LEWOLEBA, PK -- Dicoretnya Ahmad Bumi, S.H, terkait dengan surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) menjadi daftar calon sementara (DCS) calon anggota legislatif membawa masalah baru. Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lembata, Drs.Yusuf Dolu, nyaris dianiaya dan diancam bunuh oleh caleg Partai Perjuangan Indonesia Baru (PPIB), Fransiskus Budi Langodai, Selasa (7/10/2008).
Informasi yang dihimpun Pos Kupang, Selasa (7/10/2008) pagi, di Sekretariat KPUD ini menyebutkan, ancaman itu dilontarkan langsung oleh Budi mendatangi Sekretariat KPUD bersama rekannya Apolonaris M.Sumarlin, S.E, sesama caleg PPIB. Semula, keduanya hendak mencari anggota KPUD Wilhelmus Panda, namun Wilhelmus saat itu belum datang ke kantor.
"Mus (Wilhelmus, Red) Panda di mana? Saya akan usir dua orang itu keluar dari Lembata," tandas Budi beberapa kali. Karena tidak bertemu Wilhelmus, Budi menuju ruang kerja KPUD. Kebetulan saat itu hanya ada Yusuf Dolu yang telah hadir sejak pagi. Sambil menunjuk wajah Yusuf Dolu, Budi mengecamnya. "Percuma kau (Yusuf) orang Kedang jadi Ketua KPUD tidak bisa amankan Ahmad Bumi," katanya.
Tak cukup puas, Budi berusaha mengangkat dan mendorong meja kerja yang sedang ditempati Yusuf Dolu. Namun meja tersebut cukup berat, ia tak bisa mengangkat dan mendorong Yusuf dengan meja ke dinding tembok.
Sopir mobil dinas KPUD, Yustinus Moi, mendengar keributan menuju ke ruang kerja Ketua KPUD. Yustinus memegang kerah baju Budi dan mendorongnya keluar.
"Saya dengar suara ribut dan langsung menuju ke ruang kerja KPUD.Ternyata dia (Budi) sementara dorong pak ketua dengan meja ke dinding, tetapi mejanya pak ketua cukup berat, dia kesulitan. Saya pegang kerah baju dan menariknya. Dia langsung keluar ruangan dan pergi bersama temannya," kata Yustinus mendampingi Ketua KPUD dan Sekretaris KPUD, Donatus Lazar melaporkan kejadian ini ke Polres Lembata.
Yusuf Dolu mengatakan, yang dipersoalkan Budi, kenapa KPUD mencoret nama Ahmad Bumi dari daftar calon legislatif daerah pemilihan tiga wilayah Kedang, Kecamatan Omesuri dan Buyasuri yang diusulkan PPIB. Menurut mereka, semestinya Ahmad Bumi diakomodir meski SKCK dikeluarkan Polres Lembata bermasalah.
"Saya asal Kedang, Ketua KPUD bisa meloloskan dia. Padahal administrasi pencalonannya tidak lengkap, ada catatan dari kepolisian. Jangan tanya kepada KPUD, kalau di dalam SKCK ada catatan lain. Tanyalah kepada diri sendiri dan kepolisian, kenapa SKCK saya isinya seperti ini," kata Yusuf.
Kepala Polres Lembata, AKBP Geradus Bata Besu. S.H, dikonformasi melalui Kasat Intelkam, Iptu Jamaludin, mengatakan semestinya Ahmad Bumi menyalahkan undang-undang (UU) tentang syarat pencalonan anggota legislatif, bukan menyalahkan KPUD. Kepolisian hanya menjalankan instruksi UU.
Ia menambahkan, justru kepolisian akan disalahkan jika tidak memberikan catatan pada SKCK calon yang memiliki masalah pidana. Polisi dituding melindungi kepentingan oknum calon bermasalah.
Kasat Reskrim AKP I Gede Putra Yasse, S.H, menegaskan kepolisian segera menanggapi pengaduan KPUD Lembata. "Pelakunya akan kita minta keterangan. Yang bersalah kita proses," tandas Gede. (ius)
Pos Kupang edisi Rabu, 8 Oktober 2008 halaman 7
Informasi yang dihimpun Pos Kupang, Selasa (7/10/2008) pagi, di Sekretariat KPUD ini menyebutkan, ancaman itu dilontarkan langsung oleh Budi mendatangi Sekretariat KPUD bersama rekannya Apolonaris M.Sumarlin, S.E, sesama caleg PPIB. Semula, keduanya hendak mencari anggota KPUD Wilhelmus Panda, namun Wilhelmus saat itu belum datang ke kantor.
"Mus (Wilhelmus, Red) Panda di mana? Saya akan usir dua orang itu keluar dari Lembata," tandas Budi beberapa kali. Karena tidak bertemu Wilhelmus, Budi menuju ruang kerja KPUD. Kebetulan saat itu hanya ada Yusuf Dolu yang telah hadir sejak pagi. Sambil menunjuk wajah Yusuf Dolu, Budi mengecamnya. "Percuma kau (Yusuf) orang Kedang jadi Ketua KPUD tidak bisa amankan Ahmad Bumi," katanya.
Tak cukup puas, Budi berusaha mengangkat dan mendorong meja kerja yang sedang ditempati Yusuf Dolu. Namun meja tersebut cukup berat, ia tak bisa mengangkat dan mendorong Yusuf dengan meja ke dinding tembok.
Sopir mobil dinas KPUD, Yustinus Moi, mendengar keributan menuju ke ruang kerja Ketua KPUD. Yustinus memegang kerah baju Budi dan mendorongnya keluar.
"Saya dengar suara ribut dan langsung menuju ke ruang kerja KPUD.Ternyata dia (Budi) sementara dorong pak ketua dengan meja ke dinding, tetapi mejanya pak ketua cukup berat, dia kesulitan. Saya pegang kerah baju dan menariknya. Dia langsung keluar ruangan dan pergi bersama temannya," kata Yustinus mendampingi Ketua KPUD dan Sekretaris KPUD, Donatus Lazar melaporkan kejadian ini ke Polres Lembata.
Yusuf Dolu mengatakan, yang dipersoalkan Budi, kenapa KPUD mencoret nama Ahmad Bumi dari daftar calon legislatif daerah pemilihan tiga wilayah Kedang, Kecamatan Omesuri dan Buyasuri yang diusulkan PPIB. Menurut mereka, semestinya Ahmad Bumi diakomodir meski SKCK dikeluarkan Polres Lembata bermasalah.
"Saya asal Kedang, Ketua KPUD bisa meloloskan dia. Padahal administrasi pencalonannya tidak lengkap, ada catatan dari kepolisian. Jangan tanya kepada KPUD, kalau di dalam SKCK ada catatan lain. Tanyalah kepada diri sendiri dan kepolisian, kenapa SKCK saya isinya seperti ini," kata Yusuf.
Kepala Polres Lembata, AKBP Geradus Bata Besu. S.H, dikonformasi melalui Kasat Intelkam, Iptu Jamaludin, mengatakan semestinya Ahmad Bumi menyalahkan undang-undang (UU) tentang syarat pencalonan anggota legislatif, bukan menyalahkan KPUD. Kepolisian hanya menjalankan instruksi UU.
Ia menambahkan, justru kepolisian akan disalahkan jika tidak memberikan catatan pada SKCK calon yang memiliki masalah pidana. Polisi dituding melindungi kepentingan oknum calon bermasalah.
Kasat Reskrim AKP I Gede Putra Yasse, S.H, menegaskan kepolisian segera menanggapi pengaduan KPUD Lembata. "Pelakunya akan kita minta keterangan. Yang bersalah kita proses," tandas Gede. (ius)
Pos Kupang edisi Rabu, 8 Oktober 2008 halaman 7