Inilah Penerima NTT Academia Award 2009




KUPANG, PK--Suster Dr. Susi Susilawati Laurentia, Pi, menerima NTT Academia Award Tahun 2009 kategori I Bidang Sains dan
Inovasi Keteknikan.

Selain dia, penerima NTT Academia Award 2009 lainnya, yaitu Yie Gae Tjie, kategori III Bidang Humaniora dan Inovasi Sosial Budaya, dan tiga siswi SMP Terbuka Oelnasi-Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), yaitu Viktoria Nabut, Himerti Sela, dan Marces Snae, kategori II Bidang Inovasi Pembangunan.

Penghargaan ini diberikan oleh Forum Academia NTT (FAN) pada Malam Penganugerahan NTT Academia Award III Tahun 2009 di Aula Museum Daerah NTT, Sabtu (19/12/2009). Ketiga pemenang award ini mendapat uang tunai, piala dan piagam penghargaan.

Hadir pada kesempatan itu Asisten II Bidang Pembangunan Setda NTT, Partini Harjokusumo, S.H, Rektor Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, Pater Yulius Yasintho, SVD, M.A, senior mambers FAN, Prof. Mia Noach, M.Ed, dan undangan lainnya.

Sr. Susi Susilawati Laurentia, Pi, adalah nominasi untuk kategori I Bidang Sains dan Inovasi Keteknikan mengalahkan dua nominasi lainnya, Gabriel Jose Poeti, Maria Padmasanti Naen dan Margaretha Bungan, siswa SMA Negeri I Kupang, serta Steven Tanjung dan Celine Elimtali, siswa SD Kristen Hosana-Kelapa Lima Kupang.

Siswi SMP Terbuka Oelnasi-Amanatun Selatan, TTS masuk kategori II Bidang Inovasi Pembangunan mengalahkan dua nominasi lainnya, yakni Ny. Rambu Anatau- Mella dan Isabela Diaz Gonzales (Mama Hitam) dari Lembata yang tidak hadir. Sementara Yie Gae Tjie masuk Kategori III Bidang Humaniora dan Inovasi Sosial Budaya mengalahkan dua nominasi lainnya Viator Parera dan Ny. Pdt. Dina Takalapeta-Meler, S.Th.

Saat diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan Sr. Susi mengaku kaget dan tidak tahu mengenai penganugerahan Academia Award 2009 ini. Ia berterima kasih kepada FAN yang memberikan penghargaan yang luar biasa ini.

Dikatakannya, walau bukan asli anak NTT, tapi dari hati yang terdalam sudah jatuh hati terhadap daerah ini sejak ia melakukan penelitian thesis doktornya di Sabu Raijua. Ia melakukan penelitian tentang pengelolaan air hujan untuk pertanian di daerah kering dan pulau-pulau kecil.

Sr. Susi menjelaskan, saat tarekatnya membuka rumah biara di NTT, ia mengajukan untuk bertugas di NTT karena ingin memberikan sumbangan terhadap pembangunan di daerah ini. Ia berharap agar studi yang diperolehnya bisa memberikan sumbangan bagi masyarakat NTT, terutama di daerah kering dan pulau-pulau kecil sehingga menjadi mandiri.

"Sejak saya pertama kali ke Sabu, masyarakat Sabu sudah mencuri hati saya dan saya jatuh hati dengan daerah itu. Saya berharap saya bisa menjadikan daerah ini menjadi daerah yang hijau," ujarnya.

Siswa SMP Terbuka Oelnasi-Amanatun Selatan, Marces Snae dan Viktoria Nabut, mengatakan, berterima kasih atas penganugerahan ini. Sebagai wakil dari sekolahnya, keduanya merasa terharu karena tidak pernah memikirkan akan mendapatkan award. "Kami bingung dan kaget, karena kami belum pernah dengar tentang Academia Award," kata Marces dan Viktoria.

Sedangkan Yie Gae Tjie mengaku kaget dan gugup ketika namanya dibacakan sebagai pemenang dan menerima penghargaan. Ia mengajak masyarakat untuk lebih banyak berkutat pada pekerjaan-pekerjaan yang pasti dan berguna bagi orang lain. "Kita harus bisa menjadi pribadi yang selalu memberi dan merasa rugi jika selalu menerima saja," kata Yie.

Yie menyampaikan terima kasih kepada istrinya yang selalu mendamping dan mendorongnya, serta tidak pernah cemburu jika ia harus merogoh koceknya untuk berbuat sesuatu bagi orang lain.

Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Setda NTT, Partini Hardjokusumo, S.H, menegaskan, tidak ada alasan bagi masyarakat NTT untuk tidak tahu tentang Academia Award. Jika tahun 2007 dan 2008, FAN (Forum Academia NTT) memberikan Academia Award dan menyatakan tidak tahu, itu masuk akal karena memang belum dikenal. Tetapi saat ini bertepatan dengan ulang tahun ke-51 NTT sudah saatnya masyarakat mengetahui mengenai ajang bergensi ini.

Lebu Raya mengatakan, Academia Award merupakan suatu yang luar bisa bagi masyarakat NTT. Pemerintah menyambut bangga atas kreativitas anak-anak NTT yang tergabung dalam FAN. Ke depan, lanjutnya, pemberian Academia Award harus dilakukan dengan baik dan dibuat di Aula El Tari. Acara itu harus dihadiri semua siswa SD, SMP, SMA agar dikenal dan menjadi motivasi bagi mereka untuk terus berkembang dan berinovasi.

Prof. Mia Noach, mengatakan, generasi muda saat ini sudah melihat orang-orang penting yang perlu dihargai. Ia juga bangga karena sebagian besar yang menerima penghargaan adalah perempuan.

NTT yang dibanggakan, kata Mia Noach, saat ini memiliki 74 persen penduduk yang tidak sekolah, sehingga ke depan hal ini tidak terjadi lagi minimal 74 persen penduduk adalah tamatan SMA. "Untuk sukses, harus mengenal diri kita sendiri, budaya san tradisi sehingga bisa bersaing di era globalisasi," katanya. (nia)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes