KABAR gembira bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) datang di awal bulan Oktober 2014. Setelah menunggu selama empat tahun, Universitas Timor (Unimor) Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) akhirnya resmi menjadi perguruan tinggi negeri.
Acara peresmian penegerian Unimor berlangsung di Pangkalan Angkatan Laut Surabaya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hari Senin 6 Oktober 2014. Selain Unimor, pada saat yang sama 11 perguruan tinggi lainnya di Indonesia juga diresmikan menjadi universitas negeri.
Penegerian Unimor seolah menjadi kado perpisahan dari pemerintahan Presiden SBY yang berakhir pada tanggal 20 Oktober 2014. Unimor pun kini menjadi tandem perguruan tinggi (PT) negeri tertua di Provinsi NTT yaitu Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang. Kita pun sudah mendengar riuh kabar Universitas Nusa Nipa (Unipa) Maumere sedang diperjuangkan menjadi universitas negeri. Mudah-mudahan dalam waktu dekat Unipa yang bermarkas di Kota Maumere tersebut mengikuti jejak Unimor.
Lalu apa artinya penegerian Unimor bagi masyarakat Flobamora? Dengan label negeri, maka Unimor menjadi aset negara. Biaya operasional universitas tersebut akan masuk dalam pos anggaran rutin negara (APBN). Dari sisi kelembagaan dan sumber daya manusia tentu akan mengalami perbaikan dan pembenahan sesuai dinamika tuntutan kebutuhan pendidikan tinggi.
Penegerian Unimor sudah pasti membuka kesempatan yang lebih terbuka bagi anak-anak NTT untuk mengenyam pendidikan tinggi dengan mutu terbaik serta terjangkau biaya perkuliahannya. Sejauh ini lulusan SMA/SMK di NTT yang meneruskan studi ke perguruan tinggi saban tahun kurang dari 15 persen.
Penegerian Unimor kiranya mendongkrak persentase lulusan SMA/SMK di NTT melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kita ajak masyarakat NTT memanfaatkan dengan baik keberadaaan institusi pendidikan tersebut. Dorong sebanyak mungkin putra-putri Flobamora melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Kita yakin penegerian Unimor niscaya menebarkan efek positif terhadap geliat kehidupan ekonomi warga Kefamenanu, TTU dan Nusa Tenggara Timur pada umumnya. Akan ada lapangan kerja baru serta peluang-peluang baru dalam pengembangan ekonomi. Dinamika Kota Kefamenanu di jantung Pulau Timor yang selama ini relatif sepi diyakini semakin menggairahkan. Kita dorong masyarakat Flobamora untuk memanfaatkan peluang emas tersebut. Jangan sampai kita justru menjadi penonton di rumah sendiri. Peluang emas itu jatuh ke tangan orang lain.
Sudah banyak contoh betapa masyarakat kita kerapkali kurang peka, taktis dan cepat menangkap peluang emas. Hal tersebut mestinya tidak perlu terjadi lagi. Penegerian Unimor adalah berkah yang patut kita tanggapi dengan langkah produktif. Semoga.*
Sumber: Pos Kupang 10 Oktober 2014 halaman 4