INI benar-benar sekadar mimpi arena kenyataannya kejuaraan El Tari Memorial Cup '99 baru setengah jalan. Babak penyisihan baru akan berakhir sore ini setelah tuan rumah Perse Ende bertarung melawan Persami Maumere di Stadion Marilonga. Hasil pertandingan tersebut akan menentukan tim mana yang berhak maju ke perempatfinal.
Namun, karena dasarnya impian, maka sah-sah saja kalau saya coba mengelus-elus calon tim semifinalis musim ini. Sebelum masuk ke dalam pusat impian itu, saya kira berdasarkan hasil yang sudah ada, peta kekuatan dua grup perempatfinal cukup tampan. Grup I terdiri dari juara bertahan PSN Ngada, Persewa dan juara Grup A babak penyisihan yang hampir pasti diraih tim tuan rumah Perse. Sedangkan Grup II terdiri dari PSK Kodya Kupang, Persim Manggarai dan runner-up Grup A babak penyisihan yang bakal diduduki Persami Maumere atau Perseftim Flores Timur.
Dengan komposisi sekian, pertandingan babak perempatfinal yang dijadwalkan mulai hari Jumat (3/12/1999) petang, tetap enak ditonton dan justru semakin menegangkan. Berdasarkan penampilan tim-tim tersebut selama babak penyisihan lalu dan dengan syarat mereka konsisten saat merumput - maka dari Grup I, yang paling berpeluang maju ke semifinal adalah juara bertahan PSN Ngada dan tuan rumah, Perse Ende.
Saya tidak mengecilkan keberadaan Persewa Waingapu sebagai wakil bumi Sandelwood dalam grup ini, namun untuk lolos ke empat besar, Persewa hendaknya mampu memperlihatkan ketajamannya menumpas pasukan PSN Ngada atau Perse di depan publiknya sendiri. Secara tim maupun keterampilan individu, para pemain PSN maupun Perse sedikit lebih baik dibandingkan Persewa. Kerja keras tentunya dipikul Melki Rihi Cs guna mempertahankan gengsi Pulau Sumba - setelah sahabatnya Persesba pulang lebih awal dari Ende.
Seandainya tidak terlempar karena kalah selisih gol, keberadaan runner-up El Tari Memorial Cup 1997 dan pemegang Piala Gubernuar NTT, kesebelasan Persap Alor akan semakin memperketat persaingan di Grup I babak perempatfinal ini. Apa boleh buat, dewi fortuna rupanya kurang memihak anak-anak Kenari di Ende. Mereka harus kembali ke Alor dengan lapang dada tanpa prestasi menawan. Tak perlu menangis Persap, menurut ajaran nenek moyang kita kekalahan adalah sukses yang tertunda.
Perang di Grup II pun tidaklah ringan. Di sini telah bercokol tim bermental juara PSK Kodya Kupang, Persim Manggarai dan kemungkinan Persami atau Perseftim. Hanya kejadian yang luar biasa bisa memungkinkan Perse ada di grup ini. Bila pelatih Jack Lay mempertahankan penampilan anak asuhnya, maka PSK Kodya merupakan salah satu favorit semifinalis. Bermaterikan pemain muda belia (16-22 tahun) yang dipersiapkan hampir tiga bulan guna membela NTT di arena Pra PON XV (tapi batal dikirim), sangat keterlaluan kalau PSK Kodya Kupang tidak masuk empat besar. Pesaing kuatnya adalah Persim, Persami dan Perseftim.
Apabila Persami masuk grup ini, saya kira peluangnya lebih besar ketimbang Persim. Tetapi bila Perseftim yang masuk, maka Persim diprediksikan lebih berpeluang mendampingi PSK Kodya Kupang ke semifinal. Tetapi sekali lagi ini adalah hasil lamunan di bawah kaki Gunung Iya, Meja, Kengo dan Wongge. Hanya realitas lapangan dan waktu yang dapat membuktikan, apakah mimpi ini sungguh menjadi kenyataan. Karena itu bukan muskil bila hasilnya lain sama sekali.
Hanya keenam tim terbaik itulah yang paling berhak mengatakan kepada semua orang bahwa mereka memang berbisa dan pantas bertengger di semifinal atau grandfinal. Cuma mereka sendiri yang dapat berkata dalam dua pertandingan penting selama babak perempatfinal nanti. Harapan kita tentunya tidak ada "main mata" sehingga penggemar bola yang mengorbankan waktu, tenaga serta lembaran rupiah dari perasan keringatnya, tidak kecewa menyaksikan para pemain berlaga di Lapangan Perse atau Stadion Marilonga. **
Sumber: Buku Bola Itu Telanjang karya Dion DB Putra, juga Pos Kupang edisi Kamis, 2 Desember 1999. Artikel ini dibuat menjelang putaran kedua kejuaraan sepakbola El Tari Memorial Cup 1999 di Ende