Mama Belgi Menangis

MAUMERE, FS -- Air mata Mama Belgi tumpah di Panti Asuhan Stella Maris Nangahure-Maumere, Kamis (6/5/2010). 

Mama Belgi tak menyangka bakal menerima bantuan uang Rp 100 juta serta satu ton beras dari Bupati Sikka, Drs. Sosimus Mitang.

Maria Jeanne Colson E.A.J atau yang bagi masyarakat Kabupaten Sikka lebih akrab disapa Mama Belgi meneteskan air mata usai menerima bantuan tersebut. 

Ia tidak menyangka Pemerintah Kabupaten Sikka akan membantu panti asuhan dalam jumlah cukup besar.

Melihat Mama Belgi menangis, pekerja dan penguni panti pun ikut meneteskan air mata di hadapan Bupati Sikka. Demikian pula sejumlah pejabat tak tahan menahan air mata mereka melihat Mama Belgi menangis.

Perempuan asal Belgia yang sepanjang hidupnya mengabdi untuk masyarakat Flores ini berulangkali menyampaikan terima kasih kepada Bupati Sikka. Ia terharu sekaligus senang menerima bantuan tersebut.

Menurut Mama Belgi, baru kali ini Pemerintah Kabupaten Sikka memberikan perhatian kepada panti asuhan dalam jumlah yang cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan makan penghuni panti setiap bulan, Mama Belgi membutuhkan tiga ton beras. Panti Stella Maris menampung penguni sebanyak 300 orang.

"Saya terharu dan senang. Baru kali ini bantuan sebesar ini diberikan Pemkab Sikka kepada kami di Panti Asuhan Stella Maris. Ini sangat membantu kami untuk menghidupi anak panti yang kami tampung. Terima kasih pak bupati," kata Mama Belgi.

"Bantuan ini merupakan wujud kepedulian yang besar bagi kami. Kami berharap ke depan ada yang peduli terhadap kami," tambah Mama Belgi usai menerima bantuan.

Bupati Sikka, Drs. Sosimus Mitang, mengatakan bantuan ini merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap anak-anak panti asuhan. "Pemerintah harus berterima kasih kepada Mama Belgi yang telah melakukan karya kemanusiaan di Kabupaten Sikka selama puluhan tahun," kata Bupati Mitang.

Pemerintah daerah, diakui Bupati Sikka, belum membangun panti asuhan seperti yang telah dibuat Mama Belgi. Karena itu bantuan kepada panti asuhan itu sudah semestinya. (ris)


Berkuda dari Kampung ke Kampung

MAMA Belgi berada di Paroki Mater Boni, Watublapi awal tahun 1970-an. Di Watublapi, Mama Belgi membantu Pater Bolen, pastor paroki saat itu mengurus anak-anak yatim piatu. 

Pada masa itu di wilayah Paroki Watublapi angka kematian ibu melahirkan sangat tinggi karena sulitnya transportasi dan belum ada puskesmas. Satu-satunya andalan umat adalah dukun bersalin sehingga risiko kematian ibu sangat tinggi.

Mama Belgi terpanggil untuk mengasuh anak-anak yatim piatu. Bukan hanya anak yang ditinggal mati ibu. Anak-anak korban kekerasan, misalnya sang ibu dibunuh ayah juga diasuh Mama Belgi. 

Untuk mendapatkan anak yatim piatu, anak cacat, gizi buruk dan anak-anak dari keluarga tak mampu secara ekonomi, setiap pagi Mama Belgi menunggang kuda masuk keluar kampung. 

 Seekor kuda jantan berwarna coklat setia menenami Mama Belgi menapaki jalan lumpur dan batu, semak berduri dan lorong-lorong yang kurang bersahabat. 

 Mama Belgi selalu membawa gula-gula untuk dibagikan kepada anak-anak yang berjejal di pinggir jalan. Mereka umumnya sudah hafal bunyi hentakan kaki kuda yang ditunggangi Mama Belgi.

