Gapar P Ehok |
Sebelum pemakaman, dilaksanakan misa requem dipimpin Uskup Ruteng, Mgr. Hubertus Leteng, Pr, di Gereja Katedral. Semua bangku di dalam gereja terisi umat Katolik Kota Ruteng yang mengikuti perayaan misa, sebelum diserahkan dari keluarga kepada Bupati dan Wabup Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H, M.H, dan Drs. Victor Madur di Kantor Bupati Manggarai.
Dandim 1612 Ruteng, Letkol (Kav) Imron Rosadi, SE, mengatakan, pemakaman militer dilakukan TNI untuk menghormati jasa-jasa mantan bupati yang memimpin Manggarai tahun 1989-1999.
"Kami sudah siapkan upacara pemakaman secara militer mulai kemarin (Minggu). Semua masyarakat kehilangan salah satu tokoh dan penjasa," kata Imron kepada Pos Kupang, Senin pagi.
Deno Kamelus menggambarkan Gaspar sebagai sosok serdadu tua, tidak lekang dari ingatan. Ia hanya pelan-pelan menghilang bersama lemahnya memori setiap orang. Ia pribadi yang tegas dan disiplin. Karya pembangunan yang dilakukan di masanya dinikmati oleh masyarakat Manggarai Raya dengan menjalin kerja sama dengan pihak gereja membangun jalan, air minum dan fasilitas pendidikan.
"Kamis malam saya dapat kabar kepergiannya. Saya sungguh rasa kehilangan salah satu sesepuh yang bangun NTT sejak awal. Satu-persatu mereka meninggal dunia," kata Kamelus.
Masyarakat Manggarai di masa 1989-1999, kata Kamelus, sering mendengar suara tegas dan bariton dari seorang pemuda berusia 40-an tahun lebih yang mengajak masyarakat Manggarai meretas isolasi wilayah. Gaspar, kata Kamelus, merupakan pamong praja tulen yang mengurai masalah dari akarnya di desa.
Gaspar juga mewariskan keteladanan, pemimpin cerdas, berpendirian tegas, visioner, punya ilmu pengetahuan luas, relasi sosial dan kebiasaan membaca sampai maut menjemputnya. Dalam mengelola pemerintahan dan pembangunan, ia menunjukkan sikap pantang menyerah terhadap sesuatu yang diyakini benar dan bersentuh dengan kepentingan rakyat.
"Tegas bahkan sangat tegas dalam bertindak. Terutama bersinggungan dengan ketidakdisiplinan. Pemberani, tidak takut kepada siapapun dan apapun terutama menemui tantangan yang menyangkut hajat hidup. Dia pekerja keras tapi tulus," kata Kamelus. (ius)
Sumber: Pos Kupang 1 Maret 2016 hal 9