Melihat Pembuatan Kapal Listrik di Istanbul (2)

Zeynep Harezi (kanan)
Karpowership bisa menjual listrik murah karena perusahaan tersebut memilih bahan bakar yang lebih efisien yaitu HFO.

POS KUPANG.COM - Sosok perempuan muda paling ditunggu yang namanya diabadikan pada kapal listrik  yang beroperasi di Pelabuhan Amurang, Sulawesi Utara awal Januari 2016  itu akhirnya hadir juga ketika kami menikmati menu makan siang ala Turki yang lezat di kafe kantor Karpowership,  Jumat (30/9/2016).

Makan siang berlangsung pukul 14.10 waktu setempat setelah teman-teman Muslim menunaikan sholat Jumat di Masjid An Nur Istanbul. Dialah Zeynep Harezi, Direktur Eksekutif Pengembangan Bisnis Karpowership. Dua hari sebelumnya dia masih di Myanmar. Dia terbang ke Istanbul untuk sesi wawancara dengan kami 18 wartawan asal Indonesia. "Senang bertemu denganmu. Saya sudah bebeberapa kali ke Indonesia,"  kata Zeynep saat menyalami Pos Kupang. Disalaminya pula rekan wartawan lain dengan hangat dan ramah.

Didahului sesi  wawancara khusus dengan jurnalis televisi (Metro TV dan TV One), Zeynep kemudian memaparkan tentang keunggulan kapal listrik produksi Karpowership yang telah dan akan beroperasi di berbagai negara termasuk Indonesia. Zeynep menegaskan, manajemen Karpowership pantas percaya diri karena  bisnis mereka merupakan solusi terbaik guna mengatasi krisis listrik di negara berkembang.

Zeynep menjamin, harga jual listrik Karpowership kepada pelanggan PLN di Indonesia lebih murah ketimbang pembangkit lainnya. Menurut data yang dikutip  detik.com, PLN menyatakan mereka membeli setrum dari Karpowership dengan harga Rp 870 per kilowatt hour (kwh) selama lima tahun.

Karpowership bisa menjual listrik lebih murah memang dimungkinkan lantaran perusahaan tersebut memilih bahan bakar yang lebih efisien. Semua kapal buatan Karpowership memakai bahan bakar jenis HFO (Heavy Fuel Oil) dan gas.

Menurut Zeynep, pasokan HFO berlimpah dan harganya jauh lebih murah ketimbang minyak diesel. Dia menyebut harga HFO sekitar 270 dolar AS (Amerika Serikat) per ton atau kurang dari separuh harga minyak diesel sebesar 600 dolar AS  per ton.

Mesin pembangkit listrik (generator) buatan perusahaan Finlandia, Wartsila, yang dirakit pada kapal-kapal Karpowership juga hemat bahan bakar. Generator hanya menyedot 209 gram HFO dibanding rata-rata generator minyak diesel yang butuh bahan bakar 250 gram untuk mendapatkan setrum 1 kwh.

 "Itulah sebabnya biaya generator HFO hanya US  5,6 sen dolar AS dibanding 15 sen dolar AS pada pembangkit listrik berbahan bakar minyak diesel," kata Zeynep yang menjelaskan kepada wartawan sambil menuliskan angka-angka tersebut di papan.

Jaminan bahwa kapal listrik produksi perusahaan Turki itu lebih efisien, praktis dan tidak fleksibel  sebelumnya disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Karpowership, Orhan Remzi Karadeniz di kantornya, Jumat (30/9/2016) pagi.
Proses pembuatan kapal Karpowership, kata Orhan,  hanya butuh waktu kurang dari satu tahun. Artinya jauh lebih cepat daripada membangun pembangkit listrik di darat yang butuh lahan luas serta memakan waktu bisa lebih lama setahun.

Orhan mengatakan, kapal Karpowership tidak memerlukan persiapan yang lama untuk mengoperasikannya. Setelah kapal tiba di tempat yang ditentukan suatu negara bisa langsung dipasang untuk menghasilkan energi listrik bagi masyarakat. Gardu bertenaga tinggi ada di kapal, koneksinya terhubung ke jaringan di darat. Keunggulan lainnya, lanjut Orhan, penyimpanan bahan bahan dan akomodasi pun di atas kapal dengan operasi pemeliharaan selama 24 jam.

Sebagai genset  raksasa apung, kapal buatan Karpowership pun gampang bergerak ke manapun tempat yang membutuhkan pasokan listrik segera. Misalnya saat terjadi bencana alam atau musibah tak terduga. "Daerah kepulauan seperti Indonesia sangat tepat menggunakan kapal listrik buatan kami," kata Orhan Karadeniz.

Orhan juga menjamin kapal-kapal buatan mereka ramah lingkungan. Di setiap lokasi penempatan kapal listrik tersebut akan dilengkapi alat pengolah limbah yang memenuhi syarat dan standar pemerintah setempat. "Kami sangat peduli terhadap aspek lingkungan dan pengurangan polusi," katanya.

"Dengan pendekatan pertumbuhan secara kontinu Karpowership menjaga kualitas dan efisiensi terbaik. Dan, dengan kepeloporan dan pendekatan kreatif  kami juga memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan kami," kata Orhan lagi.
Menurut Orhan, soal lain yang tidak luput dari perhatian manajemen Karpowership adalah melakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada sumber daya manusia (SDM) lokal. "Transfer ilmu dan teknologi itu sudah menjadi agenda kami," ujarnya.

Orhan juga menyinggung tanggung jawab sosial perusahan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Karpowership melalui kantor cabangnya di Indonesia, kata Orhan, sudah merealisasikan  hal tersebut. Saat memaparkan visi dan misi perusahannya di Istanbul, Jumat pekan lalu, Orhan sempat memperlihatkan foto-foto kegiatan CSR Karpowership di beberapa tempat seperti di Lombok, NTB dan Sulawesi Utara. (dion db putra/habis)

Sumber: Pos Kupang 8 Oktober 2016 hal 1
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Themes