Dari Watublapi, Mama Belgi harus menempuh perjalanan yang melelahkan ke Kloangpopot, bahkan ke Halehebing yang merupakan daerah terisolir di zaman itu. 

Tak kenal lelah, Mama Belgi memacu kudanya agar bisa menemui anak-anak yang membutuhkan bantuan. Setiap kampung yang disinggahi, Mama Belgi menanyakan kepada kepala dusun atau tua adat soal keberadaan anak-anak yang membutuhkan bantuan atau butuh penanganan khusus.

Sekembali dari kampung-kampung di sore hari, Mama Belgi menggendong satu atau dua orang bayi ke pastoran. Di sana anak-anak itu ditampung di sebuah rumah yang kemudian bediri menjadi panti asuhan.

 Di sana Mama Belgi mengasuh anak-anak itu, ibarat seorang mama yang selalu memberikan belaian kasih sayang kepada anak-anaknya sendiri. Panti asuhan itu terus berkembang dan Mama Belgi memperluas pelayanan ke wilayah Lio, seiring dengan hadirnya kasus busung lapar di Wolofeo.

Mama Belgi dan Pater Bolen sungguh peduli terhadap anak- anak yatim piatu, anak-anak yang putus sekolah dibiayai sampai SLTA bahkan perguruan tinggi. Banyak orang telah menjadi manusia yang sukses. Terima kasih Mama Belgi. (gerardus manyella)


Dari Kongo ke Sikka

Nama lengkap: Marie Jeanne Colson E.A.J
Tempat/tgl lahir: Sint Naafs Vijve, 7 Maret 1935
Anak kelima dari tujuh bersaudara
Kebangsaan: Belgia
Nama ayah: Colson Frans (Alm)
Nama Ibu: Adrienne Libbrecht (Almh)

Pendidikan
1942: TK Sint Baafs Vivje
1948: SD Sint Baafs Vivje
1953: Normaalsschol (Peadagogie) Leuven
1961: Chirojeugd: Kursus Central Kaderinstitut Roeselare
1962: Chirojeugd:Kursus Central Kaderinstitut Roeselare
1967: Caritas: Kursus Pendidikan Asisten Perawat Roeselare
1968: Kursus: Problematiek der Technische Bijstand di Universitas Cato Kortrijk.
1968: Kursus Cooperation au development di Brussel
1979: Kursus pendidikan Kader gizi Universitas Atma Jaya

Pengabdian
September 1953-Oktober 1968: Guru SD di Bavikhove Belgia
Jan. 1968-September 1968: Asisten Perawat Sukarelawan di RS .O.L.Vrouw Kortrijk.
Oktober 1968-Agustus 1970: Conseill ere pedagogique di Diosis Indiofa Zaire (Kongo).
September 1970-Juni 1973: Animatrice de la Catechese di Sekteur di Banga Ibundula Diosees Indiofa Zaire sekaligus Directrice Du Centre de formation d'anematrices rurales di Bunga Mission Catholique Zaiere (Kongo).
1974: Tiba di Maumere.
1974-1975: Menangani masalah social di Watublapi
24 September 1975: Mendirikan Panti Asuhan Nativitas Watublapi.

Juni 1980: Mendirikan Panti Asuhan Resurexio, Lekebai.
Agustus 1980: Mendirikan Panti Asuhan Assumptio Wolofeo
Mei 1989: Mendirikan panti asuhan Maria Visitasi Nebe
Juli 1993: Mendirikan Panti Putri Remaja St. Theresia Nebe
Feb 1996: Mendirikan Panti Asuhan Maria Stella Maris Nangahure.
10 Juli 2000: Merayakan Pesta perak pengabdian di Kabupaten Sikka mendapat cicin emas kelas II dari Pemda NTT.

