Tentang Flobamora

Pria-pria Nusa Bunga
berderap perkasa bagai kuda jantan...
Bergerak lincah bak kijang sabana..
Wajah mereka magnetis seperti Kelimutu
Kharismati​s mendayu ibarat Laut Sawu
Para perempuan Nusa Nipa bernapas dengan cinta semesta.
Menari seelok liukan angin tenggara..​ Tersenyum seindah rona cakrawala.​.

Tentang korupsi, mereka satu kata:
Tidak!
Karena pejabat tak berarti jadi kaya.
Karena pemimpin tak mesti kumpul harta.



"Tidak" bukan cuma sebutir kata, bukan.
"Tidak" pada korupsi mesti merasuk raga.
Menjadi pendar api di sukma,
Berkobar pantang padam,
Menjalar dari jiwa ke jiwa
Dalam pelukan cinta untuk bangsa..

Flobamora,
Derita panjangmu cukuplah sudah.
Aku ingin menatap wajahmu bersinar,
Tubuhmu berbalur aroma cendana
Tak lagi habis darahmu disantap malaria,
Bukan cuma jadi obyekan para investor raya,
Mereka yg gagah datang dan pergi tanpa cinta,
Membangun kerajaan sambil membiarkan​ dikau nista dan papa...

Wahai,
Para pria Timor yg berjiwa ksatria
Matamu setajam elang merobek angkasa,
Dadamu bidang, kokoh menerima hempasan badai dan topan,
Berdirilah​ tegak menahan tsunami korupsi,
Yang bikin negeri hancur jatidiri..
Para dara Nusa Cendana,
Tak cukup lagi gemulai menari Likurai,
Tapi tiuplah api keberanian​ di dada kami,
Berdoalah bagi para pejuang sejati,
Mereka yg tak peduli dengan kursi,
Karena kekuasaan tak pernah abadi...

Aku rindu merengkuh Tanah Sumba,
Mendengar rintihan kembang sabana,
Mereka yg belum tersentuh kemajuan zaman,
Atau ketakutan tanahnya dirajam deru pembanguna​n tanpa angkat martabat,
Aku ingin berteriak saat gelar Pasola,
"Hei dengarkan,​ aku keturunan leluhur agung,
Lemparkan tombakmu ke arah musuh, Mereka yg menjarah Bunda Pertiwi di bawah langit lembayung,
Bukan untuk membunuh,
Tapi agar tanah ini kian maju,
Nama leluhur kami tak ditelan waktu,
Dan anak-anak kami tetap bangga punya kuda Sandelwood​..."

Oooh, Rote Ndao, letakmu di bibir samudera,
Pratanda keluasan dan keluhuran jiwa,
Kecil tapi menawan di gerbang Nusantara,
Iya, engkau bukan sekadar pulau,
Tapi hidungnya Indonesia di depan Australia:​ mancung dan gagah, siapa berani lawan???

Dan, Tuhan..
Terima kasih utk Sabu Raijua..
Engkau pasti senyum lebar saat bikin ini kembang di tengah laut luas..
Para gadisnya memendar pesona,
Terlukis di wajah eksotis dan keindahan tenun ikat,
Pria-pria berotot keras dengan ketangguha​n jiwa-raga,

Mari kita bangun kembali Flobamora!
Baku pegang tangan,
Baku gamit hati,
Baku jaga nama,
Kita mesti satu dalam segala
Untuk kebaikan bersama,

Flobamora,
Satu untuk Indonesia!

Matraman, 26 Juli 2011
Valens Daki-Soo
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes