Ramai-ramai Tanam Kelor

Kelor
AJAKAN Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor B Laiskodat agar masyarakat menanam kelor atau merunggai (moringa oleifera) mulai terlihat aksinya di lapangan.

Masyarakat baik perorangan maupun kelompok mulai melaksanakan ajakan gubernur. Mereka menanam tumbuhan dengan ketinggian batang 7-11 meter, daun berbentuk bulat telur ukuran kecil-kecil bersusun majemuk yang manfaatnya sangat besar bagi manusia tersebut.

Beberapa contoh bisa disebut. Kepala Desa Oematnunu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang,  Yulianus Laitoto  menyiapkan lahan sekitar satu hektar untuk menanam kelor. Yulianus  tegas mengatakan langkah tersebut untuk mendukung ajakan Gubernur NTT.

"Saya siap lahan satu hektar untuk tanam kelor. Jika pemerintah siapkan bibit, maka saya siapkan lahan," katanya, Sabtu (13/10/2018).

Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT, Ir. Yohanes Tay Ruba, MM pun bergerak cepat. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan bibit kelor yang ditanam dalam wadah polybag sebanyak 30.000 anakan. Yohanes menjelaskan,  untuk budidaya kelor, pihaknya memilih dua pola yakni pola inti dan plasma.

Aksi tanam kelor ternyata tidak cuma dilakukan instansi teknis terkait tetapi juga dinas lain di  lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov)  NTT.

Satu di antaranya Dinas Pariwisata Provinsi NTT yang menanam 1.000 anakan kelor di halaman gedung kantor tersebut. Mereka mengubah halaman belakang kantor itu  menjadi kebun kelor. Lahan yang semua kosong kini ada tanaman hijau kaya nutrisi.

Lembaga perguruan tinggi pun tidak tinggal diam. Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang menyambut baik rencana Pemprov NTT membangun kerja pengembangan kelor. Direktur Politani Kupang, Ir. Thomas Lapenangga, MSi menjelaskan,  pihaknya tengah melakukan konsolidasi internal dengan para dosen dan pimpinan jurusan untuk merajut kerja sama tersebut.

Kita mengapresiasi kegairahan semacam ini. Menanam kelor di halaman kantor yang kosong kiranya bisa menjadi inspirasi bagi instansi lainnya serta masyarakat agar dapat  memanfaatkan setiap jengkal tanah untuk kelor. Tanaman lokal tersebut tidak rewel. Tidak butuh perawatan rumit dan berbiaya tinggi. Kondisi iklim Nusa Tenggara Timur umumnya cocok untuk kelor.

Semangat ramai-ramai menanam kelor hendaknya perlu dijaga dan dipertahankan. Tugas pemerintah untuk mengatur sedemikian rupa agar gerakan ini tidak sekadar menanam tetapi sampai proses akhir kelor yang banyak khasiatnya itu benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Flobamora.

Sejauh ini kita belum mendapat jawaban serta gambaran  yang memadai kira-kira apa yang akan dilakukan pemerintah  daerah  ketika gerakan menanam kelor berhasil.

Produksi kelor yang berlimpah nantinya jangan sampai justru tidak memberi nilai tambah apapun secara ekonomis bagi masyarakat yang sudah berjerih lelah menaman. Artinya tidak sebatas mengajak tanam lalu habis perkara. Setelah tanam lalu apa? *

Sumber: Pos Kupang, 17 Oktober 2018 halaman 4

Kembalikan Kejayaan Kabupaten Sikka

HARI yang akan menjadi pusat perhatian rakyat Kabupaten Sikka sudah tiba.  Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si atau akrab dengan sapaan Roby Idong dan Romanus Woga, BA menjadi Bupati dan Wakil Bupati akan dilantik Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT),  Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H, M.Si, di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Jalan El Tari Kupang, Kamis (20/9/2018) ini.

Keduanya akan menahkodai Kabupaten Sikka periode 2018-2023. Roby Idong dan Romanus Woga meraih suara terbanyak dalam Pilkada Sikka 27 Juni 2018.

Pasangan yang maju dari jalur independen ini meraih dukungan  63.039 suara disusul pasangan calon Alexander Longginus-Fransiskus Stefanus Say 49.690 suara dan pasangan  Yoseph Ansar Rera-Rafael Raga 44.467 suara. Roby-Romanus menjadi  pasangan kepala daerah pertama hasil Pilkada 2018 di NTT yang dilantik Gubernur Viktor Laiskodat. Sementara sembilan daerah lainnya akan menyusul.

Setiap kali momen pelantikan pasangan kepala daerah kita selalu mengingatkan kembali mengenai tugas, tanggung jawab dan wewenang mereka.

 Kepala daerah antara lain bertugas memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat. 

Kepala daerah pun memiliki sejumlah kewenangan semisal mengajukan rancangan Perda, menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD, mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh daerah dan atau masyarakat serta melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Singkat kata di tangan kepala daerah dan wakil kepala daerah masyarakat berharap  akan hadirnya kesejahteraan.

Bagaimana Kabupaten Sikka?  Selama lima tahun ke depan seluruh rakyat  Sikka menyandarkan harapan mereka pada Bupati Roby Idong dan Wakil Bupati Romanus Woga. Pasangan orang muda dan tokoh berpengalaman ini diyakini mampu membuat terobosan sehingga Kabupaten Sikka lebih cepat maju dibandingkan daerah lainnya. Rakyat Sikka lebih sejahtera lahir dan batin.

Jujur mesti dikatakan bahwa Sikka memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa. Namun, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara baik sehingga Sikka pun menjadi kabupaten yang biasa-biasa saja. Hampir tidak ada yang menojol dari wilayah itu.

 Bahkan kalah pamornya dibandingkan nam Sikka di masa lalu yang menjadi pioner dalam berbagai bidang pembangunan. Untuk basmi rabies pun Sikka seolah tak berdaya sampai sekarang.  Letak geografisnya yang stategis di jantung Pulau Flores pun tidak dioptimalkan.

Pelabuhan Lorens Say dan Bandara Frans Seda, misalnya,  cenderung sepi belakangan ini. Geliat ekonomi berjalan biasa-biasa saja. Sikka pernah berjaya dan semoga pemimpin yang baru ini bisa mengembalikan kejayaan itu. Selamat bekerja bupati dan wakil bupati Sikka. *

Sumber: Pos Kupang 20 September 2018 hal 4

Energi Positif Asian Games 2018

PRESIDEN Dewan Olimpiade Asia (OCA) Ahmad Al-Fahad Al-Sabah ketika menutup Asian Games 2018 Jakarta-Palembang di Stadion Utama Gelora Bung Karno,  Minggu (2/9/2018) malam beberapa kali mengucapkan kata yang sangat menyentuh. "Indonesia, kalian hebat! Indonesia, kami cinta kalian.''

Ucapan  Presiden OCA tersebut disambut aplaus meriah ratusan ribu orang yang memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Jutaan penonton televisi Indonesia  yang menyaksikan siaran langsung penutupan Asian Games   ikut merasa bangga dengan sanjungan Presiden OCA.

Indonesia sukses menjadi tuan rumah pesta olahraga bangsa-bangsa Asia yang bergulir sejak  18 Agustus 2018. China yang kali ini kembali menjadi juara umum akan menjadi  tuan rumah Asian Games empat tahun mendatang, tepatnya di Hangzhou, Provinsi Zhejiang.

Pujian Presiden OCA kiranya tidak berlebihan. Masyarakat internasional mengakui kita sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Sangat minim komplain atau keluhan dari para tamu yang datang dari 45 negara.  Banyak pemimpin dunia memuji  termasuk  Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach.

 Bach bahkan mengatakan, dengan menutup sejumlah kekurangan saat Asian Games 2018,  Indonesia layak menawarkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade musim panas 2032. Bach salut atas antusiasme masyarakat Indonesia terhadap olahraga. Kesan positif ini menjadi modal lebih bila Indonesia serius  mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade.

Prestasi atlet  Indonesia juga luar biasa di Asian Games 2018. Mereka memenuhi target  10  besar bahkan meraih posisi empat besar berkat perolehan  98 medali yang terdiri dari 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu. Perolehan medali emas hampir dua kali lipat dari target. Berada di urutan keempat setelah China, Jepang dan Korea Selatan merupakan prestasi terbaik anak-anak Indonesia sepanjang sejarah keikutsertaannya di ajang Asian Games.

Asian Games 2018 telah melahirkan energi positif bagi bangsa Indonesia dan Asia. Kita membuktikan kepada seluruh bangsa Asia dan juga dunia bahwa  kita mampu menjadi tuan rumah yang ramah, santun dan memberikan pelayanan terbaik bagi para atlet dan ofisial peserta Asian Games 2018.

Seluruh komponen bangsa telah memberikan kontribusi positif. Mereka bahu- membahu bersama  panitia dan segenap jajaran  pemerintah menyukseskan pesta olahraga empat tahunan ini baik di Jakarta maupun Palembang. Momentum ini perlu kita jaga agar terus mewarnai kehidupan kita sebagai sesama anak Indonesia.

Dari sisi prestasi,  pencapaian Asian Games tahun 2018 tidak mudah dipertahankan. Empat tahun lagi iklim kompetisinya berbeda. Hal ini merupakan pekerjaan rumah bagi pengurus, pembina dan pelatih cabang olahraga. Dan, tentu bagi atlet sendiri. Tidak boleh berpuas diri. Tetaplah menjadi atlet yang disiplin dan tekun berlatih.*

Sumber: Pos Kupang 4 September 2018 hal 4
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes