HARI yang akan menjadi pusat perhatian rakyat Kabupaten Sikka sudah tiba. Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si atau akrab dengan sapaan Roby Idong dan Romanus Woga, BA menjadi Bupati dan Wakil Bupati akan dilantik Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, S.H, M.Si, di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Jalan El Tari Kupang, Kamis (20/9/2018) ini.
Keduanya akan menahkodai Kabupaten Sikka periode 2018-2023. Roby Idong dan Romanus Woga meraih suara terbanyak dalam Pilkada Sikka 27 Juni 2018.
Pasangan yang maju dari jalur independen ini meraih dukungan 63.039 suara disusul pasangan calon Alexander Longginus-Fransiskus Stefanus Say 49.690 suara dan pasangan Yoseph Ansar Rera-Rafael Raga 44.467 suara. Roby-Romanus menjadi pasangan kepala daerah pertama hasil Pilkada 2018 di NTT yang dilantik Gubernur Viktor Laiskodat. Sementara sembilan daerah lainnya akan menyusul.
Setiap kali momen pelantikan pasangan kepala daerah kita selalu mengingatkan kembali mengenai tugas, tanggung jawab dan wewenang mereka.
Kepala daerah antara lain bertugas memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat.
Kepala daerah pun memiliki sejumlah kewenangan semisal mengajukan rancangan Perda, menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD, mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh daerah dan atau masyarakat serta melaksanakan wewenang lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Singkat kata di tangan kepala daerah dan wakil kepala daerah masyarakat berharap akan hadirnya kesejahteraan.
Bagaimana Kabupaten Sikka? Selama lima tahun ke depan seluruh rakyat Sikka menyandarkan harapan mereka pada Bupati Roby Idong dan Wakil Bupati Romanus Woga. Pasangan orang muda dan tokoh berpengalaman ini diyakini mampu membuat terobosan sehingga Kabupaten Sikka lebih cepat maju dibandingkan daerah lainnya. Rakyat Sikka lebih sejahtera lahir dan batin.
Jujur mesti dikatakan bahwa Sikka memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa. Namun, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara baik sehingga Sikka pun menjadi kabupaten yang biasa-biasa saja. Hampir tidak ada yang menojol dari wilayah itu.
Bahkan kalah pamornya dibandingkan nam Sikka di masa lalu yang menjadi pioner dalam berbagai bidang pembangunan. Untuk basmi rabies pun Sikka seolah tak berdaya sampai sekarang. Letak geografisnya yang stategis di jantung Pulau Flores pun tidak dioptimalkan.
Pelabuhan Lorens Say dan Bandara Frans Seda, misalnya, cenderung sepi belakangan ini. Geliat ekonomi berjalan biasa-biasa saja. Sikka pernah berjaya dan semoga pemimpin yang baru ini bisa mengembalikan kejayaan itu. Selamat bekerja bupati dan wakil bupati Sikka. *
Sumber: Pos Kupang 20 September 2018 hal 4