Juergen Klopp (ist) |
Juergen Klopp. Seng (tidak) ada yang lain. Dia top. Tertinggi, teratas.
Berada di puncak prestasi dan kesohoran sepak bola.
Itu terjadi karena dia memang klop. Tidak kurang dan tidak lebih. Cocok.
Sesuai harapan Liverpool.
Setelah menanti 30 tahun akhirnya trofi Premier League (PL) alias Liga Inggris mendarat lagi di Anfield Juni 2020.
Melengkapi koleksi trofi Liga Champions Eropa yang The Reds raih tahun sebelumnya.
Klopp sungguh klop. Tapi jangan tuan lihat semata atas hasil hari ini.
Empat setengah tahun silam, ketika dia terbang dari Frankfurt ke Liverpool, pesimisme mengental. Ragu mengaduk-aduk rasa fans Si Merah.
Apakah mungkin pria Jerman kelahiran 16 Juni 1967 itu sanggup mengobati luka Liverpool selama bertahun-tahun?
Jangan-jangan dia sama saja dengan pelatih pendahulunya yang gagal memberi trofi Premier
League.
Sebut misalnya Brendan Rodgers. Roy Hodgson, Rafael Benitez, Gerard Houllier dan Roy Evans.
Nama-nama ini bukan pelatih ayam sayur.
Mereka manajer terbaik di zamannya tapi tak sanggup memberi gelar bagi The Reds.
Justru di tangan Juergen Klopp, pelatih yang namanya tak seharum Jose Mourinho atau Pep Guardiola, Liverpool memenuhi kerinduannya.
Klopp tipe pekerja. Tak doyan berkoar. Enggan mengumbar kata-kata meskipun dia piawai bicara dan dikenal luas sebagai komentator sepak bola ternama di Jerman.
Dia bekerja tekun, efektif berselimutkan disiplin tinggi ala Jerman.
Dua tahun pertamanya di Anfield adalah masa konsolidasi.
Kloppp habis-habisan membangun tim yang solid.
Memompakan roh perjuangan berbasis kepercayaan penuh kepada setiap pemain.
Hasilnya tak semudah memakai masker. Klopp jatuh bangun.
Laga debutnya berakhir antiklimaks. Mereka ditahan imbang 0-0 Tottenham Hotspur di Stadion Anfield, 17 Oktober 2015.
Liverpool kerap tersandung tim penghuni papan tengah klasemen Liga Inggris.
Hal tersebut membuat tim asuhan Klopp harus puas finis di peringkat kedelapan klasemen pada musim perdananya di Inggris.
Klopp tak patah semangat. Kunci suksesnya adalah hubungan harmonis dengan semua pemain.
Klopp sukses merebut hati mereka. Pemain pun berlaga dengan sepenuh jiwa dan raga. Hasilnya nyata.
Perlahan tapi pasti Liverpool selalu berada di papan atas Liga Inggris. The Reds merangsek di antara nama beken sekelas Manchester City, Manchester United, Chelsea dan Arsenal.
Tahun keempat Klopp di Liverpool, sentuhan tangannya mulai membuahkan hasil.
Bukan main-main. The Reds juara Eropa. Genggam trofi Liga Champions.
Dan, memasuki tahun kelima penantian selama tiga dekade pun tuntas.
Liverpool juara Liga Inggris musim 2019-2020. Klopp berurai air mata. Tangisan bahagia.
Kepastian Liverpool juara tak lepas dari kemenangan Chelsea atas Manchester City dengan skor 2-1 pada pekan ke-31 Premier League, Kamis 25 Juni 2020.
"Ini tak bisa dipercaya. Ini melebihi ekspektasi yang ada dalam pikiran saya," kata Klopp kepada Sky Sports.
Klopp tetap rendah hati. Dia tak jumawa. Pencapaian emas itu menurut dia adalah buah kerja keras pemain.
"Ini pencapaian luar biasa oleh para pemain dan merupakan sukacita besar bagi saya untuk melatih mereka," ujarnya.
"Saya belum menunggu selama 30 tahun, tetapi saya telah berada di sini selama empat setengah tahun," kata Klopp lagi.
Memastikan gelar pada pekan ke-31 musim ini membuat Liverpool mencetak rekor sebagai tim juara tercepat dalam sejarah Premier League. Namun, diksi tercepat dalam kalimat di atas menunjukkan pekan kompetisi, bukan waktu.
Sebelumnya, rekor juara tercepat Premier League dalam pengertian waktu masih dipegang rival abadi Liverpool, Manchester United (MU).
MU mencetak rekor itu pada musim kompetisi 2000-2001.
Kala itu Man United memastikan gelar juara pada 14 April 2001 seusai mengalahkan Coventry 4-2 di Stadion Old Trafford.
Liverpool sebenarnya berpeluang menyalib rekor juara tercepat Man United musim ini. Namun, peluang itu pupus gara-gara virus Corona.
Liga Inggris vakum sejak medio Maret sampai 17 Juni 2020 karena pandemi Covid-19.
Kendati demikian, Liverpool memiliki catatan lebih baik dari rekor Man United jika melihat jadwal kompetisi dari musim ketika kedua tim itu juara.
Liverpool juara pada pekan ke-31 dengan menyisakan tujuh pertandingan.
Man United saat mencetak rekor musim 2000-2001, memastikan gelar pada pekan ke-33 dan menyisakan lima laga.
Guru Olahraga dari Stuttgart
Juergen Klopp lahir 16 Juni 1967 di Kota Stuttgart, Jerman.
Pria semampai dengan tinggi badan 1,91 meter ini telah merengkuh empat gelar bergengsi bagi Liverpool.
Inilah koleksinya. Juara Liga Inggris (2019/2020), Liga Champions (2018/2019), Piala Super Eropa (2019), dan Piala Dunia Antarklub (2019).
Kemampuan menemukan dan mengembangkan bakat potensial pemain adalah kelebihan utama Juergen Klopp.
Dia tidak mengagungkan pemain bintang. Justru di tangannya seorang pemain biasa berubah hebat di lapangan.
Klopp melatih tak semata andalkan intuisi.
Latar belakang pendidikan formal sang juru taktik ini cocok dengan pekerjaannya sekarang. Basis pengetahuannya komplet.
Klopp merupakan lulusan Ilmu Keolahragaan dengan gelar diploma dari Universitas Goethe, Frankfurt.
Itulah sebabnya ada yang menyebutnya mirip guru olahraga. Guru olahraga dari Stuttgart.
Jauh sebelum merengkuh kesuksesan bersama Liverpool, potensi kepelatihan Juergen Klopp mulai tercium di penghujung kariernya sebagai pemain di klub Jerman, FSV Mainz 05.
Dia ditunjuk sebagai pelatih kepala Mainz 05 setelah menyatakan pensiun sebagai pemain di klub yang ia bela selama rentang waktu 1990-2001 itu.
Kala menukangi Mainz 05, Klopp sukses membawa klub berjuluk Nullfuenfer itu promosi dari Bundeliga 2 ke kompetisi teratas Liga Jerman, hingga tampil di Piala UEFA musim 2005-2006.
Prestasi Klopp bersama Mainz 04 disusul ketertarikan dari Borussia Dortmund yang kemudian mengontraknya pada Juli 2008.
Bersama Dortmund, nama Juergen Klopp mulai dikenal publik pencinta sepak bola dunia.
Terlebih ketika dia suskes meraih trofi Bundeliga dalam dua musim beruntun (2010/2011-2011/2012) dan tiga trofi domestik Liga Jerman lainnya.
Dia juga sempat mengantar Dortmund ke final Liga Champions Eropa musim 2012-2013.
Namun, kala itu Dortmund takluk dari rival senegara, Bayern Muenchen.
Saat bergabung dengan Borussia Dortmund tahun 2008, Klopp masuk sebagai pelatih pada situasi sulit.
Klub ini berakhir di posisi ke-13 Bundesliga saat diasuh pelatih Thomas Doll.
Sentuhan Klopp membuahkan hasil manis. Pada musim pertamanya, Klopp sukses membawa Borussia Dortmund menjuarai DFB-Supercup 2008.
Di final mengalahkan tim raksasa FC Bayern Muenchen.
Di ajang Bundesliga, peringkat Borussia Dortmund melonjak drastis.
Naik dari urutan ke-13 ke posisi keenam tahun 2009 dan pada musim berikutnya bahkan masuk lima besar.
Nama Klopp semakin berkibar ketika untuk dua musim liga berturut-turut (Bundesliga 2010-11 dan Bundesliga 2011-12) Borussia Dortmund menjadi juara.
Selama musim 2011-12, Borussia Dortmund meraih beberapa rekor.
Poin 81 pada klasemen akhir merupakan yang tertinggi dalam sejarah Bundesliga, setelah poin 47 pada paruh musim juga merupakan yang tertinggi.
Disamping itu, sebanyak 25 kemenangan dalam seluruh musim menyamai rekor Bayern Muenchen pada musim 1972-1973.
Bahkan 28 laga tak terkalahkan merupakan rekor terbaik untuk level divisi utama Bundesliga.
Pada tanggal 12 Mei 2012, Klopp mencetakkan sejarah ketika Dortmund mencetak kemenangan ganda: Juara liga dan juara Piala DFB (DFB-Pokal), mengalahkan musuh bebuyutannya Bayern Muenchen 5–2.
Prestasinya bersama Borussia Dortmund itulah yang membuat manajemen Liverpool jatuh hati.
Tepatnya tanggal 8 Oktober 2015, Klopp resmi menjadi pelatih Liverpool dengan kontrak awal selama tiga tahun.
Di luar lapangan, ayah dua orang anak ini piawai menjadi narasumber atau komentator bola bagi stasiun televisi.
Dia langganan menjadi komentator utama ZDF, stasiun televisi yang berpusat di Mainz.
Ia memberikan ulasan tentang penampilan tim nasional Jerman.
Namanya dikenal luas publik ketika menjadi narasumber utama pada siaran-siaran pertandingan Piala Dunia FIFA 2006 yang berlangsung di Jerman.
Banyak yang menyukai ulasannya. Klopp pernah mendapat penghargaan televisi Jerman (Deutsche Fernsehpreis) untuk kategori siaran olahraga terbaik.
Di dalam maupun di luar lapangan Klopp memang top dan terbaik.
Klop dengan urusan si kulit bundar.
Dalam kehidupan pribadinya, Juergen Klopp menikah dua kali.
Pernikahan pertamanya dengan Sabine, pasangan ini dikarunio seorang putra bernama Marc yang lahir tahun 1988.
Marc sempat menjadi pemain sepak bola seperti sang ayah.
Memperkuat sejumlah klub termasuk FSV Frankfurt U-19.
Namun, karena kerap cedera ia harus pensiun lebih awal.
Hubungan Klopp dengan Sabine berakhir tahun 2001.
Setelah itu Klopp menikah dengan Ulla Sandrock tahun 2005. Mereka dikarunia anak bernama Dennis.
Tahukah tuan apa olahraga kesukaan Juergen Klopp?
Dia ternyara gemar berjalan kaki setelah menemani anak asuhnya bertanding.
Klopp mengaku saat berjalan kaki, ia mudah mengingat segala kekurangan yang tersembul selama pertandingan bola.
Berjalan kaki adalah momen evaluasi diri. Klopp memang top!
(dion db putra)
Sumber: Tribun Bali