Tahun 2003: Mendirikan Panti Asuhan St.Damian Wairii
19 Oktober 2005: Mendirikan usaha produktif di Waiara
26 September 2005: Mendirikan TK Maria Stella Maris Nangahure.
Tahun 2006: Mendirikan bengkel kayu Bina Mandiri Waipare.
Tahun 2006: Mendirikan SD Napung Biri
1975-2005: Koordinator Panti Asuhan se-Kabupaten Sikka
2008: Mendirikan Rumah petugas usaha produktif Waiara
2008: Membangun Kantor Pusat Yayasan Nativitas di Maumere.

Harian FloresStar, 7 Mei 2010 halaman 1

The Daddies

 

Ahsan/Hendra (foto: Kompas.com)

Dunia bulu tangkis tak akan pernah sama lagi. Ahsan/Hendra akhirnya gantung raket. Tuan dan puan pemuja tepok bulu pastilah kehilangan. Sangat!

Di layar kaca mata Mohammad Ahsan (37) berkaca-kaca ketika bersama Hendra Setiawan mengelilingi Istora Senayan untuk terakhir kali sebagai pemain. 

Momen mengharukan itu tercipta  dalam acara perpisahan bertitel Tribute to the Daddies, Minggu 26 Januari 2025.

Hendra Setiawan (40), seperti biasa, tampil lebih tenang. Tapi Koh Hendra pun sulit  menahan hati yang mengharubiru.

Usai sudah pemberian diri Ahsan/Hendra sehabis-habisnya untuk kejayaan bulu tangkis Indonesia sejak usia belia.

Selama 12 tahun bersama sebagai pasangan ganda putra, sejak 2012, Ahsan/Hendra sudah mengoleksi beragam gelar juara bergengsi.  

Hendra/Ahsan mengoleksi tiga gelar juara dunia yaitu tahun 2013, 2015, dan 2019. Dua gelar All England (2014 dan 2019), tiga trofi juara Final BWF. Mereka juga  bagian dari tim Indonesia saat menjuarai Piala Thomas 2020.

Pada ajang multicabang, pencapaian tertinggi Ahsan/Hendra meraih medali emas Asian Games Incheon 2014.

Satu-satunya gelar bergengsi yang belum mereka raih sepanjang karier adalah medali emas Olimpic Games atau juara Olimpiade.

Kendati bersama Ahsan belum menjadi juara Olimpiade, Hendra Setiawan pernah meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido. 

Hendra Setiawan merupakan satu di antara sedikit pebulu tangkis Indonesia yang bisa meraih gelar  tiga kejuaraan bergengsi dunia, yakni juara dunia, juara Olimpiade, dan juara All England.

Turnamen bulu tangkis Daihatsu Indonesia Masters 2025 menjadi kejuaraan dunia terakhir bagi Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Keduanya resmi pensiun sebagai pemain profesional. 

Ahsan/Hendra pensiun pada usia tidak muda lagi untuk level pemain profesional. Ahsan berumur 37 tahun, dan Hendra kepala empat alias 40 tahun.

Tidak banyak pasangan ganda putra dunia yang bertahan sampai setua itu dan tetap berprestasi.

Ganda putra bulu tangkis dari negara hebat seperti China, Korea Selatan dan Jepang, umumnya pensiun rata-rata usia 32-34 tahun. Bahkan gantung raket dalam usia lebih muda lagi.

Ahsan/Hendra bertahan lama di panggung kompetitif berkat disiplin diri yang luar biasa. Mereka piawai menjaga kebugaran fisik. Pun konsisten merajut porsi latihan teratur dan terukur. 

Mereka menjadi idola pasangan ganda putra usia muda. Kematangan dan kedewasaan Ahsan/Hendra baik di dalam maupun di luar lapangan bulu tangkis mengagumkan.

Selama belasan tahun mereka kompak luar biasa. Mereka berjaya berkat kecerdikan Hendra Setiawan mengatur pola permainan di depan net dan gebukan keras Ahsan di belakang. Keduanya selalu  bertukar peran dengan apik.

