Bapak Diam-diam Daftar Saya di Seminari

Romo Hiro diarak dari Busalangga ke Baa (foto PK)
Rumah Yohanes Nitsae (alm) dan Marselina Nitsae-Bailaen di Busalangga, Kecamatan Rote Barat Laut (RBL), dipadati keluarga dan umat, Minggu (30/11/2014) siang. Ada apa? Simak Laporan Wartawan Pos Kupang, Maksi Marho dari Rote Ndao.

BUKAN cuma kalangan keluarga yang beragama Katolik yang berkumpul di rumah itu, tetapi juga keluarga yang beragama Protestan. Juga terlihat dua orang suster dan seorang pastor, Pater Dagobertus Sotaringgi, SVD (Mantan Pastor Paroki Sikumana).

Di samping timur rumah, tepatnya di sebuah tanah lapang yang biasa dipakai sebagai lokasi pasar tradisional, sudah dibangun tenda dan sebuah podium sebagai persiapan misa perdana imam baru, Romo Hironimus Nitsae, pada Selasa (2/12/2014).

Sekitar pukul 14.00 wita, salah satu perwakilan keluarga menyampaikan kata sambutan sebagai pengantar persiapan untuk perarakan Diakon Hironimus Nitsae menuju Paroki St. Kristoforus Ba'a untuk ditahbiskan menjadi imam  oleh  Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang. Jarak dari Busalangga menuju pastoran paroki sekitar 15 kilometer dan ditempuh dengan kendaraan sekitar 20 menit.

Setelah pengantar dari keluarga, Pater Dagobertus kemudian memimpin ibadat singkat, memohon berkat Tuhan agar seluruh rangkaian acara pentahabisan imam baru nantinya berjalan lancar. Usai berdoa, Diakon Hironimus Nitsae didampingi sang mama Marselina Nitsae-Bailaen dan seorang pria yang mewakili almarhum ayahnya, dijemput dengan tarian adat setempat saat keluar dari rumah menuju mobil yang siap mengantar mereka menuju gereja paroki.

Sekitar pukul 14.30 wita, Diakon Hironimus Nitsae  diarak belasan mobil dan ratusan sepeda motor menuju Ba'a. Calon imam baru itu tampak tenang saat berada di atas mobil sambil berdiri dengan mengenakan pakaian ada Rote Ndao lengkap dengan topi Ti'i langga. Ia tampak tenang dan sesekali tersenyum.

Saat tiba di depan gereja, Diakon Hironimus Nitsae dan keluarga disambut Pastor Paroki St. Kristoforus Ba'a, Romo Aloysius Lake, Pr. Rombongan calon imam baru ini kemudian beristirahat sejenak di pastoran paroki sambil menunggu dimulainya misa pentahbisan,  dipimpin Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang.

Misa pentahbisan Diakon Hironimus Nitsae menjadi imam dimulai pukul 16.00 wita, dihadiri puluhan pastor, belasan suster serta ribuan umat katolik setempat. Juga dihadiri Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C Lun dan sejumlah pejabat Pemkab Rote Ndao, Wakapolres Rote Ndao, Kompol Samuel S Simbolon,  para tokoh agama dari gereja Protestan, Islam dan undangan lainnya.

Romo Hironimus Nitsae adalah anak keempat dari enam bersaudara buah cinta pasangan ayah (Almarhum) Yohanes Nitsae dan mama Marselina Nitsae-Bailaen. Ia lahir di Busalangga, 10 Agustus 1986. Ayahnya bekerja sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas Busalangga, mamanya ibu rumah tangga.

Romo Hiro, begitu RD Hironimus Nitsae disapa, mengawali pendidikan di SD Inpres Busalangga tahun 1992-2005 dan melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 4 Rote Barat Laut (RBL) di Busalangga tahun 1998-2001. "Waktu tamat SMP, diam- diam bapak daftar saya di SMA Seminari St. Rafael Oepoi-Kupang. Setelah pulang daftar di SMA seminari baru bapak beri tahu saya. Saya kaget juga, tapi namanya disuruh sekolah di Kupang, siapa yang tidak mau. Karena itulah saya melanjutkan pendidikan di SMA Seminari St. Rafael Oepoi selama tahun 2001-2005. SMA-nya lima tahun karena sebelum lanjut ke SMA harus masuk kelas peralihan dulu selama dua tahun, baru masuk kelas satu SMA," cerita Romo Hiro ketika ditemui di Pastoran Paroki St. Kristoforus Ba'a, Sabtu (29/11/2014) siang.

Sewaktu kecil, cerita Romo Hiro, sebenarnya ia tidak bercita-cita untuk menjadi pastor. Hanya saja, ketika masih di kelas dua SMP, pernah ada kunjungan beberapa pastor ke Stasi Isidorus Busalangga. Saat itu, satu orang pastor tidur di rumah mereka sehingga timbul keinginan dalam dirinya untuk menjadi pastor. Keinginannya itu yang mungkin diketahui ayahnya sehingga secara diam-diam sang ayah mendaftarkan dirinya ke SMA Seminari.  RD Hironimus Nitsae merupakan pastor Katolik pertama dari Kabupaten Rote Ndao.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, dalam sambutannya pada acara syukuran penthabisan, mengingatkan imam baru agar selalu berusaha memberi kesaksian tentang Kristus. Sebagai imam, harus membuat manusia atau sesama untuk selalu memperbaharui hidupnya sehingga menjadi manusia yang lebih baik sesuai ajaran Allah dari hari-kehari.

Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C Lun, mengucapkan selamat kepada RD Hironimus Nitsae yang telah ditahbiskan menjadi imam Katolik dan menjadi imam Katolik pertama dari Kabupaten Rote Ndao. Peristiwa penthabisan ini, kata Lun, merupakan peristiwa  bersejarah bagi masyarakat Rote Ndao.

"Gereja Katolik telah banyak berperan dalam pembangunan. Karena itu, atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Rote Ndao, kami mengucapkan selamat kepada imam baru, RD Hironimus Nitsae yang telah ditahabiskan menjadi imam oleh Yang Mulia Uskup Agung Kupang," kata Lun.

RD Hironimus Nitsae mengambil moto tahbisannya: "Ya Bapa..." yang diambil dari Injil Yoh 17:24. Kata "Ya Bapa..." dalam moto tersebut, menurut RD Hironimus Nitsae, merupakan bentuk jawaban dan kesediaan dirinya untuk menjadi rasul Yesus, dan siap mewartakan Injil kepada semua manusia. Profisiat. *


Sumber: Pos Kupang 7 Desember 2014 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes