Romo Hiro diarak dari Busalangga ke Baa untuk ditahbiskan (foto PK) |
Acara pentahbisan RD Hironimus Nitsae oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, dihadiri puluhan pastor, belasan suster serta ribuan umat Katolik setempat. Juga hadir Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C Lun, dan sejumlah pejabat Pemkab Rote Ndao, Wakapolres Rote Ndao, Kompol Samuel S Simbolon, serta para tokoh agama dari gereja Protestan, Islam dan undangan lainnya.
Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr dalam sambutannya pada acara syukuran pentahbisan imam baru, mengingatkan imam baru agar selalu berusaha memberi kesaksian tentang Kristus. Sebagai imam harus membuat manusia atau sesama untuk selalu memperbaharui hidupnya sehingga menjadi manusia yang lebih baik sesuai ajaran Allah.
Sementara Ketua Dewan Pastoral Paroki (DPP) Paroki St. Kristoforus Ba'a, Pius Mali, dalam sambutannya mengatakan, sudah sejak lama umat Katolik di Rote Ndao mendambakan dan merindukan lahirnya seorang imam baru yang berasal dari Rote Ndao. Dambaan dan kerinduan masyarakat Rote Ndao itu akhirnya terjawab dengan ditahbiskannya RD Hironimus Nitsae, putra dari bapak Alm. Yohanes Nitsae dan mama Marselina Nitsae-Bailaen.
Peristiwa pentahbisan imam baru, imam pertama dari Kabupaten Rote Ndao ini, kata Pius Mali, membawa rahmat berlimpah bagi masyarakat Kabupaten Rote Ndao, bahkan bukan cuma umat yang beragama Katolik. Karena itu, umat di Kabupaten Rote Ndao mengucapkan banyak terima kasih kepada Uskup Agung Kupang yang mau mentahbiskan salah satu putra terbaik Kabupaten Rote Ndao tersebut.
Wakil Bupati Rote Ndao, Jonas C Lun, dalam sambutannya, mengucapkan selamat kepada RD Hironimus Nitsae yang telah ditahbiskan menjadi imam Katolik dan menjadi imam Katolik pertama dari Kabupaten Rote Ndao. Peristiwa pentahbisan ini, kata Lun, merupakan peristiwa bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Rote Ndao. (mar)
Ya Bapa....
RD Hironimus Nitsae mengambil moto : "Ya Bapa..." yang diambil dari Injil Yoh 17:24 sebagai moto tahbisannya. Kata "Ya Bapa..." dalam moto tersebut, menurut RD Hironimus Nitsae, merupakan bentuk jawaban dan kesediaan dirinya untuk menjadi rasul Yesus, dan siap mewartakan Injil kepada semua manusia.
Hal ini dikatakan RD Hironimus Nitsae dalam sambutannya pada acara syukuran pentahbisan yang digelar di halaman Pastoran Paroki St. Kristoforus Ba'a, Minggu (30/11/2014) malam. Dikatakan RD Hironimus Nitsae atau Romo Hiro, kata "Ya Bapa..." juga merupakan kata-kata dalam doa Tuhan Yesus di Taman Getsemani sebelum ia diserahkan kepada orang Yahudi untuk disalibkan. Hal ini berarti ia pun siap menjadi pengikut Kristus dalam kondisi apapun bahkan rela mati demi mewartakan kemulian Tuhan.
RD Hironimus Nitsae adalah anak keempat dari enam bersaudara, anak dari Yohanes Nitsae (alm) dan mama Marselina Nitsae-Bailaen. Ayahnya berdarah Timor dari Kabupaten TTU, sementara mamanya berdarah asli Rote Ndao dari Busalangga, Kecamatan Rote Barat Laut (RBL). Selama ini, keluarganya tinggal di Busalangga. (mar)
Sumber: Pos Kupang 3 Desember 2014 halaman 9