KUPANG, PK--Hasil pleno penetapan calon anggota DPRD NTT terpilih oleh KPU NTT mencatatkan 45 wajah baru dari 65 anggota menghuni DPRD NTT selama lima tahun ke depan. Sementara 20 orang anggota lainnya wajah lama.
Partai yang paling banyak menyumbangkan anggota legislatif wajah baru adalah Partai Nasdem tujuh orang, PKB empat orang, PKS dua orang, PDIP enam orang, Golkar tujuh orang, Gerindra tiga orang, Demokrat enam orang, PAN lima orang, Hanura tiga orang dan PKPI dua orang.
Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bakal memiliki fraksi sendiri di DPRD NTT periode 2014-2019. Ini karena pada pemilu legislatif 2014, dua partai ini berhasil meraih masing-masing lima kursi dari delapan daerah pemilihan (Dapil).
Penghitungan ini berdasarkan asumsi jika merujuk pada aturan lama, yakni pasal 32 ayat 4 peraturan DPRD Propinsi NTT Nomor 1 Tahun 2010 tentang fraksi bahwa setiap fraksi di DPRD beranggotakan paling sedikit sama dengan jumlah komisi di DPRD. Perolehan kursi dua partai ini telah ditetapkan bersama 10 partai lainnya dalam pleno terbuka KPU dalam rangka penetapan caleg terpilih DPRD Propinsi NTT di Aula Kantor KPU NTT, Selasa (13/5/2014).
Dengan pleno KPU NTT ini, maka DPRD NTT periode 2014-2019 bakal memiliki delapan fraksi. Ini berarti ada penambahan satu fraksi jika dibanding dengan DPRD periode sebelumnya hanya tujuh fraksi terdiri dari lima fraksi murni dan dua fraksi gabungan. Dari 12 parpol peserta pemilu, ada delapan partai yang bisa membentuk fraksi murni karena meraih jumlah kursi minimal lima, sementara dua partai yakni PKS meraih dua kursi dan PKPI tiga kursi.
Delapan partai yang bisa membentuk fraksi murni, yakni Nasdem delapan kursi, PKB Lima Kursi, PDIP 10 kursi, Golkar 11 kursi, Gerindra delapan kursi, Demokrat delapan kursi, PAN Lima kursi, Hanura Lima Kursi. Sementara dua partai peserta pemilu lainnya, PBB dan PPP tidak mendapat kursi di DPRD NTT.
Terkait perolehan kursi PAN dan PKB ini, Fungsionaris PAN NTT, Anggelino Belo Da Costa menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara, pihak keamanan khususnya masyarakat NTT yang telah memberikan kepercayaan kepada partai itu untuk mengemban amanat rakyat NTT lima tahun ke depan.
"Satu kursi jadi lima itu artinya masyarakat NTT percaya pada PAN dan lima kursi ini sebagai modal perjuangan serta sebagai amanah kepada calon terpilih untuk perjuangkan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat NTT lima tahun ke depan. Terima kasih untuk semuanya," katanya.
Wakil Ketua DPW PKB NTT, Vinsenius Mone, mengatakan, yang layak disebut pemenang pemilu di NTT adalah PAN dan PKB karena pemilu 2009 hanya satu kursi, namun pada tahun ini naik menjadi lima kursi atau sebanyak 500 persen. "Harusnya kami yang dikatakan pemenang di NTT. Perolehan kursi DPRD kabupaten/kota juga meningkat. Pada tahun 2009 hanya 20 kursi tetapi pada tahun 2014 ini naik menjadi 52 kursi," katanya.
Untuk diketahui, pada pemilu 2009 lalu, PAN dan PKB masing-masing hanya menyumbang satu kursi di DPRD NTT. (roy)
4 Kader Golkar Rebut Kursi KetuaEMPATwajah lama yang kembali terpilih menjadi anggota DPRD Propinsi NTT dari Partai Golkar bakal bersaing merebut kursi ketua dewan. Empat nominasi ketua DPRD NTT periode 2014-2019, yakni Anwar Pua Geno, Alfridus Bria Seran, Hugo Rehi Kalembu dan Pdt. Semuel Niti.
Hal ini karena hasil pleno penetapan calon terpilih, Partai Golkar menjadi pemenang pemilu legislatif karena meraih kursi terbanyak, yakni 11 kursi. Sementara kursi wakil ketua jatah PDI Perjuangan yang meraih 10 kursi, Gerindra, Nasdem dan Demokrat masing-masing delapan kursi.
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD 1 Partai Golkar NTT, Mohammad Ansor, usai pleno penetapan caleg terpilih di Aula Kantor KPU NTT, Selasa (13/5/2014) malam, mengatakan, penentuan pimpinan DPRD NTT dari Partai Golkar, dari segi waktu belum terlalu mendesak karena DPRD NTT baru akan dilantik September 2014.
Selain itu, lanjutnya, jajaran kader Golkar masih berkonsentrasi menghadapi Rapimnas dan pemenangan Pilpres. Dan juga sambil menunggu ketentuan Undang-Undang Susunan dan Kedudukan (SusDuk) MPR, DPR, DPD dan DPRD yang baru hasil Pemilu 2014 yang mengatur tentang mekanisme penentuan pimpinan DPRD Propinsi. Karena UU No. 27 Tahun 2009 tahun ini akan direvisi lagi.
"Akan tetapi secara internal ada empat orang yang dinominasikan menjadi ketua DPRD NTT yaitu, Anwar Pua Geno, Alfridus Bria Seran, Hugo Rihi Kalembu, dan Pdt. Semuel Niti," ungkapnya.
Nama-nama ini, kata Ansor, selanjutnya akan dibahas dalam rapat pleno DPD Golkar NTT untuk diusulkan tiga nama ke DPP untuk mendapat persetujuan. "DPD Partai Golkar NTT mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat NTT pada delapan daerah pemilihan (dapil) yang masih mempercayakan kader-kader Partai Golkar di DPRD Propinsi dengan meraih jumlah kursi terbanyak yakni 11 Kursi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara pemilu, aparat kepolisian, media massa dan seluruh partai politik atas kerja sama yang terjalin dengan baik selama ini," ujarnya.
Secara terpisah, Bendahara DPD PDIP NTT, Dr. Antonius Bele, memastikan Nelson Obed Matara akan kembali menduduki jabatan wakil Ketua DPRD NTT seperti periode sebelumnya. Nelson kembali terpilih sebagai anggota DPRD NTT dari Dapil II (Kupang, Rote dan Sabu Raijua) dengan mendulang suara pribadi sebanyak 16.947 suara.
Menurut Antonius, kepastian Nelson sebagai wakil ketua DPRD NTT karena ada peraturan dari partai bahwa yang menduduki unsur pimpinan DPRD adalah pimpinan partai. "Unsur pimpinan partai itu adalah ketua, sekretaris dan bendahara. Pak Nelson bukan berpeluang lagi tetapi garis partai sudah menentukan demikian. Penentuan dalam waktu dekat, jadi sebentar ini saya langsung serahkan kepada ketua untuk dibahas," katanya.
(roy)
Sebaran Perolehan KursiGolkar : 11 kursi
PDIP : 10 kursi
Nasdem : 8 Kursi
Gerindra : 8 kursi
Demokrat : 8 kursi
PKB : 5 Kursi
PAN : 5 kursi
Hanura : 5 Kursi
Sumber: Pos Kupang 14 Mei 2014 hal 1