin berkaraoke dan duduk di kursi belakang.

Untuk melengkapi ruang karaoke berjalan itu, Muhsin menambahkan mini bar di bawah layar televisi. Ia pun memasang karpet berbulu dan warna-warni ke lantai mobil. Tak ketinggalan jok kursi kendaraan juga disulap dan diwarnai merah agar seirima dengan warna lampu audionya.

"Musik kebanyakan berada di belakang. Sehingga kursi belakang tidak difungsikan. Untuk itu saya memiliki ide membangun audio di bagian tengah. Saya mau merancang yang belum pernah ada di sini," jelas Muhsin kepada Pos Kupang pekan lalu.

Bosan dengan variasi mobil mobilionya, Muhsin rupanya sudah memiliki keinginan lain. Pria asal Mojokerto, Jawa Timur itu ingin menjual mobil mobilionya dan diganti dengan Toyota Yaris yang baru.

"Mobilnya saja yang saya jual. Audio dan variasinya nanti dilepas. Saat dijual mobilnya seperti awal," jelas Muhsin yang lebih suka membeli alat-alat variasi di NTT lantaran barang-barangnya dijamin asli dan harganya tidak jauh berbeda.
Muhsin mengatakan, mengikuti hobi tidak bisa diukur dengan uang. Untuk itu ia akan merelakan biaya berapa saja guna menyalurkan hobinya hingga mendapatkan kepuasan seperti yang diinginkannya.

Hal yang sama juga dilakukan Jhony Kiuk. Duit senilai Rp 250 juta rela dikeluarkan untuk mempercantik mobil hardtop Toyota Landcruiser keluaran 1982 miliknya. Kepuasan pun diraih ketika mobil hardtop warna merah itu  masih mampu melaju dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam.


Mobil dengan plat nomor DH 740 NY masih mulus terparkir di samping rumahnya di Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. Mobil yang dibeli Jhony tahun 2010 dengan harga Rp 14 juta tersebut, saat ini kondisinya sangat berbeda.

Sebelumnya warna asli mobil itu hijau. Lantaran terobsesi memiliki mobil hardtop yang gaul dan mewah, Jhony merombak total seluruh aksesoris interior dan eksterior terkecuali bodi mobil.

Untuk interior, suami dari Wiwiek Srihartati ini merombak habis isi dalamnya. Di depan dipasangi  air conditioner (AC) yang dipesan khusus dari Jepang, sarung jok, karpet dasar, karpet alas, pemutar sirene, tape layar LCD, hingga lampu tanda sirena yang persis dipasang di depan kemudi mobilnya.

Bagian belakang mobil dibuat minibar dipadu layar televisi LCD, plus dua speaker super. Di minibar bagian tengah berisi tiga jenis botol berisi minuman keras. Di samping kanan dan kiri dekat jendela mobil masing-masing berisi empat jenis botol kecil dan satu ukuran besar.  Botol minuman berkadar alkohol tinggi tersebut ternyata masih ada isinya. "Semua botol dan isinya asli," kata Jhony yang ditemui Pos Kupang di kediamannya, Jumat (9/10/2015) siang.

Sementara bagian luarnya, Jhony tidak tanggung-tanggung merombak hardtop kesayangannya itu. Jhony mengganti pelek bersama ban dengan ukuran besar. Tak hanya itu, "kaki-kaki" mobilnya diganti dengan yang tinggi sehingga terlihat besar. "Khusus kaki-kakinya saya datangkan dari Australia tetapi pesannya lewat Jakarta. Begitu juga dengan kampas kopling yang berasal dari Amerika Center Force," jelasnya.

Di bagian depan mobil dipercantik dengan berbagai aksesoris mulai dari lampu, antena khusus hingga lampu kabut. Aksesoris yang dipasang semuanya asli. 
Inspirasinya membuat mobil hardtop yang bagus bermula ketika ia studi di Semarang, Jawa Tengah. Saat  itu ia bertemu dengan rekan-rekannya yang biasa bermain kendaraan off road.

"Kemudian saya liat keren kalau memiliki mobil hardtop dengan ban besar, sound sistem bagus dan aksesoris bagus. Ide-ide dari sana itu kemudian saya bangun kendaraan hardtop yang bagus. Saya juga melihat salah satu hardtop bagus di Kota Kupang. Untuk itu saya harus membuat hardtop lebih bagus lagi. Jadi betul-betul persiapan yang cukup panjang untuk bangun ini hardtop," kata Jhony.

Ia menceritakan, khusus untuk sound sistem dibutuhkan waktu selama empat bulan baru selesai. "Selama dua tahun satu persatu aksesoris dari interior dan eksterior saya beli via internet dan jaringan saya yang berada di Jakarta. Bila dihitung uang yang saya keluarkan mencapai Rp 250 juta lebih," ujar Jhony.

Mengapa begitu banyak keluar untuk bangun hardtop, Jhony mengaku dirinya suka menikmati hidup. Untuk itu bila punya keinginan harus berusaha dan berjuang untuk mewujudkannya. Untuk perawatan setelah dimodifikasi, Jhony hanya mengganti oli, saringan dan cuci mobil. Kalau perawatan yang lain jarang rusak lantaran barangnya asli. Kendati demikian ia sudah menyiapkan cadangan CDI dan coil buatan Amerika.

Berkaitan dengan kehadiran audio yang bagus di mobil, menurut Jhon Ricardo, warga Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang akan memberikan banyak inspirasi saat berkendara di jalan raya. "Makanya audio di dalam mobil Honda Jazz saya benar-benar saya buat semaksimal mungkin. Meski budget yang saya keluarkan hingga habis Rp 65 juta tetapi saya puas. Saya pun dapat menikmati," ujar Jhon Ricardo, Selasa (27/10/2015).

Untuk modifikasi mobil Honda Jazznya, kata Jhon, ia memiliki konsep modifikasi interior dan eksteriornya. Modifikasi interior mulai dari audio hingga jok bersama sarungnya. Sementara modifikasi eksterior mulai dari kaca film, scothlite atau stiker full tutup body kendaraan hingga velg racing.

"Khusus stiker yang menutup seluruh bodi, saya memesan kepada pemilik salon mobil agar tak diberikan lagi kepada pelanggan lain untuk warnanya. Makanya saya beli habis stiker warnanya sehingga tidak ada lagi pemilik mobil lain yang memiliki warna sama dengan mobil saya," ujar Jhon. Sedangkan audio, demikian Jhon, ia memiliki konsep seluruh begasi belakang dipenuhi berbagai audio berupa speaker, power hingga layar televisi untuk menonton video atau bermain game saat mobil parkir. (aly)

Rombak Audio

MEMILIKI
kendaraan roda empat tanpa pernak-pernik atau modifikasi audio sepertinya hambar saat melaju di jalan raya. Kebutuhan audio yang berkualitas dan berkelas menjadi incaran para pemilik kendaraan roda empat di Kota Kupang.
Untuk menjadikan mobil sebagai rumah kedua yang nyaman, banyak pemilik mobil yang rela menggelontorkan dana sampai ratusan juta rupiah. Toko-toko salon mobil di Kupang pun berlomba menawarkan paket modifikasi mobil kepada konsumen dengan kelas dan kualitasnya masing-masing.

Banyak pilihan untuk memodifikasi mobil. Tergantung dana  dan kemauan pemilik mobil,  bisa mulai dari interior atau eksteriornya. Joni, pemilik Perfection Car Audio dan Variasi Kupang  mencontohkan, untuk interior semisal audio yang standar di- upgrade menjadi lebih baik. Selain audio mobil bisa dipasang kamera di belakang agar saat mundur bisa terlihat situasi di belakang.

Selanjutnya modifikasi interior lain seperti karpet dasar dan jok mobil. Rata-rata karpet dasar mobil terbuat dari bulu yang rentan debu dan kotor, lengket. Dengan pasang karpet dasar, pemilik mobil bisa merawat interior mobilnya dengan mudah.
Sementara eksterior mobil dipasang bemper depan dan belakang agar terhindar dari benturan dan tabrakan dari obyek depan atau bemper samping.

Joni menganjurkan untuk cuaca di Kupang yang panas pemilik mobil sebaiknya memasang kaca film. Kaca film terbagi tiga kelas murah, menengah hingga terbaik.
Kebanyakan konsumennya melakukan modifikasi  secara  bertahap disesuaikan dengan ketersediaan dana. Untuk modifikasi audio  bisa satu jutaan  hingga ratusan juta rupiah. Timnya  merancang sebuah tatanan audio sekaligus dananya kemudian disampaikan kepada konsumen. "Ibarat membangun rumah, memasang audio harus dirancang dulu oleh arsiteknya. Baru dibangun dengan bahan-bahan yang diperlukan," katanya saat ditemui Kamis (8/10/2015).

Menurutnya, banyak golongan audio mobil dan pemasangannya butuh seni tersendiri. "Pengerjaannya bisa memakan waktu hingga dua minggu. Tergantung rancangan audio yang akan dipasang di mobil," demikian Joni.

Pemilik EPI 37 Accesories Car and Audio Kupang, Jefry Saba termasuk  satu dari sekian banyak pengusaha yang menangkap peluang itu. Namun, toko asesoris miliknya tidak terikat dengan satu merek dagang untuk modifikasi audio mobil. Sebab lesunya perekonomian berdampak pada pemasangan modifikasi audio di Kupang.
"Kalau dua tahun lalu kami berani terikat dengan salah satu merek audio tertentu. Tapi saat ini kami tidak berani. Kalau pegang merek harus memenuhi target dari dealer," ujar Jefry yang biasa akrab dipanggil Epi, Senin (12/10/2015).

Kendati tak memegang hak merek tertentu, Epi yang memiliki toko di Jalan Cak Doko Kupang menjamin kualitas audio ditempatnya akan bagus karena ditangani pemuda NTT yang sudah terampil dan handal. Berbagai merek audio mulai dari tape, speaker, twitter hingga power disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Untuk budget, Epi mematok paling rendah Rp 2 juta. Biaya tertinggi timnya pernah memasang audio untuk konsumen bernilai Rp 20 juta.

"Sebelum memasang audio biasanya kami memberikan pilihan yang sudah jadi. Orang pilih barulah kami buat. Kami memiliki album sebagai contohnya," jelas Epi.
Untuk tenaga ahli, Epi mengatakan, tokonya saat ini menggunakan tenaga ahli dari NTT. Setelah melihat hasil kerja tenaga lokal yang sudah terlatih tidak berbeda jauh. Apalagi tenaga dari luar NTT membutuhkan biaya tinggi. 

"Hanya kelemahan tenaga lokal suka libur. Selain itu, bila diberi masukan tidak mau terima. Tetapi saya memilih orang lokal lantaran bisa diandalkan. Kapan orang lokal bisa maju kalau kita ambil tenaga dari luar terus," katanya.

Epi menambahkan saat kondisi ekonomi lesu, banyak pemilik mobil memilih percantik kendaraannya untuk interior seperti pemasangan kaca film, karpet dasar hingga sarung jok. Juga pemasangan variasi eksterior seperti stiker untuk melindungi cat mobil. Agar tak kecewa , Epi menyarankan pemilik mobil mencari referensi di internet. Berbekal referensi itu maka pemilik mobil tidak akan kebingungan menentukan jenis audio dan variasi lainnya sesuai budget yang dimiliki. (aly)


NEWS ANALYSIS
Evan Salukh
Praktisi Otomotif

Kegiatan Positif

TREN modifikasi mobil di Kota Kupang terus mengalami perubahan. Bila beberapa tahun lalu para pemilik mobil gencar memburu modifikasi audio dan aksesoris kini mulai berubah ke tren lain. Para pemilik mobil mulai melirik modifikasi kendaraan mobil lama yang disulap menjadi mobil off road.

Saya melihat Kota Kupang merupakan kota yangterus berkembang. Kalau ada tren yang baru maka masyarakatnya mengikuti. Empat tahun terakhir tren pemasangan audio pun menurun dan diganti dengan modifikasi mobil off road.

Modifikasi mobil off road kebanyakan lebih mengutamakan eksterior. Oleh karena itu modifikasi mobil off road lebih mahal dibandingkan audio. Kalau audio budget (anggaran)  di bawah lima juta rupiah sudah bisa dilakukan, tetapi untuk off road minimal memiliki budget Rp 40-an juta bahkan bisa menghabiskan dana ratusan juta rupiah.

Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk modifikasi off road karena memang konsep modifikasi mobil off road itu merusak kendaraan. Apalagi bengkel khusus off road di Kota Kupang belum ada. Hal ini yang mendorong pemilik mobil off road membangun bengkel dalam komunitas atau secara pribadi.


Komunitas mobil off road di sini sudah menuju profesional. Banyak karakter di dalam dan akan terlibat pada saat perlombaan. Di daratan Timor sudah sering diadakan kejuaraan off road dan dalam waktu dekat akan digelar kejuaraan di Atambua.
Hanya pembinaan dari pemerintah belum ada sampai saat ini. Padahal kegiatan ini positif sekali. Adanya wadah ini dapat mengurangi angka kecelakaan dan pengangguran. (aly)

APA KATA MEREKA
Philipus Fernandes
Pengacara
MODIFIKASI kendaraan hard top sudah menjadi hobi saya. Bahkan mengeluarkan uang hingga ratusan juta rupiah pun bagi saya tidak menjadi soal.

Fransisco Bessi
Warga Oebobo Kupang
MOBIL standar tanpa banyak variasi lebih nyaman baik dari sisi eksterior maupun interior. Juga teruji kenyamanannya. Jadi tidak perlu variasi berlebihan.

Lorens Mega Man
Pengacara
MODIFIKASI mobil dengan memasang audio dan variasi lainnya tidak cocok untuk kendaraan untuk operasional kantor. Saya lebih memilih mobil standar.

Jacky Umbu Kaledi
Anggota Polisi
SAYA lebih menyukai mobil dalam kondisi asli dan tidak banyak variasi. Bagi saya sesuatu yang asli itu indah. Apalagi kita rawat baik-baik. (aly)


Jangan Banting Pintu

Agar kualitas audio mobil Anda terjaga. Sebaiknya mengikuti tips berikut ini.
1. Mengecilkan volume
Mengecilkan volume sebelum mematikan head unit. Langkah ini untuk mengantisipasi ketika nanti Anda menyalakannya kembali, tidak ada aliran listrik besar yang mengalir mendadak ke speaker.

2. Perlakuan pada pintu
Hindari membanting pintu mobil ketika menutupnya. Hal tersebut dapat menyebabkan baut untuk memegang speaker dengan door trim berangsur longgar. Solusinya, perhatikan baut-baut yang longgar pada speaker, kencangkan bila perlu.

3. Parkir di tempat teduh
Lokasi parkir kendaraan dapat mempengaruhi kualitas audio di mobil Anda. Untuk  speaker yang menggunakan sponge berupa kertas perlu diwaspadai. Jika sering terjemur matahari, umur sponge-nya hanya 2-3 tahun. Kualitas suara speaker pun akan menurun
   
4. Jaga kebersihan interior
Power amplifier ternyata menyimpan potensi rusak jika tidak dijaga kebersihannya. Kotoran yang menempel pada konektor dan komponen di dalam power unit dapat menimbulkan korosi dan distorsi pada suara. (autobild.co.id)

Sumber: Pos Kupang Sabtu 31 Oktober 2015 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes