Ben Mboi |
Djelamu mengatakan, Pemerintah Provinsi NTT sudah bersurat kepada keluarga agar almarhum Brigjen TNI (Purn) Aloysius Benediktus Mboi dimakamkan di TMP Dharma Loka Kupang.
Namun, katanya, karena pertimbangan keluarga dan almarhum adalah salah satu pemegang bintang sakti dari Korps TNI sehingga harus dimakamkan di Jakarta. Karena tidak semua jenderal mendapatkan Bintang Sakti.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi NTT bersama DPRD NTT telah berkomunikasi agar jenazah almarhum Ben Mboi dimakamkan di NTT. "Saya sudah surati Ibu Nafsiah Mboi, meminta kalau bisa jenazah Pak Ben Mboi dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Dharma Loka di Kupang. Biarlah masyarakat yang sangat dekat dengan Pak Ben Mboi, bisa melihat langsung jenazah almarhum. Tapi kita melihat pertimbangan dari keluarga juga," kata Frans.
Ditanya kesannya terhadap Ben Mboi, Gubernur Frans mengatakan, sosok almarhum sangat visioner dan selalu dekat dengan rakyat NTT. Program yang dicanangkannya sangat menyentuh masyarakat dan almarhum memiliki kedekatan yang luar biasa dengan warga di kampung-kampung.
"Programnya seperti Operasi Nusa Makmur (ONM), Operasi Nusa Hijau (ONH), Operasi Nusa Sehat (ONS) sangat menyentuh dengan realitas kebutuhan masyarakat. Semua orang sangat mengenal programnya. Saya sendiri melanjutkan program membangun desa yang saya kemas menjadi program Desa Anggur Merah. Kita kehilangan pemimpin seperti Pak Ben Mboi," kata Gubernur Frans.
Hal senada disampaikan Anwar Pua Geno. Atas DPRD NTT, ia menyatakan turut berduka atas wafatnya Pak Ben Mboi. Ia menilai Ben Mboi adalah tokoh NTT dan tokoh nasional karena jasanya dalam perjuangan pembebasan Irian Barat dalm operasi Trikora.
Heningkan Cipta
Sebagai bentuk penghormatan terhadap almarhum Ben Mboi, kata Anwar, ia menyampaikan kepada gubernur agar jenazah almarhum dimakamkan di NTT.
"Tadi awal rapat paripurna DPRD NTT, saya memimpin acara mengheningkan cipta untuk mengenang dan sekaligus mendoakan keselamatan arwahnya semoga diterima di sisi Tuhan. Bersama gubernur, anggota dewan dan pimpinan SKPD, kami melakukan upacara mengheningkan cipta selama beberapa menit, sebagai bentuk penghormatan terhadap Pak Ben Mboi," ujarnya.
DPRD NTT meminta kepada Gubernur untuk menyurati keluarga melalui Ibu Nafsiah Mboi, kalau boleh keluarga mengikhlaskan jenazah almarhum dimakamkan di TMP Dharma Loka Kupang atau di pemakaman umum lainnya sesuai keinginan keluarga di Kupang.
Di Kupang bisa bersama almarhum Pak WJ Lalamentik, Pak El Tari, Pak Piet Tallo dan Pak Hendrikus Fernandez. "Itu permintaan saya kepada Pak Gubernur. Tinggal kita tunggu respons dari keluarga almarhum di Jakarta. Memang kita dapat SMS bahwa pemakaman di TMP Kalibata, Kamis (25/6/2015) karena beliau mendapat Bintang Sakti. Kami tetap berjuang agar almarhum dimakamkan di tanah kelahirannya di NTT," kata Anwar.
Pantauan Pos Kupang di ruang rapat paripurna DPRD NTT, setelah Wakil Ketua DPRD NTT, Nelson Matara membuka rapat paripurna, ada jedah tiga menit memberikan waktu kepada Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno untuk memimpin upacara mengheningkana cipta mengenang almarhum Ben Mboi, yang meninggal di Jakarta, Selasa (23/6/2015) dini hari. (yon)
Sumber: Pos Kupang 24 Juni 2015 halaman 1