Mengutip warta Kompas, saat menjuarai All England 2019, Ahsan sukses menutup gerakan Hendra yang terbatas karena cedera betis kanan sejak semifinal. Hendra bahkan berjalan pincang. 

Selain harus melakukan jump smash beruntun, Ahsan  menutup lapangan ketika Hendra kesulitan bergerak untuk menjangkau kok.

Gelar All England tahun 2019 didapat ketika Hendra berusia 34 tahun dan Ahsan 31, usia yang tak lagi muda bagi atlet bulu tangkis. 

Saat menjuarai All England 2014, mereka memecah kebuntuan ganda putra Indonesia yang melahirkan juara pada turnamen bulu tangkis paling prestisius itu. 

Sejak Christian Hadinata/Ade Chandra juara pada 1972, para juara dari generasi berikutnya lahir, seperti Rudy Heryanto/Hariamanto Kartono, Gunawan/Eddy Hartono, dan Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky. Namun, momen itu berhenti cukup lama setelah Candra Wijaya/Sigit Budiarto juara tahun 2003.

Hendra/Ahsan menjuarai dua ajang besar lain pada 2019, yaitu Kejuaraan Dunia dan Final BWF World Tour. 

Tiga gelar dari 11 final menjadikan 2019 sebagai periode terbaik mereka, bahkan lebih baik dibandingkan tahun 2013.

Pensiunnya Ahsan/Hendra meninggalkan kesan mendalam bagi para pemain dan pelatih bulu tangkis dari berbagai negara. Mereka berdua telah menjadi legenda hidup yang akan terus dikenang.

Komentator bulu tangkis ternama, Gillian Clark atau lebih dikenal dengan sapaan Oma Gill sangat tepat melukiskan sosok Ahsan/Hendra.

"Sangat sulit melukiskan dengan kata-kata kualitas yang dipertontonkan The Daddies baik teknis maupun taktis," tutur Oma Gill lewat video yang ditayangkan langsung kepada publik Istora Jakarta, kemarin. 

"Mereka brilian sebagai pasangan tetapi mereka juga sangat menyenangkan untuk ditonton. Terima kasih karena telah menunjukkan kepada dunia, seni dan keindahan cabang ganda putra. Selamat pensiun," kata Oma Gill.

Terima kasih The Daddies! Sampai jumpa di lapangan bulu tangkis mungkin dalam peran yang berbeda. (dion db putra)

Sumber: Pos Kupang

Kegalauan Paman Joe

 



Amerika Serikat beberapa saat lagi kembali dipimpin seorang presiden yang tergolong kaya raya. Dialah Donald John Trump atau Donald Trump (78). 

Setelah menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45 dari 2017 hingga 2021, Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. Dia unggul jauh atas pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris pada Pemilu 5 November 2024.

 Sarjana ekonomi lulusan Universitas Pennsylvania itu akan berada di Gedung Putih mulai 20 Januari 2025 hingga 20 Januari 2029.

Donald Trump adalah presiden terkaya dalam sejarah Amerika Serikat. Bisa dimengerti mengingat latar belakangnya sebagai konglomerat yang memiliki real estat mulai dari lapangan golf hingga hotel berbintang. 

Bloomberg memperkirakan pada akhir tahun 2024, kekayaan bersih Donald Trump paling sedikit di angka 6,49 miliar dolar AS atau setara Rp 102 triliun. 

Donald Trump memang punya pesona khusus. Dalam Pilpres AS 2024,  calon dari Partai Republik tersebut mendapat dukungan dari orang-orang superkaya di Amerika Serikat.

Seorang di antaranya bahkan hampir pasti menjadi masuk kabinet Presiden Donald Trump masa bakti 2025-2029. Sang miliarder tersebut adalah CEO Tesla, Elon Musk.

Elon Musk pada Desember 2024 membukukan harga kekayaan kurang lebih 400 miliar dolar AS atau setara Rp 6.400 triliun. Demikian menurut daftar Forbes Real-Time Billionaires.

Tuan dan puan bisa bayangkan punya harta Rp 6.400 triliun. Berbekal duit segemuk itu, dia dapat berbuat apa saja.

Saat membantu Donald Trump untuk meraih kemenangan di Pemilu 5 November 2024, sejumlah laporan menyebut Elon Musk menggelontorkan dana lebih dari 100 juta dollar AS atau kira-kira Rp 1,6 triliun.

Tokoh superkaya Amerika Serikat lainnya  seperti Mark Zuckerberg dari Meta dan Jeff Bezos dari Amazon juga menyumbang untuk komite pelantikan Donald Trump sebagai presiden pada 20 Januari 2025.

Manusia superkaya AS tersebut secara khusus berkunjung ke klub pribadi Donald Trump di Florida untuk bertemu sang presiden terpilih. 

Merapatnya kaum kaya raya ke kubu Donald Trump membuat Presiden Amerika Serikat, Joe Biden galau.

Dalam pidato perpisahan dari Ruang Oval Gedung Putih, Rabu 15 Januari 2025 waktu setempat, Joe Biden terang-terangan merasa cemas akan hadirnya oligarki dalam pemerintahan Trump. 

“Sebuah oligarki sedang terbentuk di Amerika, dengan kekayaan, kekuasaan, dan pengaruh yang luar biasa, yang benar-benar mengancam demokrasi kita, hak-hak dasar dan kebebasan kita, serta kesempatan yang adil bagi semua orang untuk maju,” kata Presiden Joe Biden dalam pidatonya.

Menurut Joe Biden yang mengakhiri masa jabatannya pada 20 Januari 2025,  konsentrasi kekuasaan  di tangan segelintir orang superkaya sangat berbahaya bagi demokrasi.

Pemerintahan yang dijalankan beberapa orang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu bakal merugikan rakyat.

Untuk memperkuat kegalauannya, Si Paman Joe (baca: Joe Biden)  mengutip  peringatan Presiden AS,  Dwight Eisenhower dalam pidato perpisahannya tahun 1961. Ketika itu Presiden Eisenhower memperkenalkan istilah military-industrial complex. 

Istilah itu menggambarkan hubungan erat antara kalangan militer,  industri persenjataan, dan pemerintah Amerika Serikat. 

Eisenhower memperingatkan, jika hubungan itu tidak diawasi, maka akan terjadi konsentrasi kekuasaan yang berbahaya. 

Hal ini berpotensi mendorong peningkatan pengeluaran militer yang berlebihan dan kebijakan yang dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi dan politik, bukan oleh kepentingan rakyat Amerika Serikat. 

"Saya memiliki kekhawatiran serupa terhadap kemungkinan munculnya tech-industrial complex yang dapat menjadi ancaman serius bagi negara kita," kata Joe Biden, presiden AS dari Partai Demokrat yang mengalahkan Trump di Pilpres 2020. 

Rasanya bukan hanya Paman Joe Biden yang galau. Sebagian rakyat Amerika tentu cemas melihat sejumlah orang superkaya di dunia dan raksasa industri teknologi berbondong-bondong mendukung Donald Trump dalam beberapa bulan terakhir. 

Elon Musk (53) akan mengisi jabatan sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah AS. Lembaga ini baru dibentuk Trump. Dipangku Elon Musk sebagai penghargaan atas dukungan kuatnya selama kampanye Donald Trump.  

Elon Musk bukan tidak mungkin akan menjadi calon Presiden Amerika Serikat berikutnya. Jalan politik telah dia masuki.

Oligarki bukan hanya masalah Amerika Serikat. Kita di negeri ini pun jangan sampai terjerat praktik oligarki. Nasib kita diatur hanya oleh beberapa orang kaya raya dan berkuasa. Mereka kongkalikong dan mengatur sesuka hatinya. (*)

Sumber: Pos Kupang

Hanya Seumur Jagung


 Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sejumlah KPU kabupaten dan kota di NTT telah menetapkan pasangan calon kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 pada 9 Januari 2025. 

Pengecualian bagi daerah yang masih bersengketa di Mahkamah Konstitusi.

Setelah pleno penetapan itu, KPU mengirimkan berkas penetapan pasangan calon kepala daerah terpilih kepada DPRD setempat untuk proses lebih lanjut hingga pelantikan yang merupakan kewenangan pemerintah pusat. 

Menurut rencana pelantikan kepala daerah terpilih pada bulan Februari atau Maret 2025. 

Menarik perhatian kita menyimak pernyataan sejumlah pasangan calon kepala daerah setelah resmi ditetapkan KPU. Sebut misalnya pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih,  Melki Laka Lena dan Johni Asadoma. 

Melki-Johni membuka ruang bagi siapapun menyampaikan kritik selama keduanya menahkodai provinsi ini lima tahun ke depan. 

"Bukan cuma dukungan dalam bentuk hal positif. Kami membutuhkan kritik saran dari semua pihak tanpa kecuali. Terutama teman-teman pers dan pemikir NTT yang saya tahu, terkadang mencintai pemimpin daerah dengan mengkritik. Kami membuka diri untuk dikritik dan diberi masukan. Apa saja," kata Melki Laka Lena. 

Melki Laka Lena dan Johni Asadoma mengucapkan terima kasih kepada pasangan Ansy Lema-Jane Natalia Suryanto dan Simon Petrus Kamlasi-Andre Garu. Kedua  paslon itu telah memberikan kompetisi demokrasi yang baik pada Pilkada 2024. 

"Kami berkomitmen merangkul semua pihak tanpa terkecuali, kita akan mendengarkan pikiran-pikirannya. Juga mengajak bersama membangun NTT sesuai kemampuan masing-masing," kata Melki. 

Melki pun mendorong para aktivis mahasiswa termasuk dari kelompok Cipayung untuk bersikap kritis terhadap kepemimpinan Melki-Johni masa bakti 2025-2030. 

Kata-kata sejuk juga datang dari Christian Widodo-Serena Francis, pasangan wali kota dan wakil wali kota Kupang terpilih. 

Chris dan Serena mengatakan, sukses mereka di Pilkada 2024 merupakan kemenangan seluruh rakyat Kota Kupang. Keduanya mengajak semua pihak menyudahi perbedaan akibat pilihan politik selama proses demokrasi Pilkada 2024. 

Akhiri pengkotak-kotakkan. Chris dan Serena bertekad menjadi pemimpin bagi seluruh rakyat Kota Kupang tanpa kecuali. Mereka akan bekerja sebaik mungkin. Lembut dalam cara tapi tegas dan fokus pada tujuan demi kebaikan seluruh rakyat Kota Kasih.

Kita respek pada isi hati duet pemimpin baru NTT tersebut di atas. Pun sikap bijak pasangan wali kota dan wakil wali kota Kupang terpilih. Sudah sepatutnya pemimpin terpilih berlaku demikian. Kontestasi Pilkada sudah usai. 

Saatnya merajut kembali persaudaraan dan kebersamaan untuk membangun daerah tercinta.

Keutamaan pemimpin adalah keteladanan. Nah, duet pemimpin terpilih di NTT hasil Pilkada 2024  perlu memberi contoh yaitu merawat kebersamaan sejak awal hingga akhir periode kepemimpinan. Tak elok bila bulan madu kalian sebagai pasangan calon hanya seumur jagung. 

Tak menawan hati bila kepala daerah dan wakil kepala daerah berjalan sendiri-sendiri. Kompaklah selama lima tahun. (*)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes