Angela Merkel (ist) |
Ada saatnya bertakhta, ada waktunya pamit dari hiruk pikuk tepuk dan sorak.
Konsistensi sikap itu terdengar dari Jerman.
Negeri yang pertama kali berani mulai menjalani hidup normal baru melalui sepak bola sebagai pintu masuknya.
Sang pemimpin yang dicintai rakyatnya, Angela Merkel mengatakan, akan tetap pada keputusannya yaitu mengakhiri masa jabatan sebagai Kanselir Jerman periode ini.
Angela Merkel tidak akan maju lagi untuk periode kelima.
Saatnya menyerahkan estafet kepemimpinan kepada yang lebih muda kendati secara konstitusi kesempatan baginya masih terbuka.
Apalagi riuh terdengar suara rakyat Jerman yang mengharapkan kanselir masih dalam pangkuannya.
Hari Kamis 4 Juni 2020, dalam wawancara dengan wartawan stasiun televisi Jerman, ZDF, sebagaimana diberitakan Kompas.Com, Angela Merkel menolak tegas terkait ekspektasi rakyat negeri itu bahwa dia akan maju lagi dalam pemilihan kanselir tahun 2021 mendatang.
"Apakah Angela Merkel akan mempertimbangkan untuk maju lagi?" tanya wartawan.
"Tidak, tidak. Benar-benar tidak," jawab Merkel.
Dia kembali ditanya, apakah keputusannya pada tahun 2018 lalu akan mengakhiri masa jabatan periode ini masih berlaku?
Merkel menjawab tegas, "Sangat yakin."
Angela Merkel terpilih pertama kali pada tahun 2005 dan telah menjabat selama empat periode.
Pada akhir tahun 2018 dia menyerahkan estafet kepemimpinan sebagai Ketua Partai Kristen Demokrat (CDU) kepada Annegret Kramp-Karrenbauer yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman.
Kramp-Karrenbauer, yang digadang-gadang akan jadi penerus Merkel sebagai kanselir secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya dalam pencalonan kanselir Jerman sekaligus sebagai Ketua CDU pada Februari 2020.
Dengan demikian masih teka-teki siapa calon kanselir Jerman berikutnya.
Pencarian pengganti Kramp-Karrenbauer tertunda akibat pandemi Covid-19.
Pencarian pengganti ketua fraksi terbesar di parlemen Jerman, Bundestag sesuai keputusan internal CDU itu mungkin belum terlaksana hingga akhir tahun ini.
Pada awal Mei 2020, Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer mengatakan, kepada surat kabar Bild am Sonntag bahwa keberhasilan Angela Merkel mengatasi pandemi Covid-19 telah memunculkan spekulasi dia mungkin melanjutkan masa jabatan kelima.
Pemilihan parlemen federal Jerman akan diselenggarakan aling lambat 24 Oktober 2021.
Hasilnya akan menentukan siapa yang menjabat kanselir setelah Angela Merkel.
Wanita Paling Berpengaruh
Tanggal 12 Desember 2019, Majalah Forbes merilis daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia.
Kanselir Jerman Angela Merkel kembali menempati peringkat pertama sebagai wanita paling berpengaruh.
Ini adalah kali keempat belas nama Merkel tercatat dalam daftar wanita paling berpengaruh dalam 16 tahun sejarah daftar tersebut.
Pada tahun sebelumnya, Merkel merupakan orang paling berpengaruh nomor 4 di dunia versi Forbes.
Siapa Angela Merkel?
Dikutip dari Wikipedia, wanita kelahiran Hamburg 17 Juli 1954 itu merupakan politikus dan mantan ilmuwan peneliti yang menjabat i kanselir sejak 2005 dan Ketua Persatuan Demokrat Kristen (CDU) sejak 2000.
Merkel adalah perempuan pertama yang memegang kedua jabatan tersebut.
Dialah wanita paling berpengaruh di dunia setelah era kepemimpinan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher.
Nama kecilnya Angela Dorothea Kasner. Merkel merupakan nama suaminya Ulrich Merkel.
Angela adalah buah kasih pasangan Horst Kasner dan Herlind Jentzsch.,
Ayahnya seorang pendeta Lutheran dari Berlin dan ibunya Herlind Jentzsch asal Danzig, sehari-hari mengabdi sebagai guru.
Pada tahun 1954 ayahnya melayani gereja di Quitzow dan keluarganya pun pindah ke Templin.
Merkel dibesarkan di daerah pedesaan, 80 km di sebelah utara Berlin.
Sejak remaja Angela Merkel aktif dalam organisasi gerakan pemuda.
Ia kuliah di Universitas Leipzig, mendalami fisika dari 1973 hingga 1978.
Gelar doktornya dalam bidang fisika dia peroleh tahun 1986 dengan disertasi tentang akselerasi partikel dengan hidrokarbon sederhana.
Doktor kimia fisik ini mulai terjun ke panggung politik Jerman pascarevolusi yang kemudian meruntuhkan Tembok Berlin 1989.
Anak pendeta dan guru ini sarat pengalaman di bidang politik dan pemerintahan.
Sejak usia muda Angela Merkel telah memegang jabatan penting.
Angela Merkel menjadi wakil juru bicara untuk kabinet Jerman Timur yang terpilih secara demokratis pertama kalinya tahun 1990.
Setelah penyatuan kembali Jerman tahun 1990, ia menjadi anggota parlemen Jerman (Bundestag) mewakili Stralsund-Nordvorpommern-Rügen di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern.
Dalam usia baru 37 tahun, Angela Merkel diangkat Kanselir Helmut Kohl sebagai Menteri Perempuan dan Pemuda Jerman pada tahun 1991.
Dia merupakan menteri paling muda di kabinet Kohl saat itu.
Kanselir Helmut Kohl biasa menyebutnya sebagai "das Mädchen" atau Sang Gadis.
Helmut Kohl merupakan mentor Angela Merkel.
Tahun 1994 Angela Merkel menjabat Menteri Lingkungan Jerman.
Setelah pemerintahan Helmut Kohl kalah dalam pemilihan tahun 1998, Merkel menjabat Sekretaris Jenderal CDU.
Sejak itu karier politiknya terus menanjak.
Tahun 2000, Merkel diangkat menjadi ketua Partai CDU setelah Wolfgang Schäuble dipaksa turun karena terlibat skandal sumbangan.
Nama Merkel makin populer di kalangan masyarakat Jerman.
Dia sempat menjadi kandidat favorit penantang Kanselir Gerhard Schroeder dalam pemilu 2002. Namun, tidak populer di dalam partai sendiri khususnya dengan partai mitranya Uni Sosial Kristen atau CSU yang berbasis di Bavaria.
Itulah sebabnya Angela Merkel tersingkir dari pencalonan.
Pemimpin CSU Edmund Ruediger Stoiber yang maju menantang Schreder namun kalah tipis.
Setelah kekalahan Stoiber pada tahun 2002, Merkel menjadi pemimpin oposisi konservatif di Majelis Rendah parlemen Jerman.
Kekalahan Partai Demokratik Sosial (SPD) pimpinan Kanselir Gerhard Schroeder pada pemilu negara bagian bulan Mei 2005 di Nordrhein-Westfalen yang merupakan pendukung tradisional partai CDU membuat langkah Schroeder meminta pelaksanaan pemilu.
Saat pemilu 18 September 2005, CDU meraih 226 kursi parlemen dan 222 kursi diraih oleh SPD.
Kedua partai ini membangun koalisi besar.
Setelah memenangi voting di Bundestag 22 November 2005, Angela Merkel resmi menduduki jabatan sebagai Kanselir Jerman menggantikan Gerhard Schroeder.
Merkel juga sekaligus menjadi pemimpin koalisi besar mencakup CDU, CSU dan Partai Demokrat Sosial Jerman (SPD).
Dalam pemilu federal 2009, CDU meraih suara terbanyak dan Merkel dapat membentuk pemerintahan koalisi berkat bantuan Partai Demokrat Bebas (FDP).
Pada pemilu federal 2013, Merkel memperoleh 41,5 persen suara dan membentuk koalisi besar kedua bersama SPD setelah FDP kehilangan seluruh kursinya di Bundestag.
Pada tahun 2007, Merkel terpilih sebagai Presiden Dewan Eropa dan mengetuai Forum G8.
Ia memainkan peran utama dalam perundingan Perjanjian Lisbon dan Deklarasi Berlin.
Salah satu prioritas utamanya adalah memperkuat hubungan ekonomi transatlantik lewat penandatanganan perjanjian Dewan Ekonomi Transatlantik tanggal 30 April 2007.
Merkel berperan dalam penanganan krisis keuangan di level Eropa dan dunia.
Dalam krisis tersebut, ia mendapat julukan sebagai "sang pengambil keputusan".
Tidak mengherankan tatkala Jerman dilanda krisis karena pandemi Covid-19, Sang Gadis lagi-lagi mengambil keputusan yang tepat.
Sampai hari ini Angela Merkel masing dipandang sebagai pemimpin de facto Uni Eropa.
Ia terpilih sebagai tokoh paling berkuasa kedua di dunia menurut majalah Forbes tahun 2012, 2015 dan peringkat pertama tahun 2019, pencapaian tertinggi seorang perempuan.
Setelah meraih semua itu, Angela Merkel berusaha konsisten pada keputusannya dua tahun silam yaitu tidak lagi mencalonkan diri sebagai kanselir.
Mungkin sudah waktunya bagi “Sang Gadis” menjauhi hiruk-pikuk politik.
Dia mengenal tapal batas kapan harus berhenti. (dion db putra)
Sumber: Tribun Bali